1. Hubungkan DS-".
2. Lepas fuel hose dari inlet pada fuel delivery pipe dan pasang fuel pressure gauge ke pipa
menggunakan 3 way adapter.
3. Atur ignition switch ke "ON".
4. Menggunakan DS-", jalankan active test untuk [Idle fuel cut prohibit].
5. Ukur tekanan bahan bakar ketika fuel pump dijalankan.
NILAI SPESIFIKASI:
3245kPa{3.30.05kgf/cm2}
Tekanan tidak boleh berfluktuasi secara signifikan.
Heater
G34E5149ET10
T21E5078T10
G34E5150ET10
B8-365
9-14-5 CRANKSHAFT POSITION SENSOR
(1) Sisi exhaust
1. Ukur tahanan antara terminal berikut ini.
(1) Antara 1 (GEX) dan 2 (EGEX)
NILAI SPESIFIKASI:
2.150.3k
(Pada 20 d) 3 2 1
G34E5150ET10
G34E5150ET10
T11E6207T10
B8-366
9-14-7 OXYGEN SENSOR
1. Periksa bahwa tidak terdapat kontinuitas pada terminal
berikut.
(1) Antara 1(OXH1) dan 2( B)
NILAI SPESIFIKASI: 2 1
13.0 2.5
1.3
(201d)
T21E5075T10
D
G31K5000T10
2
L
R11K6110EL10
B8-368
9-14-11 INJECTOR
PERINGATAN
2 Nyala api sangat dilarang selama pengoperasian.
2 Gunakan kain majun untuk mencegah menyebar dan kebocoran bahan bakar di luar mesin.
2. Lepas hubungan fuel hose antara fuel inlet pipe dan fuel pipe.
3. Menggunakan SST (pemeriksaan alat ukur dan kawat
EFI), hubungkan injector untuk memeriksa lepas Q
2 1
T11E6218T10
B8-370
9-14-14 RELAY(STARTER RELAY NO.2)
1. Periksa relay menghasilkan suara dan getaran saat
ignition switch diatur ke "ON". 3 2
PERINGATAN
4 2
2 Relay mungkin akan panas. Jangan menyentuh
1 3
relay selama pengoperasian ini.
2. Ukur tahanan antara terminal 1 dan 3 pada sisi relay. 1 4
NILAI SPESIFIKASI:
131~230
(At 20 d)
W11E3059T10
CATATAN
Ukur tahanan ketika temperatur dalam relay
mencapai temperatur udara sekitar (20 d).
(Biarkan relay "OFF" selama 1 jam pada 20 d
(temperatur udara sekitar) dan kemudian ukur
tahanan.)
3. Periksa bahwa tidak ada hubungan antara terminal selain
antara terminal 1 dan 3 di sisi relay.
4. Periksa apakah ada kontinuitas antara terminal 2 dan 4
dari sisi relay ketika tegangan baterai diberikan antara
terminal 1 dan 3 dari sisi relay.
9-14-15 IGNITION SWITCH
1. Periksa kontinuitas antara masing-masing terminal
konektor pada setiap kondisi.
Kondisi switch No. terminal Standar
ACC 1
3 Terdapat hubungan
3 2 1
ON 1
2
3, 5
6 Terdapat hubungan
START 1
2, 4
5
6 Terdapat hubungan 6 5 4