Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM PERALATAN LIFE SUPORT

BABY INCUBATOR DAN INFANT WARMER

NO NAMA NIM
1 PUTRI WIDYA HANDAYANI T202001001
2 SITI SAFITRI T202001003
3 SYUKRIANA EKASANI T202001004
4 SITI RAHMAWATI T202001005
5 AYU FEBRIANA T202001006
6 SAKHRUL RAMADHAN T202001012
7 MUH.IMAN ARRAZAQ T202001019
8 DENY YUSRIYANTO T202001026
9 TRI ANDIKA DERMAWAN T202001030
10 ANDI MUHAMMAD FAJRI T202001031
11 ERIKMAN T202001034

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2023
BAB I

SPESIFIKASI

1. NAMA ALAT : BABY INCUBATOR


2. MERK : TSN 910 SC . C
3. LINE VOLTAGE : 220 V/50 Hz, Amp : 2 A
4. POWER CONSUMPTION :350 Watt
5. SERIAL NUMBER :0303.0.00001216.T910SC-c
BAB II

1. Pengertian Baby Incubator


Incubator adalah alat yang dipanasi dengan aliran listrik pada suhu tertentu yang dipakai
untuk memerami telur, mikroba dan menghangatkan bayi yang lahir premature. Alat ini
dilengkapi dengan tombol pengatur suhu waktu untk memudahkan pengaturah suhu yang
dikehendaki.

Incubator bayi adalah alat yang digunakan untuk mempertahankan kondisi lingkungan
yang cocok untuk bayi yang baru lahir, terutama pada kelahiran premature. Saat ini
masalah mengenai kelahiran premature bukanlah sesuatu hal yang baru lagi, bahkan pada
awal abad 16 dan 18 sudah terdapat makalah ilmiah yang membahas mengenai kelahiran
bayi premature atau sakit, yang tetap dilahirkan dan dirawat di rumah tanpa adanya
penanganan medis yang baik.

Incubator bayi pertama kali dikembangkan pada pertengahan abad ke 19, berdasarkan
incubator yang digunakan untuk menetaskan telur ayam. Dr. Stephane Tarnier adalah
seorang dokter berkebangsaan Perancis yang dikenal sebagai bapak incubator, setelah
berhasil membuat incubator pertama yang digunakan untuk menjaga bayi di rumah sakit
bersalin di Paris tetap hangat. Metode yang dikembangkan oleh Dr. Stephane Tarnier ini
adalah metode penghangatan tertutup yang pertama di dunia. Pada tahun 1931 Dr. A.
Robert Bauer MD di rumah sakit Henry Ford di Detroit, berhasil menggabungkan panas,
kelembaban, kemudahan perawatan dan kemudahan aksebilitas pada incubator.

Incubator bayi merupakan salah satu metode dan sarana yang berfungsi untuk menunjang
keadaan bayi yang baru lahir, sehingga diharapkan setiap instansi kesehatan yang
berhubungan dengan proses persalinan ibu hamil dapat memiliki incubator bayi.

2. Bagian – Bagian dan Fungsi Baby Incubator


a) Baby tray : merupakan alas atau bantalan yang digunakan untuk meletakkan bayi
agar bayi yang dimasukkan ke dalam inkubator berada pada posisi senyaman
mungkin.
b) Exhaust air vent holes : lubang atau corong pembuangan oksigen yang berada
pada dinding bagian atas inkubator. Fungsinya untuk membuang oksigen yang
mengendap di dalam inkubator.
c) Sensor of thermostat : sensor alat penyeimbang panas yang digunakan untuk
mengontrol suhu di dalam inkubator.
d) Heater : bagian inkubator yang berperan dalam menghasilkan panas dan
kehangatan.
e) Blower : sebagai pendistribusi panas ke seluruh ruang inkubator.
f) Air filter : untuk menyaring udara yang masuk ke dalam inkubator agar udara
yang dihirup si bayi tetap bersih dan sehat.
g) Monitor display : untuk memantau dan menampilkan data kondisi tubuh si bayi.
h) Alarm : akan berbunyi jika bayi yang berada dalam inkubator mengalami hal-hal
abnormal seperti detak jantung yang tidak normal dan sebagainya.
i) Dinding kaca : sebagai dinding penutup dan pembatas transparan sehingga bayi
dapat diawasi dari segala arah.
BAB III

PEMELIHARAAN

Pemeliharaan dan Perawatan


1.      Setiap kali inkubator selesai digunakan, kabel listrik sebaiknya tidak langsung dicabut dari stop
kontak untuk melakukan  proses pengisian baterai. Pastikan bahwa baterai  internal inkubator
dalam  keadaan penuh saat akan digunakan kembali. Lepaskan kabel power dari stop kontak
setelah baterai internal  terisi penuh  (ditandai dengan matinya lampu indikator pengisian
baterai).
2.      Matikan saklar baterai atau cabut skun baterai jika inkubator tidak akan digunakan dalam
jangka waktu yang lama.
3.      Inkubator sebaiknya dikalibrasi ulang secara periodik.
BAB IV

TROUBLESHOOTING

Pesan Yang
N Ditampilkan LCD
o. Beserta Keterangan Kemungkinan Penyebab Tindakan Pertama
SYSTEM FAILURE
INCUBATOR OFF
LED
menyala Kegagalan
Sistem Dan
Thermostat
dinonaktif-kan. • Salah satu ic kontrol pada
LED mengalami papan unit
Selalu Kegagalan masalah
Sistem menyala •   Inkubator mesin
JIKA Terjadi mengalami masalah.
1. Kegagalan Sistem. • Hubungi Teknisi
LOW BATTERY
PLEASE
RECHARGE • Tegangan baterai internal  • Baterai harus di biaya di luar
Untuk review alarm yang tidak mencukupi inkubator. Alarm jika tetap aktif
Penyanyi, penekanan untuk review inkubator meskipun baterai sudah di jawab,
Tombol ALARM mensupply kemungkinan baterai rusak dan harus
OFF Hanya (vbat ≤ 10,5 volt). diganti.
mematikan buzzer • Baterai Rusak. • Kabel dipasang bateral
2. selama 2 menit. • Kabel Baterai putus. Kembali.
3. SENSOR FAILURE • Terputus kabel sensor air • Pastikan bahwa kabel
SYSTEM HALTED atau tidak sudah sensor air terpasang dengan
7-Segmen AIR terpasang atau tidak
Menjadi Gelap Dan terpasang dengan baik.
Thermostat • sensor air (suhu udara)
dinonaktif- kan. rusak. baik.
• PLN padam. • Hidupkan MCB Bila Listrik anjlok
POWER FAILURE • Kabel AC tidak atau nyalakan genset.
HEATER OFF tersambung Ke Stop • Pastikan bahwa Kabel AC Sudah
Penekanan ALARM Kontak. Terpasang dengan Baik pada Stop
OFF Hanya • Sekring 2A putus. Kontak.
mematikan buzzer • Power Supply Unit (PSU) • Ganti sekring 2A dengan yang
4. selama 2 menit. Dari Sistem Rusak. baru.
• Pastikan bahwa Konektor Kabel
BLOWER • Kabel blower terlepas / blower Terpasang
FAILURE konektornya renggang. dengan Baik.
SYSTEM HALTED • Putaran blower • Singkirkan penghambat
thermostat dinonaktif terganggu. peniup.
5. kan • Blower Rusak. • Ganti blower dengan yang baru.
AIRFLOW
FAILURE •Sirkulasi udara
SYSTEM HALTED dalam Inkubator tidak / • Singkirkan penghalang
Thermostat Kurang Lancar. sirkulasi Udara yang menutupi inlet /
6. dinonaktifkan •Sensor airflow Rusak outlet Udara Inkubator.
7. PROBE FAILURE • Skin Probe • Pastikan bahwa Skin Probe Sudah
CHECK CONNEC Belum Terpasang dengan Terpasang dengan pada terminal
TION Baik. Baik -terminalnya.
- 7-Segmen kulit • Skin Probe Rusak. • Ganti dengan yang baru.
Menjadi Gelap Dan
Thermostat dinonakti
fkan
- Hanya Terjadi
Saat Modus pada
dioperasikan Kulit /
Servo
• Suhu Udara dalam
kompartemen
HIGH melebihi 38,0 ° C (reguler)
TEMPERATURE atau 40.0 ° C (override).
HEATER CUT OFF • Driver pemanas Rusak • Buka Segera pintu-
Thermostat dinonakti atau tidak berfungsi pintukompartemen  untuk  Menurunk
8. fkan dengan baik. an suhu.
• Buka Segera Pintu –
Pintu kompartemen untuk
• Suhu kulit Pasien review Menurunkan
melebihi 37,5°C (reguler) suhu, kemudian  lakukan
atau 38,5 ° C (override). setting ulang.
SKIN OVERTEMP • Pasien kemungkinan •Segera keluarkan Pasien dari
HEATING menderita syok Inkubator untuk melakukan tindakan
9. STOPPED atau demam. Medis yang diperlukan.
• Suhu Udara dalam • Buka Segera Pintu -
AIR OVERTEMP kompartemen Pintu kompartemen untuk
10 HEATING melebihi 37,5 °C (reguler) menurunkan Suhu,
. STOPPED atau 39,5°C (override). kemudian lakukan pengaturan ulang.
11 INCUBATOR •Suhu UdaraInkubator • TEKAN Tombol SET dan lakukan
. FAILED TO Gagal mencapai Suhu pengaturan ulang Bila perlu.
REACH TARGET Udarayangdiinginkan dala • Tempatkan Inkubator jauh dari
m Waktu 30 menit. Aliran Udara Langsung dari AC.
•Inkubator  terkena
AliranUdara Langsung
Dari AC.
•Inkubatormengalami Kebo
coran.
• Pintu -
Pintu kompartemen Belum
Tertutup dengan Rapat.
•   Celah pada Silikon
untuktubing Grommet
Terlalu  Lebar.
•Perbedaan antara
pengaturan Suhu Kulit
12 SKIN DEVIATION dengan aktualnya melebihi • TEKAN Tombol SET Dan lakukan
. MORE THAN 1 ° C 1 ° C. pengaturan ulang Bila Perlu.
•Perbedaan antara
pengaturan Suhu Kulit
13 SKIN DEVIATION dengan aktualnya melebihi • TEKAN Tombol SET Dan lakukan
. MORE THAN 3 ° C 3 ° C. pengaturan ulang Bila Perlu.
BAB V

PENGOPERASIAN

1. Tempatkan alat pada ruang tindakan


2. Lepskan penutup debu. Kunci roda penggerak
3. Siapkan dan pasang aksesoris (filter bakteri) scces cup/Iris Cup, skin probe temperature,
gas oksigen, flow meter
4. Periksa pengatur posisi matras, sungkup pengontrol, volume air, gas oksigen, flow meter
5. Hubungkan alat dengan terminal pembumian
6. Hubungkan alat dengan catu daya
7. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
8. Lakukan pemanasan secukupnya
9. Atur dan periksa temperature control, humidity/electric fan, untuk mengetahui kesiapan
alat
10. Hubungkan alat dengan konektor oxygen
11. Perhatikan sistem alarm
12. Perhatikan protap pelayanan
13. Beritahukan kepada keluarga pasien, mengenai tindakan yang akan di lakukan
14. Atur temperatur control, sesuai keperluan
15. Atur aliran oxygen sesuai keperluan
16. Pasang skin temperatur bila ada
17. Perhatikan indikator/monitor temperatur dan kelembapan dalam chamber. Pastikan alat
berfungsi dengan baik
18. Masukkan bayi ke dalam inkubator perawatan yang telah stabil temperatur dan
kelembapan dan pantau fugsi alat
19. Pastikan acces cup dan sungkup tertutup dengan baik
20. Setelah seesai, keluarkan bayi dari incubator keperawatan , kembalikan posisi temperatur
regulator ke posisi minimum.
21. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ke posisi OFF lepaskan aksesoris dari alat
22. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya
23. Lepaskan kabel pembumian
24. Lepaskan hubungan alat dengan tabung oxygen
25. Bersihkan alat. Pastikan alat incubator perawatan dalammkondisi baik dan siap di
fungsikan pada pemakaian berikutnya
26. Pasang penutup debu
27. Simpan alat dan aksesoris ketempat semula
BAB VI

LAMPIRAN
BAB I

INFANT WARMER

1. SPESIFIKASI
NAMA ALAT
MERK
BAB II

1. PRINSIP DASAR
Infant berarti bayi dan warmer berarti penghangat. Maka infant warmer secara bahasa di
artikan alat untuk menghangatkan bayi. Alat ini di fungsikan sebagai tempat
perlindungan bagi bayi yang baru lahir dini (premature). Infant warmer juga sebagai
tempat singgah sementara untuk menstabilkan suhu tubuh bayi yang mengalami
hipotermia.
Dengan adanya panas (penghangat) yang di hasilkan oleh infant warmer, maka bayi yang
lahir tidak normal dikarenakan suhu tubuh yang kurang stabil dapat dikondisikan sesuai
kebutuhan. Jika suhu tubuh bayi sudah stabil dan normal, maka bayi akan di pindahkan
ke bed biasa.

2. FUNGSI INFANT WARMER


fungsi dari pesawat infant warmer yaitu sebagai tempat peralihan setelah bayi baru lahir
dari kandungan ibunya dengan tetap menjaga suhu bayi dari kandungan ibunya dengan
tetap menjaga suhu bayi. Infant warmer pada umumnya bersifat moble dengan accesories
yang lengkap sesuai dengan perkembangan jaman dan perkemangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Dimana kelengkapan tambahan dapat berupa outlet O2 untuk kebutuhan
apabila di butuhkan tindakan dengan alat bantu pernafasan. Dapat juga berupa alat terapi
lainna seperti blanket baby ataupun tiang unfuse untuk mengoptimalkan kerja dan
efisiensi penggunaan alat yang berlebihan

3. Himpotermia
Hipotermia adalah suatu kelainan dimana bayi yang baru lahir memiliki suhu di bawah
keadaan suhu normal. Adapun suhu normal bayi adalah 36,5-37 oC. Bayi hipotermia
adalah bayi dengan suhu tubuh di bawah normal (kurang dari 36,5 oC). Hipotermia
merupakan salah satu penyebab tersering dari kematian bayi baru lahir, teruatama dengan
berat badan kurang dari 2,5 Kg
4. BAGIAN-BAGIAN ALAT DAN FUNGSINYA
 Elmen pemanas komponen ini termasuk komponen yang cukup penting dalam
infant warmer kerena berfungsi sebagai pemanas yang akan akan di radiasikan
pada tubuh bayi
 Control Box ini adalah sebuah rangkain kontrol yang berfungsi sebagai sistem
kontrol yang mengatur temperatur, menejemen alarm, dan berbagai macam
pengaturan lainnya
 Matras, matras ini dilengkapi dengan pelindung di bagian samping kanan kiri dan
depan belakang yang terbuat dari meterial kaca atau fiberglas. Matras ii juga bisa
di mirigkan ke kanan dan ke kiri beberapa derajat untuk memudahkan proses
terapi
 Castor pada bagian ini terdapat 4 roda . dua roda besar dan dua rodalain yang
dapat di kunci
 Rak ada sebagian infant warmer yang di lengkapi rak untuk menyimpan peralatan
lain
 Tiang infus berfungsi untuk meletakkan botol infus ketikan pasien dalam kondisi
menggunakan infus set
BAB III
PEMELIHARAAN

1. Cek keseluruhan fungsi alat:


a. cek dan bersihkan tombol switch (perbaiki bila ada kerusakan)
b. cek seluruh fungsi indikator
c. cek system catu daya
d. cek fungsi termometer
e. cek fungsi lampu phototheraphy
f. cek kondisi elemen pemanas

2. cek fungsi accesoris:


a. fungsi lampu perawatan
b. fungsi roda dan penguncinya
c. matras
d. fungsi alarm
e. fungsi pengunci sekat box
f. kabel catu daya
BAB IV
TROUBLESHOOTING
1. Sensor tidak berfungsi
2. Heater tidak panas meski indicator lampu menyala
3. Alaram tidak berbunyi meski suhu sudah mencapai maksimal

Anda mungkin juga menyukai