Anda di halaman 1dari 4

Seputar Pulau Madura

Madura adalah sebuah pulau di Indonesia, yang berada di bagian timur Jawa dan merupakan bagian dari
Provinsi Jawa Timur. Pulau Madura memiliki populasi sekitar 3,3 juta jiwa dan merupakan wilayah yang
kaya akan budaya dan tradisi. Bahasa Madura yang berbeda dengan bahasa Jawa adalah bahasa utama
yang digunakan di sana.

Madura juga memiliki beberapa tempat wisata menarik, seperti Pantai Bangkalan, Candi Kidal, dan
Taman Nasional Meru Betiri. Pulau ini juga terkenal dengan tari tradisional Madura yang bernama Tari
Sigeh.

Kulinernya terkenal dengan makanan pedas seperti sate Madura. Pulau Madura memiliki beberapa
pulau kecil sekitarnya, seperti Pulau Sempu dan Pulau Macan, yang juga memiliki keindahan alam dan
pantai yang indah.

Rumah Adat Madura Taneyan Lanjhang

Rumah Adat Madura terdiri dari beberapa rumah yang dihuni oleh satu keluarga besar. Terinspirasi dari
budaya kekeluargaan yang kuat, rumah adat ini merupakan kompleks hunian yang terdiri dari 2 hingga
10 rumah. Susunan rumah dari timur ke barat menunjukkan tingkatan keluarga. Terdiri dari rumah
utama, kandang, dapur, pekarangan, dan komponen lain.

Sangat mencerminkan budaya dan filosofi hidup masyarakat Madura. Rumah adat Madura juga sering
menjadi tempat untuk acara keagamaan, seperti pemujaan dan upacara. Konsep hunian yang
memadukan kenyamanan dan kerabat sangat kental dalam rumah adat Madura.

Filosofi Rumah Adat Madura Taneyan Lanjhang

Rumah adat Madura Taneyan Lanjhang memiliki makna filosofis dan memperjelas panduan barat-timur.
Susunan ruang berjajar dengan pengikat di tengah menunjukkan pusat aktivitas keluarga, dan bangunan
dibuat menurut hierarki keluarga barat-timur (tua-muda). Ketinggian bangunan juga berbeda untuk
memperjelas perbedaan hierarki.

Ruang utama, kandang, dapur berada di timur, sementara langgar di barat.Konsep ini menunjukkan sisi
kematian (barat) dan kelahiran (timur). Konsep desain ruang seperti ini juga bisa diadaptasi oleh
bangunan lain untuk memperkaya nilai-nilai dan budaya.

Taneyan Lanjhang merupakan sebuah pemukiman atau kumpulan rumah adat Madura yang tersusun
dari beberapa rumah dan penghuni yang ada di dalamnya masih memiliki ikatan keluarga. Sikap
kekeluargaan masyarakat Madura sangat terasa di Taneyan Lanjhang, bahkan dalam satu kelompok
rumah bisa terdiri dari 2 hingga 10 rumah dan dihuni oleh sepuluh keluarga.
Ciri Khas Rumah Adat Madura (Taneyan Lanjhang)

Secara etimologis, Taneyan Lanjhang dapat diartikan sebagai halaman yang panjang. Secara istilah,
Taneyan Lanjhang adalah halaman depan rumah orang Madura yang cukup panjang. Halaman depan
yang panjang atau yang dikenal dengan Taneyan Lanjhang merupakan ciri khas rumah adat Madura. Di
sekitar rumah ditanami banyak pohon seperti semak-semak, bambu, dan lain-lain. Bambu ini selain
sebagai pagar hidup atau pembatas Taneyan Lanjhang juga berfungsi sebagai pelindung dari tiupan
angin kencang.

Pekarangan atau taneyan tidak memiliki pagar, setiap warga lain yang akan berkunjung harus melewati
jalan atau pintu yang sudah tersedia. Bahkan orang baru pun harus melakukan hal ini, karena akan
dianggap tidak sopan jika tidak melewati jalan yang sudah ada.Rumah adat Madura ini hanya memiliki
satu pintu masuk yang terletak di depan rumah. Hal ini bertujuan agar pemilik rumah dapat mengontrol
aktivitas keluar masuk anggota keluarga.

Taneyan Lanjhang terbentuk dari sejumlah rumah yang tersusun sejajar dengan rumah induk di bagian
tengah. Rumah induk ini ditandai dengan dua jengger ayam yang menghiasi atap rumah adat Madura
dengan posisi berhadapan seperti nisan.

Hiasan ini dimaksudkan agar pemilik rumah mengingat kematian yang pasti akan dialami oleh setiap
makhluk hidup.

Bagian Rumah Adat Madura (Taneyan Lanjhang)

1. Halaman atau Taneyan

Taneyan atau pekarangan merupakan ruang utama yang berada di tengah-tengah rumah adat Madura.
Selain itu juga sebagai tempat melakukan ritual keluarga, tempat bermain anak, dan kegiatan
lainnya.Taneyan memiliki kelebihan sebagai tempat komunikasi dan mengikat hubungan satu keluarga
dengan keluarga lain.

2. Tempat Ibadah Langghar

Setiap rumah adat Madura dilengkapi dengan mushola. Mushola ini selain berfungsi sebagai tempat
sholat juga menjadi tempat kepala somah mengawasi orang-orang yang keluar masuk pekarangannya.
Orang Madura menyebut tempat persembahyangan ini sebagai langgar.

3.Rumah atau Bangunan Utama

Rumah utama atau bangunan utama yang ada pada Rumah Adat Madura biasanya dihuni oleh orang
tertua yang ada pada seluruh keluarga yang ada di kumpulan rumah tersebut.

Cara membedakan bangunan utama dari bangunan umum lainnya adalah dengan adanya jengger ayam
sebagai tanda yang membedakan.
Bentuk Rumah Adat Madura (Taneyan Lanjhang)

Bentuk denah, letak tiang utama, dan bentuk atap dapat membedakan bentuk bangunan rumah adat
Madura. Berdasarkan denah, bangunan dibagi menjadi slodoran dan sedana. Slodoran terdiri dari satu
ruangan dengan dua pintu dan satu beranda dengan satu pintu keluar. Sedana memiliki dua ruangan
dan dua pintu tetapi hanya memiliki satu beranda dengan satu pintu keluar. Rumah Adat Madura juga
hanya memiliki sebuah pintu utama yang berada di bagian depan. Pintu tersebut digunakan untuk
mengontrol aktivitas keluar masuk dari setiap anggota keluarganya.

Berdasarkan letak tiang utamanya, bangunan rumah adat Madura dibagi menjadi bangsal dan pegun.
Bangsal memiliki bentuk serupa Joglo Jawa yang terpancung di kedua sisinya, sedangkan pegun
berbentuk limas yang menjorok di bagian depan dan belakang.

Dari bentuknya, atap rumah adat Madura bisa dibedakan menjadi pacenan, jadrih, atau trompesan.
Atap pacenan berasal dari kata ‘pa-cina-an’ atau seperti bangunan cina. Atap ini selalu tampil dalam
bentuk rumah tipe bangsal. Hiasan bubungan dapat berupa tanduk atau ekor naga. Jadrih sendiri
merupakan jenis atap dengan dua bubungan. Sedangkan trompesan merupakan jenis atap yang terdiri
dari tiga segmen.

Makanan Khas Madura

Penggunaan rempah dapat ditemukan dalam berbagai makanan khas Indonesia, termasuk makanan
khas Madura. Cita rasanya mampu memikat para pecinta kuliner. Jika berkunjung ke Madura, tak ada
salahnya mencoba ragam makanan khas Madura berikut ini.

1. Nasi Serpang

Nasi Serpang adalah makanan khas Madura yang terdiri dari nasi putih yang disajikan dengan berbagai
macam lauk, seperti tumis kerang pedas, pepes ikan tongkol, soun kecap, krecek tahu, telur asin,
dendeng sapi madura, keripik paru, sambal terasi, dan kerupuk bumbu rujak.

Keunikan nasi serpang adalah tidak ada sayur yang digunakan. Selain itu, sambal terasinya memiliki
tekstur kasar yang menyerupai petis. Nasi serpang merupakan makanan khas Kota Bangkalan, Madura.

2. Sate Madura Sate termasuk makanan khas Indonesia yang memiliki variasi sesuai daerah masing-
masing. Di Madura, jenis sate yang dijual berbahan dasar daging ayam dan daging kambing. Pada
pembuatan sat madura, daging ayam dipotong dadu terlebih dahulu sebelum dipanggang. Di Madura,
sate tidak selalu menggunakan saus kacang tetapi juga saus kemiri. Setelah selesai dipanggang, sate
dicelupkan dalam bumbu halus yang ditumis serta dicampur dengan kacang yang telah dihaluskan
kemudian ditambahkan kecap manis, terkadang juga ditambahkan petis.
Sate Madura dapat dinikmati dengan nasi hangat atau lontong. Biasanya, pedagang sate Madura juga
menyediakan soto Madura dan nasi sebagai pelengkap.

Anda mungkin juga menyukai