foot dari T1 sampai T4 menggunakan modalitas infra merah, electrical stimulation dan
1. Terdapat penurunan nyeri tekan dan nyeri gerak pada ankle dekstra
B. PEMBAHASAN
1. Nyeri
2,5
2
1,5
1
0,5
0
Terapi 1 Terapi 2 Terapi 3 Terapi 4
Hasil dari terapi pertama (TI) sampai terapi ke empat (T4) adanya
penurunan intensitas nyeri. Pada terapi pertama (TI) nilai nyeri diam: 1 yang
artinya tidak ada nyeri sampai terapi ke empat (T4). Pada nyeri tekan (TI)
nilainya 2 yang artinya nyeri ringan sampai terapi ke empat (T4) nilainya
menjadi 1 atau tidak nyeri. Sedangkan nyeri gerak pada terapi pertama (T1)
nilainya 2 sampai terapi ke empat (T4) nilainya menjadi 1 atau tidak nyeri.
Kesimpulan : adanya penurunan intensitas nyeri tekan dan nyeri gerak pada
ankle dextra.
2. Kekuatan otot
phalang phalang
T1 3 5 3 4 4 4
T2 4 5 3 4 4 4
T3 4 5 4 4 4 4
T4 4 5 4 4 4 4
6
5
4
3
2
1
0
T1 T2 T3 T4
Hasil dari terapi ke satu (T1) nilai kekuatan otot pada group otot
dorsofleksi 3. Setalah diterapi sampai empat (T4) kali terapi adanya peningkatan
kekuatan otot menjadi 4 yang artinya pasien bisa melawan tahanan minimal
peningkatan kekuatan otot pada dorsi fleksor dan everi ankle dextra pada terapi
ke empat (T4).
diluruskan jari tengah dan statis diluruskan dengan tibia. sedangakan gerakan
Bidang T1 T2 T3 T4
Hasi dari terapi pertama (T1) sampai terapi ke empat (T4) adanya
peningkatan lingkup gerak sendi pada gerakan dorsofleksi (sagital) dan eversi
Bidang T1 T2 T3 T4
Hasi dari terapi pertama (TI) sampai terapi ke empat (T4) adanya
peningkatan lingkup gerak sendi pada gerakan dorsofleksi (sagital) dan eversi
menggunakan mid line dengan titik patokan pada maleous lateral dextra ke
Pengukuran T1 T2 T3 T4
5 cm keatas 21 22 22 22
5 cm kebawah 27 27 27 27
setelah diterapi sampai empat kali terapi adanya peningkataan pembesaran otot
5. Evaluasi spasme
mengalami spasme. Apabila masih ada spasme nilai 1 sedangkan tidak ada
spasme 0.
Otot T1 T2 T3 T4
Gastrocnemius 1 1 0 0
Dari hasil pemberian terapi pertama (TI) sampai terapi ke empat (T4)
adanya spasme pada gastrocnemius dan tensor fascia latae. Setelah diterapi
tersebut.
6. Evaluasi aktivitas fungsional
Series 1
100
50
0
T1 T2 T3 T4