BJT Umum tmk1
BJT Umum tmk1
KULIAH TUGAS 1
2. Soal 2
Jelaskan perlunya pembaharuan pendidikan taman kanak-kanak dilihat dari perkembangan
keilmuan PAUD menurut Marrison
Jawab:
Ilmu pengrtahuan tentang PAUD terus berkembang dari zaman ke zaman. Perubahan dan
perkembangan ilmu pengetahuan PAUD membawa perubahan terhadap praktik pendidikan
TK. Para guru dan praktisi pendidikan TK lainnya dengan sendirinya perlu melakukan
perubahan dan pembaharuan sejalan dengan perkembangan dalam bidang ini. Ilmu
pengetahuan PAUD bersifat dinamis, terus berkembang sesuai dengan perkembangan
kapasitas para ilmuan dan para praktisi yang membidangi ilmu pengetahuan yang
bersangkutan serta dukungan metodologi dan teknologi yang dikuasai saat itu. Misalnya
pada abad pertengahan, (Marrison, 1984) memandang bahwa eksistensi anak bisa dikatakan
tidak dihargai. Anak lebih dipandang sebagai miniatur orang dewasa, sebagai makhluk yang
berdosa bawaan dan sebagai lembaran kosong yang dapat diisi apa pun. Oleh karena it,
dalam praktik pendidikan anak diperlakukan sebagai orang dewasa dan dituntut berprilaku
seperti orang dewasa. Anak bahkan sering dikenai hukuman secara fisik sebagai salah satu
cara untuk mengeluarkan unsur-unsur buruk yang ada pada dirinya. Begitu pula, anak
diperlakukan sesuai dengan harapan dan apa yang guru atau orang dewasa anggap baik
tampa mempedulikan kondisi dan minat induvidual anak yang bersangkutan.
3. Soal 3
Jelaskan perlunya pembaharuan Pendidikan Taman Kanak-kanak dilihat dari perkembangan
politik dan kebijakan pemerintah di bidang PAUD masa Pemerintahan Kolonial Belanda!
Jawab:
Pendidikan dapat merupakan salah satu intrumen politik pembangunan suatu bangsa. Oleh
karena itu perkembangan pendidikan TK di suatu negara sangat berhubungan dengan
perkembangan politik dan kebijakan pendidikan di negara yang bersangkutan. Hubungan
antara perkembangan politik dan kebijakan pendidikan dengan praktik pendidikan TK
dilapangan dapat diketahui dari perubahan-perubahan pendidikan yang terjadi sesuai dengan
masa-masa pemerintahan yang berlangsung. Pada era penjajahan, misalnya, pemerintahan
kolonial Belanda menyelenggarakan pendidikan TK ala Froebel. Penyelenggaraannya sesuai
kebijakan yang diterapkan dinegaranya yaitu, menekankan unsur bermain dan kegiatan –
kegiatan yang menyenangkan sebagai media belajar anak. Pada akhir masa kekuasaan
Belanda di Indonesia melakukan perubahan lagi kebijakan dibidang pendidikan TK, yakni
memperkenalkan model TK Montessori dimana model pendidikan TK menjadi lebih
memberikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan gaya induvidualnya. Sasaran
pendidikan TK lebih ditekankan pada membantu perkembangan kepribadian anak yang
spontan dan membangun rasa kemampuan (sense of competence) yang berkisar pada tujuan
– tujuan internal perkembangan kemandirian, kepercayaan diri, disiplin dari dalam diri, dan
kecakapan untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan sendiri.