Anda di halaman 1dari 4

II : Tinjauan Pustaka yaitu Mengkaji studi pustaka yang diperoleh dari berbagai

sumber untuk menemukan teori yang sesuai dan dapat membantu


dalam menyelesaikan masalah. Berisikan tentang definisi serta data
pustaka mengenai kawasan Cottage Resort di Kota Palangka Raya
Dengan Pendekatan Arsitektur Lokal
BAB III : Studi Banding dan Rencana Lokasi, berisikan tentang Studi Banding
untuk memberikan gambaran nyata tentang obyek yang akan didesain
beserta permasalahan yang terkandung didalamnya. Informasi dan data
ini akan berfungsi sebagai barometer dan pembanding yang akan
dianalisis guna mendapatkan pembaharuan yang lebih inovatif, kreatif,
dan aplikatif. Rencana Lokasi merupakan gambaran lokasi dari studi
kasus yang diteliti serta menyajikan data lokasi secara mendetail.
BAB IV : Analisa dan program, berisi tentang analisa objek Cottage Resort di
Kota Palangka Raya dan analisis preseden penerapan Arsitektur
Lokal, analisa tapak, serta berisi tentang program ruang dan skematik
desain.
BAB V : Laporan perancangan, berisikan tentang konsep desain, konsep desain
tapak, konsep desain bangunan, detail desain dan hasil desain berupa
segenap Gambar Presentasi Arsitektural yang mampu
merepresentasikan keseluruhan proses perancangan dalam rangka
penyelesaian permasalahan perancangan yang dinyatakan pada
rumusan masalah.

DAFTAR PUSTAKA : Berisi daftar pusataka yang digunakan sebagai sumber


literatur selama proses penelitian dan kajian objek.
Mental Health Center di Kota Palangka Raya Dengan Pendekatan Arsitektur Of Happines.

LATAR BELAKANG

 Data dari WHO menyebutkan bahwa 450 juta orang di dunia memiliki gangguan
kesehatan mental dengan kelaziman 20% terjadi pada anak-anak (Yuliandari, 2018).
 Di Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, lebih dari 19 juta penduduk
berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan di usia yang sama
lebih dari 12 juta penduduk mengalami depresi (Rokom, 2021). 20% dari 250 juta jiwa
secara keseluruhan mempunyai potensi mengalami masalah kejiwaan.
 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan tahun 2018
menunjukkan, prevalensi Depresi pada Penduduk Umur kurang lebih 15 tahun Pada
Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 3,9 %.
 Kurangnya Aksesibilitas Fasilitas Kesehatan Mental, Fasiltasan Kesehatan Mental yang
dapat menjadi pelampiasan secara emosional, Fasilitas yang Nyaman, Tenang yang berarti
membutuhkan lokasi yang Alamiah, serta jauh dari keramaian. Menghadirkan Fasilitas
yang Menyenangkan sehingga Menimbulkan suasana positif dengan memberikan aktivitas
dan fasilitas yang dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan
dalam Proses Penyembuhan..

IDENTIFIKASI MASALAH

Kurangnya fasilitas yang mewadahi Kesehatan Mental yang disediakan Pemerintah Serta Jumlah
Tenaga Kesehatan Mental yang Minim.
Perlunnya Fasilitas yang dapat memfasilitasi Kesehatan Mental yang dapat berfungsi sebagai tempat
untuk mengatasi masalah kesehatan
Diperlukan lokasi yang berinteraksi dengan alam. Lingkungan yang tenang dan sejuk, dekat dengan
alam, dan jauh dari kebisingan.

RUMUSAN MASALAH
“Bagaimana Rancangan Mental Health Center Di Palangkaraya Dengan Pendekatan Architecture Of

Happiness ?
TUJUAN
“mendapatkan hasil rancangan Mental Health Center di Kota Palangka Raya Dengan
Pendekatan Arsitektur Of Happines.

PENGUMPULAN DATA
Tinjauan Pustaka
ANALISA SITE
Lokasi
STUDI BANDING Matahari
Angin dan Hujan
Kebisingan
ANALISA View
Sirkulasi
Vegetasi
SINTESA Zoning

KONSEP DESAIN

Mental Health Center di Kota Palangka Raya Dengan


Pendekatan Arsitektur Of Happines.
BAB II

Anda mungkin juga menyukai