PEMBERIAN KEJADIAN

IKUTAN PASCA IMUNISASI

(KIPI )
No.Dok
No Revisi
S Tanggal
O Terbit
P Halaman 1/2

PUSKESMAS dr.Tutik
S. PARMAN Darmayanti
NIP. 19730621
200501 2 013

1. Pengertia Penatalaksanaan Kejadian Ikutan Pasca

n Imunisasi ( KIPI ) Adalah penanganan /
tindakan medis yang diberikan segara terhadap
tanda-tanda atau gejala-gejala yang di duga
terjadi akibat pemberian imunisasi

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah

untuk Penatalaksanaan Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi ( KIPI ).

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas S.Parman

Nomor :
Tentang Standar dan SOP layanan Klinis
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Imunisasi

5. Prosedur Pemantauan KIPI

1. Reaksi KIPI dibagi menjadi 2 yaitu reaksi
segera setelah penyuntikan dan reaksi lambat
2. Apabila terjadi reaksi segera (shock
anafilatik), maka langsung diatasi di tempat
kejadian sesuai SOP Penanganan Shock
Anafilatik
3. Apabila reaksi KIPI terjadi lambat (1 hari s/d
1 bulan) penyuntikan segera dirujuk ke
Puskesmas
4. Petugas imunisasi melakukan pelacakan
dengan :
a. Konfirmasi : memastikan KIPI / bukan
 b. Identifikasi : data kasus, vaksin, petugas
tata laksana tunggal / berkelompok, kasus
lain yang berkoordinasi petugas dinas
kesehatan
5. Petugas melakukan analisa tentang :
a. Klasifikasi
b. Penyebab
6. Petugas melakukan tindak lanjut :
a. Pengobatan
b. Pelaporan ke Dinas Kesehatan
c. Perbaikan mutu pelayanan
7. Petugas melakukan evaluasi :
a. Penatalaksanaan evaluasi
b. Pemantauan KIPI

Penanggulangan Kasus KIPI

A. Pencegahan primer terjadinya kasus KIPI
Untuk menghindari dan mengatasi terjadinya
KIPI dibutuhkan persiapan tertentu sebelum
dan pada saat pelaksanaan imunisasi.
 Tempat (ruangan yang dilengkapi dengan
tempat pembaringan)
 Alat dan Obat
- Tensimeter anak
- Infus set
- Spuit steril
- Adrenalin 1:10.000
- Deksametason suntik
- Cairan infus Nacl 0,9%/RL
 Fasilitas rujukan

B. Penanggulangan Medik Kasus KIPI

1. Petugas meneggakkan diagnose yang
diduga KIPI :
a. Reaksi lokal ringan seperti Nyeri,
eriteme, bengkak di daerah bekas
suntikan < 1 cm, dan demam
2. Petugas membuat rencana terapi dengan
melibatkan pasien
a. Petugas menjelaskan hasil pemeriksaan
fisik
b.Petugas menjelaskan terapi atau
tindakan yang akan diberikan
3.Petugas memberikan terapi dan atau
tindakan medis dengan persetujuan pasien
a. Kompres hangat
b. Jika nyeri mengganggu dapat diberikan
 paracetamol 10mg/Kg BB/kali
pemberian, usia <6 bulan :60mg/kali
pemberian, usia 6-12 bulan :
90mg/kali pemberian, usia 1-3
tahun :120 mg/kali pemberian
4.Petugas mendokumentasikan hasil
pelayanan klinis pada rekam medis

Unit Kerja Ruang imunisasi, Poli Umum dan Poli Anak