Anda di halaman 1dari 11

Pertemuan Ke-12

Evaluasi Kesuburan Tanah pendahuluan

Kesuburan Tanah 12 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 1


A. LANGKAH-LANGKAH
PENDAHULUAN
p a). Mendefinisikan masalah (problem defined).
p b) Unsur-unsur mana yang menjadi Masalah.
p Faktor-faktor yang berpengaruh adalah :
p 1. Kemampuan tanah untuk memasok/mensuplai unsur-unsur
esensiil dalam jumlah yang cukup bagi tanaman.
p 2. Ada atau tidaknya akumulasi suspensi-suspensi toksik yang bisa
terdiri dari ion-ion anorganik seperti Al, Mn dan lain-lain, atau
senyawa-senyawa organik seperti metan dll.
p 3. Menyangkut sifat-sifat fisik yang mempengaruhi sistim
perkembangan akar seperti aerasi, drainase, karakteristik-
karakteristik pengikat air, namun dalam hal ini kita akan perjelas
mengenai unsur-unsur esensiil dan unsur-unsur toksik.
p Jadi pertimbangan disini adalah terlibat mengenai permasalahannya.
p Langkah-langkah pendahuluan dalam evaluasi kesuburan ini bisa kita
gambarkan sebagai berikut :

Kesuburan Tanah 12 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 2


Problem definition =
definisi masalah
p Penentuan unsur-unsur yang terlibat, langkahnya :
p a). Menggunakan pengetahuan tentang lingkungan
setempat dan pengetahuan melalui pengamatan sederhana.
p b). Mengamati sifat geologi dan tipe tanah setempat.
p c). Mengamati keadaan vegetasi.
p d). Gejala-gejala daun (leaf simptonts)
p (i) gejala khas (spesific simptonts)
p (ii) metode fisiologi (physiological method)
p (iii) uji biokimia (biochemistry test)

Kesuburan Tanah 12 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 3


Langkah a. Menggunakan
pengetahuan tentang lingkungan
p Langkah-langkah. yang dapat dilakukan misalnya :
p - Mengadakan diskusi dengan pejabat setempat, boleh jadi
diperoleh informasi yang sangat bermanfaat dalam menelusuri
masalah tersebut.
p - Informasi tentang kondisi kesehatan ternak juga penting karena
ternak itu bisa memberikan indikator yang sangat baik dari
adanya toksisitas atau difisinensi unsur-unsur tertentu dalam
tanaman.
p Misal : Ada penyakit yang disebut steely wool desease pada
domba. Penyakit ini adalah akibat defisiensi Cu pada dombanya
karena rendahnya Cu dari tanaman pasture.
p Contoh lain adalah mengenai defisensi P disuatu daerah lahan. Ini
bisa berakibat turunnya fertilitas/kesuburan ternak sapi disamping
itu juga terjadi kelainan pembentukan tulang (bone-deformity).

Kesuburan Tanah 12 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 4


Langkah b. Mengamati Sifat
Geologi dan Tipe Tanah.
p Cara ini antara lain dapat dilakukan dengan metode survey (siji). Sifat
geologi penting karena dalam evaluasi kesuburan kadang-kadang
ditemukan suatu ciri-ciri tertentu yang khas yang tidak ditemukan di
tanah yang lain. Misalnya temperatur suatu hara tertentu. Juga misalnya
pada tanah-tanah berpH tinggi status unsur hara mikro rendah seperti
pada grumusol, calcareaous dan lain-lain. Seperti unsur Fe dan Zn.
p Jenis tanah setempat juga dapat memberikan gambaran-gambaran apa
yang akan diteliti. Komposisi kimia tanah bahan induk juga penting. Ini
bisa membantu tetapi tidak selamanya demikian karena meskipun kita
ketahui tetapi sering juga karena proses-proses pembentukan tanah selain
bahan induk begitu besarnya sehingga seolah-olah pengaruh bahan induk
tidak kelihatan.
p Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hasil survey tanah dan geologi
perlu disimpulkan sebelum kita mengevaluasi kesuburan secara teknis.

Kesuburan Tanah 12 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 5


Langkah c. Mengamati Vegetasi.
p Pengamatan vegetasi penting bilamana kita mengevaluasi suatu lahan
yang belum dibuka atau masih mempunyai vegetasi asli karena tipe
vegetasi merupakan indikator dari status kesuburan tanah.
p Dalam hal ini vegetasi memungkinkan terkait dalam dua hal berikut ini :
p 1. Tingkat kesuburan tanah yang tinggi, dengan indikator vegetasi
tertentu. Misalnya Brigalow soils (selalu tinggi dalam status N). Tanah-
tanah ini mempunyai status N tinggi yang rupanya pertumbuhan tanaman
atas erat kaitannya dengan kadar N.
p 2. Adanya akumulasi toksik unsur-unsur tertentu.
p Kalau ada masalah keracunan, vegetasi disitu terseleksi secara alamiah.
Misalnya di daerah yang akumulasi logam-logam berat (Ni, Cu), karena
vegetasi tertentu sangat toleran terhadap logam-logam tersebut, akhirnya
hanya spesies-spesies tertentu yang dapat tahan. Bila juga dilakukan
pemetaan secara vegetatif untuk menggambarkan status kesuburan tanah.

Kesuburan Tanah 12 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 6


Langkah d. Mengamati Gejala-
gejala Daun.
p Gejala-gejala daun ini merupakan salah satu dari sumber-sumber
potensial untuk mengevaluasi kesuburan tanah. Kadang-adang gejala ini
sangat jelas artinya dapat digunakan untuk mengidentifikasikan unsur-
unsur tertentu. Misalnya : Whiptail pada tanaman Cruciferse yang
disebabkan oleh defisiensi Mo.
p Kegunaan dari gejala-gejala daun ini sangat tergantung kepada sejauh
mana gejala-gejala itu telah didiskripsikan oleh peneliti-peneliti terdahulu
untuk spesies dan varietas yang bersangkutan. Secara detil misalnya
gejala Ca, kadang-kadang belum dapat digunakan mengidentifikasi secara
pasti unsur yang efisien dan toksik tanaman, kegunaannya terletak pada
kemampuan untuk memisahkan unsur-unsur yang diduga defisiensi atau
toksik daripada yang tidak. Jadi gejala-gejala ini dapat mengarahkan kita
untuk mengecilkan jumlah unsur-unsur yang menjadi masalah.
p Dalam kaitan dengan gejala daun ini bisa dengan apa yang disebut leaf
painting (pengolesan pada daun dengan unsur-unsur tertentu lalu dilihat
responnya). Atau dapat juga dengan metode injeksi (injection) untuk
mengidentifikasikan unsur-unsur tertentu, misalnya pada tanaman-
tanaman pokok.
p Melalui pengamatan fisiologi dapat juga diamati yaitu dengan
menggunakan Incomplite nutritient solution. Tanaman dipindah ke dalam
kultur larutan yang diberikan unsur-unsur lengkap yang dikurangi dengan
unsur-unsur tertentu. Tentunya tanaman akan memberikan respon.
Kesuburan Tanah 12 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 7
Uji biokimia
p dilakukan untuk mengamati tanaman sendiri walaupun
bukan merupakan percobaan yang praktis.
p Contoh : Defisiensi N dan S mempunyai saling pengaruh
terhadap satu sama lain, karena kedua-duanya hasil dari
protein. Dengan demikian defisinesi S dapat didekati
dengan memberikan sulfur pada tanaman dan melihat
apakah terjadi perubahan dalam nisbah N soluble dan total
N. Kalau terjadi rangsangan dalam pertumbuhan maka
nisbah ini akan turun karena diperlukan oleh N. defisiensi
MO dapat juga didiagnosis melalui sistim nitrat reduktase
enzim.

Kesuburan Tanah 12 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 8


Ringkasan Materi
p Penentuan unsur-unsur yang terlibat, langkahnya
p a). Menggunakan pengetahuan tentang lingkungan setempat dan
pengetahuan melalui pengamatan sederhana.
p b). Mengamati sifat geologi dan tipe tanah setempat.
p c). Mengamati keadaan vegetasi.
p d). Gejala-gejala daun (leaf simptonts)
p (i) gejala khas (spesific simptonts)
p (ii) metode fisiologi (physiological method)
p (iii) uji biokimia (biochemistry test)
p Faktor-faktor yang berpengaruh adalah :
p 1. Kemampuan tanah untuk memasok/mensuplai unsur-unsur esensiil
dalam jumlah yang cukup bagi tanaman.
p 2. Ada atau tidaknya akumulasi suspensi-suspensi toksik yang bisa terdiri
dari ion-ion anorganik seperti Al, Mn dan lain-lain, atau senyawa-senyawa
organik seperti metan dll.
p 3. Menyangkut sifat-sifat fisik yang mempengaruhi sistim perkembangan
akar seperti aerasi, drainase, karakteristik-karakteristik pengikat air,
namun dalam hal ini kita akan perjelas mengenai unsur-unsur esensiil dan
unsur-unsur toksik.

Kesuburan Tanah 12 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 9


Ringkasan Materi lanjutan
Latihan Soal:
1. Sebutkan langkah-langkah pendahuluan
untuk evaluasi kesuburan tanah !
2. Jelaskan pengetahuan tentang
lingkungan setempat penting dalam
evaluasi kesuburan tanah !

Kesuburan Tanah 12 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 10


Referensi
p Wajib :
p 1. Brady, N.C., 1974, The Nature and Properties of Soil,
Macmillan Publishing Co.Ind. 8 th.Ed. New York.639 h.
p 2. Goesmono Soepardi, 1979. Masalah Kesuburan Tanah
di Indonesia. Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
IPB, Bogor.
p 3. Suryanto dan Afany M.R. 1997. Kesuburan tanah dan
Pemupukan. Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.
p Tambahan :
p 1. Tisdale, S.L., and W.L. Nelson, 1975. Soil Fertility and
Fertilizers. Macmillan Publishing Co. Inc. 694 h.
p 2. Sutejo, M M. 1987. Pupuk dan Cara Pemupukan.
Rineka Cipta. Jakarta

Kesuburan Tanah 12 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 11

Anda mungkin juga menyukai