Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

ELEKTROLISIS

Anggota :

1. Dyesz Tiara Permata Shafira (10)


2. Natasya Najwa (23)
3. Taufiqqurrohman Tito (33)

XII MIPA 6
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
1. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari perubahan-perubahan
serta reaksi yang terjadi pada reaksi elektrolisis, terutama pada elektrode (katode dan
anode) dari larutan MgSO4, ZnSO4, KI, NaCl, dan CuSO4.

2. Dasar Teori
Elektrolisis adalah proses yang menggunakan energi listrik agar reaksi kimia
tidak spontan dapat terjadi. Reaksi elektrolisis mengubah energi listrik menjadi energi
kimia. Reaksi elektrolisis terjadi di sel elektrolisis. Sel elektrolisis adalah sel
elektrokimia atau tempat di mana energi listrik digunakan untuk menghasilkan reaksi
redoks tidak spontan. Prinsip dasar elektrolisis adalah memanfaatkan reaksi oksidasi
dan reduksi (redoks) dan tidak memerlukan jembatan garam seperti sel volta (sel
elektrokimia).
Pada reaksi elektrolisis terjadi peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik
searah. Elektrolit yang digunakan dapat berupa lelehan atau larutan. Bila arus listrik
dialirkan kedalam elektrolit, maka akan terjadi pergerakan ion-ion. Ion positif akan
tertarik ke kutub negatif (katode) dan dibebaskan (direduksi) menjadi spesi yang netral.
Ion negatif akan bergerak ke kutub positif (anode) dan teroksidasi menjadi spesi yang
juga bersifat netral. Reaksi ini terjadi di daerah sekitar elektrode.

Adapun faktor-faktor yang memengaruhi elektrolisis, antara lain:


1. Overpotensial
Tegangan yang dihasilkan akan lebih tinggi dari yang diharapkan.
Overpotensial bisa menjadi penting untuk mengendalikan interaksi antara
elektrode.
2. Jenis elektrode
Jenis elektrode ada 2, yaitu inert (tidak mudah bereaksi, ada 3 macam zat yaitu
platina (Pt), emas (Aurum/Au), dan karbon (C) dan tak inert (mudah bereaksi,
zat lainnya selain Pt, C, dan Au. Elektrode inert berperan sebagai permukaan
untuk reaksi yang terjadi. Namun elektrode tidak ikut bereaksi dimana
elektrode aktif menjadi bagian dari setengah reaksi.
3. Reaksi elektrode yang bersamaan
Jika dua pasang setengah reaksi terjadi bersamaan, maka salah satu setengah
reaksi harus dihentikan untuk menentukan pasangan tunggal reaksi yang dapat
dielektrolisis.
4. Keadaan pereaksi
Jika pereaksi tak standar, maka tegangan setengah sel akan berbeda dari nilai
standar. Pada kasus ini, larutan untuk anode setengah sel mungkin akan
mempunyai pH lebih tinggi atau rendah dari pH standar (yaitu 4).

3. Alat dan Bahan


Alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum ini, antara lain:
1. Power supply
2. Statif dan klem
3. Tabung pipa U
4. Pipet tetes
5. Elektrode karbon baterai (2 buah)
6. Kabel power supply dan penjepit buaya (hitam dan merah)
7. Tisu

Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum ini, antara lain:


1. Larutan MgSO4 (Aquades + MgSO4)
2. Larutan ZnSO4 (Aquades + ZnSO4)
3. Larutan KI (Aquades + KI)
4. Larutan NaCl (Aquades + NaCl)
5. Larutan CuSO4 (Aquades + CuSO4)
6. Indikator basa Fenolftalein (PP)

4. Langkah Kerja
Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan praktikum ini, antara lain:
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Membersihkan pipa U sampai bersih dan kering.
3. Memasang pipa U pada statif.
4. Memasukkan larutan MgSO4 pada pipa U hingga diperkirakan elektrode
bisa tercelup.
5. Memasang ujung penjepit buaya ke elektrode C.
6. Memasang ujung penjepit buaya yang lain ke power supply arus DC.
7. Meneteskan PP 2 tetes pada larutan di setiap mulut pipa U.
8. Memasukkan kedua elektrode karbon pada setiap mulut pipa U hingga
tercelup pada larutan.
9. Menghidupkan power supply dimulai dari voltase yang terendah.
10. Menaikkan voltase secara bertahap.
11. Mengamati dan mencatat apa yang terjadi pada kedua elektrode.
12. Mengganti larutan MgSO4 dengan larutan ZnSO4 dengan cara membuang
larutan MgSO4 kemudian mencuci bersih pipa U lalu mengeringkannya
menggunakan tisu.
13. Mengulangi langkah 4–12 sampai semua larutan (larutan KI, NaCl,
CuSO4) selesai dielektrolisis.
14. Mencuci alat dan mengembalikannya ke tempat semula.

5. Data Pengamatan
Larutan Kutub Awal Proses Setelah
MgSO₄ Katode MgSO₄ = bening Timbul gelembung Warna pink yang
Karbon = hitam (hidrogen), mulai dihasilkan ada tapi tidak
muncul warna pink terlalu banyak,
pada cairan gelembung semakin
banyak, warna karbon
tidak berubah
Anode MgSO₄ = bening Timbul gelembung Hanya timbul
Karbon = hitam (oksigen) gelembung, tidak ada
perubahan warna pada
cairan, warna karbon
tidak berubah
ZnSO₄ Katode ZnSO₄ = bening Mulai muncul Ada gelembung tapi
Karbon = hitam gelembung sangat sedikit, tidak ada
perubahan warna pada
cairan, warna karbon
tidak berubah
Anode ZnSO₄ = bening Mulai muncul Ada gelembung tapi
Karbon = hitam gelembung sangat sedikit, tidak ada
perubahan warna pada
cairan, warna karbon
tidak berubah
KI Katode KI = kuning bening Warna pink muncul Warna pink pada cairan
Karbon = hitam dengan cepat pada semakin banyak,
cairan, muncul gelembung yang
gelembung dihasilkan banyak, warna
karbon tidak berubah
Anode KI = kuning bening Warna kuning Warna kuning pada
Karbon = hitam muncul dengan cairan semakin banyak,
cepat pada cairan, gelembung yang
muncul gelembung dihasilkan sedikit, warna
karbon tidak berubah,
baunya seperti betadine
NaCl Katode NaCl = bening Muncul warna pink Warna pink pada NaCl
Karbon = hitam pada NaCl dengan semakin banyak,
cepat, muncul gelembung juga banyak,
gelembung warna karbon tidak
berubah
Anode NaCl = bening Warna NaCl tidak Ada gelembung namun
Karbon = hitam berubah, muncul warna NaCl tidak
gelembung berubah, warna karbon
tidak berubah, bau
seperti kaporit
CuSO4 Katode CuSO₄= biru bening Mulai muncul Warna CuSO₄ tidak
Karbon = hitam gelembung berubah, gelembung
hanya sedikit, warna
karbon berubah menjadi
coklat/hitam luntur
Anode CuSO₄= biru bening Mulai muncul Warna CuSO₄ tidak
Karbon = hitam gelembung berubah, gelembung
lebih banyak daripada
katode, warna karbon
tidak berubah

6. Pembahasan
Pada bagian pembahasan, kami akan membahas reaksi yang terjadi.
1) Larutan MgSO4 dengan elektrode karbon
MgSO4 → Mg²⁺ + SO₄²⁻
Katode 2H₂O + 2e⁻ → 2OH⁻ + H₂ |×2|
Anode 2H₂O → 4H⁺ + O₂ + 4e⁻ |×1|
———————————————————— +
6H₂O → 4OH⁻ + 4H⁺ + O₂ + 2H₂
6H₂O → 4H₂O + O₂ + 2H₂

2) Larutan ZnSO4 dengan elektrode karbon


ZnSO4 → Zn²⁺ + SO₄²⁻
Katode Zn²⁺ + 2e⁻ → Zn |×2|
Anode 2H₂O → 4H⁺ + O₂ + 4e⁻ |×1|
———————————————————— +
2Zn²⁺ + 2H2O → 2Zn + 4H⁺ + O₂

3) Larutan Kl dengan elektrode karbon


Kl → K⁺ + l⁻
Katode 2H₂O + 2e⁻ → H₂ + 2OH⁻ |×1|
Anode 2l⁻ → l2 + 2e⁻ |×1|
———————————————————— +
2H₂O + 2l⁻ → l2 + H₂ + 2OH⁻

4) Larutan NaCl dengan elektrode karbon


NaCl → Na⁺ + Cl⁻
Katode 2H₂O + 2e⁻ → 2OH⁻ + H2 |×1|
Anode 2Cl⁻ → Cl2 + 2e⁻ |×1|
———————————————————— +
2H₂O + 2Cl⁻ → 2OH⁻ + H2 + Cl2

5) Larutan CuSO4 dengan elektrode karbon


CuSO4 → Cu²⁺ + SO₄²⁻
Katode Cu²⁺ + 2e⁻ → Cu |×1|
Anode H2O → H⁺ + O2 |×1|
———————————————————— +
H₂O + Cu²⁺ → Cu + H⁺ + O2

Larutan KI adalah larutan elektrolit yang dapat diuji menggunakan alat uji
elektrolit. Keterangan pada hasil penelitian di atas menyatakan bahwa pada anode
muncul gelembung-gelembung gas. Gas yang muncul pada anode adalah gas I2. Pada
anode larutan berubah kuning kecoklatan, hal ini menandakan bahwa pada anode reaksi
elektrolisis larutan KI membuat elektrode menguraikan 2l⁻ menjadil2 + 2e⁻. Adapun bau
yang muncul di daerah anode adalah seperti bau betadine, sedangkan gas yang muncul
pada katode adalah gas H2. Warna merah muda kuat yang muncul menandakan adanya
basa yaitu OH¯.
Larutan CuSO4 dapat diuraikan menjadi Cu²⁺ + SO₄²⁻. Pada anode muncul
gelembung-gelembung gas yaitu gas O2. Setelah ditetesi PP reaksi elektrolisis larutan
CuSO4 tidak mengubah warna karena mengandung asam yaitu H⁺. Pada katode muncul
endapan warna coklat yaitu endapan logam Cu.
Larutan NaCl atau yang biasa disebut larutan garam dapur merupakan
elektrolit kuat. Keterangan pada hasil penelitian di atas menyatakan bahwa pada anode
muncul gelembung-gelembung gas. Gas yang muncul pada anode adalah gas Cl2. Pada
anode terdapat warna samar biru hijau muda yang menandakan bahwa di anode terdapat
gas Cl2. Di sekitar daerah anode tercium bau seperti kaporit, sedangkan gas yang
muncul pada katode adalah gas H2. Warna merah muda kuat yang muncul menandakan
adanya basa yaitu OH⁻.

7. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian elektrolisis larutan MgSO4, ZnSO4, KI, NaCl, dan
CuSO4 yang telah kami lakukan, dapat diamati beberapa tanda terjadinya elektrolisis.
Timbulnya gas dapat diamati melalui adanya gelembung udara dan ciri khas warna gas
tersebut. Adanya basa dapat diamati melalui timbulnya warna merah muda (untuk
indikator PP). Adanya endapan juga dapat diamati dengan timbulnya endapan logam di
elektrode.

8. Lampiran
Foto Alat dan Bahan

Foto Proses Elektrolisis


1. Larutan MgSO4 (awal – proses – sesudah)
2. Larutan ZnSO4 (awal – proses – sesudah)

3. Larutan KI (awal – proses – sesudah)

4. Larutan NaCl (awal – proses – sesudah)

5. Larutan CuSO4 (awal – proses – sesudah)

Anda mungkin juga menyukai