Anda di halaman 1dari 1

Di kompleks lingkungan pesantren yang sejuk dan rindang terdengar alunan-alunan Sholawat

yang bergema dari berbagai sudut, Nampak dua orang tua bersama putrinya berjalan menapaki
halaman pesantren dengan penuh keyakinan putri yang mereka bawa akan mendapatkan ilmu,
mengenal arti rasa dan cinta kepada Allah, menjadi bijaksana dan sabar lalui hari.
Orang tua : “ Assalamualaikum”
Pengurus :” Waalaikumsalam”
Bunyai :”Monggo kulo katuri pinarak”
Orang tua :”Kulo sakluarga mriki sepindah badhe silaturahmi, kaping kaleh badhe
masrahaken putri kulo ngluru ilmu wonten pesantren mriki”
Bunyai : “Namine sinten nok?”
Putri : “Ervina”
Bunyai :”Mugi-mugi putri panjenengan kraos teng pesantren mriki, tiyang sepah kantun
ndongakkaken saking griyo, mugi-mugi putri panjenengan angsal ilmu ingkang
Berkah, Barokah lan manfaat”.
Walaupun berat ibu melepas putrinya untuk tetap tinggal di pesantren ini, dengan penuh harap
kelak putri kecilnya ini jadi putri dewasa yang bermanfaat untuk orang-orang disekitarnya dan
bisa menolong orang tuanya kelak diakhirat.
Orang tua : “Nduk, saiki koe wes tak pondokke, ngaji seng sregep, sinau sing tenanan,
tirakato nduk ben sok dadi wong sukses.
Putri :”Njih buk, pangestunipun mugi-mugi kulo angsal berkahe bunyai”
Orang tua :”Njih mpun ibu tak wangsul riyen”

LAGU PERTAMA

Ervina putri kecil kesayangan orang tua yang manja harus berjuang keras menyesuaikan diri
hidup di pesantren yang menuntut dia untuk mandiri, jauh dari keluarga, saudara dan sahabat
yang selalu memaninya.
Bel tanda dimulainya kegiatanpun berbunyi
Bel I waktunya ngaji
(semua santri berbaris antri ngaji, salah satu santri Qori’)
Bel II Waktunya belajar
Bel III waktunya tidur
Tidur bersama, saling berebut tempat tidur, hingga berebut selimut menghiasi kebersamaan para
santri disaat akan tidur.
Waktu terus berjalan SANTRI HARUS ANTRI dari antrian kamar mandi kebersamaan santri
terlihat, sebelum masuk kamar mandi mereka harus mengambil nomor antrian, ramai saling
berebut antrian sudah menjadi hal biasa yang menjadikan sebuah kebersamaan semakin erat.
(percakapan ringan menggunakan bahasa arab)

LAGU KEDUA

Dengan menjadi santri aku bisa merasakan nikmatnya kebersamaan yang tidak bisa aku dapatkan
di luar penjara suci, aku sering menulis surat cinta dikertas putih untuk orang tuaku, aku
diajarkan untuk menjadi orang yang sederhana yang tidak gampang puas diri. Aku bangga
menjadi santri karna dari santri aku tahu bahwasannya ilmu dunia serta akhirat harus seimbang
agar tak salah dalam melangkah.
Enam tahun telah berlalu, kaca disudut mataku menjadi air, membasahi wajahku saat kudengar
besok orang tuaku akan menjemputku. Aku teringat kasih sayang, cinta dan pengorbanan yang
ayah ibu berikan. Dalam doa ayah ibu sebut namaku. Memohon Illahi Robbi agar ku
dimudahkan dalam segala urusan, tercapai apa yang kucitakan, dan menjadi anak yang sholehah.
Kini doa ayah ibu telah dikabulkan Allah. Aku sudah lulus dari pesantren dan aku mendapatkan
beasiswa untuk melajutkan studiku di Mesir.
(pertemuan dengan orang tua)

LAGU KETIGA dan PUISI

Anda mungkin juga menyukai