Anda di halaman 1dari 5

AULIA

1. Psikososial budaya perlu dilakukan pengkajian mengenai KTD untuk mengetahui


penerimaan orang tua dan kondisi psikologi ibu.
2. Pada pemeriksaan abdomen tidak hanya dilakukan pemeriksaan TFU namun juga
bagaimana konsistensinya untuk mencegah adanya HPP. Mungkin juga dapat melakukan
pemeriksaan kandung kemih untuk memastikan tidak terjadi inkontinensia urin.
3. Perlu diberikan KIE megenai personal hygiene dan cara merawat luka perineum untuk
mencegah infeksi.
4. Perlu juga diberikan penjelasan mengenai tanda bahaya Nifas supaya ibu dapat
mengetahui kondisi yang berbeda dan tidak terlambat mendapatkan penanganan.

5. Sesuai dengan elemen perencanaan tindakan yaitu tatalaksana keluhan didahulukan.

Hanny

1. Pada riwayat kesehatan keluarga apakah penyakit yang menurun perlu dikaji apabila ibu
dalam keadaan yang fisiologis dan tidak ada keluhan?
2. pada bagian perencanaan mungkin bisa ditambahkan tatalaksana keluhan

Laila

1. nutrisi pada pengkajian pola kesehatan perlu ditambahkan bagaimana komposisinya


meliputi protein dan juga serat.
2. Pada objektif abdomen kadang klien merasa mules bukan termasuk data O lebih kepada
keluhan.
3. Perlu diberikan KIE KB & aktivitas seksual untuk menghindari KTD.
4. Pada perecanaan poin 4 dan 5 ada 2 penjelasan istirahat apakah keduanya berbeda?

Ana

1. Pada pengkajian pola psikososial budaya mungkin akan lebih baik apabila ditambahkan
pengkajian mengenai apakah kehamilan ini merupakan kehamilan yang direncanakan
karena akan berpengaruh terhadap psikologi ibu.
2. Kesadaran pada nifas fisiologis seharusnya composmentis karena apabila diluar itu
curigai terdapat masalah pada masa nifasnya.
3. Perlu ditambahkan tanda bahaya nifas agar ibu tau adanya kondisi yang berbeda pada
dirinya.

Fifil
1. Mengapa infeksi nifas dimasukkan pada riwayat kesehatan ibu? Apakah tidak lebih baik
dimasukkan pada riwayat obstetric pada penyulit nifas.
2. Mengapa kesiapan ibu dalam proses menyusui dikaji dalam pola psikososial?
Pengetahuan atau mungkin KIE untuk mengetahui kesiapannya dilakukan pada
pengkajian KIE yg didapat saat kehamilan.
3. Kesadaran nifas fisiologis composmentis.
4. Pada perencanaan melakukan IMD menurut saya kurang tepat karena IMD sudah
dilakukan pada kala III persalinan. Mungkin lebih tepat untuk mengobservasi IMD
berjalan secara lancar.
5. Pada poin 11 KIE mengenai perawatan BBL dan pada poin 12 KIE perawatan bayi
apakah keduanya berbeda?

Jawaban Pertanyaan Teman-teman

1. Fifi Lailiya:
Bisa ditambahkan pada perencanaan informasi cara merawat bayi untuk mengingatkan
pada ibu multipara dan antisipasi pada ibu nulipara.
Tanggapan : Sebenarnya saya masih bingung untuk perawatan bayi baru lahir
dimasukkan perlu dimasukkan pada perencanaan nifas atau perencanaan bbl. Namun,
menurut ebook Essensial Competencies for Midwifery Practice dari ICM pada tahun
2019. Pada kategori 4 memberikan informasi mengenai perawatan BBL masuk pada
Provide Care to Healthy Newborn Infant dan menurut saya lebih pada asuhan pada bayi
baru lahir.
2. Hany :
a. Terkait nutrisi mungkin bisa ditambahkan jumlah minum yang dibutuhkan oleh ibu.
b. Hygiene pada pola fungsional kesehatan ditambahkan dengan kebersihan payudara
karena terkait dengan proses laktasi.
c. Perencanaan bisa ditambahkan edukasi laktasi.

Tanggapan :

- Terkait poin a & b memang belum ada dan akan saya tambahkan karena memang
terkait hidrasi dan kebersihan payudara penting dikaji saat masa nifas .
- Terkait poin c sebenarnya sudah saya berikan evaluasi pada cara menyusui pada poin
8 yang belum saya tambahkan adalah mengenai asi eksklusifnya.
3. Wahyunisa :
Izin bertanya pada interpretasi data dituliskan masalah pada ibu nifas adalah nyeri bekas
laserasi/SC. Apakah terdapat perbedaan diagnose pada ibu nifas dengan persalinan
normal dan persalinan SC?
Tanggapan :
Diagnosa ibu dengan persalinan pervaginam dituliskan dengan
Papah … jam/hari postpartum
sedangkan pada persalinan dengan SC dituliskan .
Papah….jam/hari post SC.
4. Laila :
Izin menambahkan pada keluhan dituliskan asi sedikit namun belum dijelaskan pada
perencanaan tatalaksana keluhan.
Tanggapan : Pada penatalaksanaan keluhan memang belum tercantum tatalaksana asi
sedikit. Akan saya tambahkan pada bagian keluhan pada perencanaan.
5. Aulia :
Dalam penatalaksanaan belum disebutkan perubahan psikologis yang mungkin
disarankan ibu dan bagaimana suami dan ibu menghadapi hal tersebut karena
berhubungan dengan adanya risiko baby blues dan depresi postpartum.
Tanggapan : Akan saya tambahkan mengenai pentingnya dukungan keluarga pada
masa nifas karena juga berpengaruh terhadap psikologi ibu.

Resume Preconference

1. Definisi nifas dimulai saat lahirnya plasenta hingga 6-8 minggu setelah persalinan namun
hal tersebut bukan ukuran yang mutlak karena dapat berbeda pada setiap perempuan.
Untuk nifas dimulai dari 1 jam postpartum kurang tepat.
2. Urutan masa nifas immediate, early, late dan remote. Immediate terjadi lebih dahulu
bukan yang early. Remote puerpurium berdifat berkepanjangan setelah periode 6 minggu
karena nifas sifatnya berkepanjangan.
3. fisiologis dan normal adalah 2 keadaan yang berbeda. Fisiologis adalah bagaimana tubuh
merespon perubahan dan adaptasi pada dirinya terhadap apa yang terjadi. Sedangkan
normal lebih pada pemerataan pada setiap kondisi.
Contohnya pada orang yang tinggal di dataran tinggi mempunyai hb rendah dikatakan
fisiologis karena respon tubuhnya dalam mengakomodasi oksigen berbeda. Sedangkan
pada kadar hb yang sama di dataran rendah mungkin sudah terjadi hipoksia.
4. Fisiologis bergantung pada kondisi dan waktu. Seperti peningkatan suhu 1 jam
postpartum hingga 37,7℃ fisiologis karena peningkatan metabolisme setelah persalinan.
Namun, apabila hal ini terjadi >3 hari merupakan tanda infeksi. Sama seperti konstipasi
fisiologis apabila <3 hari namun abnormal apabila >3 hari.
5. Managemen Askeb Nifas :
a. Keluhan tidak perlu dibedakan per masa hanya diurutkan dari terjadi paling awal
hingga muncul terakhir.
b. Pada riwayat kesehatan jelaskan riwayat penyakit apa, tanda gejala dan bagaimana
impact terhadap masa nifas.
c. Riwayat obstetric dijabarkan pengaruhnya terhadap masa nifas.
d. Pola diberikan nilai normalnya. Pengkajian pola idealnya >24 jam.
e. Pada pengkajian objektif diberikan nilai normal dan TFU diberikan ukuran dari
lahirnya plasenta.
f. Perencanaan tindakan memuat 4 elemen dasar yaitu jelaskan hasil pemeriksaan,
tatalaksana keluhan, HE supportif dan followup.
g. Kaitkan mengenai pelayanan nifas masa pandemi COVID-19 dengan manajemen
asuhan.

RESUME DISKUSI EBP

1. Untuk titik accupresure yang disarankan untuk mengurangi bendungan asi ada di titik
mana saja ya? Lalu apakah ada rekomendasi juga berapa lama titik tersebut dapat
dipressure?
Tanggapan :
Menurut intervensi yang dilakukan pada penelitian titik accupresure mengikuti titik nodul
limfatik dari bawah aksila menyusuri bawah payudara hingga ke sternum dengan durasi
total sekitar 2-3 menit (Fadsifar et al, 2020; Esfahani et al, 2015).
2. Dari beberapa review terapi yang sudah disebutkan, pilihan terapi yang mana yang tepat
untuk di rekomendasikan pada ibu di Indonesia ?
Tanggapan :
Sebenarnya sudah saya sebutkan beberapa terapi yang bisa direkomendasikan untuk
digunakan di indonesia pada halaman 4. Menurut saya yang paling mudah dan efektif
untuk digunakan adalah adalah dengan menggunakan masase dengan teknik TBML
karena mudah dan cepat diabndingkan dengan kompres daun kubis yang harus disiapkan
1 jam sebelumnya.
3. Terkait dengan kompress daun kubis yang sepertinya itu bisa diterapkan, berarti daun
kubis tersebut didinginkan terlebih dahulu apakah ada ketentuan sampai kondisi seperti
apa daunnya dapat digunakan ? Yang kedua kadang ibu bingung membedakan mana
payudara penuh dengan payudara tegang, bagaimana edukasi kita kepada ibu ?
Tanggapan :
- Berdasarkan intervensi pada daun kubis yang dilakukan pada peneleitian tersebut.
Daun kubis dicuci dengan air bersih kemudian dikeringkan dan dimasukkan pada
ziplock untuk dimasukkan pada frezer selama 15 menit atau chiller selama 1 jam
(Wong et al, 2017). Pada penelitian lain menyarankan untuk memasukkan daun kubis
pada pendingin 2-5 derajat dalam waktu 3 jam (Lim et al, 2015).
- Pada paragraf pertama terdapat ciri-ciri dari adanya pembengkakan payudara yang
relatif mudah untuk dideteksi oleh ibu secara mandiri yaitu payudara terasa tegang,
nyeri saat disentuh, puting kurang menonjol dan terlihat pembuluh darah pada area
payudara (King et al, 2019)
4. Untuk daun kubis sendiri cara menggunakannya bagaimana ya untuk digunakan
mengkompres? Apakah daun kubis langsung dicampur dengan air dingin apa dicampur
dengan air hangat dahulu baru dibiarkan dingin?
Tanggapan :
Berdasarkan intervensi pada daun kubis yang dilakukan pada peneleitian tersebut. Daun
kubis dicuci dengan air bersih kemudian dikeringkan dan dimasukkan pada ziplock untuk
dimasukkan pada frezer selama 15 menit atau chiller selama 1 jam (Wong et al, 2017).
Pada penelitian lain menyarankan untuk memasukkan daun kubis pada pendingin 2-5
derajat dalam waktu 3 jam (Lim et al, 2015).
5. Pada essay disebutkan edukasi prenatal mengenai laktasi sangat penting, nah ini edukasi
yang seperti apa yg bisa menurunkan risiko terjadinya bendungan Asi?
Tanggapan :
Edukasi prenatal yang dilakukan adalah mengenai laktasi terutama pada cara menyusui
meliputi posisi, durasi dan freuensi ditambah juga dengan edukasi mengenai perawatan
payudara. Seperti halnya pada halaman 3 akhir, edukasi ini terbukti dapat menurutkan
insiden breast engorgement sekitar 50% (Varghese et al, 2017).

RESUME SOAP

1. No register jangan lupa dicantumkan.


2. Riwayat obstetric apabila masih primipara tidak perlu tabel cukup dinarasikan.
3. Untuk menyusui diletakkan pada riwayat psikososiokultural karena terkait dengan bounding
antara ibu dan bayi.
4. Psikososiokultural tidak perlu dibedakan langsung dinarasikan saja dan hindari penggunaan
repetisi. Termasuk riwayat pernikahan pada paragraph pertama. Pada budaya apabila tidak ada
budaya yang mengganggu cukup dituliskan tidak terdapat budaya yang merugikan pada ibu dan
bayi.
5. Hematoma tidak terjadi pada 4 pp terlihat aneh, hematoma lebih pada beberapa jam setelah
penjahitan laserasi sehingga keterangan tersebut lebih baik dihilangkan.
6. Pengeluaran lokea dijelaskan ciri-cirinya seperti merah kecoklatan dan berlendir.
7. Diagnosea jam/hari diletakkan dibelakang postpartum dan masalah yang masih umum dan
bukan patologis dituliskan pada masalah bukan disatukan dengan diagnosa.
8. Tatalaksana tidak perlu dituliskan secara detail namun memuat inti.
9. Evaluasi tidak perlu dipisahkan E/ langsung diberikan koma (,) dilanjutkan dengan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai