Puji dan syukur kita hanturkan kehadirat Allah Swt. Atas rahmat dan hidayah-nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “SUB KAJIAN ERA ORDE BARU DAN
ERA ORDE REFORMASI” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca juga bagi para penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak. Rohman, M.Pd selaku dosen
mata kuliah Pendidikan Pancasila. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
C. Tujuan ..........................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian / Bagaimana keadaan Pancasila dilihat sebagai kajian sejarah bangsa
indonesia .......................................................................................................
B. Bagaimana Pancasila pada era orde baru.......................................................
C. Bagaimana Pancasila pada era orde reformasi...............................................
D. Jenis-jenis dalam jurnal ilmiah .....................................................................
E. Cara pembuatan jurnal ilmiah ......................................................................
BAB 3 PENUTUPAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama
dengan bangsa Indonesia sejak dulu. Sejarah merupakan deretan peristiwa
yang saling berhubungan. Peristiwa-peristiwa masa lampau yang
berhubungan dengan kejadian masa sekarang dan semuanya bersumber
pada masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa semua aktivitas manusia
pada masa lampau berkaitan dengan kehidupan masa sekarang untuk
mewujudkan masa depan yang berbeda dengan masa sebelumnya.
Dasar Negara merupakan alas, pijakan atau fundamen yang mampu
memberikan kekuatan terhadap berdirinya sebuah Negara. Negara Indonesia
dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu pancasila.
Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar Negara, merupakan sumber
kaidah hukum yang mengatur Negara Republik Indonesia, termasuk di
dalamnya seluruh unsur-unsurnya yaitu pemerintah, wilayah, dan rakyat.
Pancasila dalam kedudukannya merupakan dasar pijakan penyelenggaraan
Negara dan seluruh kehidupan Negara Replubik Indonesia.
Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai arti yaitu mengatur
penyelenggaraan pemerintahan. Konsekuensinya adalah Pancasila
merupakan sumber dari segala sumber hukum. Hal ini menempatkan
pancasila sebagai dasar Negara yang berarti melaksanakan nilai-nilai
Pancasila dalam semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh
karena itu, sudah seharusnya semua peraturan perundang-undangan di
Negara Republik Indonesia bersumber pada Pancasila.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila merupakan dasar negara yang berisi lima nilai dasar yang dijadikan sebagai
kaidah negara yang fundamental. Pancasila sebagai dasar negara memiliki arti bahwa
Pancasila menjadi pedoman dalam penyelenggaraan segala norma hukum dan negara.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia telah dilegalkan oleh Instruksi
Presiden Nomor 12/1968.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki arti bahwa segala
peraturan negara harus sesuai dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.
Menurut sejarawan Inggris, John Tosh, sejarah merupakan memori kolektif,
pengalaman melalui pengembangan suatu rasa identitas sosial manusia dan prospek
manusia tersebut di masa yang akan datang. Terbentuknya negara Indonesia adalah
suatu proses sejarah yang panjang dan melalui beberapa tahap, yang dalam tahapan
tersebut mencakup beberapa peristiwa berkaitan dengan nilai-nilai perumusan
Pancasila. Pancasila merupakan buah pikiran, musyawarah, dan mufakat yang
dilakukan para tokoh penting pada masa perjuangan kemerdekaan yang dirumuskan
melalui sidang BPUPKI, pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Semua nilai Pancasila
merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-pisah
karena Pancasila saling memiliki keterkaitan dari sila pertama hingga sila kelima.
Pancasila merupakan jiwa bangsa yang harus diwujudkan dalam setiap lembaga atau
organisasi dan insan yang ada di Indonesia. Pancasila sebagai jiwa bangsa, berarti
Pancasila memberikan ciri khas tersendiri bagi bangsa Indonesia dan membedakannya
dengan bangsa lain. Sebagai ideologi yang bersifat terbuka dan dinamis, nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila tentu bersifat abadi, namun dalam
pengaplikasiannya harus bersifat dinamis sesuai dengan dinamika masyarakat
Indonesia yang dapat menerima dan mengakomodasikan pemikiran dari luar
sepanjang tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar Pancasila yang menjadi 1
identitas bangsa. Oleh karena itu, dalam makalah ini, kami membahas tentang
“Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia” untuk menelusuri proses sejarah
dalam pembentukan Pancasila hingga menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara serta menjadi jati diri bangsa Indonesia
B. Pancasila pada masa orde baru
Adapun nilai dan norma-norma yang terkandung dalam Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa) berdasarkan ketetapan tersebut
meliputi 36 butir, yaitu:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masingmasing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Hormat-menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut-
penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadat sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
d. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
Nilai-nilai Pancasila yang terdiri atas 36 butir tersebut, kemudian pada tahun 1994
disarikan/dijabarkan kembali oleh BP-7 Pusat menjadi 45 butir P4. Perbedaan yang
dapat digambarkan yaitu: Sila Kesatu, menjadi 7 (tujuh) butir; Sila Kedua, menjadi 10
(sepuluh) butir; Sila Ketiga, menjadi 7 (tujuh) butir; Sila Keempat, menjadi 10
(sepuluh) butir; dan Sila Kelima, menjadi 11 (sebelas) butir. Sumber hukum dan tata
urutan peraturan perundangundangan di negara Indonesia diatur dalam Ketetapan
MPRS No. XX/MPRS/1966. Ketetapan ini menegaskan, “Amanat penderitaan rakyat
hanya dapat diberikan dengan pengamalan Pancasila secara paripurna dalam segala
segi kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan dan dengan pelaksanaan secara murni
dan konsekuen jiwa serta ketentuan-ketentuan UUD 1945, untuk menegakkan
Republik Indonesia sebagai suatu negara hukum yang konstitusionil sebagaimana
yang dinyatakan dalam pembukaan UUS 1945”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan