Revisi Ke
Berlaku tanggal
Ditetapkan
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga UPT Puskesmas Mlarak
Kabupaten Ponorogo pada Tahun 2017 ini mendapat kesempatan untuk melaksanakan
akreditasi.
Akreditasi bagi UPT Puskesmas Mlarak Kabupaten Ponorogo sangatlah penting
untuk meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi pasien serta masyarakat.
Untuk menunjang pelaksanaan akreditasi di UPT Puskesmas Mlarak Kabupaten
Ponorogo maka diperlukan pedoman pelayanan di UPT Puskesmas Mlarak.
Harapan kami mudah mudahan pedoman pelayanan ini dapat member
manfaat bagi UPT Puskesmas Mlarak, sehingga akreditasi di UPT Puskesmas Mlarak
Kabupaten Ponorogo berjalan lancar dan menjadi Puskesmas yang lebih baik.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Puskesmas Mlarak adalah salah satu dari UPT Dinas Kesehatan
Kabupaten Ponorogo dengan wilayah kerja yang mencakup 15 kelurahan yang ada
di Kecamatan Mlarak.
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Mlarak
adalah “ Terwujudnya masyarakat Puskesmas Mlarak yang mandiri untuk hidup
sehat “
Berdasarkan visi Puskesmas Mlarak, maka misi Puskesmas Mlarak antara lain
:
1. Menciptakan tata kelola pelayanan kesehatan yang baik di seluruh jaringan
Puskesmas
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat , termasuk swasta untuk tercapainya kemandirian di bidang
kesehatan.
3. Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang profesional, merata,
dan bermutu.
4. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sector untuk membangun
sinergisitas dalam mewujudkan visi.
Dalam upaya untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan
bagi masyarakat di wilayahnya, Puskesmas Mlarak dibantu oleh jaringan pelayanan
Puskesmas, salah satunya adalah Polindes. Polindes adalah sarana pelayanan
kesehatan yang berada di desa atau kelurahan sebagai jaringan Puskesmas
dengan tenaga minimal satu bidan dalam rangka mendekatkan akses dan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Dalam melaksanakan pelayanan polindes, agar dapat berjalan dengan baik
dan dapat memenuhi kebutuhan pasien maka Puskesmas Ponorogo Utara
menyusun “PEDOMAN PELAYANAN POLINDES.”
B. TUJUAN PEDOMAN
1. TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan polindes bermutu di Polindes Nglumpang.
2. TUJUAN KHUSUS
Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan Polindes
Nglumpang.
3
C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran Pedoman Pelayanan Polindes Nglumpang adalah Petugas
Pelayanan di Polindes Nglumpang.
E. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional dalam Pedoman Pelayanan Polindes ini adalah proses
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien di Polindes Nglumpang, baik
pelayanan pemeriksaan umum, pelayanan KIA-KB, dan pelayanan obat.
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. JADWAL KEGIATAN
Pelayanan Polindes Mangkujayan buka setiap hari kerja sesuai jam pelayanan
sebagai berikut :
- Senin s/d Kamis : 08.00 – 13.00
- Jumat : 08.00 – 10.00
- Sabtu : 08.00 – 11.00
5
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. BANGUNAN
1. Polindes merupakan bagian dari jejaring pelayanan kesehatan Puskesmas
untuk mencapai indikator kinerja kesehatan yang ditetapkan daerah, oleh
karena itu Polindes harus didirikan diatas tanah negara dan merupakan
bangunan milik Pemerintah Daerah.
2. 1 (satu) buah Polindes mempunyai luas bangunan minimal sebesar 49 m2.
3. Lokasi Polindes hendaknya mudah dijangkau oleh masyarakat, bebas dari
pencemaran, banjir dan tidak berdekatan dengan rel kereta api, tempat bongkar
muat barang, tempat bermain anak, pabrik industri dan limbah pabrik.
4. Luas lahan untuk bangunan tidak bertingkat, minimal 1,5 kali luas bangunan.
5. Jenis Bangunan: Permanen.
6. Kriteria bangunan yang memenuhi syarat minimal kesehatan:
Bangunan harus kuat, utuh, dinding tidak berlubang, atap kuat, luas ventilasi 20
% luas lantai, penerangan cukup, lantai kedap air, sirkulasi udara yang baik.
7. Pada setiap ruangan periksa harus tersedia wastafel dengan air mengalir.
8. Untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan di Polindes diperlukan
ruangan-ruangan.
3M 3M 1M
1M 1M
RUANG RUANG
TUNGGU OBAT
PASIEN
RUANG
BERSALIN DAN NIFAS
3M RUANG 3M
PENDAF-TARAN
1,5 M 4M
6
1. Ruang Periksa Bidan 1 buah 9
6. Koridor 7
7. Luas Bangunan 49
B. PERALATAN
Peralatan kebidanan dan keperawatan harus terlihat bersih sehabis dipakai,
langsung dicuci, atau disetrika, disimpan pada tempatnya dengan rapi dan tertutup
sehingga tidak ada debu yang menempel.
Peralatan (minimal) dan bahan habis pakai yang harus dimiliki oleh Polindes baik
dalam gedung maupun luar gedung yang terdiri dari:
1. Kit Bidan
Jumlah
No Jenis Peralatan Minimal
Peralatan
I Kit Bidan
1 Alat Penghisap Lendir DeLee / Bulb 1 buah
2 Alat Penghisap Lendir Elektrik 1 buah
3 Bak Instrumen dengan tutup 2 buah
4 Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 2 buah
5 Bengkok Kecil 2 buah
6 Bengkok Besar 2 buah
7 Doppler 1 buah
8 Gunting Benang 2 buah
9 Gunting Episiotomi 2 buah
10 Gunting Verband 1 buah
11 Gunting Tali Pusat 2 buah
12 Pemeriksaan Hb 1 buah
13 Klem Pean/ Klem Tali Pusat 2 buah
14 Korcher Tang 2 buah
7
15 1/2 Klem Korcher/ Pemecah Ketuban 2 buah
16 Lancet 1 buah
17 Mangkok untuk Larutan 2 buah
18 Meteran 2 buah
19 Palu Refleks 1 buah
20 Penjepit Uterus 2 buah
21 Pelvimeter Obstetrik 1 buah
22 Pengukur Lingkar Kepala 1 buah
23 Pengukur Panjang Badan Bayi 1 buah
24 Pengukur Tinggi Badan (Microtoise) 1 buah
25 Pinset Anatomi Pendek 2 buah
26 Pinset Anatomi Panjang 2 buah
27 Pinset Bedah 2 buah
28 Pisau Pencukur 2 buah
29 Pita Pengukur Lila 1 buah
30 Penutup Mata (Okluder) 1 buah
31 Stetoskop Janin 1 buah
32 Stetoskop Neonatus 1 buah
33 Sudip lidah logam panjang 12 cm 1 buah
34 Sudip lidah logam panjang 16,5 cm 1 buah
35 Sonde mulut 1 buah
36 Sonde Uterus/Penduga 2 buah
37 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Besar 1 buah
38 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Kecil 1 buah
39 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Sedang 1 buah
40 Stetoskop 2 buah
41 Silinder Korentang Steril 2 buah
42 Spekulum Vagina (Sims) 1 buah
43 Tabung untuk bilas vagina 1 buah
44 Tampon Tang 1 buah
45 Termometer Dahi dan Telinga 1 buah
46 Thermometer digital 1 buah
47 Termometer Dewasa 1 buah
48 Tensimeter Dewasa 1 buah
49 Timbangan Dewasa 1 buah
50 Timbangan Bayi 1 buah
51 Toples Kapas/Kasa Steril 1 buah
52 Torniket Karet 1 buah
53 Tromol Kasa / Kain Steril 1 buah
54 Resusitasi Dewasa beserta masker 1 buah
55 Resusitasi Bayi beserta masker 1 buah
56 Waskom Bengkok 1 buah
57 Waskom Cekung 1 buah
58 Weight baby scale + tray for 20 kg 1 buah
III Perlengkapan
1 Duk steril kartun 1 buah
8
2 Kotak Penyimpan Jarum atau Pisau Bekas 1 buah
3 Senter + baterai besar 1 buah
4 Sarung Tangan Karet untuk Mencuci Alat 1 pasang
5 Sikat untuk Membersihkan Peralatan 1 buah
6 Stop Watch 1 buah
7 Tas tahan air tempat kit 1 buah
8 Tempat Kain Kotor 1 buah
9 Tempat Plasenta 1 buah
III Perlengkapan
9
1 Duk Biasa 1 buah
2 Duk Bolong 1 buah
3 Meteran Gulung 1 buah
4 Perlak Besar 1 buah
5 Perlak Kecil 1 buah
6 Tas Kanvas tempat kit 1 buah
3. Kit Posyandu
Jumlah
No Jenis Peralatan Minimal
Peralatan
I Kit Posyandu
1 Alat Permainan Edukatif 2 set
2 Food Model 1 set
Gunting perban 1 buah
3 Timbangan Bayi 1 unit
4 Timbangan Dacin dan perlengkapannya 1 set
5 Timbangan Dewasa 1 unit
6 Termometer Anak 1 buah
4. Kit Imunisasi
Jumlah
No Jenis Peralatan Minimal
Peralatan
I Kit Imunisasi
1 Vaksin Carrier 1 unit
10
b. Transportasi (kendaraan roda dua).
c. Papan data.
d. Papan nama Polindes.
e. Mebelair Polindes minimal :
No Uraian Jumlah Satuan
1 Lemari obat 1 Buah
2 Meja 4 Buah
3 Tempat tidur periksa 3 Buah
4 Kursi lipat 6 Buah
5 Kursi tunggu panjang 1 Buah
6 Rak 1 Buah
11
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan di Unit Pelayanan Polindes adalah :
1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan (ANC)
3. Pelayanan KB
4. Pelayanan MTBS
5. Pelayanan Obat
B. LANGKAH KEGIATAN
1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
Alur pelayanan pemeriksaan umum yang diselenggarakan di Polindes adalah
sebagai berikut :
12
2. Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan (ANC)
Alur pelayanan pemeriksaan kehamilan yang diselenggarakan di Polindes
Nglumpang adalah sebagai berikut :
13
14
4. Pelayanan MTBS
Setiap pasien usia 0-59 bulan yang sakit dan berkunjung ke Polindes
dilayani dengan metode pelayanan MTBS. Pelayanan MTBS dilaksanakan
sesuai Pedoman Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit Kementrian
Kesehatan. Adapun kegiatan yng dilakukan antara lain :
a. Pengkajian
Pengkajian pasien anak dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai
kondisi kesehatan anak, setidaknya memuat antara lain :
o status imunisasi & catatan pemberian vitamin A dosis tinggi
o deteksi dini perkembangan anak
o riwayat kesehatan anak saat ini
b. Perencanaan Layanan
Rencana layanan ditetapkan berdasarkan hasil kajian yang dinyatakan
dalam bentuk diagnosis. Dalam menyusun rencana layanan perlu dipandu
oleh standar pelayanan medis dan standar asuhan keperawatan. Pasien
mempunyai hak untuk mengambil keputusan terhadap layanan yang akan
diperoleh. Pasien/keluarga diberi peluang untuk bekerjasama dalam
menyusun rencana layanan klinis yang akan dilakukan. Dalam menyusun
rencana layanan tersebut harus memperhatikan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan nilai-nilai budaya yang dimiliki
oleh pasien.
c. Penyuluhan / edukasi pasien dan/atau keluarga
Untuk meningkatkan luaran klinis yang optimal perlu ada kerjasama
antara petugas kesehatan dan pasien/keluarga. Pasien/keluarga perlu
mendapatkan penyuluhan kesehatan dan edukasi yang terkait dengan
penyakit dan kebutuhan klinis pasien, oleh karena itu penyuluhan dan
pendidikan pasien/keluarga perlu dipadukan dalam pelayanan klinis.
Setiap kali selesai melakukan edukasi kepada pasien / keluarga maka
dilakukan penilaian terhadap efektivitas penyampaian informasi kepada
pasien/keluarga pasien agar mereka dapat berperan aktif dalam proses
layanan dan memahami konsekuensi layanan yang diberikan. Hasil
pelaksanaan edukasi ditulis di dalam lembar catatan penyampaian edukasi
dan disimpan di dalam berkas rekam medis.
d. Perencanaan Rujukan
Jika kebutuhan pasien tidak dapat dipenuhi oleh Puskesmas, maka
pasien harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang mampu menyediakan
pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien. Pasien/keluarga pasien mempunyai
hak untuk memperoleh informasi tentang rencana rujukan. Informasi tentang
rencana rujukan harus disampaikan dengan cara yang mudah dipahami oleh
15
pasien/keluarga pasien. Informasi tentang rencana rujukan diberikan kepada
pasien/keluarga pasien untuk menjamin kesinambungan pelayanan.
Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien meliputi: alasan rujukan,
fasilitas kesehatan yang dituju, termasuk pilihan fasilitas kesehatan lainnya,
jika ada, sehingga pasien/keluarga dapat memutuskan fasilitas yang mana
yang dipilih, serta kapan rujukan harus dilakukan. Untuk memastikan
kontinuitas pelayanan, informasi mengenai kondisi pasien dikirim bersama
pasien. Salinan resume pasien tersebut diberikan kepada fasilitas kesehatan
penerima rujukan bersama dengan pasien. Resume tersebut memuat kondisi
klinis pasien, prosedur dan pemeriksaan yang telah dilakukan dan kebutuhan
pasien lebih lanjut.
5. Pelayanan Obat
Pelayanan obat yang dilakukan di Polindes merupakan pelayanan
kefarmasian secara terbatas yang meliputi:
a. Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai, meliputi kegiatan
perencanaan, penyimpanan, pencatatan dan pelaporan.
b. Pelayanan obat, meliputi kegiatan peracikan obat, penyerahan obat dan
pemberian informasi obat.
c. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian secara terbatas dibawah
pembinaan dan pengawasan tenaga kefarmasian di Puskesmas.
d. Pencatatan dalam rekam medis pasien meliputi: jenis obat, dosis obat yang
diberikan dan aturan pakai.
e. Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan mengenai pemakaian obat dan efek
samping obat.
f. Pemberian informasi kepada pasien maupun keluarga pasien meliputi: dosis
obat, cara pemakaian obat, penyimpanan obat serta kontra indikasi
penggunaan obat.
16
BAB V
LOGISTIK
17
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
18
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
dilayani oleh bagian farmasi dikurangi kejadian kesalahan pemberian obat dibagi
jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.
4. Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan
Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu
melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien yang
akan mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam pemberian prosedur.
5. Pengurangan terjadinya risiko infeksi di puskesmas
Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas Ponorogo Utara
wajib menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 6 langkah dengan
menggunakan sabun dan air mengalir. Enam langkah cuci tangan pakai sabun
(CTPS) harus dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Setelah kontak dengan pasien
c. Sebelum tindakan aseptik
d. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
6. Tidak terjadinya pasien jatuh
Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Ponorogo Utara dilakukan pengkajian
terhadap kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan
terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara:
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada setiap pasien
yang beresiko jatuh dengan memberi tanda gelang berwarna kuning.
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta memberikan
lingkungan yang aman.
19
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
20
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
21
BAB IX
PENUTUP
22
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2013. Standar Puskesmas. Jawa Timur : Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2016. Standar Polindes. Jawa Timur : Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
23