KARYA TARI
“TUTUR LAREH”
Oleh:
SDN 1 GEMURUH
KECAMATAN PADAMARA
KABUPATEN PURBALINGGA
TAHUN 2022
SINOPSIS
TARI TUTUR LAREH
Tutur Lareh berasal dari kata ‘Tutur’ memiliki arti berbicara dan
berlaku, dan ‘lareh’ memiliki arti anak-anak. Tari Tutur Lareh
menggambarkan tingkah laku seorang anak. Marang Bapak Ibu, aku
ngakoni suwunku, gedhe welas asihmu, njegagke adegku.
anak dengan rasa memiliki keluarga Pergeseran nilai, norma sosial dan
degradasi moralitas pada generasi yang lebih muda seolah menjadi harga
yang harus kita bayar demi modernitas. Bukti kecil tentang melunturnya
tradisi luhur bangsa yang dirancang para pendahulu kita dan mungkin
anak dan orang tua tak pernah dilakukan akibat tuntutan pekerjaan atau
godaan gadget yang membuat setiap orang sibuk dalam dunianya sendiri.
Tanpa orang tua, kakek nenek, ayah dan ibu kakek serta ayah dan ibu
nenek, mustahil kita bisa lahir. Maka tradisi dibuat demi mengingatkan
yang peduli dan mencintainya, biasanya akan tumbuh menjadi anak yang
percaya diri. Demikian juga dengan anak-anak yang mengetahui asal usul
mereka, atau kisah di balik lahirnya mereka, tak ragu meraih mimpinya
tradisi keluarga saja tidak cukup. Kita perlu melibatkan mereka dalam
acara-acara yang merupakan rangkaian tradisi keluarga, demi
menumbuhkan rasa memiliki dalam diri mereka sehingga mereka juga tak
B. Ide/gagasan
ide pokok dalam karya tari. Sesuai dengan tema yang akan diangkat dalam
lomba Seni Tari FLS2N jenjang SD yaitu anak dan tradisi keluarga. Saat ini
penting bagi anak untuk memahami sebuah tradisi. Tradisi lahir dan
dikenalkan pertama kali oleh keluarga. Maka dari itu setiap keluarga
tidur di pagi hari hingga menjelang tidur di malam hari. Suatu tradisi baik
karya ini akan menceritakan suatu perjalanan singkat seorang anak mulai
atau dengan orang yang lebih tua. Tradisi yang ada didalam suatu keluarga
nantinya saat mereka dewasa. Anak yang telah mengerti dan paham akan
tradisi yang selama ini dia lestarikan, maka akan seterusnya dia
pertahankan tanpa goyah dalam keadaan apapun. Dalam karya ini
C. Garap Bentuk
sesuai dengan ketentuan lomba FLS2N jenjang SD. Tidak ada penokohan
dalam tari ini, ketiga penari putri berperan sebagai suatu penggambaran
dalam rumah.
rasa teguh dalam pendirian akan tradisi yang selama ini mereka
D. Gerak
Gerak yang digunakan dalam karya ini berkarakter gerak tari Gaya
Banyumasan dan gerak tari Gaya Surakarta yang telah dikreasikan. Seperti
bentuk tangan ngerayung dan ngiting, srisig atau jalan kecil-kecil untuk
seperti membut garis yang tegas dengan arah dan pola lantai namun tetap
lebih etnis. Gerak tari banyumasan ini juga telah disusun dan dikreasikan
dan digerakan membentuk suatu garis lurus, garis lengkung yang akan
interpertasi dari gejolak hati seorang anak. Pemilihan gerak dalam karya ini
tema, suasana, dan sasarannya yaitu lingkup anak anak, tanpa sedikitpun
Pola Rias Wajah yang digunakan pada pementasan adalah rias cantik
memberikan kesan lebih cantik dari aslinya. Rias wajah ini digunakan
sehingga karakter anak tetap ada tanpa merubahnya menjadi seorang yang
lebih dewasa. Sedangkan kostum yang dipakai dalam tari ini diharapkan
F. Iringan
dari seperangkat alat calung dan gamelan yang terdiri dari gambang barung,
gambang penerus, kenong, slenthem, kempul, gong, saron, saron penerus (peking)
dan seperangkat kendhang yang terdiri dari kendhang ciblon, kethipung, dan
NOTASI
Pembuka
2 . 6 . 2 6 2 6 2 6 2 . 6
7 6 7 7 6 7 7 6 5 3 . 2 .
2 22
Dipun gendong
Kewar kewer
226 226 3 5 6 5 1 6 3 5 6 5 3 2
Puncak Ending 32 32 32 12
Dober
5 - 2 - 5 - 2 - 5 - 2 - 5 -3
5 - 3 - 5 - 3 - 5 - 3 - 5 -2
G. Penari
Penari dalam karya ini terdiri dari 3 anak siswi SDN 1 Gemuruh kelas
TTL : Purbalingga, 28
September 2012
Kelas : IV
Kelas : IV
2012
Kelas : IV