Anda di halaman 1dari 2

Berita tersebut telah tersebar di media sosial pada awal tahun ini, dan pihak rumah sakit tidak

tinggal
diam. Pihak rumah sakit bertindak cepat agar reputasi rumah sakit tersebut tidak menjadi semakin
buruk. Para dokter spesialis mata dan para petinggi rumah sakit tersebut telah merilis sebuah surat
terbuka kepada para netizen agar dapat memaafkan kesalahan oknum orang dalam yang telah
menyalahgunakan posisi dan kekuasaan mereka untuk berbuat serakah dan menipu pasien.

Para dokter spesialis mata tersebut mengatakan bahwa rumah sakit tidak memberikan izin untuk
merekomendasikan pasien menggunakan obat baru yang sangat ampuh dalam membantu pasien
mengatasi masalah pada mata mereka. Penelitian menunjukkan bahwa obat baru ini dapat membantu
mengobati masalah mata dalam 87% kasus tanpa harus melakukan operasi. Karena itu, rumah sakit
tidak mengeluarkan izin karena bisa menurunkan keuntungan yang mereka dapatkan.

Tak hanya itu, Kepala Bagian Dokter Spesialis Mata, Dr. Andi Hartanto, menyatakan disela-sela
wawancaranya dengan para reporter bahwa, "Manajemen rumah sakit tersebut telah berubah semenjak
awal pandemi, terlebih manajemen pernah mengatakan bahwasanya jika pihak rumah sakit tidak
mendapatkan pemasukan, maka rumah sakit ini bisa bangkrut. Akan tetapi itu tidak betul adanya,
karena rumah sakit telah mendapatkan bantuan dana dari donatur dan sumber lainnya, sehingga alasan
tersebut tidak valid. Jadi mungkin kalian dapat menyimpulkannya sendiri apa yang sebenarnya terjadi."

"Rumah sakit mata sekarang ini berjalan hanya untuk mendapatkan keuntungan saja, visi dan misi
mereka sudah tidak sejalan dengan yang sebelumnya kami anut, yaitu melayani pasien dengan sepenuh
hati." Ungkap Dr. Andi Hartanto

Banyak dokter yang memang sengaja mengarahkan pasien untuk melakukan operasi ataupun terapi
bertahap yang tidak hanya dilakukan sekali, melainkan berkali-kali. Terlebih lagi, sejak 2 tahun silam,
biaya operasi dan terapi bertahap meningkat pesat sedangkan kebutuhan pasien juga meningkat. Pasien
pun terpaksa untuk mengikuti segala arahan dokter agar dapat menyembuhkan penyakitnya, dan
mereka harus rela mengeluarkan banyak uang untuk itu.

Faktanya, saat ini telah ada metode pengobatan atau terapi yang lebih efektif dari operasi. Akan tetapi
pihak manajemen rumah sakit telah membungkam informasi tersebut agar tidak bocor ke ranah publik.
Metode tersebut telah terbukti dan teruji klinis, sehingga aman untuk digunakan siapa saja. Obat ini
tidak hanya tersedia di Indonesia, tetapi juga di negara-negara Eropa, di mana obat ini sudah lama
populer.
Seperti yang saya telah sampaikan sebelumnya, operasi mata sudah tidak dianjurkan lagi untuk
pengobatan mata, mengapa? Karena saat ini telah ada metode khusus yang dapat mengatasi
permasalahan mata tanpa operasi, tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari, dan tanpa efek samping.
Pada lebih dari 89% kasus kerusakan mata, 4-5 tahun setelah melakukan operasi mata, akan kembali
mengalami kerusakan yang serupa sehingga pasien harus kembali melakukan perawatan di rumah sakit.
Di sisi lain, obat baru tersebut dapat memulihkan penglihatan secara alami dan permanen, memulihkan
sel-sel di mata dan organ sekitarnya.

Obat untuk memulihkan penglihatan kabur dan kebutaan total ini ditemukan oleh seorang dokter mata
yang sangat berbakat - Dr. Ahmad.

Dr. Ahmad mulai mengerjakan proyek ini beberapa tahun yang lalu. Semuanya dimulai ketika istrinya
menginjak usia 50 tahun dan kondisi penglihatannya semakin memburuk. Dr. Ahmad bertekad untuk
menyelamatkannya dari kebutaan.

Dengan mengembangkan formula obat yang ia buat, Dr. Ahmad berhasil membantu istrinya dan banyak
orang lain yang memiliki penglihatan yang buruk.

Dr. Ahmad: Saya menciptakan formula ini untuk menyelamatkan istri saya dari kebutaan

Dalam laporan hari ini kita akan berbincang dengan Dr. Ahmad dan menggali lebih dalam bagaimana
obat ajaibnya dapat membantu memulihkan penglihatan yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai