Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Dalam studi kasus ini,seorang pasien yang bernama Tn.Y dengan usia 43
tahun dengan diagnosa Tendinitis Supraspinatus. Berdasarkan pemeriksaan yang
dilakukan, maka penulis menyimpilkan bahwa masalah utama dari pasien
tersebut. Adanya nyeri diam, nyeri tekan,nyeri gerak, spasme, keterbatasan LGS,
dan penurunan kekuatan otot, setelah dilakukan terapi T1-T3 dengan modalitas
US, TENS, Exercise di dapatkan hasil adanya penunan nyeri tekan,nyeri
gerak,spasme, peningkatan LGS, dan peningkatan kekuatan otot.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Hasil Evaluasi Nyeri dengan VAS
Pengukuran tingkat nyeri dapat di lihat dengan menggunakan
VAS perubahan tingkat atau drajat nyeri dari evaluasi awal T1-T3

VAS
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Nyeri diam nyeri tekan nyeri gerak

T1 T2 T3

Berdasarkan grafik di atas dimana terlihat terjadi adanya


penurunan nyeri tekan dan nyeri gerak yang dilakukan selama 3x terapi
dengan pemberian US, TENS dan Exercise Pada nyeri diam T1 2
menjadi T3 1, nyeri tekan T1 4 menjadi T3 3,nyeri gerak T1 4 Menjadi
T3 3.
Hasil ini karena efek taraupeutik TENS (transcutaneuous
electrical stimulation) yang dapat mengurangi rasa nyeri karena
penggunaan elektroda yang diletakkan pada kulit dapat menghantarkan
inpuls listrik.Inpuls listrik tersebut berfungsi sebagai pemblok rasa nyeri
yang di rasakan oleh pasien,inpils nyeri yang di blok akan
mengakibatkan nyeri berkurang. Pemberian Tens dan Us mampu
meransang tubuh mengeluarkn endorphin yang dapat meningkatkan
relaksasi kemudian di ikuti penurunan nyeri.
4.2.2 Hasil Evaluasi LGS dengan Goneometer
Pengukuran LGS dapat di lihat dengan menggunakan
Goneometer dari evaluasi awal T1-T3
140

120

100

80

60
T1
40 T2
T3
20

0
i si i i si si al al
ns lF ek ks ks ta ta nt nt
ts e u u o o o o
Ek bd dd al
r lR iz iz
A A
rn r na hor hor
ts e te si si
Ek In d uk duk
ab ad

Berdasarkan grafik di atas dimana terlihat terjadi adanya


penurunan nya peningkatan LGS yang dilakukan selama 3x terapi
dengan pemberian Exercise Pada Ektensi-Fleksi T1 45-0-110 menjadi
T3 45-0-115, Abduksi-Adduksi T1 80-0-45 menjadi T3 90-0-55,
Eksternal-Internal Rotasi T1 50-0-90 Menjadi T3 60-0-90, Abduksi-
Adduksi Horizontar T1 30-0-130 tetap T3 30-0-130.
4.2.3 Hasil Evaluasi Kekuatan Otot dengan MMT
Pengukuran kukuatan otot dapat di lihat dengan menggunakan
MMT dari evaluasi awal T1-T3
6

3 T1
T2
T3
2

0
Fleksor Ekstensor Abduktor Adduktor ekstensor internal
rotasi rotasi

Berdasarkan grafik di atas dimana terlihat terjadi adanya


penurunan kekuatan otot yang dilakukan selama 3x terapi dengan
pemberian Exercise Pada otot fleksor T1 3 menjadi T3 4, ektensor T1 4
menjadi T3 5, abductor T1 3 Menjadi T3 4, Ekternal rotasi T1 3 menjadi
4, internal rotasi T1 4 Menjadi 5.

Anda mungkin juga menyukai