Anda di halaman 1dari 9

PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN PANGAN DI DESA

TANDE KECAMATAN BANGGAE TIMUR

Masleli Ridwan, Gusti


Faktultas Keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Barat

Abstrak
Tumbuhan pangan adalah sesuatu yang tumbuh hidup, bertangkai, berakar, berdaun dan dapat
dimakan atau dikonsumsi oleh makhluk hidup. Tanaman pangan tersebut dapat berupa biji-
bijian, buah-buahan, sayur-sayuran dan umbi-umbian yang merupakan salah satu kebutuhan
pokok manusia selain sandang dan papan. Tujuan dari ini Kajiannya adalah membuat daftar
jenis dan bagian tumbuhan serta cara pengolahan yang digunakan sebagai bahan pangan oleh
masyarakat Desa Tande kecamatan Banggae Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode survey. Pengumpulan data menggunakan teknik Snowball sampling dengan
wawancara dan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian pemanfaatan tumbuhan pangan Di
Tande kecamatan Banggae Timur, ditemukan 25 jenis makanan tumbuhan, berdasarkan
familinya ditemukan 16 famili dan yang mendominasi famili tersebut adalah Musaceae dan
Solanaceae.
Kata kunci : tanaman pangan, bagian tanaman, pengolahan, desa Tande, pemanfaatan.
PENDAHULUAN bagi tubuh manusia, namun jika
Bahan pangan memiliki peran jenis pangan yang dikonsumsi
penting dalam berbagai aspek kurang berkualitas maka jumlah dan
kehidupan masyarakat dan termasuk kualitas energi semakin rendah.
dalam kebutuhan pokok, karena itu (Lestari, Martianto and Tanziha,
kebutuhan pangan menjadi 2018) menyatakan bahwa untuk
kebutuhan yang paling utama bagi kelangsungan hidup, manusia
manusia. Manusia membutuhkan membutuhkan makanan yang
bahan pangan sebagai sumber energi bergizi, sehingga setiap masyarakat
untuk menunjang berbagai aktivitas mempunyai aspek gizi dan aspek
yang dilakukan. Hal ini sosial.
menyebabkan kebutuahan pangan Sejak zaman dahulu untuk
akan terus meningkat seiring memenuhi kebutuhan hidup,
pertumbuahn jumlah manusia manusia melakukan pengumpulan,
(Nurchayati and Ardiyansyah, perburuan berbagai jenis pangan di
2019). alam (Nurmala, 2012).
Tumbuhan pangan merupakan METODE PENELITIAN
segala sesuatu yang tumbuh hidup, Penelitian ini dilakukan di Desa
berbatang, berakar, berdaun dan Tande Kecamatan Banggae Timur
dapat dimakan atau dikonsumsi oleh Kabupaten Majene, dengan waktu
makhluk hidup. Tumbuhan pangan beberapa hari dilapangan. Alat yang
tersebut dapat berupa biji-bijian, digunakan dalam penelitian ini
buah-buahan, sayur-sayuran dan yaitu, kuisioner atau daftar
umbi-umbian yang merupakan salah pertanyaan untuk responden terpilih,
satu kebutuhan pokok manusia, kamera untuk dokumentasi objek
selain sandang dan papan (Juliana, penelitian, atk untuk mencatat data
2013). dilapangan. Objek dari penelitian ini
Berbagai jenis bahan pangan adalah kegiatan masyarakat dalam
yang dikonsumsi tersebut, memanfaatkan tumbuhan pangan.
mempengaruhi jumlah kalori yang Subjek dari penelitian yaitu
diterima oleh tubuh manusia, jika masyarakat Desa Tande Kecamatan
jenis makanan tersebut berkualitas, Banggae Timur Kabupaten Majene.
maka jumlah energi yang dihasilkan Data yang dikumpulkan dalam
akan memberi hasil yang maksimal penelitian ini yaitu dengan
menggunakan metode survey, Jenis tanaman penghasil
dengan melakukan wawancara dan karbohidrat dan protein yang
bantuan kuesioner. Pengambilan dikonsumsi oleh masyarakat adalah
data dilakukan dengan teknik singkong (Manihot esculenta), ubi
snowball sampling yang merupakan jalar (Ipomea batatas), sukun
teknik penentuan sampel yang mula- (Artocarpus altilis), pisang yang
mula jumlahnya kecil, kemudian diolah (Musa acuminata), dan
sampel ini disuruh memilih kacang tanah (Arachis hipogea).
responden lain untuk dijadikan Tumbuhan yang dimanfaatkan
sampel lagi, dan begitu seterusnya sebagai sayuran antara lain pohon
sehingga jumlah sampel terus kelor (Moringo oleifera) bayam
menjadi banyak (Umar, 2014). Data (Amaranthus spp), Kangkung
yang diperoleh dari hasil wawancara (Ipomea aquatica), Kacang panjang
dengan masyarakat Desa Tande, (Vigna sinensis L.), Terung
yang dijadikan sebagai responden (Solanum melongena), bunga
yaitu berjumlah 5 orang yang pepaya (Carica papaya), bunga
umumnya bermata pencarian pisang (Musa acuminata). Jenis
sebagai petani dan mengetahui tumbuhan rempah atau bumbu
tentang pemanfaatan tumbuhan yang sebagai penambah citarasa makanan
dijadikan sebagai bahan pangan. yang ditanam antara lain cabe rawat
HASIL DAN PEMBAHASAN (Capsimum annuum), tomat
Berdasarkan hasil (Solanum lycopersicum), kunyit
wawancara dengan masyarakat Desa (Curcuma longa), sereh
Tande Kecamatan Banggae Timur (Cymbopogon citratus), jahe
Kabupaten Majene, diperoleh 25 (Zingiber officinale), kemangi
jenis tumbuhan pangan dari 16 (Ocimun basilicum), jeruk nipis
famili yang diketahui dan (Citrus aurantifolia). Jenis
dimanfaatkan masyarakat sebagai tumbuhan buah yang dimanfaatkan
sumber pangan, baik yang oleh masyarakat sebagai sumber
dibudidayakan maupun yang vitamin dan mineral adalah kelapa
terdapat di alam. Jenis tumbuhan muda (cocos nucifera), pisang jarum
terbanyak yang dimanfaatkan oleh (Musa acuminata), pepaya (Carica
masyarakat berasal dari famili papaya), mangga (Mangifera
Musaceae dan Solanaceae. indica), nanas (Ananas comosus)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Dimanfaatkan
25 Srikaya Sebagai Bahan
Annona Pangan
squamusa Annonacea
Nama dan srikaya (Annona aquamusa)
No Nma Latin
Tumbuh
Pohon
1 Maringo oleifera
Kelor
2 Bayam Amaranthus spp

3 Kangkung Ipomea aquatica


Kacang
4 Vigna sinensis L.
Panjang
5 Terung Solanum melongena
6 Cabe Capsimum annuum
7 Tomat Solanum iycopersicum

8 Kunyit Curcuma longa


9 Sereh Cymbopogon citratus
10 Jahe Zingiber officinale
11 Kemangi Ocimun basilicum
12 Singkong Manihot esculenta

13 Ubi Jalar Ipomea batatas


14 Sukun Artocarpus altilis
15 Jagung Zea mays L.

Kacang
16 Arachis hipogea L.
tanah
Pisang
17 Musa acuminata
Jarum
Pisang
18 Musa acuminata
Kepok
Pisang
19 Musa acuminata
Raja
Pisang
20 Musa acuminata
Tanduk
Jeruk
21 Citrus aurantifolia
Nipis

22 Pepaya Carica papaya

23 Mangga Mangifera indica


24 Nanas Ananas comosus
Berdasarkan hasil wawancara, masyarakat sebagai sebagai sumber
bagianbagian tumbuhan yang pangan antara lain pisang kepok,
dikonsumsi oleh masyarakat pisang raja, pisang bebek, pisang
bervariasi, mulai dari daun, batang, goroho, dan pisang tanduk. Jenis
bunga, buah, umbi, rimpang, hingga pisang yang diolah menjadi
bagian kuncup daun. Bagian daun, makan pokok pengganti nasi antara
bunga, batang muda kebanyakan lain pisang kepok, pisang bebek dan
dikonsumsi sebagai sayuran. pisang raja, dimana biasaya diolah
Sebagai contoh bunga pepaya dan dengan berbagai teknik pengolahan.
bunga pisang kepok (jantung Secara detail penjelasan tentang
pisang) dimanfaatkan masyarakat pengolahan pisang ditampilkan pada
sebagai sayuran. tabel berikut.
Berdasarkan hasil penelitian, Menurut Putri, (2015) pisang
salah satu kelompok tumbuhan yang yang dikonsumsi mentah maupun
banyak dimanfaatkan oleh yang diolah, baik yang berwarna
masyarakat di lokasi adalah hijau, setengah matang, atau buah
Kelompok famili Musaceae atau yang matang merupakan salah satu
kelompok tanaman pisang. Menurut sumber kalori yang paling signifikan
jenisnya tanaman pisang untuk diet, selain itu pisang juga
dikelompokkan menjadi 3 kelompok merupakan sumber kalium yang
yakni Musa balbasiana, Musa paling baik.
acuminatae dan hasil persilangan Hasil penelitian menunjukkan
Musa acuminatae dan Musa bahwa masyarakat Tande umumnya
balbisiana (Purba, 2016). Lebih mengkonsumsi pisang setengah
lanjut Suyanti and Supriyadi, (2010) matang sebagai makanan pokok
menjelaskan bahwa, pisang dibagi pengganti nasi. Pisang setengah
dalam 4 golongan, yakni pisang matang biasanya diolah dengan cara
yang langsung dimakan setelah direbus dengan air, direbus dengan
masak, pisang yang dimakan setelah santan atau digoreng, dan dimakan
diolah, pisang yang dapat dimakan bersama dengan berbagai jenis sayur
tanpa diolah maupun setelah diolah, dan sumber protein lainnya. Pisang
dan pisang yang dimakan sewaktu yang memiliki warna daging buah
masih mentah. Beberapa jenis kuning dan orange kaya provitamin
pisang yang dimanfaatkan oleh A dan karotenoid (Putri, 2015).
Hasil penelitian, menunjukan bahwa tentang pengolahan ubi-ubian
hanya jenis pisang jarum (Musa ditampilkan pada tabel 3
acuminata). Selain pisang, beberapa
jenis ubi-ubian juga sering
dikonsumsi oleh masyarakat Tande .
sebagai bahan pangan pengganti
nasi. Jenis ubia-ubian ini antara lain
Ubi Jalar dan Singkong. Penjelasan

Jenis Ubi Ubian Nama Lokal Warna Daging Umbi Cara Pengolahan
Ubi jalar Batatas Ungu, Rebus
Orange, Goreng
Jenis Pisang Nama Lokal Nama Latin Cara Pengolahan
krem, disantan
Pisang Kepok Pisang Sepatu Musa acuminata Direbus biasa
Kuning
Disantan
Digoreng
Pisang Raja
Singkong Pisang Raja
Kasbi Kuning,
Musa acuminata Rebus
Direbus
Putih Goreng
Disantan
disantan
Digoreng
Pisang Bebek Pisang Mulu Bebe Musa acuminata Direbus
Colla Disantan
Digoreng
Pisang Tanduk Pisang Tanduk Musa acuminata Direbus
Disantan
Digoreng
Pisang Goroho Pisang Goroho Musa acuminata Direbus
Disantan
Digoreng

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 2


jenis ubi-ubian yang dikonsumsi yakni ubi
jalar, dan singkong. Kedua jenis ubi-ubian
tersebut memiliki warna daging buah
bervariasi. Daging ubi jalar berwarna
ungu, orange, krem dan kuning, dengan
Pisang Sepatu / Kepok Pisang Mulu bebe
Pisang Jarum warna kulit krem hingga keunguan.
(Purbasari and Sumadji, 2018) menyatakan
warna daging dan kulit ubi jalar
bervariasi mulai dari warna putih, krem,
kuning, orange hingga ungu. Setiap macam, diantaranya dengan mencampur
warna yang berbeda menunjukan dua atau beberapa jenis sayur dan dimasak
perbedaan kandungannya. Selain itu dengan ditumis bersama dengan bumbu
ditemukan juga 2 jenis talas yang lainnya. Beberapa jenis sayuran yang
dikonsumsi oleh masyarakat sebagai diolah oleh masyarakat. Selain tanaman
sumber karbohidrat dengan warna pisang dan ubi-ubian, tanaman buah juga
daging putih dan putih kekuningan. dikonsumsi oleh masyaraka Tande.
Andarini and Risliawati, (2018) Tanaman buah yang banyak dikonsumsi
menyatakan bahwa talas telah masyakat di Tande adalah tanaman buah
dimanfaatkan sebagai sumber pangan lokal yang ditanam sendiri atau yang dijual
sejak zaman dahulu dan dimanfaatkan di sekitar desa. Beberapa jenis tanaman
secara luas oleh masyarakat. Jenis ubi- buah yang banyak dikonsumsi antara lain
ubian lain yang juga ditemukan pada pepaya, mangga, srisaka dan nanas. Jenis
lokasi penelitian adalah singkong. yang dikonsumsi di desa Tande sangat
Singkong yang dikonsumsi memiliki sedikit jika dibandingkan dengan jenis
warna daging kuning dan putih. buah yang beredar dan dikonsumsi di desa
Singkong dengan warna daging kuning lain.
sangat disukai oleh masyarakat karena PENUTUP
teksturnya lebih kenyal dan legit. Selain Berdasarkan hasil
itu singkong merupakan tanaman penelitin dapat disimpulkan bahwa
umbian yang mimiliki kandungan nutrisi terdapat 25 jenis tumbuhan dan 16
yang ringgi dengan jumlah kalori sebesar famili yang dimanfaatkan masyarakat
160 Kcal, karbohidrat 38,06 g, protein sebagai sumber pangan, baik yang
1,36 g, total lemak 0,28 g, dan serat 1,8 dibudidayakan maupun yang terdapat di
g, (Utama and Rukismono, 2018). alam. Hasil pengamatan juga
Masyarakat Tande terbiasa menunjukkan bahwa bagian tumbuhan
mengkonsumsi sayuran sebagai yang dikonsumsi oleh masyarakat
pelengkap nasi. Tanaman sayuran yang bervariasi, mulai dari daun, batang,
sering dikonsumsi antara lain bayam, bunga, buah, umbi, rimpang, hingga
kangkung, kacang panjang, terung, daun bagian kuncup daun. Bagian daun,
singkong, daun pakis, daun melinjo serta bunga, batang muda kebanyakan
daun dan bunga pepaya. Pengolahan dikonsumsi sebagai sayuran, sedangkan
berbagai jenis sayuran tersebut beraneka jenis pisang dan ubi-ubian yang
dikonsumsi sebagai pangan pokok
masyarakat Tande biasanya diolah
dengan cara direbus biasa, disantan,
maupun digoreng.

DAFTAR ISI

Nurchayati, N. and Ardiyansyah, F.


(2019) ‘Pengetahuan Lokal Tanaman
Pangan dan Pemanfaatannya pada
Masyarakat Suku Using Kabupaten
Banyuwangi’, 07(1), pp. 11–20.
Nurmala, T. et al. (2012) Pengantar
Ilmu Pertanian. Edisi I. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Putri, T. K. et al. (2015)
‘Pemanfaatan jenis-jenis pisang
(banana dan plantain) lokal Jawa
Barat berbasis produk sale dan
tepung’, Kultivasi, 14(2), pp. 63–70.
doi: 10.24198/kultivasi.v14i2.12074.

Anda mungkin juga menyukai