Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Christian Humaniora, Vol.3, No.

1, Mei 2019 ISSN: 2599-1965 (Online)


ISSN: 2598-6317 (Cetak)

KELUARGA KRISTEN SEBAGAI KELUARGA ALLAH

Damayanti Nababan
Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
Email: nababan.yanti12@yahoo.com

Abstrak - Sebagaimana yang kita ketahui, dalam Kejadian 2 : 18 , Tuhan Allah berfirman : “Tidak
baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan
dengan dia” Dari nats tersebut dapat kita ketahui bahwa terbentuknya keluarga Kristen merupakan
inisiatif Allah itu sendiri. Jadi keluarga Kristen merupakan persekutuan hidup antara ayah, ibu, dan
anak - anak yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara
pribadi serta meneladani hidup dan ajaran - ajaranNya dalam kehidupan sehari - hari. Pengertian ini
dibangun dari pengertian Kristen itu sendiri. Kristen artinya menjadi pengikut Kristus yang
meneladani hidup dan ajaran - ajaran Kristus. Dalam prosesnya, keluarga Kristen harus berakar,
bertumbuh, dan berbuah dalam Kristus. Keluarga Kristen harus mampu menjadi berkat bagi orang
lain. Menerapkan nilai - nilai Kristiani dalam kehidupan sehari - hari.
Kata Kunci : Keluarga Kristen, Keluarga Allah

Abstract - As we know, in Genesis 2: 18, God said: "It is not good if humans are alone. I will make
the helper for him who is commensurate with him. "From these scriptures we can know that the
formation of a Christian family is God's initiative it self. So a Christian family is a life alliance
between father, mother, and children who have believed and accepted Jesus Christ as Lord and
Savior personally and imitated his life and teachings in daily life. This understanding is built on
Christian understanding it self. Christian means to be a follower of Christ who emulates the life and
teachings of Christ. In the process, the Christian family must be rooted, grow, and bear fruit in
Christ. Christian families must be able to be a blessing to others. Applying Christian values in
everyday life.
Keywords: Christian Family, God's Family

PENDAHULUAN keadaan bahagia pada salah seorang anggota


keluarga yang selanjutnya berpengaruh pula
Keluarga sebagai unit terkecil dalam terhadap pribadi-pribadi lain dalam
masyarakat memegang peranan penting keluarga. Keluarga adalah unit sosial paling
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan kecil dalam masyarakat yang peranannya
masyarakat yang lebih lanjut diharapkan besar sekali terhadap perkembangan sosial.
mengurangi masalah-masalah sosial. “ “Anak yang baru dilahirkan bisa di ibaratkan
Keluarga Kristen ialah bilamana seluruh sebagai sehelai kertas putih yang masih
anggota keluarga merasa bahagia yang polos dan bagaimana jadinya kertas putih
ditandai oleh berkurangnya ketegangan, tersebut di kemudian hari. Lingkungan
kekecewaan dan puas terhadap seluruh keluarga berperan besar, karena merekalah
keadaan dan keberadaan dirinya yang yang berhubungan terus menerus dengan
meliputi aspek fisik, emosi dan sosial”1. anak, memberikan perangsangan (stimulasi)
melalui berbagai corak komunikasi antara
Keluarga pada umumnya terdiri dari orang tua dengan anak2”.
orang tua dan anak. Karena keluarga terdiri Agar terjamin hubungan yang baik
dari beberapa orang maka terjadi interaksi dalam keluarga, dibutuhkan peran aktif
antara pribadi dan ini berpengaruh terhadap orang tua untuk membina hubungan-
hubungan yang Serasi dan Harmonis antara
1
semua pihak dalam keluarga. Namun yang
. Gunarsa, Singgih.D. Psikologi Praktis Anak,
Remaja dan Keluarga. (Jakarta : BPK Gunung
2
Mulia. 2000), Hal. 209 . Ibid,, Hlm 186-187.

1
Jurnal Christian Humaniora, Vol.3, No.1, Mei 2019 ISSN: 2599-1965 (Online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)

tentunya terlebih dahulu harus diperlihatkan tersebut dapat kita ketahui bahwa penggagas
adalah hubungan yang baik antara suami- utama dalam pembentukan keluarga adalah
istri.
Allah bukan Adam dan Hawa (manusia).
“Karakter adalah sekumpulan watak Manusia diciptakan berbeda tetapi satu
positif yang terefleksi dalam pikiran, kesatuan. Jadi jika terdapat keinginan
perasaan, dan perilaku”3. Dalam kitab 1 Tim seorang laki - laki dan perempuan
4:12 disebutkan betapa pentingnya karakter berkeluarga, keinginan seperti itu telah
itu dalam pelayanan hidup orang Kristen Tuhan tanamkan dalam diri manusia itu
dimana dikatakan sebagai berikut: “Jangan sendiri. Dan keinginan manusia untuk
seorangpun menganggap engkau rendah
karena engkau muda, jadilah teladan bagi menikah dan berkeluarga adalah untuk
orang-orang percaya dalam perkataanmu, mewujudkan keinginan dan rencana Allah
dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu dalam dirinya. Singkatnya yang menjadi
dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. dasar keluarga Kristen adalah Allah sendiri.
Sehingga kasih, sukacita, damai, sejahtera, Dasar keluarga Kristen ialah menjadikan
kesabaran, kemurahan, kebajikan, kesetiaan Kristus sebagai kepala keluarga yang artinya
dan penguasaan diri dapat dilakukan dalam
seluruh ajaran Yesus menjadi acuan hidup
lingkungan sekolah maupun keluarga”.
berkeluarga.
Untuk itu, sebagai keluarga Kristen Ketika keluarga Kristen menjadikan
yang percaya kepada Yesus Kristus harus Yesus Kristus sebagai dasar keluarga maka
mampu membagi, menciptakan hubungan nilai - nilai kekristenannya akan terpancar
yang baik terhadap anggota keluarga. dalam kehidupannya sehari - hari.
Dengan menerapkan kasih, dimana kasih
Keharmonisan keluarga itu akan terwujud
adalah yang utama dan terutama. Keluarga
Kristen merupakan pemberian Tuhan yang apabila masing-masing unsur dalam
tak ternilai harganya. Dalam Alkitab kita keluarga itu dapat berfungsi dan berperan
menyaksikan bahwa keluarga Kristen yang sebagaimana mestinya dan tetap berpegang
lahir baru dipakai Tuhan sebagai saluran teguh pada nilai-nilai agama Kristen, maka
keselamatan yang dirancangkan Tuhan bagi interaksi sosial yang harmonis antar unsur
umat-Nya. dalam keluarga Kristen itu akan dapat
diciptakan. Dalam kehidupan berkeluarga
PEMBAHASAN antara suami istri dituntut adanya hubungan
A. Terbentuknya Keluarga atas Inisiatif yang baik dalam arti diperlukan suasana
Allah yang harmonis yaitu dengan menciptakan
Kejadian 2 : 18 mengatakan : Tuhan saling pengertian, saling terbuka, saling
Allah berfirman “Tidak baik, kalau manusia menjaga, saling menghargai, dan saling
itu hidup seorang diri saja. Aku akan memenuhi kebutuhan. Uran menyatakan:
menjadikan penolong baginya yang sepadan “Keluarga Kristen adalah keluarga yang
dengan dia” kesepadanan yang dimaksud saling mengasihi antara sesama anggota
dari nats tersebut adalah kesepadanan keluarga, saling menopang antara yang satu
sesama manusia dalam pembentukan dengan yang lain dan saling melengkapi
keluarga. Dan Kejadian 2 : 24 mengatakan : antara yang satu dengan yang lain, saling
Sebab itu seorang laki - laki akan pergi mengenal, saling mengetahui kebutuhan satu
meninggalkan ayahnya dan ibunya dan sama lain, dan adanya komunikasi yang baik
bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya antara anggota keluarga”4. Tong
menjadi satu daging. Dari kedua nats
4
. Uran, Louis. Membangun Keluarga
3
. Lestari, Sri. Psikologi Keluarga. (Jakarta : Bahagia. (Medan :Bina Media Perintis. 2008),
Kencana. 2012), Hal. 94 Hal. 24

2
Jurnal Christian Humaniora, Vol.3, No.1, Mei 2019 ISSN: 2599-1965 (Online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)

menyatakan: “Keluarga Kristen adalah berkatNya kepada umat di seluruh bumi


keluarga di mana Allah bertakhta di (Kejadian 12 : 3). Keluarga Kristen
atasnya”. Allah harus bertakhta di atas setiap merupakan miniatur keluarga Allah di dunia.
keluarga, untuk menjadikan keluarga Kristen Itulah sebabnya keberhasilan kita
itu keluarga yang harmonis dan bahagia”5. membangun keluarga Kristen yang benar
merupakan kesaksian akan keluarga Allah
dan sebagai sumber inspirasi dan teladan
B. Keluarga Kristen yang Berbuah di bagi keluarga lain. Sebaliknya, jika kita
dalam Kristus. gagal membangun keluarga kita, maka
Setiap anggota keluarga baik itu anak
sebagai anak - anak Allah kita juga gagal
maupun orangtua harus berperan aktif untuk
menjaga keutuhan keluarga. Saling menunjukkan model keluarga Allah.
mengasihi harus menjadi dasar keluarga
yang berbuah dalam Kristus. Dalam “Keharmonisan keluarga Kristen adalah
keluarga yang beriman kepada Tuhan anak- suatu suasana kebahagiaan yang suci
anak dan orangtuanya pasti pernah bersama kecintaan sejati dan pengharapan
mengakui bahwa mereka kadang-kadang yang murni dapat dipelihara dan
salah setiap anggota keluarga harus bisa
minta diampuni oleh anggota-anggota yang dikembangkan secara baik. Senantiasa rapi
lain, menghormati dan hidup dalam kasih dan tertib serta saling menghormati dengan
sehingga anggota keluarga saling penuh rasa kasih sayang dan komunikasi
ketergantungan satu dengan yang lainnya. yang baik harus dipelihara tiap-tiap hari
Untuk membawa anak kepada kedewasaan, sehingga hal-hal yang indah bersemayam di
maka orangtua harus memberi contoh yang dalam hati segenap anggota keluarga”7.
baik melalui keharmonisan yang tercipta
Karena itu keluarga menjadi sasaran
dalam keluarga karena anak akan
mengimintasi (meniru) apa yang dilakukan pekerjaan Iblis dalam merusak Kerajaan
oleh orangtuanya. Setiap anggota keluarga Allah. Misalnya : Kekerasan dalam Rumah
secara tidak langsung berguru kepada Tangga (KDRT), tingginya angka
orangtuanya sehingga anak itu sendiri tahu kriminalitas dalam keluarga, terjadinya
bahwa ia merasa wajib memberi perceraian dan keluarga yang tidak
sebagaimana dia merasa perlu baik materi
harmonis. Ciri-ciri Keharmonisan Keluarga
maupun non materi.
Kristen sebagai suatu “laboratorium kerja
Keluarga adalah institusi pertama yang Rohani”. Keharmonisan Keluarga Kristen
dibentuk oleh Allah, bukan gereja, bukan merupakan suatu konteks kita untuk belajar,
sekolah (Kejadian 2 : 18 - 25). “Keluarga dengan cara yang praktis dan kompleks,
Kristen berarti adanya keserasian, untuk mengasihi orang-orang lain,
kesepadanan, kerukunan di antara laki-laki khususnya dalam kelemahan mereka8. Ada
dan perempuan dalam rumah tangga sebagai lima ciri-ciri khas Keharmonisan Keluarga
suami istri”. Keharmonisan juga Kristen, yaitu: Sikap melayani, Keakraban
menyangkut kerukunan dengan anggota antara Suami Istri, Orangtua yang mengajar
keluarga lain, yaitu anak-anak dan saudara- dan melatih, Suami-suami yang menjadi
saudara”6. Keluarga merupakan sarana pusat pemimpin penuh kasih, Anak-anak yang
dan tujuan Allah untuk menyalurkan berkat - mentaati dan menghormati orangtua mereka9
7
. Ireland, David. Kebahagian Sejati. ( Jakarta
5
. Tong, Stephen. Tahta Kristus Dalam : Inspiratif. 2012), Hal 108
8
Keluarga. ( Surabaya : Momentum. 2017), Hal 83 . Thomson, Marjorie. Keluarga Sebagai
Pusat Pembentukan ( Jakarta : BPK Gunung
6
. Sahara, Elfi. Harmonius Family. ( Jakarta : Mulia. 2000), Hal 15
9
Yayasan Pustaka Obor Indonesia. 2013), Hal . Chapman, Gary. Kasih Sebagai Cara Hidup.
25 ( Jawa Timur: Gandum Mas. 2000), hal 28

3
Jurnal Christian Humaniora, Vol.3, No.1, Mei 2019 ISSN: 2599-1965 (Online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)

kasih sayang sehingga segala rintangan


Keluarga Kristen harus mengalami yang menghadang dapat diselesaikan
dengan baik dan saling percaya.
pertumbuhan sebagai berikut :
Dengan adanya cinta maka pernikahan
a. Berakar (Lukas 8 : 4 - 15) akan berjalan dengan baik dan langgeng
Akar berfungsi sebagai pencari hingga maut memisahkan. Dengan
makanan dalam tanah dan memperkuat saling mencinta akan menyempurnakan
berdirinya sebuah pohon. Semakin berakar keharmonisan dan kebahagiaan masing-
sebuah pohon maka semakin kokoh dia masing anggota keluarga Kristen. Cinta
berdiri sehingga walaupun angin kuat datang tetap berperan untuk membangun
pernikahan yang kuat dan langgeng.
menerpanya, pohon tersebut tidak akan  Sikap menerima
roboh. Walaupun kemarau panjang ia tidak Langkah lanjutan dari sikap saling
akan layu dan mati. Demikian juga keluarga mencintai adalah sikap menerima,
yang berakar di dalam Firman Tuhan serta yang berarti dengan segala
pengenalan terhadap Allah, maka ketika kelemahan, kekurangan, dan
badai persoalan rumah tangga menerpanya, kelebihannya, ia seharusnya tetap
mendapatkan tempat dalam keluarga
pastilah keluarga tersebut mampu
Kristen. Sikap ini akan
mengahadapinya (Kolose 2 : 7) menghasilkan suasana positif dan
b. Bertumbuh (Efesus 4 : 15 - 24) berkembangnya kehangatan yang
Tanaman dikatakan bertumbuh melandasi tumbuh suburnya potensi
apabila menunjukan perubahan semakin dan minat dari anggota keluarga
berkembang. Sebagaimana akar yang sehat Kristen.
 Kerjasama
akan menghasilkan pertumbuhan, demikian
Keharmonisan keluarga Kristen
juga kehidupan keluarga Kristen seharusnya memiliki kerjasama yang kuat
bertumbuh dalam pengenalan terhadap masing-masing anggotanya. Suami
Firman Tuhan, pengenalan akan Kristus, dan membantu istri dan anak. Istri
pelayanan kasih Allah. Halangan terbesar membantu suami dan anak. Anak
keluarga Kristen tidak dapat bertumbuh membantu bapak dan ibunya.
adalah karena kita merasa sudah cukup baik, Mereka selalu mengupayakan untuk
melakukan berbagai kegiatan
sehingga kita merasa tidak perlu bertumbuh.
bersama-sama. Hal ini akan
c. Berbuah (Yohanes 15 : 1 -7) menciptakan sense of belonging
Sebagaimana kita memanam pohon, yang semakin memperkuat
pastilah nantinya kita mengharapkan keharmonisan keluarga Kristen.
menghasilkan buah. Demikianlah juga Allah  Bertindak realistis
mau agar kita menghasilkan buah. Bila Artinya, kenyataan-kenyataan yang
terjadi dalam membina hidup
ranting yang tidak berbuah akan di potong
berkeluarga jauh dari apa yang
(Yohanes 15 : 12) dan pohon yang tidak dibayangkan sebelumnya. Keluarga
berbuah akan di tebang (Matius 3 : 10). Kristen yang kuat mampu
Buah yang dikehendaki Allah ialah menyesuaikan diri dengan bertindak
melakukan kehendakNya (perbuatan) realistis tanpa kehilangan harapan
(Matius 7 : 15 - 20). Ciri-ciri Keharmonisan untuk mencapainya di suatu hari kelak.
 Memegang komitmen dengan baik
Keluarga Kristen sebagai berikut:
Pada saat pertama kali membangun
sebuah keluarga Kristen, masing-
 Saling mencintai masing individu memiliki niat untuk
Cinta merupakan anugerah dari membentuk, mempertahankan dan
Tuhan untuk semua manusia yang dapat memelihara pernikahan. Inilah
memberikan kedamaian. Saling “komitmen yang baik”. Keharmonisan
mencintai antar anggota keluarga keluarga Kristen dibangun atas dasar
Kristen dapat meningkatkan jalinan komitmen yang kuat dan teguh.

4
Jurnal Christian Humaniora, Vol.3, No.1, Mei 2019 ISSN: 2599-1965 (Online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)

Komitmen yang kuat akan menjauhkan 2. Pihak ketiga (Keluarga, kawan,


campur tangan pihak ketiga. Entah tetangga)
campur tangan mertua, saudara, kekasih 3. Perselingkuhan
gelap dan sebagainya10. 4. Anak
5. Kebiasaan
Keharmonisan keluarga Kristen terjalin 6. Komunikasi
suatu hubungan atau interaksi yang baik di 7. Penyakit
antara orang tua dan anak, anak dan orang 8. Kekayaan
tua serta memiliki persekutuan dengan 9. Latar belakang pendidikan
Kristus yang mampu memberikan 10. Tidak jujur
kedamaian kepada keluarga Kristen. Dan 11. Gaya hidup
adanya sikap saling melayani antara 12. Kejenuhan
orangtua dan anggota keluarga, terbinanya 13. Curiga
keakraban antara suami-istri, suami-suami 14. Cemburu
yang menjadi pemimpin penuh kasih dan 15. Jabatan
menampakan orangtua yang selalu mengajar 16. Sikap egosentrisme
dan melatih sehingga anak-anak mentaati 17. Pendidikan
dan menghormati orangtua dan sama-sama 18. Kesibukan
bertumbuh dalam persekutuan yang hidup 19. Jauh dari Agama12
dalam Kristus.
Ada juga yang menyatakan faktor-
Keharmonisan sebuah rumah tangga itu faktor yang mempengaruhi keharmonisan
ternyata tidak selalu langgeng dan abadi keluarga Kristen, antara lain:
sebagai dibayangkan ketika remaja putra dan
putri sedang dimabuk asmara. Ketika itu 1.
Faktor ekonomi
memang mereka sedang tidak dibebani 2.
Faktor kesejahteraan fisik
pikiran yang dapat menjadikan keretakan 3.
Faktor kesejahteraan jiwa
rumah tangga. Semuanya akan berjalan 4.
Faktor perimbangan antara
adem dan nyaman sepanjang waktu. pengeluaran dan pendapatan
Perkawinanlah justru yang menyebabkan keluarga.13
kedua insan kemudian mengalami adanya Berdasarkan beberapa pendapat ahli di
katidak harmonisan. Ada beberapa faktor- atas, penulis memahami faktor-faktor
faktor yang mempengaruhi keharmonisan keharmonisan keluarga Kristen hendaknya
keluarga Kristen, antara lain: Ekonomi, menciptakan kehidupan keluarga yang
Tidak memiliki keturunan, Memiliki penuh dengan semangat dengan selalu
kebiasaan yang menyebalkan, Tidak atau mendekatkan diri kepada Tuhan Yesus,
dipendamnya rasa saling terbuka mampu mengasihi keluarga (ayah, ibu, dan
(ransparansi) khususnya menyangkut dengan anak), saling membutuhkan, saling tolong-
penggunaan dan pengelolaan keuangan menolong antar sesama keluarga, kepuasan
rumah tangga, Campur tangannya pihak lain dalam pekerjaan. Tingkat keluarga
di dalam rumah tangga (orangtua dan mertua kesehatan fisik dari anggota keluarga harus
serta keluarga), Perselingkuhan baik yang diperhatikan karena hal itu dapat
dilakukan suami maupun istri, Perbedaan mengurangi dan menghambat tercapainya
pendapat antara suami dan istri11. keharmonisan dalam keluarga.
Selanjutnya ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi keharmonisan keluarga
Kristen, antara lain :

1. Sosial ekonomi
12
. Willis, Sofyan. Konseling Keluarga (Family
10
. Hurlock. Psikologi Perkembangan, suatu Counseling). (Bandung : Alfabeta. 2015), Hal 14-
Pendekatan Sepanjang Rentang Sejarah 19
13
Kehidupan. ( Jakarta : Erlangga. 1999), Hal 299 . Scheunemann, Detmar. Romantika
11
. Sahara, Elfi. Harmonius Family. (Jakarta: Kehidupan Suami-Istri. (Jawa Timur : Gandum
Yayasan Pustaka Obor Indonesia. 2013), Hal 123 Mas. 2001), Hal 51

5
Jurnal Christian Humaniora, Vol.3, No.1, Mei 2019 ISSN: 2599-1965 (Online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)

C. Nilai - Nilai Karakter Kristiani yang perhatian, Murah hati, Kesabaran,


perlu diterapkan dalam Keluarga Bertanggung jawab, Kejujuran, Pengampun,
Berterimah kasih, Ketaatan,Mencintai Tuhan
Kristen.
dan Ciptaan-Nya15.
Nilai adalah perasaan tentang apa yang
diinginkan atau tidak diinginkan yang dapat Keluarga Kristen harus mengikuti pola
mempengaruhi perilaku seseorang yang hidup Yesus, yaitu : “Hidup Dalam
memiliki nilai tersebut. Nilai yang dianut Kasih” dan “Hidup Kudus”. Dan ajaran -
seseorang atau kelompok masyarakat ajaran Yesus yang perlu di miliki “Tritologi
Rohani”, yaitu : “Iman, Kasih, dan
dijadikan sebagai landasan pengarah hidup,
Pengharapan”. Selanjutnya nilai-nilai
alasan dan motivasi hidup. Nilai - nilai Kristiani yang perlu diterapkan dalam
kristiani dapat menjadi teladan dan keluarga :
pegangan hidup dalam kehidupan sehari -  Disiplin diri
hari seorang Kristen. Seorang Kristen Tujuan orang tua untuk
(Pengikut Kristus) harus mewarisi sifat - mendisplinkan anak yaitu: pertama,
sifat Kristus dan hidup seperti Kristus yang membesarkan anak-anak yang rindu
untuk taat kepada Allah. Anak yang
tercermin dari kata - kata dan perbuatannya.
tidak belajar menaati orangtuanya
tidak akan mungkin taat kepada
Nilai-nilai karakter yang dikembangkan
Bapa Surgawinya. Kedua, melatih
melalui tahap pengetahuan (knowing),
anak-anak untuk membantu mereka
pelaksanaan (acting), dan kebiasaan (habit).
belajar mengatur hidup mereka
Karakter tidak terbatas pada pengetahuan
secara bijaksana dengan cara mereka
saja. Seseorang yang memiliki pengetahuan
sendiri, sehingga suatu saat mereka
kebaikan belum tentu mampu bertindak
dapat sungguh-sungguh bertanggung
sesuai pengetahuannya, jika tidak terlatih
jawab atas diri mereka sendiri.
(menjadi kebiasaan) untuk melakukan
kebaikan tersebut. “Pengalaman masa kecil  Belas kasihan
seorang sangat mempengaruhi Belas kasihan artinya mempunyai
perkembangan kepribadiannya (karakter kasih, simpati kepada orang lain,
atau kecerdasan emosional). Pola asuh dan melakukan sesuatu. Itu
orangtua, baik yang menerima (acceptance) kebalikan dari sikap iri terhadap
atau yang menolak (rejection) anaknya, akan nasib baik seseorang. Orang Yunani
mempengaruhi perkembangan emosi, memiliki istilah untuk hal ini yang
perilaku, sosial-kognitif, dan kesehatan patut diperhatikan splanchnizomai,
fungsi psikologisnya ketika dewasa kelak”14. yang berarti sangat tersentuh oleh
penderitaan orang lain, memiliki hati
Karakter juga menjangkau wilayah yang tergerak secara jelas ketika
emosi dan kebiasaan diri. Dengan demikian kelihatan orang yang membutuhkan.
diperlukan 3 komponen karakter yang baik  Hati hamba
(components of good character) yaitu oral Seorang yang berhati hamba adalah
knowing (pengetahuan tentang moral), seorang yang dengan tulus berusaha
moral feeling atau perasaan (penguatan mengasihi sesamanya seperti dirinya
emosi) tentang moral, dan moral action atau sendiri, peduli kepada orang lain.
perbuatan moral. Hal ini perlu diterapkan Kita bukan milik kita sendiri,
dalam keluarga kristen agar dapat melainkan aktif, serius, murah hati,
memahami, merasakan, menghayati, dan kepada orang lain di mana pun kita
mengamalkan (mengerjakan) nilai-nilai berada dan dalam apa pun yang kita
kebajikan moral . Nilai-nilai Karakter lakukan. Hati hamba tidak muncul
tersebuta adalah antara lain: Penuh begitu saja, tetapi harus ditanamkan,
dan ini dimulai dari keluarga.
 Keberanian
14
. Megawangi, Ratna. Pendidikan Karakter
15
untuk membangun Masyarakat Madani. (IPPK . Siswanto. Character Building For Kids. (
Indonesia : 2003), hal 51 Yogyakarta : Andi. 2013), Hal 55

6
Jurnal Christian Humaniora, Vol.3, No.1, Mei 2019 ISSN: 2599-1965 (Online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)

Keberanian meliputi keteguhan, Selanjutnya Nilai yang paling esensial


tidak takut, ketabahan, kegagahan, dalam pengajaran Kristen yang perlu
kepercayaan pada diri sendiri,
diterapkan dalam keluarga Kristen adalah :
kebulatan tekad, daya tahan,
keuletan dan sebagainya.  Kasih
Keberanian ada di mana pun dalam Kasih itu bersifat rasa kepedulian
kehidupan sehari-hari dan seseorang tanpa meminta imbalan atas apa
merupakan katalisator untuk semua yang telah dilakukan untuk yang
sifat lain yang akan kita dikasihinya. Kasih berarti menyayangi,
kembangkan. Karakter tanpa mencintai, dan membahagiakan orang yang
keberanian adalah kosong.
Keberanian adalah hal yang kita kasihi. Kristus mengajari kita menjadi
memampukan kita bertindak sesuai orang yang memiliki kasih, seperti yang
keyakinan kita. tertulis dalam Matius 5 : 44. Allah telah
 Sukacita mengasihi kita dengan kasih Agape, maka
Sukacita dan kedamaian bisa hadir kita juga harus mengasihi saudara (keluarga
secara lebih alami bagi beberapa kita) dengan kasih Philia, dan mengasihi
orang, tetapi pada kenyataannya,
sesama kita dengan kasih Storage. Maka dari
kedua hal itu merupakan bagian dari
warisan sebagai orang percaya. itu, kasih dapat menyatukan anggota
Sukacita dan kedamaian berakar keluarga Kristen. Walaupun setiap anggota
dalam jiwa seseorang yang keluarga memiliki sifat yang berbeda - beda,
membangun hidupnya dalam namun keluarga Kristen harus dapat bersatu
kebaikan dan perlindungan Allah16. karena kasih di dalam Kristus Yesus.
 Kebaikan
Memahami nilai-nilai karakter yang
Setiap orang ingin diperlakukan
perlu diterapkan dalam keluarga adalah
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja dengan baik dan melakukan hal - hal yang
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa baik bagi sesamanya. Pada dasarnya
ingin tahu, disiplin diri, keberanian, hati manusia sebagai mahluk sosial memiliki
hamba, sukacita, belas kasihan, iman, rasa kasih dan ingin berbuat baik dalam
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menjalin hubungannya dengan orang lain,
menghargai prestasi,
yaitu mengasihi dan dikasihi. Di dalam iman
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, Kristen, dasar kebaikan dipahami sebagai
tanggung jawab, cinta Tuhan dan segenap tanggapan manusia terhadap kebaikan Allah,
ciptaan-Nya. Perbuatan atau karakter yang lebih dahulu mengasihi manusia
anggota keluarga selalu mengandalkan (Yohanes 3 : 16). Allah sendiri adalah kasih
Tuhan dalam kehidupan sehari-harinya, (1 Yohanes 4 : 8, 16). Kasih-Nya tidak
sehingga seluruh anggota keluarga dapat
mengharapkan imbalan. Oleh karena itu,
diteladani dalam kehidupan sehari-harinya,
baik dalam perkataan, perbuatan dan manusia yang telah menerima kasih Allah
kesopan santunan di mana pun ia berada. itu mestinya mewujudkan kasih itu kepada
Karakter yang demikain diharapkan yaitu: sesama dan dunia ini. Inti dari seluruh iman
Memiliki karakter Kristus, mengasihi Kristen adalah kasih : kasih kepada Tuhan
Tuhan, mengasihi sesama, menjadi saksi dan sesama (Matius 22 :37 - 40). Rasul
iman percaya, taat/patuh, sikap toleransi Paulus menegaskan bahwa inti dari segala
dalam bergaul.
sesuatu adalah kasih; tanpa kasih, maka sia -
sialah semua yang kita lakukan (1 Korintus
13 : 1 - 13). Dengan demikian, kebaikan hati
haruslah di landasi oleh kasih Allah,
16
. Yates, Alexander. Successfull Kids sebagaimana Allah mengasihi manusia itu.
Through Character. ( Yogyakarta : Andi. 2013),  Adil
Hal 199

7
Jurnal Christian Humaniora, Vol.3, No.1, Mei 2019 ISSN: 2599-1965 (Online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)

Ada berbagai macam paham mengenai yang menentukan hubungan seorang dengan
keadilan. Ada yang mengatakan adil kalau orang lain. Jika seseorang bebohong
semua mendapatkan dengan sama rata, ada tentang kebenaran untuk menutupi
juga kalau haknya dan hak orang lain kesalahannya, maka sulit baginya untuk
terpenuhi di sebut adil. Pengertian adil memperbaiki kesalahan itu. Ketika
sangat tergantung dari sudut pandang orang seseorang tidak jujur terhadap dirinya
yang mendefenisikan keadilan tersebut. sendiri, dia biasanya juga tidak jujur dengan
Kitab Amos memberitakan bahwa Allah orang lain. Kalau orang memiliki dasar
murka atas ritual peribadahan Israel, karena utama yaitu kejujuran, maka dia tidak akan
peribadahan mereka tidak di sertai moral berbohong ataupun menipu, walau
yang baik (Amsal 5 : 21 - 24). Dalam hal sebenarnya dia memikiki kesempatan untuk
tersebut dinyatakan bahwa Allah bukan melakukannya. Tidak semua orang
lebih menginginkan korban bakaran dan menganggap penting untuk memelihara
nyanyian gambus mereka, melainkan kejujuran. Bahkan di dunia bisnis, di dunia
keadilan ditegakkan dan kebenaran pendidikan maupun dalam keluarga,
diberlakukan dalam kehidupan mereka kejujuran semakin menjadi barang yang
sebagai umat-Nya. Keluarga Kristen juga langka. Ada yang berkata bahwa mustahil
diingatkan bahwa kebaktian kepada Tuhan untuk mendapatkan keuntungan jika kita
menjadi tidak berarti apa - apa bagi Dia jika terlalu jujur.
kita lalai, bahkan menolak untuk membela
dan menegakkan keadilan serta kebenaran. Alkitab banyak mengajarkan agar para
orangtua memperhatikan pendidikan anak
 Pengendalian diri
sebagai sesuatu yang sangat penting dan
Manusia selalu memiliki keinginan. harus berlanjut. Ul. 6:7-9 menyebutkan
Dengan keinginannya, manusia dapat pengajaran iman anak adalah pekerjaan yang
menjadi maju dan terpacu untuk lebih baik. tidak ada habisnya dan harus diajarkan di
Namun terkadang, keinginan manusia setiap segi kehidupan di dalam sebuah
dikuasai oleh oleh nafsu dan emosi yang keluarga. Ketika seseorang membuka
tidak terkendali, akibanya manusia menjadi hidupnya bagi kehadiran Allah dan
memegang prinsip dan janji Yesus,
korban dari keinginannya sendiri dan membuat dirinya sepenuhnya mampu karena
menyebabkan penderitaan bagi orang lain. Allah yang menciptakannya, hal ini
Keluarga Kristen dapat belajar dari salah membuka jalan bagi Roh Allah untuk
satu tokoh Alkitab yang tidak bisa membentuk kehidupan pribadinya, dalam
menguasai diri, yakni Raja Saul. Raja Saul pengembangan karakter.
ingin mengguasai semua lembu dan ternak “Orangtua harus memiliki
tanggungjawab kepada semua anak-
hasil perang dengan Orang Amalek.
anaknya”. Oleh karena itu orangtua sangat
Keinginan ini ternyata tidak sesuai dengan berperan dalam mengembangkan karakter
kehendak Allah yang didengarnya melalui anak adalah sebagai berikut: orangtua yang
Nabi Samuel (1 Samnuel 15 : 1 - 9). Saul telah membanting tulang untuk memberikan
memaksakan keinginannya, dan akibat dan sedapat mungkin memenuhi keinginan
perbuatannya itu, Saul ditolak Allah sebagai dan permintaan anak, Orangtua secara ketat
melindungi anak dari godaan dan gangguan.
Raja Israel. Penting bagi kita sebagai
Orangtua yang ingin mengajarkan tentang
keluarga Kristen untuk mengendalikan diri makna jerih payah kehidupan, menanamkan
dan berpegang teguh pada iman kepada dasar-dasar efisiensi waktu energi, maupun
Kritus Tuhan (Roma 12 : 3b). materi dengan jalan mengatur waktu belajar,
 Kejujuran mengurangi waktu rekreasi di luar rumah.
“jujur” berarti tidak berdusta. Orangtua harus memberikan perhatian yang
Kejujuran adalah dasar utama kepercayaan

8
Jurnal Christian Humaniora, Vol.3, No.1, Mei 2019 ISSN: 2599-1965 (Online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)

penuh agar setiap apa yang diperbuat dapat serta orangtua secara ketat melindungi anak
menjadi lebih baik17. dari godaan dan gangguan.
“Orangtua mendapat tugas untuk
mengajar anak bagaimana bersikap ramah KESIMPULAN
dan lemah-lembut”. Sikap sayang dapat Dari pembahasan di atas dapat kita
dilatih dan ditanamkan pada siswa dengan simpulkan bahwa keluarga Kristen
cara sebagai berikut: merupakan tempat berkarya untuk
(1). Mengajarkan perilaku sayang yaitu keselamatan manusia dan berkembangnya
mengajarkan bagaimana kerajaan Allah. Keluarga Kristen dibentuk
mengutarakan perasaan yang baik serupa dengan Allah yang berarti
secara fisik, maupun dengan kata- mencerminkan sifat - sifatNya dalam pola
kata. hidup sehari - hari. Orang tau harus
(2). Memberi penguatan positif memperkenalkan kebiasaan yang baik
(Reinfonce) pada perbuatan sayang dengan menanamkan nilai - nilai kristiani
yaitu menyatakan penghargaan atau kepada anak. Jika seseorang telah memiliki
memberi pujian, orangtua dasar karakter yang luhur dalam keluarga,
menunjukkan perilaku sayang kepada pastilah ia akan mampu mengatasi pengaruh
anak maka anak juga akan lebih yang tidak baik dalam lingkungan sekitar.
sering menunjukkan perilaku sayang. Dengan demikian peran keluarga dalam
(3). Menolak dengan tegas perilaku yang pendidikan karakter sangatlah besar. Pihak
bertentangan dengan sayang. Anak- yang masih dapat diharapkan adalah
anak perlu belajar cara mana yang pendidikan informal yang terjadi dalam
dapat diterima untuk mencapai apa keluarga. Permasalahannya sekarang adalah
yang mereka dan mana yang tidak. nilai karakter yang manakah yang dapat
Kalau untuk mendapatkan apa yang ditanamkan dengan keluarga. Pentingnya
diinginkan, seorang siswa menyakiti kehidupan keluarga yang baik, yang sesuai
atau merugikan orang lain, jelas ia dengan prinsip Alkitab (2 Timotius 3:16-
bertindak bertentangan dengan kasih 17) yang akan membentuk anak (generasi)
sayang. yang berakhal mulia sesuai kehendakNya.
(4). Membuat suasana yang membantu
siswa mendapat kegembiraan dan SARAN
mempunyai kepeduliaan kepada Keluarga Kristen di harapkan
18
sesama .
mampu menjadi garam dan terang dunia.
Memahami tugas dan Menerapkan firman Tuhan dalam setiap
tanggungjawab keluarga Kristen, orangtua aspek kehidupannya. Agar keluarga tersebut
memiliki tanggungjawab kepada semua dapat berakar, bertumbuh dan berbuah di
anak-anaknya. Oleh karena itu orangtua dalam Dia (Allah). Setiap anggota keluarga
(keluarga) sangat berperan dalam mampu menerapkan nilai - nilai kristiani
mengembangkan karakter anak sebagai dengan penuh tanggungjawab sehingga
berikut: Orangtua mendapat tugas untuk
mengajar anak bagaimana bersikap ramah keluarga tersebut dapat menjalani setiap
dan lemah-lembut, memenuhi kebutuhan masalah dengan baik dan damai. Keluarga
anak, orangtua menunjukkan perilaku Kristen dapat menjadi berkat bagi keluarga
sayang kepada anak maka anak juga akan lain bahkan khususnya bagi keluarga yang
lebih sering menunjukkan perilaku sayang, belum mengenal Tuhan Yesus.

17
. Gunarsa, Singgih. D. Psikologi DAFTAR PUSTAKA
Perkembangan Anak & Remaja. ( Jakarta : BPK Chapman, Gary. 2000. Kasih Sebagai Cara
Gunung Mulia. 2012), Hal 2. Hidup. ( Jawa Timur: Gandum Mas).

18
. Ismail Andar. Ajarlah Mereka Melakukan. Gunarsa, Singgih.D. 2000. Psikologi
(Jakarta : BPK Gunung Mulia. 2006), Hal 176- Praktis Anak, Remaja dan Keluarga.
180. (Jakarta : BPK Gunung Mulia).

9
Jurnal Christian Humaniora, Vol.3, No.1, Mei 2019 ISSN: 2599-1965 (Online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)

........................... 2012. Psikologi


Perkembangan Anak & Remaja. (Jakarta
: BPK Gunung Mulia).

Hurlock. 1999. Psikologi Perkembangan, suatu


Pendekatan Sepanjang Rentang Sejarah
Kehidupan. ( Jakarta : Erlangga).

Ireland, David.2012. Kebahagian Sejati. (


Jakarta : Inspiratif).

Ismail Andar. 2006. Ajarlah Mereka


Melakukan. (Jakarta : BPK Gunung
Mulia).

Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga. (Jakarta


: Kencana).

Megawangi, Ratna.2003. Pendidikan Karakter


untuk membangun Masyarakat Madani.
(IPPK Indonesia).

Sahara, Elfi. 2013. Harmonius Family. (Jakarta:


Yayasan Pustaka Obor Indonesia).

Scheunemann, Detmar. 2001. Romantika


Kehidupan Suami-Istri. (Jawa Timur :
Gandum Mas).

Siswanto. 2013. Character Building For Kids.


Yogyakarta : Andi.

Samani, Muchlas. 2011. Pendidikan Karakter.


Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Tong, Stephen.2017. Tahta Kristus Dalam


Keluarga. Surabaya : Momentum.

..................... 2009. Arsitek Jiwa I.


(Surabaya : Momentum).

........... 2010. Arsitek Jiwa II. (Surabaya :


Momentum).

Thomson, Marjorie. 2000. Keluarga Sebagai


Pusat Pembentukan (Jakarta: BPK
Gunung Mulia).

Uran, Louis. 2008. Membangun Keluarga


Bahagia. (Medan :Bina Media Perintis).

10
Jurnal Christian Humaniora, Vol.3, No.1, Mei 2019 ISSN: 2599-1965 (Online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)

Willis, Sofyan. 2015. Konseling Keluarga


(Family Counseling). (Bandung :
Alfabeta).
Yates, Alexander. 2013. Successfull Kids
Through Character. (Yogyakarta : Andi)
.

11

Anda mungkin juga menyukai