Anda di halaman 1dari 14

Carpal tunnel

syndrome
Kelompok 1
Anggota Kelompok
Resti Hilmy Sy
Tiara Wulandari
Sabilla Fitri Dianti
Hardi Yudian
M. Ridha Fahriansyah
Endang Wahyuni
Defenisi
CTS atau Carpal Tunnel Syndrome adalah sindroma dengan gejala kesemutan dan
rasa nyeri pada pergelangan tangan terutama 3 jari pertama yaitu ibu jari, telunjuk, dan
jari tengah sebagai akibat penebalan fleksor retinakulum yang kemudian menekan
syaraf medianus dalam terowongan karpal yang letaknya di pergelangan tangan.

Carpal tunnel syndrom dapat dibagi menjadi dua yaitu akut dan kronis, namun pada
sebagian kasus etiologinya tidak diketahui ( idiopatik ), terutama pada penderita lanjut
usia.
Etiologi
1. Sikap tubuh
2. Pekerjaan yang berulang
3. Fraktur radius distal
4. Tumor atau lesi do terowongan carpal
5. Idiopatik
Patofisiologi
Patofisiologi CTS melibatkan kombinasi trauma mekanik,
peningkatan tekanan, dan cedera iskemik pada saraf medianus
dalam terowongan karpal (Ibrahim, Khan, Goddard,& Smitham,
2012). Kompresi dalam CTS biasanya merupakan tekanan
biomekanis yang dikarenakan gerakan tangan berulang, gerakan
menggegam atau menjepit, posisi ekstrim pada pergelangan
tangan, tekanan lansung pada terowongan karpal, dan
penggunaan alat-alat yang bergetar (Sekarsari, Pratiwi, & Farzan,
2017).
Manifestasi klinis
1. Gejala dari CTS dapat berupa nyeri, parestesia dan mati rasa pada distribusi
distal saraf medianus yang meliputi ibu jari, telunjuk,jari tengah dan
setangah radial jari manis serta berkurangnya kekuatan cengkraman pada
tangan yang terkena
2. Nyeri yang dirasakan bersifat seperti terbakar, ditusuk-tusuk, atau baal.
Parestesia dan nyeri biasanya lebih banyak dirasakan pada tahap awal
perjalanan CTS, karena serat sensorik lebih rentan terhadap kompresi dari
pada serat motorik.
3. Gejala cenderung memburuk pada malam hari dan pada siang hari
kekakuan dirasakan saat melakukan aktivitas yang membutuhkan fleksi
pergelangan tangan atau elevasi tangan seperti mengemudi atau
memegang telepon untuk waktuyang lama
Pemeriksaan
1. Tes Phalen's
2. Tes Tinel
3. Wrist extention test
4. Wrist hand deformity index/ WHDI
( Aktifitas Fungsional)
Intervensi

1. Infra Red

2. Ultrasound

3. Terapi Manual

- Deep Transverse Friction

- ULTT 1
- Terima Kasih -
EVALUASI TERAPI
Evaluasi yang dilakukan:
A. Nyeri
Nyeri T1 T2 T3
Gerak 7 7 6
Tekan 8 7 6

B. LGS
LGS Gerakan T1 T2 T3
Aktif Ekstensi/fleksi S 50-0-35 S 50-0-35 S 55-0-40
Radial deviasi/ulnar deviasi F 20-0-35 F 20-0-35 F 20-0-35
Pasif Ekstensi/fleksi S 55-0-40 S 55-0-45 S 60-0-45
Radial deviasi/ulnar deviasi F 20-0-35 F 20-0-35 F 20-0-35
C. Aktifitas Fungsional
Skala Nilai
T1 T2 T3
Intensitas nyeri 3 3 2
Kesemutan da rasa kebas 3 3 2
Perawatan diri 3 2 2
Kekuatan 3 2 2
Menulis dan mengetik 2 2 2
Bekerja 3 2 2
Menyetir 2 2 2
Tidur 2 2 2
Pekerjaan rumah tangga 1 1 1
Rekreasi/ olahraga 1 1 1
Skor 23 20 18
HASIL TERAPI AKHIR
A. Nyeri

Dari hasil terapi terjadi penurunan nyeri pada pasien baik nyeri gerak maupun

nyeri tekan. Nyeri gerak berkurang dari 7 menjadi 6 dan nyeri tekan berkurang

dari 8 menjadi 6.

B. LGS
LGS Gerakan T3
Aktif Ekstensi/fleksi S 55-0-40
Radial deviasi/ulnar deviasi F 20-0-35
Pasif Ekstensi/fleksi S 60-0-50
Radial deviasi/ulnar deviasi F 20-0-35
C. Kemampuan Fungsional

Skala Nilai
T3
Intensitas nyeri 2
Kesemutan da rasa kebas 2
Perawatan diri 2
Kekuatan 2
Menulis dan mengetik 2
Bekerja 2
Menyetir 2
Tidur 2
Pekerjaan rumah tangga 1
Rekreasi/ olahraga 1
Skor 18
Kesimpulan
Program fisioterapi untuk carpal tunnel syndrome dengan
modalitas Infra Red, Ultrasound danTerapi Manual. Adapun
pemberian terapi ini bertujuan untuk mengatasi
problematik yang muncul pada pasien ini dengan
program 3 kali terapi. Pada terapi 1 dan 2 pasien masih
mengalami nyeri, kesemutan, kebas, dan keterbatasan
LGS pada pergelangan tangan kiri. Setelah diberikan
program fisioterapi pada pertemuan ke 3 diperoleh hasil
akhir bahwa adanya penurunan nyeri dan terjadi
peningkatan LGS dan Aktifitas Fungsional

Anda mungkin juga menyukai