Anda di halaman 1dari 9

NAMA : GINA RAMADHANI

NIM : 200903502052
KELAS : A KEUANGAN
MATA KULAIH : BAB 1 / PERTEMUAN 1

PENDAHULUAN

Koperasi dan UMKM merupakan bagian integral dunia usaha nasional, mempunyai
kedudukan, potensi, dab peranan yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan
tujuan pembangunan ekonomi serta memecahkan masalah ekonomi pada khususnya.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan atas asas kekeluargaa, dapat
berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat serata
mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasioanl
pada umumnya dan stabilitas ekonomi pada khasusnya.
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan semata-mata hanya
pada orientasi laba, melainkan juga pada orientasi manfaat. Karena itu, dalam banyaka
kasus koperasi, manajemen kopetrasi tidak mengejar keuntungan sebagai tujua
perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan . untuk koperasi
diindonesia, tujuan badan usaha koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya masyarakat pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini
dijabarkan dalam berbagai aspek program oleh manajemn koperasi pada setiap rapat
anggota tahunan.
Sebuah koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Koperasi dapat mensejahterahkan anggotanya, karena ia
menciptakan nilai tambah dari usaha mereka. Semakin baik kinerja koperasi, maka
semakin besar peran koperasi memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi
partisipasi merka dalam kegiatan koperasi.

PEMBAHASAN MATERI
 Definisi UMKM
Usaha mikro kecil dan menengah adalah bentuk kegiatan ekonomi rakyat yang
berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang. Usaha kecil dapat
didefinisikan sebagai berikut(primiana, 2009:11):
a. Pengembangan empat kegiatan ekonomi utama (core business) yang menjadi
motor penggerak pembangunan, yaitu agribisns, industry manufaktur, sumber
daya manusia, dan bisnis kelautan.
b. Pengembangan Kawasan andlan, untuk dapat mempercepat pemulihan
perekonomian melalui pendekatan wilayah atau daerah, yaitu dengan
pemilihan wiliyah atau daerah untuk mewadahi program prioritas dan
pengembangan sector-sektor dan potensi.
c. Peningkatan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat.
Usaha kecil adalah kegiata ekonomi rakyat yang memenuhi kriteria sebagai
berikut (Zulkarnain, 2006:125):
1. Usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200 juta rupiah, tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Usaha yang memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp1 miliar rupiah.
3. Usaha yang berdiri sendiri, bukan perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau terafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung dengan
usaha menengah atau skala besar.
4. Berbentuk badan usaha yang dimiliki perseorangan, badan usaha yang tidak
berbeda hukum, termasuk koperasi.
Menurut undang-undang No. 20 tahun 2008 tentang usaha mikro kecil dan
menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, diakuisisi, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih laba dari Rp50.000.000,00 tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp3000.000,00
2. Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan paling banyak Rp50.000.000,00 sampai dengan paling
banyak Rp500.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 sampai
dengan paling banyak Rp2.500.00.000,00.
3. Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp500.000.000,00 sampai dengan
paling banyak Rp10.000.000,00 tidak termasuk tanh dan bangunan
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp2.500.000.000,00
sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00.
Menurut peraturan Menteri keuangan RI No.12/PMK.06/2005 tanggal 14
februari 2005 pengertian usaha mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau
perorangan warga negara Indonesia (WNI), secara individua atau tergabung dalam
koperasi dan memiliki hasil penjualan secara individu paling banyak
Rp100.000.000,00 pertahun.
Menurut keputusan Menteri keuangan NO.40/KMK.06/2003 tanggal 29 januari
2003 UMKM dapat diartikan sebagai berikut;

1. Usaha Mikro
Usaha mikro yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan warga
negara Indonesia (WNI), secara individua atau tergabung dalam koperasi dan
memiliki hasil penjualan secara individu paling banyak Rp100.000.000,00
pertahun. Usaha mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak
Rp50.000.000.
Ciri-ciri usaha mikro adalah sebagai berikut:
a. Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat
berubah.
b. Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah
tempat.
c. Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan
tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha.
d. Pengusaha atau SDM-nya berpendidikan rata-rata sangat rendah,
umumnya tingkat SD dan belum memiliki kewirausahaan yang memadai.
e. Umumnya belum mengenal perbankan tetapi lebih mengenal rentainir
f. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya
termasuk NPWP.
g. Tenaga kerja atau karyawan yang dimiliki kurang dari 4 orang.

2. Usaha kecil
Menurut undang0undang Nomor 9 Tahun 1995, usaha kecil adalah usaha
produktif yang berskala kecil dan memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
memiliki hasil penjualan paling banyak Rp1.000.000.000 pertahun serta dapat
menerima kredit dari bank diatas Rp50.000.000 sampai Rp500.000.000 juta.
Ciri-ciri usaha kecil antara lain:
a. SDM-nya sudah lebih maju, rata-rata pendidikanya SMA dan sudah ada
pengalaman usahanya.
b. Pada umumnya sudah melakukan pembuakaan/manajemen keuangan
walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan
dengan keuangan keluarga, dan sudah membuat neraca usaha.
c. Sebagian besar sudah berhubungan dengan perbankan, namun belum
dapat membuat perencanaan bisnis, studi kelayakan dan proposal kredit
kepada bank, sehingga masih sangat memerlukan jasa
konsultasi/perdampingan, tenaga kerja yang dipekerjakan antara 5-19
orang.

3. Usaha Menengah
Menurut instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1999,
usaha menengah adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria
kekayaan bersih lebih bersih dari Rp200.000.000 (dua raus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak sebesar Rp10.000.000.000 tidak termasuk tanahn dan
bangunan tempat usaha.
Ciri-ciri usaha menengah yaitu:
a. Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik,
lebih teraur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas
antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi:
b. Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan system
akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan
penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
c. Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah
ada jamsostek, pemeliharaan Kesehatan dll;
d. Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
e. Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan
terdidik.

 Karakteristik koperasi
Karakteristik uatama koperasi yang membedakanya dengan badan usaha yang
lain adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of
the member), yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi (user
own oriented firm). Oleh karena itu, menurut IAI (ikatan akuntansi Indonesia dalam
PSAK No.2007:27.1):
1. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas adasar sedikitnya ada satu
kepentingan ekonomi yang sama:
2. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri
untuk menolong dan bertangung jawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan,
keadilan, persamaan dan demokrasi. Selain itu anggota-anggota koperasi
percaya pada nilai-nilai etika kejujuran,keterbukaan,tanggung jawab sosial, dan
kepedulian orang lain:
3. Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri
oleh anggotanya
4. Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi
anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota (promotion of
the member’s wekfare)
5. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanaya
maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang non anggota koperasi.

 Prinsip Koperasi
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk
untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru
yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-
pemerintah internasional) adalah keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela,
pengelolaan yang demokratis, partisipasi anggota dalam ekonomi, kebebasan dan
otonomi, pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi. Di Indonesia sendiri
telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip koperasi
menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah:
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara
demokrasi, pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-
masing anggota, pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal Kemandirian,
Pendidikan perkoperasian dan kerjasama antar koperasi.
 Bentuk dan Jenis Koperasi
Jenis Koperasi menurut fungsinya:
a. Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang
menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir.Di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.
b. Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi
distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di
tangan konsumen.Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang
atau jasa kepada koperasinya. Koperasi produksi adalah koperasi yang
menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai
atau karyawan koperasi.Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja
koperasi.
c. Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang
dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan
sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa
koperasi.
d. Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha
(single purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih
dari satu fungsi disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).
Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja:
a. Koperasi Primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak
20 orang perseorangan.
b. Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan
koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan
koperasi primer. Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
c. koperasi pusat – adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi
primer gabungan koperasi – adalah koperasi yang anggotanya minimal 3
koperasi pusat induk koperasi – adalah koperasi yang minimum anggotanya
adalah 3 gabungan koperasi.

Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya:


a. Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen
barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha.
b. Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir
atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.
c. Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah satu status
atau keduanya. Dengan demikian pengelompokkan koperasi menurut status
anggotanya berkaitan erat dengan pengelompokan koperasi menurut
fungsinya.

 Gambaran Umum UMKM


UMKM di Indonesia didasarkan pada Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM terdiri dari:
1. Livelihood activities, merupakan usaha kecil menengah yang digunakan sebagai
kesempatan kerja untuk mencaru nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai
sector informal. Contohnya adalah pedagang bakso, mie ayam pangsit, somai,
pentol dan cilok yang dikenal sebagai pedagang kaki lima (PKL).
2. Micro enterprise, merupakan usaha kecil menengah yang memiliki sifat
pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.
3. Small dynamic enterprise, merupakan usaha kecil menengah yang telah
memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan
ekspor.
4. Fast moving enterprise, merupakan usaha kecil menengah yang telah memiliki
jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi usaha besar
(industri/perusahaan)

 Manajemen Koperasi dan Nilai-Nilai Dasar Gerakan Koperasi


Definisi Manajemen menurut Stoner adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

 Pengertian Manajemen dan Perangkat Organisasi


Definisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul “ The Cooperative
Movement and some of its Problems” yang mengatakan bahwa : “Cooperation is an
economic system with social content”. Artinya koperasi harus bekerja menurut
prinsip-prinsip ekonomi dengan melandaskan pada azas-azas koperasi yang
mengandung unsur-unsur sosial di dalamnya.
Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi
melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu:
a. Anggota
b. Pengurus
c. Manajer
d. Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan.

Sedangkan menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi


Koperasi adalah:
a. Rapat anggota
b. Pengurus
c. Pengawas

 Rapat Anggota
Rapat Anggota
1. Koperasi merupakan kumpulan orang atau badan hukum koperasi.
2. Koperasi dimiliki oleh anggota, dijalankan oleh anggota dan bekerja untuk
kesejahteraan anggota dan masyarakat.
3. Rapat anggota adalah tempat di mana suara-suara anggota berkumpul dan
hanya diadakan pada waktu-waktu tertentu.
4. Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Seorang
anggota berhak menghadiri rapat anggota dan memberikan suara dalam rapat
anggota serta mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus baaik di
luar maupun di dalam rapat anggota. Anggota juga harus ikut serta
mengadakan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha koperasi.
Anggota secara keseluruhan menjalankan manajemen dalam suatu rapat
anggota dengan menetapkan:
1. Anggaran dasar
2. Kebijaksanaan umum serta pelaksanaan keputusan koperasi
3. Pemilihan/pengangkatan/pemberhentian pengurus dan pengawas
4. Rencana kerja, pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
5. Pembagian SHU
6. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi adalah orang-orang yang bekerja di garis depan, mereka
adalah otak dari gerakan koperasi dan merupakan salah satu faktor yang
menentukan berhasil tidaknya suatu koperasi.
Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah memimpin organisasi dan
usaha koperasi serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai dengan
keputusankeputusan rapat anggota.

Menurut Leon Garayon dan Paul O. Mohn dalam bukunya “The Board of
Directions of Cooperatives” fungsi pengurus adalah:
• Pusat pengambil keputusan tertinggi
• Pemberi nasihat
• Pengawas atau orang yang dapat dipercaya
• Penjaga berkesinambungannya organisasi
• Simbol

Pengawas
tugas pengawas adalah melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan
koperasi, termasuk organisasi, usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan
pengurus, serta membuat laporan tertulis tentang pemeriksaan. Pengawas
bertindak sebagai orang-orang kepercayaan anggota dalam menjaga harta
kekayaan anggota dalam koperasi.

Syarat-syarat menjadi pengawas yaitu: -


a. mempunyai kemampuan berusaha
b. mempunyai sifat sebagai pemimpin, yang disegani anggota koperasi dan
masyarakat sekelilingnya. Dihargai pendapatnya, diperhatikan saran-sarannya
dan diindahkan nasihatnasihatnya.

Seorang anggota pengawas harus berani mengemukakan pendapatnya.


1. Rajin bekerja, semangat dan lincah.
2. pengurus sulit diharapkan untuk bekerja full time.
3. Pengurus mempunyai tugas penting yaitu memimpin organisasi sebagai
keseluruhan.
4. Tugas manajer tidak dapat dilaksanakan sebagai tugas sambilan tapi harus
dilaksanakan dengan penuh ketekunan.
Manajer
Peranan manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang
lingkup dan wewenangnya mengelola sumberdaya secara efisien, memberikan
perintah, bertindak sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama
dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (to get things done by working
with and through people).

RANGKUMAN MATERI
UMKM merupakan implikasi dari pembagian/kriteria usaha dalam konteks
diindonesia. Hal 9ini sangat penting mengingat kriteria tersebut akan memberikan
dampak pada penentuan kebijakan usaha yang terkait. UMKM merupakan singkatan
dari usaha mikro, kecil, dan menengah. Menurut Awaliil Rizky, usaha mikro merupakan
usaha uiformal yang memiliki asset, modal, omzet, yang amat kecil.
Peran usaha mikro, kecil, dan memnengah (UMKM) sangat penting dalam
memajukan perekonomian masyarakat Indonesia. Sehingga pemerintah Indonesia juga
memandang pentingnya keberadaan dari para pelaku UMKM. Terbukti, UMKM Bersama
dengan koperasi yang telah diwadahi secara khusus di bawah naungan kementrian
koperasi dan UMKM sebagai wujud perhatian khusus yang tinggi diberikan oleh
pemerintah kepada para pengusaha UMKM tersebut sebagai penyangga ekonomi rakyat
kecil. Apalagi, keberadaan UMKM secara langsung mampu memberikan dampak
terhadap peningkatan kehidupan masyarakat bawah.

LATIHAN DAN EVALUASI


1. Pwerencanaan strategi apa yang cocok untuk dilakukan oleh UMKM atau
perusahaan kecil menengah di Indonesia dalam menghadapi tantangan global?
2. Tantangan apa saja yang perlu diperbaiki UMKM untuk perkembangan masa
depan dengan kondisi UMKM sekarang ini?
3. Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan daya saing UMKM sehinga
mampu menjadi pendorong perekonomian Indonesia?
4. Jelaskan pendapatmu apa yang harus dilakukan pemerintah agar produk dalam
negeri khususnya UMKM mampu bersaing dengan produk luar negeri?
DATAR PUSTAKA

BAMBANG AGUS SUMANTRI M.M. ERWIN PUTERA PERMANA, M. (2017). FAKULTAS


EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI. MANAJEMEN KOPERASI dan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) PERKEMBANGAN TEORI DAN
PRAKTIK, 1-157.

HAMDANI, S. (2020). uWAIS iNSPIRASI iNDONESIA. MENGENAL USAHA MIKRO KECIL


DAN MENENGAH (UMKM) LEBIH DEKAT, 1-7.

Reza Nurul Ichsan, S. D. (2021). CV.Sentosa Deli Mandiri Jl.Simpang Limun SM.Raja
No.65 Medan. EKONOMI KOPERASI & UMKM, 1-5.

Anda mungkin juga menyukai