(LATIHAN)
Mako Satgaskes
Tanjung Pinang
1. SITUASI
a. Petunjuk Informasi.
Peta Darat.
1) Peta Ikhtisar Asia Tenggara
Kedar : 1 : 2.500.000
Tahun : 1968
A. Lawan
1. Semua bentuk bencana dan kecelakaan yang mengancam keamanan
dan keselamatan bangsa Indonesia.
2. Semua bentuk kecelakaan pelayaran dan penerbangan yang terjadi di
seluruh wilayah NKRI.
3. Kelompok atau oknum tertentu yang berusaha menggagalkan
pelaksanaan Operasi SAR.
RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)
B. Musim
a) Daerah Kep Riau memiliki iklim laut tropis yang dipengaruhi oleh
angin musim, terdapat dua musim yaitu musim kemarau dan musim
hujan.Masa transisi diantara kedua musim tersebut disebut musim
pancaroba, curah hujan berkisar antara 0,9 - 375,8 mm. Dataran rendah
di bagian Selatan lebih lebar bila dibandingkan dengan dataran rendah di
bagian Utara, keadaan alam seperti ini besar sekali pengaruhnya
terhadap iklim di Kep Riau. Daerah Kep Riau bagian Selatan mempunyai
curah hujan lebih banyak dari bagian Utara terutama pada bulan
Desember sampai dengan Februari, dimana angin bertiup dari Barat dan
Barat laut, sedangkan pada bulan Agustus angin bertiup dari Timur dan
Tenggara, pada bulan Maret sampai Mei bertiup berubah-ubah arah.
b) Musim hujan terjadi pada bulan Desember s.d Februari dengan
curah hujan rata-rata 299,7 mm, jumlah curah hujan tertinggi pada bulan
Desember mencapai 375,8 mm sedangkan curah hujan terendah pada
bulan Mei mencapai 40,7 mm.
C. Kabut
a) Kabut tebal sering terjadi di malam dan pagi hari terutama pada saat
musim hujan, yaitu pada dataran tinggi yang berada di Kab. Kijang,
Kab. Kawal, Kab.P buncung, Kab. Berakit bagian Utara dan Kab. S.
enam bagian Selatan.
b) Kabut tebal terjadi pada musim hujan bisa terjadi pada siang hari
pada jam 05.00 s.d 09.00 Wib dan pada sore hari sekitar jam 18.00
s.d 21.00 Wib terutama pada daerah pegunungan.
D. Awan
Pada musim hujan antara bulan Desember sampai dengan Maret, awan
Cumulus posisi signifikan berada di Selatan Pulau Kep Riau dengan
RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)
kecenderungan akan berpeluang hujan ringan dengan pergerakan ke
arah Barat sampai dengan Barat Daya.
E. Suhu:
a) Suhu rata-rata : 26,0 C – 27,6 C
b) Suhu maksimum rata-rata : 28,4 º C – 30,4 ºC
c) Suhu maksimum terjadi pada bulan Januari : 30,4º C
d) Suhu minimum rata-rata : 23,7 º - 25,2 C
e) Suhu minimum terjadi pada bulan September : 25,2 º C
f) Kelembaban udara sekitar 79 hingga 85 %
g) Kelembaban rata-rata : 84 %
h) Kelembaban maksimum terjadi pada bulan Februari dan bulan
Maret : 97 %
i) Kelembaban minimum terjadi pada bulan Februari : 63%
F. Angin
a) Angin Barat terjadi pada musim hujan, yaitu pada bulan Desember
s.d Februari bertiup dari arah Barat ke Barat Laut, sedangkan
pada bulan Agustus angin bertiup dari arah Timur dan Tenggara pada
bulan Maret - Mei angin bertiup berubah-ubah arah dengan kecepatan
rata-rata 4-9 knot.
b) Angin Timur terjadi pada bulan Juni s.d Agustus bertiup dari arah
Timur ke Barat.
c) Pada bulan Maret s.d Mei angin bertiup berubah-ubah disebut angin
muson.
d) Kecepatan angin rata-rata 4 - 9 knots.
RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)
d) Kabut tebal terjadi pada musim hujan yang disertai angin, sehingga
mengganggu jarak pandang terutama untuk kapal-kapal yang melintas di
perairan Selat Bintan yang padat oleh lalu lintas kapal-kapal ikan dan
umum .Sedangkan pada musim kemarau jarak pandang relatif normal.
H. Keadaan Medan
Keadaan medan Pulau Kep Riau pada umumnya landai sehingga sangat
menguntungkan bagi pendaratan musuh. Kondisi jalan yang
menghubungkan antara kecamatan sudah diaspal, sedangkan jalan yang
menghubungkan antar desa-desa sebagian merupakan jalan diperkeras dan
jalan setapak sehingga pada musim hujan berbahaya untuk transportasi.
Pulau Kep Riau mempunyai nilai strategis dan politis yang di lintasi oleh
ALKI I serta sudah dikenal di seluruh manca negara.
I. Rintangan.
1) Penonjolan dan sistem pengairan. Di wilayah Kep Riau terdapat deretan
perbukitan, areal persawahan dan bangunan perhotelan serta banyak terdapat
sungai yang pada musim kemarau airnya sedikit bahkan kering.Tetapi bila
musim hujan sering banjir dengan tiba-tiba sehingga merupakan rintangan
terhadap kendaraan lapis baja dan gerakan pasukan Infantri.
a. Umum.
1. OMSP yang dilakukan oleh TNI untuk menghadapi ancaman yang sangat
kompleks, dilaksanakan secara aktif dalam memecahkan berbagai permasalahan
yang dihadapi bangsa Indonesia. OMSP dapat berbentuk operasi mandiri atau
operasi terpadu dalam rangka membantu pemerintah, tugas perdamaian dunia atau
sesuai keputusan/kebijakan pemerintah. Adapun salah satu sasaran penggunaan
kekuatan TNI pada OMSP adalah membantu pencarian dan pertolongan dalam
kecelakaan (Search and Rescue).
2. TNI Angkatan Laut dalam melaksanakan tugas OMSP membantu pencarian dan
pertolongan di laut dituntut memiliki kemampuan untuk melaksanakan penanganan
dan penanggulangan terhadap setiap kecelakaan yang terjadi di laut. Untuk
mewujudkan kemampuan tersebut, maka diperlukan pembinaan kekuatannya secara
terus menerus untuk mencapai tingkat kesiapan operasi dan mendukung
kesiapsiagaan operasi dalam mengemban tugas-tugas TNI. Latihan merupakan
salah satu metode dalam pembinaan kekuatan dan kemampuan unsur-unsur TNI
Angkatan Laut, termasuk penyelenggaraan Latihan Kesehatan Terpadu tahun 2016
(Latkesdu 16) yang akan digelar di Perairan Tj Uban.
RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)
(1) 2 – 24 jam - untuk kapal motor dan mempunyai alat
komunikasi.
(2) 2 – 4 jam - untuk kapal layar dan tanpa alat
komunikasi.
(2) Kapal yang kehilangan baling-baling atau terbakar yang tidak berhasil
dipadamkan oleh awaknya, kapal tenggelam, awak kapal yang harus melakukan
peran peninggalan kapal, awak/penumpang kapal yang memerlukan pelayanan
medis darurat dalam pelayaran
RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)
c. Visualisasi.
1) CB-1.
RSUD
TG.UBAN
RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)
2. CB-2.
RSAL
TG.PINANG
RSUD
LANTAMAL
IV TG.PINANG
RSUP
TG.PINANG
RSUD
TG.UBAN
b. Perbandingan CB.
Menggunakan analisa subyektif berdasarkan keuntungan dan kerugian (Advantage
and Disadvantage).
RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)
Catatan: CB 2 adalah yang terbaik karena mempunyai keuntungan yang lebih banyak
daripada kerugiannya.
4. CARA BERTINDAK
Berdasarkan telegram dari SMC kepada Dansatgaskes dalam rangka membantu korban-
korban kecelakaan MV.MALAYSIA EXPRESS yang lebih sehat namun perlu adanya
penanganan lebih lanjut maka di BKO kan unsur-unsur maritim sebagai berikut :
1. Untuk mengidentifikasi korban diperlukan kerjasama dengan pihak terkait antara lain
a. bea cukai
b. imigrasi
c. KKP
2. Dalam rangka mendukung keamanan dan proses evakuasi diperlukan kerja sama
dengan pihak Polair
3. Untuk mendukung Loigistik konsumsi (dapur umum) diperlukan kerja sama dengan
Dinas Sosial
4. Unsur pendukung sebagai berikut :
a. Regu Tandu di KRI Makasar : 4 Team
b. Regu Tandu di Dermaga Mentigi : 5 Team
c. Kal. Mapor : 1 Team
d. Km. Bea Cukai : 1 Team
e. Lap hang Tuah : 1 Team
5. Unsur Pendukung Unit Ambulance sebagai berikut :
a. Puskesmas Tanjung Uban
b. Puskesmas Sungai Kecil / Teluk Sebang
c. Puskesmas Berakit
d. PMI Tanjungpinang
RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)
e. PMI Tanjung Uban
f. Puskesmas Pancur
g. Puskesmas Kijang
h. Puskesmas kampung Bugis
i. Puskesmas batu X
j. KKP Tanjungpinang
k. BK. Auri
l. Polres
m. Puskesmas Kawal
n. BK. Mentigi
5. KESIMPULAN.
Kadiskes Lantamal IV
selaku
Staf Satgas Kesehatan
RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)
DINAS KESEHATAN
RAHASIA
(LATIHAN)