Anda di halaman 1dari 31

Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan

Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 1

TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK DAN PERSONIL / FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK....... 3
1.1. Pengantar ........................................................................................................................................ 3
1.2. Komentar dan Saran Tentang Kerangka Acuan Kerja ............................................................... 3
1.2.1. Tanggapan dan Saran Terhadap Latar Belakang ..........................................................4
1.2.2. Tanggapan dan Saran Terhadap Maksud, Tujuan dan Sasaran ..................................4
1.2.3. Tanggapan dan Saran Terhadap Ruang Lingkup ..........................................................6
1.2.4. Tanggapan dan Saran Terhadap Metodologi ................................................................ 7
1.2.5. Tanggapan dan Saran Terhadap Output........................................................................ 7
1.2.6. Tanggapan dan Sasaran Terhadap Pelaporan ............................................................... 7
1.2.7. Tanggapan dan Sasaran Terhadap Waktu Pelaksanaan Pekerjaan ............................8
1.3. Tanggapan dan Saran Terhadap Personil/Fasilitas Pendukung dari PPK ...............................9
1.3.1. Tanggapan dan Saran Terhadap Personil ............................................................ 9
1.3.2. Tanggapan dan Saran Terhadap Fasilitas Pendukung dari PPK............................. 9

PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA ....................................................................11


2.1. Pengantar ...................................................................................................................................... 11
2.2. Apresiasi Terhadap Isi KAK ......................................................................................................... 11
2.2.1. Latar Belakang ..................................................................................................11
2.2.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran ............................................................................ 13
2.2.3. Rumusan Masalah ............................................................................................ 14
2.2.4. Ruang Lingkup Kegiatan .................................................................................. 14
2.3. Pendekatan Teknis dan Kerangka Pemikiran ........................................................................... 15
2.3.1. Pendekatan Teknis ........................................................................................... 15
2.3.2. Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 16
2.4. Jenis, Sumber dan Metode Pengambilan Data ........................................................................ 17
2.5. Metodologi .................................................................................................................................... 18
2.5.1. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 18
2.5.2. Metode Penentuan Sampel .............................................................................. 18
2.5.3. Metode Pengolahan, dan Penyajian Data .......................................................... 18
2.5.4. Metode Analisis Diskriminan ............................................................................ 18
2.5.5. Metode Analisis Regresi ................................................................................... 21
2.5.6. Melakukan Estimasi Pendapatan Kelas Menengah dan Probabilitasnya untuk
Jatuh Miskin..................................................................................................... 23
2.5.7. Metode Pemetaan Kerentanan Kemiskinan Kelas Menengah Beserta
Karakteritiknya ................................................................................................ 23
2.5.8. Metode Analisis Program Inisiatif Daerah untuk Mengurangi Kerentanan ........... 23
2.5.9. Metode Analisis Pola Koordinasi Pusat dan Daerah untuk Mengurangi
Kerentanan ...................................................................................................... 23

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 1


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

2.5.10. Metode Perumusan Kebijakan .......................................................................... 23


2.6. Tahap Pelaporan .......................................................................................................................... 24

PROGRAM KERJA DAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN ........................................................25


3.1. Tahap Pelaporan .......................................................................................................................... 25
3.2. Waktu dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ............................................................................... 27

ORGANISASI, URAIAN KERJA DAN JADWAL PENUGASAN............................................................. 28


4.1. Struktur Organisasi ...................................................................................................................... 28
4.2. Susunan Personil ..........................................................................................................................29

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 2


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

1
TANGGAPAN DAN SARAN
TERHADAP KAK DAN
PERSONIL / FASILITAS
PENDUKUNG DARI PPK

1.1. Pengantar
Bagian ini memberikan tanggapan dan saran terhadap kerangka acuan kerja. Tanggapan ini
sekaligus merupakan cermin pemahaman konsultan terhadap proyek dan penugasan. Gagasan
baru terkait KAK dan penugasan diberikan dalam bentuk saran tentang KAK. Tanggapan dan saran
ini, dalam beberapa hal diakomodasi dalam bab tentang Metodologi. Dengan demikian, bab
tentang tanggapan KAK dan Metodologi merupakan rangkaian pemahaman konsultan yang
kemudian dituangkan dalam metodologi pelaksanaan penugasan.

1.2. Komentar dan Saran Tentang Kerangka Acuan Kerja


Setelah membaca KAK pekerjaan “Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas
Menengah Indonesia”, maka disimpulkan bahwa pekerjaan ini merupakan kajian pemetaan potensi
kerentanan populasi kelas menengah secara ekonomi di Provinsi Aceh, Lampung, NTB dan NTT.
Oleh karena itu, rumusan masalah yang harus dijawab dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1. Apa saja isu-isu terkait penduduk rentan di Provinsi Aceh, Lampung, NTB dan NTT?
2. Apa saja indikator dan bagaimana metode pengukuran untuk menilai kerentanan di Indonesia?
3. Bagaimana peta kerentanan kelas menengah beserta karakteristiknya di Provinsi Aceh,
Lampung, NTB dan NTT ?
4. Bagaimana pembelajaran terkait program-program inisiatif daerah di Provinsi Aceh, Lampung,
NTB dan NTT untuk mengurangi kerentanan yang dapat diperluas penerapannya pada skala
nasional?
5. Bagaimana pola koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah untuk mengurangi kerentanan
penduduk?
6. Bagaimana rumusan kebijakan untuk mengurangi kerentanan di Indonesia sekaligus
kebijakan untuk mendorong kelompok miskin dan rentan untuk dapat naik kelas?
Keenam masalah yang telah dirumuskan tersebut yang akan dijawab dalam pelaksanaan pekerjaan
ini, yang akan diselesaikan selama empat bulan kalender.

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 3


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

Catatan : Dalam KAK waktu pelaksanaan 5 bulan, mengingat pelaksanaan berakhir pada bulan
Desember dan saat ini sudah bulan Agustus, maka waktu pelaksanaan efektif hanya 4 bulan.

1.2.1. Tanggapan dan Saran Terhadap Latar Belakang


Secara umum uraian tentang latar belakang dilaksanakannya pekerjaan ini yang ada dalam KAK
cukup memberikan landasan pemahaman kepada konsultan tentang latar belakang
dilaksanakannya pekerjaan ini. Namun demikian, pada alinea terakhir latar belakang yang
berbunyi:
Sampai saat ini, Indonesia belum memiliki peta populasi yang terindikasi masuk
dalam kategori populasi rentan secara ekonomi (vulnerable class). Untuk itu, studi ini
bertujuan untuk melakukan pemetaan terhadap potensi kerentanan populasi
dengan tiga tahapan proses. Pertama, mendefinisikan konsep kerentanan dan
merumuskan ukuran yang sesuai. Kedua, membuat pemetaan geografis atas ukuran
kerentanan yang telah dirumuskan. Ketiga, melakukan analisis korelasi dan klasifikasi
kerentanan berdasarkan variabel sosial eonomi yang relevan untuk mendapatkan
gambaran besar potensi kerentanan ekonomi di Indonesia.
Pada tahapan Ketiga perlu diperbaiki karena analisis korelasi tidak dapat menggambarkan
besarnya potensi kerentanan ekonomi. Untuk memperoleh gambaran besarnya potensi
kerentanan ekonomi harus dilakukan estimasi, baik menggunakan metode regresi atau metode
estimasi lainnya. Oleh karena itu, disarankan bahwa analisis korelasi diganti menjadi analisis
regresi.

1.2.2. Tanggapan dan Saran Terhadap Maksud, Tujuan dan Sasaran


1. Maksud, tujuan dan sasaran pelaksanaan pekerjaan ini telah dirumuskan dalam KAK. Menurut
konsultan rumusan maksud kurang tepat, sedangkan rumusan tujuan dan sasaran masih perlu
diperbaiki. Sebelum memberikan inovasi terhadap rumusan maksud, tujuan dan sasaran, ada
baiknya memahami definis ketiganya, sebagai berikut.
1) Maksud merupakan pernyataan arah yang bersifat umum yang melingkupi seluruh
kegiatan dalam suatu pekerjaan.
2) Tujuan yang merupakan pernyataan arah yang lebih rinci atau dapat dikatakan
penjabaran lebih rinci dari suatu maksud.
3) Sasaran merupakan pernyataan outcome dari suatu pekerjaan. Sasaran dapat dirumuskan
bersifat umum sebagai turunan dari maksud atau bersifat lebih rinci sebagai turunan dari
tujuan.

ITEM Dalam KAK USULAN

MAKSUD Kegiatan kajian pemetaan kemiskinan, Melakukan kajian pemetaan potensi


kerentanan, dan kelompok kelas menengah kerentanan populasi kelas menengah secara
ini dimaksudkan untuk menganalisa lebih ekonomi di Provinsi Aceh, Lampung, NTB
mendalam sekaligus merumuskan dan NTT.
kebijakan untuk mengatasi isu terse but.

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 4


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

ITEM Dalam KAK USULAN


Hasil dari studi ini akan menjadi input
dalam proses penyusunan RPJMN peri ode
2020-2024 sebagai strategi kebijakan dalam
mengatasi tingginya kerentanan sekaligus
mendorong mereka untuk "naik kelas"
menjadi lebih sejahtera.

Kalimat pertama di atas bukan merupakan pernyataan arah yang bersifat umum yang melingkupi
seluruh pekerjaan, sedangkan kalimat kedua merupakan kegunaan dari pelaksanaan pekerjaan ini.

TUJUAN 1. Mengidentifikasi isu-isu terkait penduduk 1. Memperoleh hasil identifikasi isu-isu


rentan di beberapa provinsi terutama terkait penduduk rentan di Provinsi
yang memiliki tingkat kerentanan tinggi; Aceh, Lampung, NTB dan NTT;
2. Menentukan indikator dan metode 2. Memperoleh indikator dan metode
pengukuran untuk menilai kerentanan di pengukuran untuk menilai kerentanan
Indonesia; di Indonesia;
3. Memetakan kerentanan kemiskinan kelas 3. Memperoleh peta kerentanan kelas
menengah beserta karakteristiknya; menengah beserta karakteristiknya di
Provinsi Aceh, Lampung, NTB dan NTT;
4. Mempelajari kebijakan terkait program-
program inisiatif di daerah penelitian 4. Memperoleh pembelajaran terkait
untuk mengurangi kerentanan; program-program inisiatif daerah di
Provinsi Aceh, Lampung, NTB dan NTT
5. Mempelajari pola koordinasi dengan
untuk mengurangi kerentanan yang
pemerintah daerah terkait kebijakan
dapat diperluas penerapannya pada
untuk mengurangi kerentanan penduduk;
skala nasional;
6. Merumuskan kebijakan untuk
5. Memperoleh rumusan pola koordinasi
mengurangi kerentanan di Indonesia
antara Pemerintah Pusat dan Daerah
serta kebijakan untuk mendorong
untuk mengurangi kerentanan
kelompok miskin dan rentan naik kelas;
penduduk; dan
7. Menyusun laporan hasil kajian
6. Memperoleh rumusan kebijakan untuk
kerentanan kelas menengah sebagai
mengurangi kerentanan di
masukan untuk RPJMN 2020-2024.
Indonesia sekaligus kebijakan untuk
mendorong kelompok miskin dan
rentan untuk dapat naik kelas.

Rumusan tujuan yang ada dalam KAK bukan merupakan pernyataan arah yang lebih rinci, melainkan
cara untuk mencapai tujuan atau merupakan bagian dari ruang lingkup pekerjaan. Terkait dengan
laporan tidak perlu dimasukkan dalam tujuan.

SASARAN 1. Teridentifikasinya isu-isu kerentanan di 1. Terdapatnya hasil identifikasi isu-isu


beberapa provinsi di Indonesia, terkait penduduk rentan di Provinsi
termasuk faktor-faktor yang Aceh, Lampung, NTB dan NTT;
menyebabkan kerentanan kemiskinan;
2. Terdapatnya indikator dan metode
2. Diperolehnya indikator dan metode pengukuran untuk menilai kerentanan
pengukuran yang tepat untuk mengukur di Indonesia;
kerentanan di Indonesia;
3. Terdapatnya peta kerentanan kelas
3. Terpetakannya kemiskinan, kerentanan menengah beserta karakteristiknya di
dan kelas menengah di Indonesia Provinsi Aceh, Lampung, NTB dan NTT;
serta karakteristik dari masing-masing
4. Terdapatnya pembelajaran terkait
kelompok;
program-program inisiatif daerah di
4. Diperolehnya lesson learned atau Provinsi Aceh, Lampung, NTB dan NTT

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 5


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

ITEM Dalam KAK USULAN


pembelajaran terkait program-program untuk mengurangi kerentanan yang
inisiatif daerah yang dapat digunakan dapat diperluas penerapannya pada
untuk mengurangi kerentanan yang skala nasional;
dapat diperluas untuk skala nasional;
5. Terdapatnya rumusan pola koordinasi
5. Terselenggaranya koordinasi antara antara Pemerintah Pusat dan Daerah
pemerintah pusat dan daerah terkait untuk mengurangi kerentanan
kebijakan untuk mengurangi kerentanan penduduk; dan
penduduk;
6. Terdapatnya rumusan kebijakan untuk
6. Terumuskannya kebijakan untuk mengurangi kerentanan di
mengurangi kerentanan di Indonesia Indonesia sekaligus kebijakan untuk
sekaligus kebijakan untuk mendorong mendorong kelompok miskin dan
kelompok miskin dan rentan untuk dapat rentan untuk dapat naik kelas.
naik kelas;
7. Tersusunnya laporan kajian
kemiskinan, kerentanan, dan kelas
menengah yang dijadikan input dalam
penyusunan RPJMN 2020-2024

Sasaran terkait laporan tidak perlu dimasukkan, sama halnya pada rumusan tujuan.

1.2.3. Tanggapan dan Saran Terhadap Ruang Lingkup


Ruang lingkup yang terdapat dalam KAK masih perlu diperbaiki, diselaraskan dengan rumusan
masalah, tujuan dan sasaran di atas, serta komponen kegiatan dalam Formulir HPS. Usulan
perbaikan adalah sebagai berikut.

Dalam KAK USULAN

1. Identifikasi, pengumpulan dan pengolahan 1. Melakukan pengumpulan data sekunder;


data dan informasi yang relevan dengan
2. Melakukan desk study;
kegiatan kajian.
3. Melakukan wawancara mendalam di Provinsi Aceh,
2. Melakukan rap at koordinasi sesuai dengan
Lampung, NTB dan NTT;
agenda yang telah dijadwalkan
4. Melakukan FGD di Provinsi Aceh, Lampung, NTB
3. Analisis yang meliputi kegiatan me-
dan NTT dengan peserta masing-masing 20 orang;
review, mengukur, menginterpretasikan, dan
menstrukturkan isu permasalahan. 5. Melakukan identifikasi isu-isu terkait penduduk
rentan di Provinsi Aceh, Lampung, NTB dan NTT;
4. Kunjungan lapangan bertujuan untuk
mengumpulkan data dan informasi serta 6. Merumuskan indikator dan metode pengukuran
melakukan wawancara mendalam (indepth untuk menilai kerentanan di Indonesia;
interview) dalam rangka evaluasi serta
7. Menyusun peta kerentanan kelas menengah
perumusan kerangka kebijakan
beserta karakteristiknya di Provinsi Aceh, Lampung,
penurunan kerentanan. Kunjungan
NTB dan NTT;
lapangan akan dilakukan di empat provinsi
(Aceh, Lampung, NTB, NTT) dan akan 8. Merumuskan pembelajaran terkait program-
dilakukan dalam format diskusi terfokus program inisiatif daerah di Provinsi Aceh, Lampung,
(FGD). NTB dan NTT untuk mengurangi kerentanan yang
dapat diperluas penerapannya pada skala nasional;
5. Lokakarya regional untuk menampung
aspirasi sekaligus menguji materi atau 9. Merumuskan pola/sistem koordinasi antara
rancangan awal skenario pengembangan Pemerintah Pusat dan Daerah untuk mengurangi

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 6


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

Dalam KAK USULAN


wilayah nasional. Lokakarya regional ini kerentanan penduduk; dan
akan diselenggarakan satu kali.
10. Mrumuskan kebijakan untuk mengurangi
6. Penyusunan kerangka strategi dan arah kerentanan di Indonesia sekaligus kebijakan
kebijakan penurunan kerentanan penduduk. untuk mendorong kelompok miskin dan rentan
untuk dapat naik kelas.
7. Lokakarya nasional untuk finalisasi
sekaligus diseminasi hasil akhir kegiatan 11. Melakukan rapat internal Tim;
kajian kemiskinan, kerentanan, dan
12. Menyusun laporan pendahuluan, laporan
kelompok kelas menengah di Indonesia.
antara/pertengahan dan laporan akhir.
8. Penyusunan laporan yang terdiri atas
13. Melakukan pembahasan Laporan di depan Tim
laporan awal dan laporan akhir.
Bappenas.

1.2.4. Tanggapan dan Saran Terhadap Metodologi


Metodologi yang dirumuskan dalam KAK cukup memberikan informasi kepada konsultan, tetapi
masih perlu dilengkapi dan dijabarkan secara rinci, terutama terkait metode analisis kunatitatif
yang digunakan. Oleh karena itu, konsultan akan menjabarkannya secara rinci pada Bab 5.

1.2.5. Tanggapan dan Saran Terhadap Output


Output yang dirumuskan dalam KAK kurang tepat dan mirip dengan outcome, sehingga perlu
diperbaiki. Output merupakan keluaran, sedangkan outcome merupakan hasil/sasaran.
Output atau keluaran dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah dokumen laporan pendahuluan,
laporan antara, dan laporan akhir yang diserta ringkasan eksekutif, serta DVD yang berisi file
laporan.

1.2.6. Tanggapan dan Sasaran Terhadap Pelaporan


Dalam KAK terdapat empat jenis Laporan, yaitu : Laporan Pendahuluan, Laporan Pertengahan,
Laporan Akhir, serta Ringkasan Eksekutif (Executive Summary) disertai dengan DVD yang berisi file
laporan dan prosiding. Namun demikian, dalam KAK waktu penyerahan Laporan Pendahuluan
paling lambat 2 bulan sejak dimulainya pekerjaan, waktu penyerahan Laporan Antara tidak
disebutkan, sedangkan waktu penyerahan Laporan Akhir paling lambat lima hari setelah kontrak
berakhir.
Waktu penyerahan Laporan Pendahuluan perlu diperbaiki dari paling lambat 2 bulan sejak
dimulainya pekerjaan menjadi paling lambat 2 minggu sejak SPMK diterbitkan. Waktu penyerahan
Laporan Pertengahan/Antara juga perlu ditentukan. Begitu juga waktu penyerahan Laporan Akhir
perlu diperbaiki, yaitu paling lambat pada akhir kontrak.

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 7


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

Dengan demikian, diusulkan tahap pelaporan sebagai berikut.


Pelaporan Tahap I : LAPORAN PENDAHULUAN
• Laporan ini berisi penjabaran kerangka acuan, yang meliputi pendahuluan (latar belakang,
maksud, tujuan, dan Sasaran), ruang lingkup, keluaran, sistematika penulisan laporan,
metodologi, rencana kerja, jadwal pelaksanaan (time schedule), serta organisasi kerja.

• Dipresentasikan di depan Tim Teknis;

• Digandakan sebanyak 10 eksamplar;

• Diserahkan kepada pengguna jasa paling lambat 14 hari kalender setelah SPMK diterbitkan.

Pelaporan Tahap II : LAPORAN ANTARA


• Laporan Antara/Pertengahan ini berisi penjabaran capain pelaksanaan pekerjaan susuai dengan
rencana kerja berikut hasil-hasilnya.

• Dipresentasikan di depan Tim Teknis;

• Digandakan sebanyak 10 eksamplar;

• Diserahkan kepada pengguna jasa paling lambat 60 hari kalender setelah SPMK diterbitkan.

Pelaporan Tahap III : LAPORAN AKHIR


• Laporan ini berisi keseluruhan hasil pelaksanaan pekerjaan;

• Dipresentasikan di depan Tim Teknis;

• Dibuat Eksekutif Summary;

• Digandakan sebanyak 100 eksamplar;

• Dibuat soft file dalam DVD sebanyak 100 keping, yang berisi semua Laporan dan Prosiding
Bahan Rapat/Presentasi dan FGD;

• Diserahkan kepada pengguna jasa paling lambat 120 hari kalender setelah SPMK diterbitkan.

1.2.7. Tanggapan dan Sasaran Terhadap Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Dalam KAK, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama lima bulan. Karena saat ini sudah Minggu
Ketiga Agustus 2019, maka jangka waktu lima bulan tersebut akan memakan waktu sampai Januari
2020, jika SPMK diterbitkan pada akhir Minggu Keempat Agustus 2019. Oleh karena itu, disarankan
jangka waktunya diubah menjadi empat bulan, sehingga dapat diselesaikan pada akhir Desember,
jika pekerjaan dapat dimulai pada akhir Agustus 2019.

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 8


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

1.3. Tanggapan dan Saran Terhadap Personil/Fasilitas Pendukung dari PPK


1.3.1. Tanggapan dan Saran Terhadap Personil

Personil Tenaga Ahli yang tercantum dalam KAK sudah sesuai dengan kebutuhan personil Tenaga
Ahli, baik jumlah maupun kualifikasi, untuk menyelesaikan pekerjaan ini dengan baik dalam waktu
4 (empat) bulan kalender. Namun demikian, dalam KAK perlu ditambahkan Tenaga Administrasi
untuk menyelenggarakan administrasi proyek beserta kualifikasinya. Oleh karena itu, Susunan
Personil tersebut dapat dilihat di bawah ini.
Jumlah
Jumlah
Kualifikasi Bulan
Orang
No. Posisi Kerja
Pengalaman
Pendidikan Minimal Kemampuan
Minimal (Tahun)
I. Tenaga Inti
5 (Profesional)
Team Leader (Ahli S3 Ekonomi Penanggulangan
1. dan 2 (Team 1 4
Kemiskinan) Pembangunan kemiskinan
Leader)
Ahli S3 Ekonomi Ketenagakerjaan/
2. 5 (Profesional) 1 4
Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan ekonomi produktif
Ahli Statistika/ S2 Ekonomi/ Proyeksi data
3. 10 (Profesional) 1 4
Ekonometrika Statistika pembangunan
Ahli Kebijakan S2 Ekonomi Kebijakan public
4. 2 (Profesional) 1 4
Publik/Pendidikan Pembangunan bidang pendidikan
Ahli Kebijakan Kebijakan public
S2 Kebijakan Publik/
5. Publik/Perlindungan bidang perlindungan 5 (Profesional) 1 4
Kesejahteraan Sosial
Sosial sosial
Ahli Kebijakan Kebijakan public
S1 Kebijakan Publik/
6. Publik/Perlindungan bidang perlindungan 1 (Profesional) 1 4
Kesejahteraan Sosial
Sosial Junior social
II. Tenaga Pendukung
Menyelenggarakan
1. Tenaga Administrasi S1 Segala Jurusan 1 (Profesional) 1 4
Administrasi

Usulan Perbaikan :
1. Pengalaman Ahli Kebijakan Publik/Pendidikan, dalam KAK disebutkan memiliki
pengalaman kerja 2 tahun di bidang kajian lingkungan dalam konteks pembangunan
wilayah, diganti menjadi kebijakan public bidang Pendidikan.

1.3.2. Tanggapan dan Saran Terhadap Fasilitas Pendukung dari PPK


Pada KAK pekerjaan ini tidak dicantumkan adanya fasilitas yang disediakan PPK untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga disarankan agar PPK menyediakan hal-hal sebagai
berikut:
1. Menyediakan dukungan administrasi, termasuk surat menyurat kedinasan dengan instansi
terkait;

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 9


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

2. Menyediakan ruangan dan waktu untuk pelaksanaan koordinasi dan konsultasi, baik yang
terjadwal maupun yang tidak terjadwal (pertemuan informal dan atau insidentil sesuai
kebutuhan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini);
3. Data sekunder terkait yang terdapat di Bappenas yang dapat disediakan oleh PPK; dan
Dokumen, referensi dan peraturan perundang-undangan terkait yang dapat disediakan oleh PPK.

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 10


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

2 PENDEKATAN,
METODOLOGI DAN
PROGRAM KERJA

2.1. Pengantar
Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja menjabarkan apresiasi terhadap isi KAK (maksud,
tujuan, sasaran, serta ruang lingkup pekerjaan), pendekatan teknis dan metodologi, serta program
kerja.
Berdasarkan hasil telaah KAK pekerjaan ini, serta tanggapan dan saran terhadap KAK sebagaimana
telah dipaparkan di atas, maka disusun hal-hal sebagai berikut.

2.2. Apresiasi Terhadap Isi KAK


Apresiasi terhadap isi KAK ini dirumuskan berdasarkan isi KAK dengan usulan perbaikannya.
2.2.1. Latar Belakang
Kementerian PPN/Bappenas saat ini sedang menyusun Rancangan RPJMN 2020-2024 yang
diarahkan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, adil, dan makmur melalui
percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur
perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung
oleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Masyarakat adil dan makmur
salah satunya tercermin oleh angka kemiskinan yang semakin menurun. Meskipun angka
kemiskinan di Indonesia terus menurun, tetapi jumlah penduduk rentan miskin masih cukup tinggi.
Tingginya tingkat kerentanan masyarakat dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia
untuk menjadi negara upper middle income ke depannya dan bahkan untuk menjadi negara maju.
Pada tahun 2018 Indonesia masih berada pada kelompok negara lower-middle income menurut
Bank Dunia dengan tingkat pendapatan pada rentang $996-$3,895 (Bank Dunia, 2018).
Dengan skenario business as usual-tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 %, kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional memproyeksikan Indonesia dapat meninggalkan
posisi middle income trap pada tahun 2037. Pada posisi ini, Indonesia akan memiliki tingkat
pendapatan nasional per kapita sebesar USD 19.794 dan menempati ranking kedelapan di
dunia. Apabila tingkat pertumbuhan ekonomi lebih optimis sebesar 6,4% dan pertumbuhan
ekonomi dunia juga mendukung, maka Indonesia diproyeksi akan lebih awal keluar dari middle
income trap yakni pada tahun 2034. Dengan skenario tersebut, PDB Indonesia sebesar USD
28.984 dengan peringkat nornor 4 di dunia (Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional,

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 11


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

2018).
Dengan skenario optimis ini, Bappenas (2018) memproyeksikan populasi kelompok
pendapatan menengah akan mengalarni peningkatan tajam. Pada tahun 2010, jumlah kelas
ini sebesar 45 juta atau sekitar 19% dan pada tahun 2045 jumlah kelas menengah ini
mencapai 254 juta atau sekitar 80% dari total penduduk. Proyeksi ini menunjukkan bahwa
keberadaan kelompok menengah akan menjadi lebih strategis untuk perekonomian. Jumlah
mereka yang terus meningkat menuntut adanya penyiapan sisi penawaran yang memadai
di berbagai aspek sosial ekonomi. Sisi penawaran itu mencakup : (1) Lokasi-diperkirakan
urbanisasi akan sangat tinggi; (2) Akses pendidikan-peningkatan pendapatan akan mendorong
peningkatan jumlah anak bersekolah; (3) Akses kesehatan-peningkatan pendapatan juga
akan meningkatkan permintaan akses kesehatan yang berkualitas; dan (4) Akses teknologi
informasi-berkembangnya ekonomi digital yang pesat diperkirakan akan menyertai proses
proyeksi keluar dari middle income trap ini.
Di sisi lain, gejolak makro (shocks) ekonomi yang berasal dari Iuar dan dalam, alamiah maupun
campur tangan manusia akan berpengaruh terhadap capaian proyeksi tersebut maupun
kondisi kelompok pendapatan menengah ini. Gejolak makro tersebut dapat berupa krisis
ekonomi, bencana alam, perubahan iklim, kebijakan reformasi ekonomi (reformasi pasar
tenaga kerja,
reformasi pendidikan, reformasi jaminan sosial), dan disrupsi oleh teknologi informasi.
Diantara contoh pengaruh gejoJak tersebut adalah: 1) hilangnya penghidupan penduduk
di pulau-pulau kecil dan terluar akibat perubahan iklim; 2) tergantikannya penghidupan
pekerja sektor jasa akibat disrupsi ekonomi digital di sektor perdagangan dan transportasi.
Kelompok menengah yang berada di posisi terendah dari distribusi pendapatan akan
memiliki kerentanan ekonomi dan perlu mendapat perhatian. Kerentanan utama yang
akan mereka alami adalah kerentanan untuk turun menjadi kelompok berpendapatan
rendah atau bahkan miskin.
Dalam bidang ekonomi, istilah kerentanan berasal dari konsep kemiskinan. Konsep
kemiskinan terkait dengan status ekonomi sedangkan kerentanan fokus pada perubahan
status social ekonomi akibat gejolak makro (Glewwe & Hall, 1998). Esensi dari konsep
kerentanan (Vulnerabilility) adalah sifat dinamis dari perubahan standar hidup seseorang
atau rumah tangga dan seberapa kuat kemampuan adaptasi mereka terhadap perubahan
tersebut. Glewwe dan Hall (2018) membagi penyebab kerentanan menjadi dua sumber:
policy-induced- disebabkan oleh perubahan kebijakan dan market-induced-disebabkan oleh
perubahan sosial- ekonomi. Siapakah kelompok yang dapat dikategorikan sebagai
kelompok rentan dalam definisi di atas? Literatur ekonomi mengarah pada dua segmen
besar: (i) pendapatan terendah pada kelompok menengah (mereka yang berada sedikit di
atas garis kemiskinan) dan (ii) penduduk miskin dengan karakteristik tertentu yang akan
mengalami penurunan standar hidup dengan tajam ketika terjadi gejolak makro.
Sampai saat ini, Indonesia belum memiliki peta populasi yang terindikasi masuk dalam
kategori populasi rentan secara ekonomi (vulnerable class). Untuk itu, studi ini bertujuan untuk
melakukan pemetaan terhadap potensi kerentanan populasi dengan tiga tahapan
proses. Pertama, mendefinisikan konsep kerentanan dan merumuskan ukuran yang
sesuai. Kedua, membuat pemetaan geografis atas ukuran kerentanan yang telah

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 12


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

dirumuskan. Melakukan analisis regresi dan klasifikasi kerentanan berdasarkan variabel


sosial ekonomi yang relevan untuk mendapatkan gambaran besar potensi kerentanan
ekonomi di Indonesia.

2.2.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran

1) Maksud
Maksud pelaksanaan pekerjaan ini adalah melakukan kajian pemetaan potensi kerentanan populasi
kelas menengah secara ekonomi di Provinsi Aceh, Lampung, NTB dan NTT.

2) Tujuan
Tujuan pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1. Memperoleh hasil identifikasi isu-isu terkait penduduk rentan di Provinsi Aceh, Lampung,
NTB dan NTT;
2. Memperoleh indikator dan metode pengukuran untuk menilai kerentanan di Indonesia;
3. Memperoleh peta kerentanan kelas menengah beserta karakteristiknya di Provinsi Aceh,
Lampung, NTB dan NTT;
4. Memperoleh pembelajaran terkait program-program inisiatif daerah di Provinsi Aceh,
Lampung, NTB dan NTT untuk mengurangi kerentanan yang dapat diperluas penerapannya
pada skala nasional;
5. Memperoleh rumusan pola koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah untuk
mengurangi kerentanan penduduk; dan
6. Memperoleh rumusan kebijakan untuk mengurangi kerentanan di Indonesia
sekaligus kebijakan untuk mendorong kelompok miskin dan rentan untuk dapat naik
kelas..

3) Sasaran
Sasaran pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1. Terdapatnya hasil identifikasi isu-isu terkait penduduk rentan di Provinsi Aceh, Lampung,
NTB dan NTT;
2. Terdapatnya indikator dan metode pengukuran untuk menilai kerentanan di Indonesia;
3. Terdapatnya peta kerentanan kelas menengah beserta karakteristiknya di Provinsi Aceh,
Lampung, NTB dan NTT;
4. Terdapatnya pembelajaran terkait program-program inisiatif daerah di Provinsi Aceh,
Lampung, NTB dan NTT untuk mengurangi kerentanan yang dapat diperluas penerapannya
pada skala nasional;
5. Terdapatnya rumusan pola koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah untuk
mengurangi kerentanan penduduk; dan

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 13


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

6. Terdapatnya rumusan kebijakan untuk mengurangi kerentanan di Indonesia


sekaligus kebijakan untuk mendorong kelompok miskin dan rentan untuk dapat naik
kelas..

2.2.3. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang perlu dijawab dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1) Apa saja isu-isu terkait penduduk rentan di Provinsi Aceh, Lampung, NTB dan NTT?
2) Apa saja indikator dan bagaimana metode pengukuran untuk menilai kerentanan di
Indonesia?
3) Bagaimana peta kerentanan kelas menengah beserta karakteristiknya di Provinsi Aceh,
Lampung, NTB dan NTT ?
4) Bagaimana pembelajaran terkait program-program inisiatif daerah di Provinsi Aceh,
Lampung, NTB dan NTT untuk mengurangi kerentanan yang dapat diperluas penerapannya
pada skala nasional?
5) Bagaimana pola koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah untuk mengurangi
kerentanan penduduk?
6) Bagaimana rumusan kebijakan untuk mengurangi kerentanan di Indonesia sekaligus
kebijakan untuk mendorong kelompok miskin dan rentan untuk dapat naik kelas?

2.2.4. Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1) Melakukan pengumpulan data sekunder;
2) Melakukan desk study;
3) Melakukan wawancara mendalam di Provinsi Aceh, Lampung, NTB dan NTT;
4) Melakukan FGD di Provinsi Aceh, Lampung, NTB dan NTT dengan peserta masing-masing
20 orang;
5) Melakukan identifikasi isu-isu terkait penduduk rentan di Provinsi Aceh, Lampung, NTB dan
NTT;
6) Merumuskan indikator dan metode pengukuran untuk menilai kerentanan di Indonesia;
7) Menyusun peta kerentanan kelas menengah beserta karakteristiknya di Provinsi Aceh,
Lampung, NTB dan NTT;
8) Merumuskan pembelajaran terkait program-program inisiatif daerah di Provinsi Aceh,
Lampung, NTB dan NTT untuk mengurangi kerentanan yang dapat diperluas penerapannya
pada skala nasional;
9) Merumuskan pola/sistem koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah untuk
mengurangi kerentanan penduduk;
10) Mrumuskan kebijakan untuk mengurangi kerentanan di Indonesia sekaligus
kebijakan untuk mendorong kelompok miskin dan rentan untuk dapat naik kelas.

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 14


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

11) Melakukan rapat internal Tim;


12) Menyusun laporan pendahuluan, laporan antara/pertengahan dan laporan akhir; dan
13) Melakukan pembahasan Laporan di depan Tim Bappenas.

2.3. Pendekatan Teknis dan Kerangka Pemikiran


2.3.1. Pendekatan Teknis
Pendekatan teknis yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1) Pendekatan Desk Study
Desk study dilakukan untuk memperoleh gambaran terkait kemiskinan, kerentanan dan
kelas menengah di Indonesia. Desk study meliputi studi literatur dan eksplorasi data-
data sekunder (Susenas, Sakernas, dan Podes). Data Survey Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) dan Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), serta Potensi Desa (Podes)
digunakan untuk analisis kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif.
Desk study meliputi :
a. Kajian pustaka terhadap teori dan konsep, serta lesson learned dan best practices
dari penanganan kerentanan kemiskinan yang dilakukan negara-negara lain;
b. Analisis penduduk miskin, rentan miskin, dan kelompok menengah beserta
karakteristiknya yang dilakukan menggunakan data sekunder (Susenas, Sakernas,
Podes, dll) sebagai hasil asal untuk didiskusikan dengan daerah;
c. Evaluasi penyusunan strategi dan kebijakan penanggulangan kerentanan
kemiskinan melalui analisis dokumen-dokumen perencanaan yang ada, baik di level
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, seperti RPJMD, RPJMN, RKP, RKPD,
Visi Indonesia 2045 dan Sustainable Development Goals (SDGs).

2) Pendekatan Studi Lapangan


Studi lapangan dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth interview) dan Focus
Group Discussion (FGD) di Provinsi Aceh, Lampung, NTB dan NTT, yang memiliki tingkat
kerentanan dan resiliensi tinggi.
FGD bertujuan untuk melakukan diskusi terfokus dan terbatas dengan pakar/analis
kemiskinan dan kerentanan kemiskinan, praktisi statistik, LSM, kementerian/lembaga
dan pemerintah daerah, untuk membahas beberapa hal antara lain:
a. Hasil temuan awal yang didapatkan dari informasi data sekunder yang
dibandingkan dengan hasil di lapangan,
b. Membahas hambatan dan permasalahan yang dihadapi pemerintah daerah dalam
menghadapi fenomena kerentanan yang tinggi, serta
c. Mengumpulkan masukan dan opini dari berbagai pemangku kepentingan untuk
dirumuskan menjadi suatu kebijakan.

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 15


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

3) Pendekatan Analisis Kuantitatif


Analisis kuantitatif dilakukan dengan model analisis diskriminan dan analisis regresi (log dan
linear regression). Analisis diskriminan dilakukan untuk pendugaan kelas kerentanan sosia-
ekonomi di setiap provinsi (Aceh, Lampung, NTB dan NTT) dalam rangka memetakan kelas
kerentanan di masing-masing provinsi. Analisis regresi dilakukan untuk melakukan estimasi
parameter kerentanan kelas menengah di masing-masing provinsi.

4) Pendekatan Analisis Deskriptif Kualitatif.


Pendekatan analisis deskriptif kualitatif dilakukan untuk mendeskripsikan data-data kualitatif
yang diperoleh, baik dari kunjungan lapang (wawancara mendalam dan FGD) maupun dari hasil
desk study.

2.3.2. Kerangka Pemikiran


Kerangka pemikiran yang digunakan dalam pekerjaan ini disusun dalam bentuk diagram alir
sebagai berikut.

Gambar 1. Diagram Alir Kerangka Pemikiran


.

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 16


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

2.4. Jenis, Sumber dan Metode Pengambilan Data


Jenis data yang dibutuhkan dalam kajian ini adalah data primer dan data sekunder.
1) Data Primer

Data primer yang harus dikumpulkan adalah sebagai berikut (Tabel 5.4.1).

Tabel 1. Kebutuhan Data Primer dan Sumbernya

Jenis Data Sumber Data

I. Data Hasil Wawancara Mendalam

a. Isu-isu kerentanan

b. Program Daerah terkait Pejabat Pemda terkait

c. Pola koordinasi yang dilakukan Daerah

Peserta FGD (pakar/analis kemiskinan dan


II. Data Hasil FGD kerentanan kemiskinan, praktisi statistik, LSM,
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah)
Hasil diskusi dengan Tim Teknis Kementerian
III. Data Hasil Pembahasan Laporan
PPN/BAPPENAS

2) Data Sekunder

Data sekunder yang dibutuhkan adalah sebagai berikut (Tabel 5.4.2).

Tabel 2. Kebutuhan Data Sekunder dan Sumbernya

Jenis Data Sumber Data

I. Data Statistik (Minimal 4 Tahun 2015-2018)

a. Data Susenas ke-4 Provinsi BPS Pusat dan/atau BPS Provinsi

b. Data Sakernas ke-4 Provinsi BPS Pusat dan/atau BPS Provinsi

c. Data Podes ke-4 Provinsi BPS Pusat dan/atau BPS Provinsi

d. Statistik Kesejahteraan Sosial BPS Provinsi

e. Provinsi Dalam Angka BPS Provinsi

II. Dokumen Perencanaan terkait

f. RPJMN dan RKP 2015-2018 KEM. PPN/BAPPENAS


g. RPJMD & RKPD ke-4 Provinsi Bappeda Provinsi

III. Dokumen dan Referensi Terkait Lembaga terkait dalam dan luar negeri

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 17


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

2.5. Metodologi
2.5.1. Metode Pengumpulan Data
Data perimer dikumpulkan dengan metode kunjungan lapangan (wawancara mendalam dan FGD),
serta Diskusi dalam pembahasan laporan. Di lain pihak, data sekunder dikumpulkan melalui
permintaan ke instansi terkait, hasil desk study, dan hasil penelusuran melalui internet.

2.5.2. Metode Penentuan Sampel


Sampel yang akan dijadikan narasumber wawancara mendalam ditentukan secara sengaja dari
instansi terkait di daerah.

2.5.3. Metode Pengolahan, dan Penyajian Data


Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan rumus matematika dan rumus
statistika/ekonometrika. Untuk pengolahan data dengan rumus matematika, diolah dengan
program Exel, sedangkan yang menggunakan model statistika/ekonometrika diolah dengan
program SPSS. Data yang sudah diolah disajikan dalam bentuk tabulasi dan grafik, dan/atau peta.

2.5.4. Metode Analisis Diskriminan


Dalam mengaplikasikan model analisis diskriminan pada kajian ini, dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut.

1) Mengidentifikasi Indikator Kerentanan dan Parameternya


Contoh Indikator kerentanan dan parameternya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Contoh Indikator Kerentanan Kelas Menengah dan Parameternya

No. Indikator Sub Indikator Parameter/Variabel

Pendidikan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga


Usia Kepala Keluarga
Usia dan Jenis
Usia Kuadrat Kepala Keluarga
Kelamin
Kemampuan Adaptasi Jenis Kelamin Kepala Keluarga (1= laki-laki)
1.
dan bertahan Jaminan Sosial Jaminan social/asuransi social (1 = ada jaminan sosial)
Kondisi Lantai Rumah
Kondisi Tempat
Kondisi Dinding Rumah
Tinggal
Kepemilikan Tempat Tinggal
Status Pekerjaan Usaha sendiri, dll.
2. Sumber Pendapatan
Lapangan Usaha Pertanian, Pertambangan, dll.
Lokasi Jarak dari Pusat Bisnis dan Pelayan Publik
3. Wilayah Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB, dll.
Ekonomi Wilayah
Kondisi Perdagangan
Ketidakstabilan distribusi
Ekonomi dan Inflasi
4. Guncangan/Gejolak Perdagangan Usaha Bangkrut
Makro Kehilangan pekerjaan
Sakit anggota Keluarga
Kesehatan
Mati Anggota Keluarga

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 18


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

No. Indikator Sub Indikator Parameter/Variabel

Korban bencana alam


Guncangan Alam Kehilangan tempat tinggal
Kehilangan tanaman/ternak/ikan
Menurunnya hasil tangkapan di Wilayah Pesisir dan
Perubahan Iklim Pulau-pulau Kecil
Menurunnya hasil panen di Wilayah Pertanian
Pasar Tenaga Kerja
Kebijakan
Kualitas Pendidikan
Reformasi
Kualitas Jaminian Sosial
Dampak pada Lapangan Usaha Perdagangan
Disrupsi Teknologi
Dampak pada Lapangan Usaha Industri
Informasi
Dampak pada Lapangan Usaha Lainnya

Catatan : Indikator/Sub Indikator dan variable dapat berubah sesuai hasil pembahasan dan
ketersediaan data statistik (Susenas, Sakernas, Podes, dll.)

2) Menghitung Kerentanan Sosial Ekonomi


Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
a. Menghitung skor kerentanan sosio-ekonomi dengan rataan dan rataan tertimbang. Pada
rataan, setiap peubah memiliki sumbangan yang sama atau memiliki nilai kepentingan yang
sama sehingga bobot setiap peubah sama. Pada rataan tertimbang, setiap kelompok
indikator memiliki bobot yang sama dan bobot peubah yang berada pada setiap kelompok
indikator mempunyai bobot yang sama;
b. Membakukan skor kerentanan sosial-ekonomi dalam nilai antara 0 dan 1; dan
c. Melakukan pengkelasan skor kerentanan sosial-ekonomi pada (1b) ke dalam 5 kelas (kelas 1
menunjukkan tidak rentan, kelas 2 menunjukkan cukup rentan, dan kelas 5 menunjukkan
sangat rentan).

3) Pendugaan kelas kerentanan sosial-ekonomi


Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
a. Analisis diskriminan untuk mengetahui proporsi pengkelasan yang benar; dan
b. Bila proporsi pengkelasan dibawah 0.90 maka dilakukan pengkelasan kembali, proses
kembali ke tahap (1c).
Analisis diskriminan pertama kali diperkenalkan oleh RA Fisher pada tahun 1938. Analisis
diskriminan digunakan untuk menentukan fungsi yang membedakan antar kelompok, dan
mengkelaskan obyek baru ke dalam kelompoknya (Johnson & Wichern, 1998). Misalkan
kelompok πi mempunyai fungsi kepekatan peluang fi (x) untuk i = 1, .., g dan pi adalah peluang
awal (prior) untuk kelompok. Sebuah pengamatan x dimasukkan dalam kelompok pi jika :

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 19


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

Persamaan (1) ekivalen dengan

Aturan klasifikasi pada persamaan (1) identik dengan maksimisasi peluang posterior

Jika fi (x) mempunyai sebaran normal ganda yaitu

maka persamaan (2) menjadi

𝑝𝑝
Konstanta � � ln(2p ) pada persamaan (3) dapat diabaikan karena nilainya sama untuk semua
2
kelompok πi, sehingga persamaan (3) menjadi

Persamaan (4) dikenal dengan fungsi diskriminan kuadratik. Bila nilai peluang awal pi dan
matriks ragam peragamnya sama Σi untuk semua kelompok πi maka persamaan (4) dapat
disederhanakan menjadi

Persamaan (5) dikenal dengan fungsi diskriminan linear Penduga bagi 𝑑𝑑𝑑𝑑𝐿𝐿 (x) adalah

Pengamatan x dimasukkan dalam kelompok πk jika

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 20


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

2.5.5. Metode Analisis Regresi


Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis regresi dalam kajian ini adalah :
1. Membangun Matriks Transisi Kemiskinan
Dalam analisis regresi ini menggunakan data cross section dari Panel Data Susenas, Sakernas,
dan data statistic lainnya. Oleh karena itu, perlu untuk membangun Matriks Transisi
Kemiskinan dengan pola sebagai berikut.

Matriks tersebut memungkinkan untuk mengklasifikasikan rumah tangga ke dalam empat


kategori:
a. Rumah tangga diklasifikasikan sebagai tidak pernah miskin jika tidak pernah jatuh di bawah
garis kemiskinan dalam dua periode masing-masing panel;
b. Rumah tangga diklasifikasikan sebagai selalu miskin jika sudah miskin di kedua periode
panel;
c. Rumah tangga juga digolongkan keluar dari kemiskinan jika mereka miskin pada periode
waktu awal, tetapi keluar dari kemiskinan pada periode akhir;
d. Rumah tangga yang tidak miskin pada periode awal tetapi jatuh miskin pada tahun terakhir
digolongkan memasuki kemiskinan.

2. Melakukan Estimasi Probabilitas dengan Model Logistik


Model logistic digunakan untuk menganalisis korelasi probabilitas kelas menengah jatuh ke dalam
kemiskinan selama periode yang dianalisis. Perkiraan probabilitas kelas menengah yang menjadi
miskin pada periode berikutnya Pit untuk rumah tangga dihitung dengan rumus:

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 21


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

di mana :
poori,t+1 : variabel dependen yang mengambil nilai 1 jika rumah tangga diidentifikasi
selalu miskin pada kedua periode atau memasuki kemiskinan pada periode
terakhir dan 0 sebaliknya;
βit : vektor parameter model, dan
Xit : vektor karakteristik yang dapat diamati

Catatan :
Contoh variable yang dapat diamati antara lain indikator demografis, sumber daya pasar
tenaga kerja, dan guncangan yang mempengaruhi rumah tangga.

• Untuk karakteristik demografis meliputi, antara lain tempat tinggal di pedesaan, serta
usia, jenis kelamin dan status perkawinan kepala rumah tangga. Variabel terakhir
mengidentifikasi apakah kepala tersebut menikah, hidup bersama, atau lajang,
termasuk untuk kategori ini jika ia menjanda, berpisah atau tidak pernah menikah.

• Untuk pasar tenaga kerja meliputi, antara lain tingkat pendidikan kepala rumah tangga
sebagai proksi untuk sumber daya manusia, misalnya :
o tidak ada pendidikan formal;
o pendidikan dasar yang tidak tamat/tamat;
o pendidikan dasar yang tamat;
o pendidikan menengah pertama yang tidak tamat;
o pendidikan menengah pertama yang tamat;
o dst.
Dan/atau status pekerjaan kepala rumah tangga, misalnya :
o profesional dan manajer, pekerja administrasi, pekerja mandiri, pekerja manual
terampil, pekerja manual tidak terampil, dan pekerja pertanian; dan/atau
o pekerja yang terlibat dalam perdagangan dan penjualan, dan perwira tentara dan
polisi; dan/atau
o para pekerja di bidang pertanian, energi, manufaktur, konstruksi, perdagangan,
komunikasi, dan kegiatan kependetaan.

• Untuk guncangan yang mempengaruhi rumah tangga, antara lain : kematian, penyakit
atau kecelakaan anggota rumah tangga, kegagalan ekonomi anggota rumah tangga
(menjadi pengangguran dan kebangkrutan), dan hilangnya tempat tinggal, usaha,
tanaman dan ternak karena peristiwa yang berhubungan dengan iklim.

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 22


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

2.5.6. Melakukan Estimasi Pendapatan Kelas Menengah dan Probabilitasnya untuk


Jatuh Miskin
Menghitung rata-rata variabel independen untuk berbagai perkiraan probabilitas jatuh ke dalam
kemiskinan. Kemudian, menggunakan variabel independen yang sama dalam persamaan (1) di atas
untuk memperkirakan persamaan pendapatan yang dinyatakan sebagai:

di mana
ln Yit : pendapatan rumah tangga per kapita dalam skala logaritmik pada titik waktu awal.

Koefisien yang dihasilkan dari persamaan (2) dan rata-rata dari variabel independen digunakan
untuk menyelesaikan persamaan pendapatan, dan oleh karena itu untuk mendapatkan jumlah
pendapatan yang terkait dengan setiap probabilitas.

2.5.7. Metode Pemetaan Kerentanan Kemiskinan Kelas Menengah Beserta


Karakteritiknya
Hasil dari analisis kuantitatif di atas digunakan untuk pemetaan kerentanan kemiskinan kelas
menengah di ke-4 provinsi, beserta karakteristiknya masing-masing. Selanjutnya hasil pemetaan
tersebut dilakukan analisis secara deskriptif kualitatif.

2.5.8. Metode Analisis Program Inisiatif Daerah untuk Mengurangi Kerentanan


Langkah-langkah yang digunakan :
1) Mengidentifikasi program-program inisiatif daerah untuk ke-4 provinsi untuk mengurangi
kerentanan;
2) Melakukan analisis deskriptif kualitatif terhadap capaian-capaian masing-masing program
untuk memperoleh praktek-praktek terbaik untuk pembelajaran.

2.5.9. Metode Analisis Pola Koordinasi Pusat dan Daerah untuk Mengurangi
Kerentanan
Langkah-langkah yang digunakan :
1) Mengidentifikasi pola koordinasi terkait untuk ke-4 provinsi dalam rangka mengurangi
kerentanan;
2) Melakukan analisis deskriptif kualitatif terhadap capaian-capaian masing-masing pola
koordinasi untuk memperoleh praktek-praktek terbaik sebagai pembelajaran.

2.5.10. Metode Perumusan Kebijakan


Setelah semua analisis di atas dirampungkan, maka selanjutnya dilakukan perumusan kebijakan
untuk mengurangi kerentanan di Indonesia sekaligus kebijakan untuk mendorong
kelompok miskin dan rentan untuk dapat naik kelas. Perumusan kebijakan tersebut tentu saja

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 23


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

didasarkan indikator-indikator yang memberikan dampak pada probabilitas kelas menengah jatuh
miskin, dan praktek-praktek terbaik dari program inisiatif daerah dan pola koordinasi antara pusat
dan daerah dalam rangka mengurangi kerentanaan dan mendorong peningkatan kelas.

2.6. Tahap Pelaporan


Pelaporan pekerjaan ini terdiri atas tiga tahap, yaitu :
Pelaporan Tahap I : LAPORAN PENDAHULUAN

• Laporan ini berisi penjabaran kerangka acuan, yang meliputi pendahuluan (latar belakang,
maksud dan tujuan), metodologi dan pendekatan teori yang diterapkan dalam pekerjaan,
rencana kerja, jadwal pelaksanaan (time schedule), serta organisasi kerja.

• Dipresentasikan di depan Tim Teknis;

• Digandakan sebanyak 10 eksamplar;

• Diserahkan kepada pengguna jasa paling lambat 14 hari kalender setelah SPMK diterbitkan.

Pelaporan Tahap II : LAPORAN ANTARA


• Laporan Antara/Kemajuan ini berisi penjabaran capain pelaksanaan pekerjaan susuai dengan
rencana kerja berikut hasil-hasilnya.

• Dipresentasikan di depan Tim Teknis;

• Digandakan sebanyak 10 eksamplar;

Diserahkan kepada pengguna jasa paling lambat 60 hari kalender setelah SPMK diterbitkan.

Pelaporan Tahap III : LAPORAN AKHIR


• Laporan ini berisi keseluruhan hasil pelaksanaan pekerjaan;

• Dipresentasikan di depan Tim Teknis;

• Dibuat Eksekutif Summary;

• Digandakan sebanyak 100 eksamplar;

• Dibuat soft file dalam DVD sebanyak 100 keping, yang berisi semua Laporan dan Prosiding
Bahan Rapat/Presentasi dan FGD;

• Diserahkan kepada pengguna jasa paling lambat 120 hari kalender setelah SPMK diterbitkan.

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 24


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

3 PROGRAM KERJA DAN


JADWAL PELAKSANAAN
PEKERJAAN

3.1. Tahap Pelaporan


Untuk melaksanakan suatu pekerjaan secara terarah, dan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu, berhasilguna dan berdayaguna, maka diperlukan suatu Program Kerja atau Rencana Kerja.
Program Kerja dalam pelaksanaan pekerjaan ini dibagi menjadi tiga Tahap, yaitu Tahap
Perencanaan dan Persiapan, Tahap Pelaksanaan Pekerjaan I, dan Tahap Pelaksanaan Pekerjaan II
dan Laporan Akhir.

Tahap I Perencanaan dan Persiapan


1. Jenis Aktivitas :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap Perencanaan dan Persiapan adalah sebagai
berikut:
1. Mobilisasi Sumberdaya (Tenaga Ahli dan Peralatan Kerja),
2. Konsolidasi Team dan briefing,
3. Telaah Literatur/Dokumen,
4. Koordinasi dengan pemberi kerja,
5. Penyusunan Laporan Pendahuluan dari hasil Pemantapan Metodologi dan Rencana Kerja
6. Persentasi Laporan Pendahuluan, serta
7. Penyempurnaan dan Penggandaan Laporan Pendahuluan
8. Penyerahan Laporan Pendahuluan.
Kegiatan pada tahap ini akan memakan waktu sekitar dua minggu (14 hari kalender).
2. Input :
Input pada Tahap I Perencanaan dan Persiapan adalah KAK, Usulan Teknis, dan Hasil Asistensi.
3. Output :
Output dari Tahap I Perencanaan dan Persiapan adalah Laporan Pendahuluan.

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 25


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

Tahap II Pelaksanaan Pekerjaan I


1) Jenis Aktivitas :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada Tahap II Pelaksanaan Pekerjaan adalah sebagai
berikut:
a. Pengumpulan Data Sekunder
b. Deskstudy
c. Pengumpulan Data Primer di Lapangan (Wawancara)
d. FGD di Daerah (4 lokasi)
e. Pengolahan Data dan Analisis
f. Penyusunan Laporan Antara
g. Persentasi Laporan Antara
h. Perbaikan dan Penggandaan Laporan Antara
i. Penyerahan Laporan Antara
Kegiatan pada tahap ini akan memakan waktu sekitar 6 minggu.
2) Input :
Input pada Tahap II Pelaksanaan Pekerjaan I adalah Laporan Pendahuluan, Data primer dan
sekunder, Regulasi dan Dokumen-dokumen terkait, data hasil wawancara dan FGD.
3) Output :
Output dari Tahap II Pelaksanaan Pekerjaan I adalah Laporan Antara.

Tahap III Pelaksanaan Pekerjaan II dan Laporan Akhir


1) Jenis Aktivitas :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada Tahap III Pelaksanaan Pekerjaan II dan Laporan Akhir
adalah sebagai berikut:
a. Analisi Lanjutan
b. Pemetaan
c. Perumusan Kebijakan
d. Penyusunan Laporan Akhir
e. Persentasi Laporan Akhir
f. Perbaikan dan Penggandaan Laporan Akhir
g. Penyerahan Laporan Akhir
Kegiatan pada tahap ini akan memakan waktu sekitar 8 minggu (60 hari kalender).

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 26


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

2) Input :
Input pada Tahap III Pelaksanaan Pekerjaan II dan Laporan Akhir adalah Laporan Antara dan
dokumen hasil analisis dan sintesis.
3) Output :
Output dari Tahap III Pelaksanaan Pekerjaan II dan Laporan Akhir adalah Laporan Akhir.

3.2. Waktu dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 4 bulan (120 hari kalender), dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 6.2.1.

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
No. TAHAPAN DAN JENIS AKTIVITAS
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I PERENCANAAN DAN PERSIAPAN


1. Mobilisasi Tenaga Ahli,
2. Konsolidasi Team dan Briefing
3. Studi Literatur/Dokumen
4. Koordinasi dengan Pengguna Jasa
5. Penyusunan Laporan Pendahuluan
6. Persentasi Laporan Pendahuluan ●
7. Perbaikan dan Penggandaan Laporan Pendahuluan
8. Penyerahan Laporan Pendahuluan ●
II PELAKSANAAN KEGIATAN I
1. Pengumpulan Data Sekunder
2. Desk Study
3. Pengumpulan Data Primer (Wawancara)
4. FGD di 4 Daerah ●●
5. Pengolahan dan Analisis Data
6. Penyusunan Laporan Antara ●
7. Persentasi Laporan Antara ● ●
8. Perbaikan dan Penggandaan Laporan Antara
9. Penyerahan Laporan Antara ●
III PELAKSANAAN KEGIATAN I & LAP. AKHIR
1. Analisis Lanjutan
2. Pemetaan
3. Perumusan Kebijakan
4. Penyusunan Laporan Akhir
5. Persentasi Laporan Akhir ●
6. Perbaikan dan Penggandaan Laporan Akhir
7. Penyerahan Laporan Akhir ●

Ket.: Kegiatan full di kantor pusat Kegiatan Lapangan

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 27


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

4 ORGANISASI, URAIAN
KERJA DAN JADWAL
PENUGASAN

4.1. Struktur Organisasi


Struktur Organisasi Personil Tim Pelaksana pekerjaan ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Struktur Organisasi Tim Pelaksana Pekerjaan

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 28


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

4.2. Susunan Personil


Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan ini, maka susunan dan komposisi Tim Personil
pelaksana pekerjaan terdiri atas tujuh orang sebagai berikut (Tabel 4)

Tabel 4. Susunan Tim Konsultan

No. POSISI YANG DIUSULKAN

I. PERSONEL TIM INTI

1. Ketua Tim (Ahli Kemiskinan)


2. Ahli Ketenagakerjaan
3. Ahli Statistika/Ekonometrika
4. Ahli Kabijakan Publik/Pendidikan
5. Ahli Kabijakan Publik/Perlindungan Sosial
6. Ahli Kabijakan Publik/Perlindungan Sosial Junior

II. TENAGA PENDUKUNG

1. Tenaga Administrasi

7.3. Komposisi Team dan Penugasan, dan Jadwal Penugasan Personil

Komposisi Tim dan Penugasannya untuk pekerjaan ini disajikan pada Tabel 5, sedangkan Jadwal
Penugasan Personil disajikan pada Tabel 6.

Tabel 5. Komposisi Tim Inti dan Tenaga Pendukung serta Penugasannya


Jumlah
Lingkup Posisi
Uraian Pekerjaan Orang
Keahlian Diusulkan
Bulan
 Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan jasa konsultansi
pekerjaan.
 Mengkoordinir penyusunan Sistem Kerja Management; dalam
perumusan dan pembagian tugas dan Team Work.
 Mengkoordinir, mengalokasikan dan mengelola Tenaga Ahli
lainnya, dan Tenaga Pendukung, serta sumberdaya lainnya untuk
memperlancar pelaksanaan setiap kegiatan yang telah
direncanakan.
Ketua Tim  Melakukan fungsi control dalam kerangka Qualty Assurance
Penanggulang-
(Ahli terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan. 4
an Kemiskinan
Kemiskinan)  Mengkoordinir perbaikan desain metodologi, evaluasi dan
penyiapan instrument evaluasi.
 Memimpin rapat-rapat dan diskusi internal Tim
 Melakukan analisis terkait dengan penanggulangan kemiskinan
 Melakukan presentasi Laporan
 Mengikuti Rapat Koordinasi dan FGD
 Memimpin/mengkoordinir Asistensi kepada User
 Melakukan analisis dan penyusunan kebijakan terkait
penanggulangan kemiskinan

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 29


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

Jumlah
Lingkup Posisi
Uraian Pekerjaan Orang
Keahlian Diusulkan
Bulan

 Melakukan Studi Literatur/Dokumen


 Melakukan pengumpulan data Sekunder dan Primer (Wawancara)
 Melakukan analisis terkait dengan ketenagakerjaan
Ekonomi Ahli Ketenaga-  Mengikuti rapat-rapat internal Tim
Ketenagakerja 4
kerjaan  Mengikuti rapat pembahasan Laporan
an
 Mengikuti Rapat Koordinasi dan FGD
 Menyusun Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan
Laporan Akhir terkait dengan bidang Ketenagakerjaan

 Melakukan Studi Literatur/Dokumen


 Melakukan pengumpulan data Sekunder dan Primer (Wawancara)
 Melakukan pengolahan data Statistika/Ekonometrika
Ahli  Melakukan analisis terkait dengan statistika dan ekonometrika
Statistika/
Statistika/Eko  Mengikuti rapat-rapat internal Tim 4
Ekonometrika
nometrika  Mengikuti rapat pembahasan Laporan
 Mengikuti Rapat Koordinasi dan FGD
 Menyusun Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan
Laporan Akhir terkait dengan bidang Statistika/Ekonometrika
 Melakukan Studi Literatur/Dokumen
 Melakukan pengumpulan data Sekunder dan Primer (Wawancara)
 Melakukan analisis terkait dengan kebijakan public bidang
Kebijakan Ahli Kabijakan pendidikan
Publik di
Publik/Pendidi  Mengikuti rapat-rapat internal Tim 4
Bidang
kan  Mengikuti rapat pembahasan Laporan
Pendidikan
 Mengikuti Rapat Koordinasi dan FGD
 Menyusun Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan
Laporan Akhir terkait dengan kebijakan public bidang pendidikan
 Melakukan Studi Literatur/Dokumen
 Melakukan pengumpulan data Sekunder dan Primer (Wawancara)
 Melakukan analisis terkait dengan kebijakan public bidang
Kebijakan
Ahli Kabijakan perlindungan sosial
Publik di
 Mengikuti rapat-rapat internal Tim
Bidang Publik/Perlind 4
 Mengikuti rapat pembahasan Laporan
Perlindungan ungan Sosial
 Mengikuti Rapat Koordinasi dan FGD
Sosial
 Menyusun Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan
Laporan Akhir terkait dengan kebijakan public bidang
perlindungan social
 Melakukan Studi Literatur/Dokumen
 Melakukan pengumpulan data Sekunder dan Primer (Wawancara)
 Melakukan analisis terkait dengan kebijakan public bidang
Kebijakan Ahli Kabijakan perlindungan sosial
Publik di Publik/Perlind  Menyusun Draft Perturan/Kebijakan
Bidang  Mengikuti rapat-rapat internal Tim 4
ungan Sosial
Perlindungan  Mengikuti rapat pembahasan Laporan
Sosial Junior  Mengikuti Rapat Koordinasi dan FGD
 Menyusun Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan
Laporan Akhir terkait dengan kebijakan public bidang
perlindungan social

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 30


Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Metodologi dan Pendekatan
Jasa Konsultan Kajian Pemetaan Kemiskinan, Kerentanan dan Kelompok Kelas Menengah Indonesia

Jumlah
Lingkup Posisi
Uraian Pekerjaan Orang
Keahlian Diusulkan
Bulan
 Menyelenggarakan administrasi dalam pelaksanaan pekerjaan
Tenaga  Menyelenggarakan kegiatan surat-menyurat
Administrasi 4
Administrasi  Menyelenggarakan kegiatan pengarsipan dokumen yang terkait
dengan administrasi proyek

Tabel 6. Jadwal Penugasan Personil


Bulan I Bulan II Bulan III
JML Bulan IV
No. POSISI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 OB
I. PERSONEL TIM INTI

1. Ketua Tim (Ahli Kemiskinan) 4

2. Ahli Ketenagakerjaan 4

3. Ahli Statistika/Ekonometrika 4

4. Ahli Kabijakan Publik/Pendidikan 4

Ahli Kabijakan Publik/Perlindungan Sosial 4

Ahli Kabijakan Publik/Perlindungan Sosial


4
Junior

II. TENAGA PENDUKUNG

1. Tenaga Administrasi 4

JUMLAH 28

PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 31

Anda mungkin juga menyukai