Anda di halaman 1dari 8

PENTINGNYA PERIZINAN

PRAKTIK PROFESI
KESEHATAN GUNA
MENGHINDARI
MALPRAKTIK

OLEH : AHMAD LUTHFYLLAH ASY’ARI


NIM : 21142029101
DEFINISI PROFESI KESEHATAN
Menurut Anna Kurniati dan Ferry Efendi pengertian tenaga kesahatan
adalah Setiap orang yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non
formal yang mendedikasikan diri dalam berbagai upaya yang bertujuan
mencegah, mempertahankan serta meningkatkan derajad kesehatan masyarakat
yang terbagi menjadi beberapa profesi. Profesi kesehatan seperti dokter, bidan,
perawat, dan tenaga kesehatan lain diharuskan memiliki izin praktik. Sejak tahun
2011, semua tenaga kesehatan terutama tenaga strategis seperti bidan perawat
harus memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan izin praktik
DEFINISI MALPRAKTIK
Istilah malpraktik atau malpractice menurut Daris, Peter Salim dalam “The
Con- temporary English Indonesia Dictionary” perbuatan atau tindakan yang
salah, yang menunjukkan pada setiap sikap tinda- kan yang keliru. Jadi
malpraktik merupakan salah satu penyebab perselisihan/konflik antara profesi
kesehatan dengan pasien.
KASUS
HTEMPO.CO, Balikpapan Sejak 2006 hingga 2012, tercatat ada 182 kasus kelalaian medik --atau bahasa awamnya malpraktek--
yang terbukti dilakukan dokter di seluruh Indonesia. Malpraktek ini terbukti dilakukan dokter setelah melalui sidang yang dilakukan Majelis
Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI). "Akibat dari malpraktek yang terjadi selama ini, sudah ada 29 dokter yang izin
prakteknya dicabut sementara. Ada yang tiga bulan, ada yang enam bulan,” kata Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia,
Prof. Paul L Tahalele, Senin, 25 Maret 2013.
Menurut Paul, dicabutnya izin praktek tersebut seperti pukulan bagi dunia kedokteran. Karena, kata dia, dengan mencabut izin
praktek, sama saja menghukum dokter tersebut, dengan hukuman penjara di atas 10 tahun, bahkan hukuman penjara seumur hidup.
"Dokter tidak harus masuk penjara, cukup saja di cabut izinnya," katanya. Dokter, kata Paul, merupakan bagian dari masyarakat yang krusial,
yang sangat kental dibutuhkan oleh masyarakat. "Kalau izin dicabut itu sama saja dengan menghukum 10 tahun lebih, mungkin seumur
hidup. Sebab, dia tahu jika memulai praktek lagi orang tidak akan percaya. Jadi, oleh karena itu, ini harus dijaga,” katanya.
Dari 182 kasus malpraktek di seluruh Indonesia itu, sebanyak 60 kasus dilakukan dokter umum, 49 kasus dilakukan dokter bedah, 33 kasus
dilakukan dokter kandungan, dan 16 kasus dilakukan dokter spesialis anak. “Siasanya di bawah 10 macam-macam kasus yang dilaporkan,”
katanya.
Selain itu, ada enam dokter yang diharuskan mengenyam pendidikan ulang. Artinya, pengetahuan dokter kurang sehingga
menyebabkan terjadinya kasus malpraktek. “Mereka kurang dalam pendidikannya sehingga ilmu yang didapatkan itu kurang dipraktekn
atau terjadi penyimpangan dari standar pelayanan atau penyimpangan dari ilmu yang diberikan. Maka, dia wajib sekolah lagi dalam bidang
tertentu,” ucapnya.
Di samping kasus malpraktek, beberapa kasus lain yang juga ikut menjerat dokter ke ranah pidana hingga pencabutan izin praktek
di antaranya soal komunikasi dengan pasien, ingkar janji, penelantaran pasien, serta masalah kompetensi dokter.
Soal komunikasi ini juga yang sering dilaporkan, misalnya hanya periksa sebentar lalu dia keluar. Itu kan enggak boleh karena enggak puas
orang. Itu yang harus diperbaiki, komunikasi efektif dengan pasien. Dia harus menjelaskan penyakitnya apa, gejalanya apa, diberi apa, itu
harus dioperasi atau tidak. Jadi, waktu kita periksa, harus dijelaskan, sekarang semua harus jelaskan,” katanya.
Termasuk soal biaya, juga sering dikeluhkan pasien ataupun masyarakat, karena dokter sering dianggap bohong. “Misalnya sewaktu mau
operasi dikatakan semuanya Rp 20 juta, tapi setelah selesai ternyata kuitansi yang disodorkan Rp 30 juta. Ini kan juga namanya dianggap
dokter ingkar janji,” katanya.
Begitu juga kata Paul, soal tudingan dokter menelantarkan pasien, juga menjadi salah satu keluhan yang sering disampaikan
masyarakat. “Kadang dokter, ketika pergi hadiri kongres atau apa pun, tapi tidak memperkenalkan penggantinya. Harusnya dokter itu
memperkenalkan siapa penggantinya,” ujarnya.
CRITICAL PROBLEM

Pentingnya perizinan
praktik

Perselisihan konflik antara profesi kesehatan dan


pasien adalah adanya kesalahan atau kelalaian yang
menimbulkan malpraktik dan berakibat kerugian
yang diderita oleh pasien.
JUSTIFICATION PROBLEM

Upaya peningkatan kualitas pelayanan tersebut diperlukan keselarasan langkah yang


dinamis, Pasien yang ditangani secara interdisiplin baik di ruang rawat inap maupun
pelayanan kesehatan primer, meningkatkan kesinambungan asuhan, kepuasan pasien
serta mengurangi angka kematian dan juga mengurangi Malpraktik

Kolaborasi interprofesi juga merupakan strategi untuk mencapai kualitas hasil yang
dinginkan secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi dalam
kolaborasi merupakan unsur penting untuk meningkatkan kualitas perawatan dan
keselamatan pasien . Kemampuan untuk bekerja dengan profesional dari disiplin
lain untuk memberikan kolaboratif, dengan itu malpraktik akan jauh lebih berkurang.
THANKS!
Do you have any questions?

ahmadluthfyllah@gmail.com
+62 858 1523 2225
ahmadluthfyllah_

Anda mungkin juga menyukai