Anda di halaman 1dari 1

Menculik dian di Sarkem

O Sarkem . .!
Tempat cinta yang kecewa bersemayam.
Tempat paruh baya buncit ongkang-ongkang.

O banyak yang “mampir mas?”


Harapan menjemput hari besok di setiap ujaran.

O Sarkem . .! katakan dimana dian?


Aku tak bertanya apakah kasurnya sudah dijemur
“dian siapa?”
”diancukk raimu”

Umpatan dan fatwa ke Sarkem tak mengubah apa-apa


kecuali kemarahan yang segera dilupakan karena kontrakan ini belum bayar dan anak mereka butuh
kuota untuk sekolah online

Tuhan tidak marah, ia tinggal di gang-gang itu.

- Juli, 2020.

Anda mungkin juga menyukai