KELAS XI dan XII BUATLAH CERPEN SEPERTI DI BAWAH INI DENGAN TEMA Artinya: SESUAI KEMAMPUAN / BEBAS Sepasang sahabat tinggal di pesisir Pantai Purwa. Nama Sekar and Her Dream mereka adalah Alana dan Gery. Ikatan mereka diperkuat oleh My name is Sekar, Sekar Widya. I was born and raised in a small village far from the city. I have a dream that after I graduate from high school, I tempat tinggal yang berdekatan dan perbedaan usia yang tidak continue my studies in a city known as the Flower City. begitu jauh. Mereka selalu bermain di dermaga, menyapa para “Are you really planning to study in Bandung? Isn’t it too far?” Mom and nelayan yang berlarian di tengah laut berpasir putih. Dad ask. Suatu hari, ayah Gery dipindahkan ke lokasi lain di Pulau I looked into my father’s and my mother’s eyes, calm and deep, and I said, “My dream is in another place, in a place that is far from Mom and Dad. I Sulawesi. Alana sangat terpukul, namun keduanya berjanji want to go there and achieve my dream so I can go even further.” untuk tetap berteman apa pun yang terjadi. “Alana, aku They only have me in this world, yet they let me go for a dream, a dream I’m berjanji akan kembali suatu hari nanti,” kata Gery sambil about to pursue. For them, education is important. They know it requires menyodorkan gelang bertuliskan nama Alana. preparation and the courage to decide. Artinya: Hari-hari berlalu dengan cepat, seperti mesin yang melahap Nama saya Sekar, Sekar Widya. Aku lahir dan besar di sebuah desa kecil yang benda dalam sepersekian detik. Setiap hari libur, mereka jauh dari kota. Aku mempunyai mimpi, setelah aku lulus SMA, aku bertukar surat, sebuah tradisi yang mereka lanjutkan selama melanjutkan sekolahku di kota yang bernama Kota Kembang. lima tahun berikutnya. ولدت وترعرعت في قرية. سيكار ويديا، اسمي سيكار Hingga suatu pagi, ketika Gery terbangun dan membuka kotak surat di depan rumahnya, ia tidak menemukan apa pun selain بعد تخرجي من، كان لدي حلم.صغيرة بعيدة عن المدينة kekosongan. Sudah lebih dari seminggu, dan Gery bertanya- واصلت دراستي في مدينة تسمى كوتا، المدرسة الثانوية tanya mengapa Alana belum membalas suratnya. Di mana dia? كيمبانج. Di mana Alana? “Kamu memang berencana kuliah di Bandung? Tidakkah terlalu jauh?” Ibu Bukan hanya Gery, bahkan tukang pos pun ikut mencari dan Ayah bertanya. Alana. Dimana dia? Apakah dia terjebak di dalam surat-surat Aku menatap mata ayah dan ibuku, tenang dan dalam, dan aku berkata, itu? Atau mungkin menyadari bahwa segala sesuatunya sia- “Impianku ada di tempat lain, di tempat yang jauh dari Ibu dan Ayah. Aku ingin pergi ke sana dan mencapai impianku sehingga saya bisa melangkah sia, dan Gery hanyalah sebuah nama yang tidak akan pernah ia lebih jauh.” temui lagi? "هل تخطط حقا للدراسة في باندونغ؟ أليس هذا بعيدا جدا؟" سألت KELAS X أمي وأبي. Hafalkan Dan Buatlah minimal 5 kalimat percakapan "حلمي في: وقلت، بهدوء وعمق،نظرت إلى عيني أبي وأمي dengan temadi bawah ini أريد أن أذهب إلى هناك. في مكان ما بعيد عن أمي وأبي،مكان آخر "وأحقق أحالمي حتى أتمكن من الذهاب إلى أبعد من ذلك. Mereka hanya memilikiku di dunia ini, namun mereka membiarkanku pergi demi sebuah mimpi, sebuah mimpi yang ingin aku kejar. Bagi mereka, pendidikan adalah hal yang penting. Mereka tahu hal itu membutuhkan persiapan dan keberanian untuk mengambil keputusan. "هل تخطط حقا للدراسة في باندونغ؟ أليس هذا بعيدا جدا؟" سألت أمي وأبي. "حلمي في: وقلت، بهدوء وعمق،نظرت إلى عيني أبي وأمي أريد أن أذهب إلى هناك. في مكان ما بعيد عن أمي وأبي،مكان آخر "وأحقق أحالمي حتى أتمكن من الذهاب إلى أبعد من ذلك.
Alana and Gery
A pair of friends lives on the coast of Purwa Beach. Their names are Alana and Gery. Their bond was strengthened by how close they live to each other and their relatively short age difference. They always play at the pier, greeting the fishermen as they run amidst the white sandy sea. One day, Gery’s father was transferred to a location on the island of Sulawesi. Alana is devastated, but the two promise to remain friends no matter what. “Alana, I promise I’ll return one day,” Gery said, holding out a bracelet with Alana’s name on it. The days passed quickly, like a machine devouring objects in a fraction of a second. Every holiday, they exchanged letters, a tradition they continued for the next five years. Until one morning, when Gery awoke and opened the mailbox in front of his house, he found nothing but emptiness. It had been more than a week, and Gery wondered why Alana hadn’t replied to his letter. Where is she? Where is Alana? Not only Gery, but even the postman had been looking for Alana. Where is she? Is she trapped inside the letters? Or perhaps in the realization that everything had been for nothing, and Gery was just a name she would never see again?