Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR LANJUT


JUDUL PERCOBAAN 6
(SEL ELEKTROLISIS)

Oleh :
Nama :Fadhil Alwa Faridy Tgl Praktikum : 11-April-2022
NIM : F1061211020 Dikumpulkan : 17-April-2022
Prodi : Pendidikan Kimia Tgl :
Kelompok :4 Diterima Oleh :
Dikoreksi Tgl
Nilai : Nama Asisten
a. Disiplin :( )
b. Sistematika :( )
c. Isi :( )
Total :(100) (Faddal Kaswanto)

LABORATORIUM KIMIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2022
PERCOBAAN 6
PENENTUAN KADAR ASAM CUKA

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui reaksi elektrolisis larutan KI dengan C
2. Melindungi logam dari korosi
3. Untuk mengurutkan logam sesuai deret volta

B. PRINSIP PERCOBAAN
Prinsip kerja pada percobaan elektrolisis adalah menghubungkan
kutub negative dari sumber arus listrik ke katoda dan kutub postif ke
anoda. Kutub negative dari sumber listrik akan mendorong electron
mengalir ke katoda sehingga katoda bermuatan negative.
C. DASAR TEORI
Elektrokimia adalah bidang kimia yang mempelajari hubungan
antara reaksi kimia dan aliran listrik. Listrik adalah aliran benda
bermuatan seperti elektron. Reaksi kimia yang berhubungan dengan aliran
elektron adalah reaksi redoks, atau reaksi yang melibatkan pelepasan dan
perolehan elektron. Ada reaksi redoks yang terjadi secara spontan dan
tidak spontan. Reaksi redoks spontan dapat dirancang untuk menghasilkan
arus listrik yang dapat digunakan untuk menghasilkan kerja mekanis. Di
sisi lain, reaksi redoks tak disengaja dapat dilakukan dengan memasok
energi listrik eksternal. Reaksi elektrokimia melibatkan transfer elektron
bebas dari logam ke komponen dalam larutan (Burhanudin, 2014: 36).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam reaksi elektrolisis.


Reaksi oksidasi atau reduksi yang terjadi tergantung pada nilai standar
potensial reduksi masing-masing zat yang terlibat dalam elektrolisis.
Reaksi reduksi selalu terjadi di katoda. Reaksi yang terjadi tidak
tergantung pada jenis bahan elektroda dari mana ia dibuat. Reaksi yang
terjadi adalah reduksi kation atau molekul air selama elektrolisis. Di sisi
lain, reaksi oksidasi di anoda dipengaruhi oleh jenis bahan elektroda. Jika
anoda terbuat dari logam aktif, oksidasi logam aktif akan terjadi. Jika
anoda terbuat dari bahan inert, oksidasi anion atau molekul air akan terjadi
dalam sel elektrolisis.(Ena Marlina, 2013)
Elektrolisis adalah sel elektrokimia yang mengubah listrik menjadi
energi kimia. Sel elektrolisis terdiri dari catu daya, elektroda, dan larutan
elektrolit. Elektroda terdiri dari anoda dan katoda. Anoda tempat
terjadinya reaksi oksidasi, katoda tempat terjadinya reaksi reduksi. Waktu
reaksi pada elektroda tergantung pada kation anionik atau potensial
reduksi dari elektroda itu sendiri.(Arni Wiyati, 2020)

Dalam elektrolisis air, elektrolit digunakan sebagai katalis.


Elektrolit bertindak sebagai konduktor dan mengangkut arus melalui
pergerakan ion. (Gaikwad, 2004)

Elektroda adalah konduktor yang digunakan untuk melakukan


kontak dengan bagian nonlogam atau media rangkaian listrik [7].
Elektroda merupakan salah satu komponen terpenting dalam elektrolisis
air. Elektroda bertindak sebagai penghantar arus dari sumber tegangan ke
air yang dielektrolisis. (Ena Marlina, 2013)

Elektrolisis sendiri memiliki pengertian yaitu perubahan kimia atau


sebuah reaksi dekomposisi dalam suatu elektrolit yang dipengaruhi oleh
arus listrik. Sebuah elektrolit akan larut dalam sebuah pelarut polar dengan
cara terdisosiasi menjadi ion-ion positif dan ion-ion negative. Sebutan
untuk ion negative adalah anion, hal ini dikarenakan anion melalui larutan
tertarik ke muatan positif pada anoda, sedangkan ion positif disebut
dengan sebutan kation, yang dimana hal ini dikarenakan katoda melalui
larutan akan bergerak menuju muatan negative. Dalam elektrolisis terdapat
sebuah sebutan yaitu molekul polar yang memiliki muatan di ujung
molekulnya, yakni muatan positif dan negative. Muatan tersebut mampu
berinteraksi dengan muatan pada molekul polar lain untuk melarutkannya.
Dan juga pada antar molekul-molekul tersebut terjadi transfer atom
hydrogen yang dimana hal ini menyebabkan terbentuknya ion hydronium.
Penambahan zat pada elektrolit misalnya seperti asam, basa atau garam
yang dimana hal ini digunakan untuk meningkatkan konduktivitas air agar
proses elektrolisis air menjadi lebih cepat. Dalam sel elektrolisis pula
terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Dalam sel
elektrolisis terdapat hubungan kuantitatif, yang dumana hubungan
kuantitatif antar jumlah muatan listrik yang digunakan dan berapa banyak
jumlah zat yang terlibat dalam reaksi telah dirumuskan oleh Faraday. Hal
ini dapat terjadi dikarenakan yaitu terlibatnya reaksi reduksi-oksidasi yang
dimana mengandalkan peran partikel bermuatan sebagai penghantar
muatan listrik.

D. ALAT DAN BAHAN


Alat

No Nama Alat Ukuran Jumlah


1 Pipa U Standar 1
2 Tabung Reaksi Standar 5
3 Statif Standar 1
4 Gelas Ukur Standar 2
5 Pipet Tetes Standar 6
6 Corong Kaca 75 mm 1
7 Klem Standar 1
8 Alat Uji Elektrolit Standar 1

Bahan

No Nama Bahan Konsentrasi Jumlah


1 Cu - 5
2 Mg - 5
3 Fe - 5
4 Larutan MgSO4 6 ml 0,1 M
5 Larutan CuSO4 21 ml 0,1 M
6 Larutan ZnSO4 9 ml 0,1 M
7 Larutan Pb(NO3)2 9 ml 0,1 M
8 Larutan KI 15 ml 0,1 M
9 Larutan H2SO4 9 ml 0,1 M

E. SKEMA KERJA
F. HASIL PENGAMATAN
1. TABEL PENGAMATAN
ELEKTROLISIS CuSO4
No Perlakuan Hasil
Diambil 15 ml larutan CuSO4
Didapatkan 15 ml larutan
1 menggunakan pipet tetes dan
CuSO4 berwarna biru
gelas ukur
Dipasang pipa U pada statif Didapatkan pipa U yang
2
dan klem tegak lurus terpasang pada statif
Dimasukkan 15 ml larutan
Didapatkan 15 ml larutan
3 CuSO4 kedalam pipa U
CuSO4 di dalam pipa U
menggunakan corong kaca
Dimasukkan katoda kedalam Didapatkan paku didaam pipa
4
pipa U U
Dimasukkan alat uji elektrolit
sederhana dengan elektroda:
Anoda berisi lempeng Cu dan
5 Positif yaitu lempeng tembaga,
Katoda berisi paku
sedangkan elektroda negative
paku sebagai pengganti besi
Perhatikan dan amati Didapatkan gelembung pada
6
perubahan yang terjadi lempeng besi
7 Dilepaskan alat uji Alat uji terlepas
Diambil sampel disetiap anoda
Didapatkan sampel anoda
8 dan katoda menggunakan pipet
dan katoda
tetes
Diletakkan sampel tersebut
9 Sampel berada di pipet tetes
pada pipet tetes
Setiap sampel diuji
10 menggunakan lakmus merah Uji coba di lakukan
dan biru pada plat tetes
Setiap sampel yang diberikan
Lakmus merah diletkkan
11 lakmus merah tidak terjadi
disetiap katoda dan anoda
perubahan warna
Lakmus biru diletakkan Didapatkan lakmus biru
12
disetiap katoda dan anoda berubah menjadi merah

ELEKTROLISIS KI
No Perlakuan Hasil
1 Dipasang pipa U pada statif Pipa U terpasang pada statif
Dimasukkan larutan KI
Didapatkan larutan KI
2 sebanyak 15 ml ke dalam gelas
sebanyak 15 ml
ukur
Masukkan larutan KI yang
Larutan KI 15 ml berada di
3 sudah diukur ke dalam pipa U
Pipa U
sebanyak 15 ml
Diberi label masing-masing
Masing-masing ruang anoda
4 ruang anoda dan katoda pada
dan katoda sudah diberi label
pipa U
Dimasukkan alat uji sederhana
dengan elektroda: positif yaitu Terdapat
5
lempeng tembaga sedangkan gelembung-gelembung gas
elektroda negative yaitu paku
Diambil larutan katoda dan
anoda dengan menggunakan Didapatkan hasil lakmus
pipet tetes kemudian merah tetap berwarna merah
6
dimasukkan kedalam plat tetes dan lakmus biru berubah
yang berisi kertas lakmus yang menjadi warna ungu
sudah diberi label

DERET VOLTA
No Perlakuan Hasil
1 Diambil MgSO4 sebanyak 3 ml Didapatkan MgSO4 sebanyak
menggunakan pipet tetes 3 ml
kedalam gelas ukur
2 Dimasukkan masing-masing Didapat masing-masing
MgSO4 sebanyak 3 ml MgSO4 berada didalam
kedalam tabung reaksi. MgSO4 tabung reaksi 1 yang berisi
(1) yang berisi tembaga (2) dan tembaga dan tabung reaksi 2
MgSO4 yang berisi paku besi berisi paku besi
3 Diambil larutan CuSO4
Didapatkan CuSO4 sebanyak
sebanyak 3 ml menggunakan
3 ml
pipet tetes kedalam gelas ukur
4 Dimasukkan masing-masing
Didaptkan CuSO4 berada di
CuSO4 sebanyak 3 ml kedalam
dalam tabung reaksi 1 yang
tabung reaksi CuSO4 (1) yang
berisi Mg dan tabung reaksi 2
berisi Mg dan CuSo4 (2) yang
berisi paku besi
berisi paku besi
5 Didapatkan hasil tabung
Amati masing-masing tabung
reaksi MgSO4 (1) dan tabung
reaksi MgSO4 (1) dan MgSO4
reaksi MgSO4 (2) tidak
(2)
mengalami perubahan
6 Amati masing-masing tabung Didapatkan CuSO4 (1) Mg
reaksi CuSO4 (1) dan CuSO4 yang mengapung dan
(2) mengalami pelapukan
sedangkan CuSO4 (2) berisi
Fe, mengalami perubahan
menjadi paku yang berkarat
Diambil larutan ZnSO4
Didapatkan gelas ukur berisi
7 sebanyak 3 ml menggunakan
ZnSO4 sebanyak 3 ml
pipet tetes kedalam gelas ukur
Dimasukkan ZnSO4 sebanyak
Didapatkan masing-masing
3 ml kedalam tabung reaksi.
ZnSO4 berada di dalam
Tabung reaksi (1) dan tabung
tabung reaksi (1) dan tabung
8 reaksi (2).
reaksi (2). (1) Mg (3) Fe (2)
Tabung reaksi (1) : Mg
Cu. Tidak terjadi perubahan
Tabung reaksi (2) : Cu
reaksi
Tabung reaksi (3) : Fe
Diambil larutan PbNO3
sebanyak 3 ml menggunakan Didapatkan larutan PbNO3
9
pipet tetes dan dimasukkan ke sebanyak 3 ml
dalam gelas ukur
Dimasukkan PbNO3 pada Didapatkan
masing-masing tabung reaksi (1) : Mg, mengalami
10 (1). Mg pelapukan, sedangkan
(2). Cu (2) : Cu dan (3) Fe tidak
(3). Fe terjadi reaksi apapun
2. Persamaan Reaksi
3. Pembahasan
Pada percobaan kali ini yang berjudul Sel Elektrolisis yang
memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui reaksi elektrolisis larutan KI
dengan C, melindungi logam dari korosi, untuk mengurutkan logam sesuai
deret volta. Dengan prinsip yaitu menghubungkan kutub negative dari
sumber arus listrik ke katoda dan kutub postif ke anoda. Kutub negative
dari sumber listrik akan mendorong electron mengalir ke katoda sehingga
katoda bermuatan negative.

Pada percobaan sel elektrolisis ini langkah kerja untuk


menentukan Elektrolisis CuSO4 yang pertama Diambil larutan CuSO4
sebanyak 15 ml dengan konsentrasi 0,1 M menggunakan pipet tetes dan
gelas ukur menghasilkan Larutan CuSO4 berwarna biru muda sebanyak 15
ml. kemudian Dirakit statif lalu Statif terpasang. Dipasang pipa U pada
statif dan Pipa U terpasang pada statif. Dimasukkan larutan CuSO4 ke
dalam pipa U menggunakan corong menghasilkan Larutan CuSO4 berada
di dalam pipa U.

Diambil lakmus biru sebanyak 4 lembar dan lakmus merah


sebanyak 4 lembar menghasilkan Lakmus biru sebanyak 4 lembar dan
lakmus merah sebanyak 4 lembar. Dimasukkan alat uji elektrolit ke dalam
pipa U Terdapat gelembung yang banyak pada anoda dan terdapat sedikit
gelembung pada katoda. Diambil larutan pada ruang anoda dan katoda
dengan pipet tetes yang berbeda sebanyak 5 tetes ke dalam plat tetes
menghasilkan Larutan anoda dan katoda berada di dalam plat
tetes.Dimasukkan kertas lakmus biru ke dalam anoda menghasilkan Kertas
lakmus biru menjadi merah. Dimasukkan kertas lakmus merah ke dalam
anoda menghasilkan Kertas lakmus merah tetap merah. Dimasukkan
kertas lakmus biru kedalam katoda menghasilkan Kertas lakmus biru
menjadi merah. Dimasukkan kertas lakmus merah ke dalam katoda
menghasilkan Kertas lakmus merah tetap merah.

Pada percobaan sel elektrolisis ini langkah kerja untuk


menentukan Elektrolisis KI yang pertama Dirakit statif dan klem
kemudian Statif dan klem terpasang. Diambil larutan KI sebanyak 15 ml
dengan konsentrasi 0,1 m menggunakan pipet tetes dan gelas ukur
menghasilkan Larutan KI berwarna biru muda sebanyak 15 ml. Dipasang
pipa U pada statif lalu Pipa U terpasang pada statif. Dimasukkan larutan
KI ke dalam pipa U menggunakan corong lalu Larutan KI berada di
dalam pipa U. Diambil lakmus biru dan lakmus merah lalu Terambil
Lakmus biru dan lakmus merah . Dimasukkan alat uji elektrolit ke dalam
pipa U dan Terdapat gelembung yang banyak pada anoda dan terdapat
sedikit gelembung pada katoda. Diambil larutan pada ruang anoda dan
katoda dengan pipet tetes yang berbeda sebanyak 5 tetes ke dalam plat
tetes dan Larutan anoda dan katoda berada di dalam plat tetes. Lalu
Dimasukkan kertas lakmus biru ke dalam anoda menghasilkan Kertas
lakmus biru tetap biru. Lalu Dimasukkan kertas lakmus merah ke dalam
anoda menghasilkan Kertas lakmus merah tetap merah. Kemudian
Dimasukkan kertas lakmus biru kedalam katoda menghasilkan Kertas
lakmus biru tetap biru . Dimasukkan kertas lakmus merah ke dalam katoda
menghasilkan Kertas lakmus merah tetap merah

Pada percobaan sel elektrolisis ini langkah kerja untuk


menentukan Elektrolisis Deret Volta (Daya desak logam) yang pertama
Diambil larutan MgSO4-dengan konsentrasi 0,1 m sebanyak 6 ml dengan
menggunakan pipet tetes dan gelas ukur menghasilkan Larutan MgSO4¬
tidak berwarna sebanyak 6 ml. Diambil logam tembaga dan paku
menghasilkan Tembaga berwarna perunggu dan paku berwarna silver.
Dimasukkan larutan MgSO4 sebanyak 3 ml ke dalam tabung reaksi I dan
II menggunakan pipet tetes menghasilkan Larutan MgSO4 tidak berwarna.
Dimasukkan paku ke dalam tabung reaksi I yang berisi larutan MgSO4¬
menghasilkan Terdapat sedikit gelembung. Dimasukkan tembaga ke dalam
tabung reaksi II yang berisi larutan MgSO4¬ menghasilkan Terdapat
sedikit gelembung. Diambil larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,1 m
sebanyak 6 ml dengan menggunakan pipet tetes dan gelas ukur
menghasilkan Larutan CuSO4 berwarna biru muda. Dimasukkan larutan
CuSO4 sebanyak 3 ml ke dalam tabung reaksi I menggunakan corong
menghasilkan Larutan CuSO4 berwarna biru muda. Dimasukkan larutan
CuSO4 sebanyak 3 ml ke dalam tabung reaksi II menggunakan corong
menghasilkan Larutan CuSO4 berwarna biru muda. Dimasukkan paku
(Fe) kedalam tabung reaksi I menghasilkan Menghasilkan gelembung
yang sedikit dan paku semakin berkarat. Dimasukkan Mg ke dalam tabung
reaksi II menghasilkan Terdapat banyak gelembung dan Mg menjadi
berkarat serta mengambang sementara. Diambil larutan ZnSO4 dengan
konsentrasi 0,1 m sebanyak 9 ml menggunakan pipet tetes dan gelas ukur
menghasilkan Larutan ZnSO4 tidak berwarna sebanyak 9 ml. Dimasukkan
larutan ZnSO4 ke dalam tabung reaksi I, II dan III menggunakan corong
Larutan ZnSO4 tidak berwarna berada dalam tabung reaksi I, II, dan III.
Di masukkan paku kedalam tabung reaksi I menghasilkan Paku berkarat.
Dimasukkan tembaga ke dalam tabung reaksi II menghasilkan Tidak
mengalami perubahan. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi III
menghasilkan Terdapat banyak gelembung. Diambil larutan (PbNO3)2
dengan konsentrasi 0,1 m sebanyak 9 ml menggunakan pipet tetes dan
gelas ukur menghasilkan Larutan (PbNO3)2 tidak berwarna sebanyak 9
ml. Dimasukkan larutan (PbNO3)2 ke dalam tabung reaksi I,II, dan III
menggunakan pipet tetes menghasilkan Larutan (PbNO3)2 tidak berwarna.
Di masukkan paku kedalam tabung reaksi I menghasilkan Paku tidak
mengalami perubahan dan terdapat satu gelembung. Dimasukkan Mg ke
dalam tabung reaksi II menghasilkan Mg terkikis tetapi tidak terdapat
gelembung. Dimasukkan Cu ke dalam tabung reaksi III Tidak mengalami
perubahan dan tidak terdapat dalam gelembung. Diambil larutan FeSO4
dengan konsentrasi 0,1 M sebanyak 6 ml dengan menggunakan pipet tetes
dan gelas ukur menghasilkan Larutan FeSO4 berwarna kuning keruh
sebanyak 6 ml. Dimasukkan larutan FeSO4 ke dalam tabung reaksi I dan
II menghasilkan Larutan FeSO4 berwarna kuning keruh. Dimasukkan Cu
ke dalam tabung reaksi I menghasilkan Tidak ada perubahan. Dimasukkan
Mg ke dalam tabung reaksi II Terdapat banyak gelembung dan larutan
semakin keruh. Diambil larutan H2SO4 dengan konsentrasi 0,1 m
sebanyak 9 ml menggunakan pipet tetes dan gelas ukur menghasilkan
Larutan H2SO4 tidak berwarna sebanyak 9 ml. Dimasukkan larutan
H2SO4 ke dalam tabung reaksi I, II dan III Larutan H2SO4 tidak
berwarna. Di masukkan paku kedalam tabung reaksi Imenghasilkan Tidak
mengalami perubahan. Dimasukkan Mg ke dalam tabung reaksi II
menghasilkan Di terdapat banyak gelembung dan mg mengapung.
Dimasukkan Cu ke dalam tabung reaksi III menghasilkan Terdapat
gelembung yang sedikit.

Pada percobaan sel elektrolisis ini terdapat alat-alat praktikum


yang memiliki fungsi yaitu tabung reaksi sebagai wadah untuk
mereaksikan larutan. Rak tabung reaksi untuk penadah tabung reaksi
supaya tidak tumpah. Gelas ukur untuk mengukur larutan yang akan di
reaksikan .Pipa U . Corong kaca untuk memasukkan larutan supaya tidak
tumpah diluar tabung reaksi .Plat tetes untuk menguji sedikit larutan
dengan jumlah sedikit. Statif dan klem untuk menjepit pipa U. Pipet tetes
untuk mengambil larutan sedikit demi sedikit. Baterai berguna supaya alat
uji elektrolit berfungsi. Bola lampu untuk menandakan jika percobaan
berhasil maka lampu akan hidup. Kertas label berguna supaya dapat
mengetahui nama nama larutan agar tidak tertukar tukar. Alat uji elektrolit
untuk menguji larutan.

Pada percobaan sel elektrolisis ini terdapat bahan-bahan praktikum


yang memiliki fungsi yaitu Larutan CuSO4 ,Larutan KI, Larutan MgSO4,
Larutan ZnSO4, Larutan Pb(NO3)2, Larutan FeSO4, dan Larutan H2SO4
berfungsi sebagai larutan yang akan di uji sedangkan Fe (Paku), Mg
(Magnesium) dan Cu (Tembaga) berguna sebagai penguji dari larutan
larutann diatas.

Fungsi perlakuan dari percobaan sel elektrolisis ini untuk


menentukan elektrolisis CuSO4 antara lain Diambil larutan CuSO4
sebanyak 15 ml dengan konsentrasi 0,1 m menggunakan pipet tetes dan
gelas ukur agar larutan terukur dengan jelas. Dirakit statif untuk
memasang pipa U. Dipasang pipa U pada statif untuk mereaksikan alat uji
dengan larutannya. Dimasukkan larutan CuSO4 ke dalam pipa U
menggunakan corong supaya larutan tidak tumpah keluar. Diambil lakmus
biru sebanyak 4 lembar dan lakmus merah sebanyak 4 lembar untuk
menguji asam basa nya larutan. Dimasukkan alat uji elektrolit ke dalam
pipa untuk mengetahui larutan pada ruang katoda atau anoda yang lebih
banyak bereaksi . Diambil larutan pada ruang anoda dan katoda dengan
pipet tetes yang berbeda sebanyak 5 tetes ke dalam plat tetes supaya pas
nguji larutan pake kertas lakmus itu tidak sekaligus banyak. Dimasukkan
kertas lakmus biru dan merah ke dalam anoda dan katoda untuk
mengetahui asam dan basanya larutan tersebut.
Fungsi perlakuan dari percobaan sel elektrolisis KI ini untuk
menentukan elektrolisis antara lain Dirakit statif dan klem untuk
memasang pipa U. Diambil larutan KI sebanyak 15 ml dengan konsentrasi
0,1 m menggunakan pipet tetes dan gelas ukur agar larutan terukur dengan
jelas. Dipasang pipa U pada statif untuk mereaksikan alat uji dengan
larutannya. Dimasukkan larutan KI ke dalam pipa U menggunakan corong
supaya larutan tidak tumpah keluar. Dimasukkan alat uji elektrolit ke
dalam pipa U untuk mengetahui larutan pada ruang katoda atau anoda
yang lebih banyak bereaksi. Diambil larutan berwarna kuning dan
masukkan kedalam plat tetes untuk diuji dengan larutan amilum. Diuji
larutan warna kuning dengan larutan amilum agar mengatahui apakah
kandungan pada larutan amilum bisa mengubah larutan berwarna kuning.
Dimasukkan kertas lakmus biru dan merah ke dalam anoda dan katoda
untuk mengetahui asam dan basanya larutan tersebut.
Fungsi perlakuan dari percobaan sel elektrolisis ini untuk
menentukan Elektrolisis Deret Volta (Daya desak logam) antara
lainDiambil larutan MgSO4-dengan konsentrasi 0,1 m sebanyak 6 ml
dengan menggunakan pipet tetes dan gelas ukur agar larutan terukur
dengan jelas. Diambil logam tembaga dan paku untuk menguji larutan.
Dimasukkan larutan MgSO4 sebanyak 3 ml ke dalam tabung reaksi I dan
II menggunakan pipet tetes supaya larutan yang diambil tidak berlebihan
dan bisa di perkirakan. Dimasukkan paku ke dalam tabung reaksi I yang
berisi larutan MgSO4 untuk mengetahui apakah paku tersebut bereaksi
setelah dimasukkan dalam larutan. Dimasukkan tembaga ke dalam tabung
reaksi II yang berisi larutan MgSO4 untuk menguji apakah ada perubahan
pada tembaga setelah dimasukkan ke dalam larutan tersebut. Diambil
larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,1 m sebanyak 6 ml dengan
menggunakan pipet tetes dan gelas ukur pagar larutan bisa terambil sedikit
demi sedikit dan bisa diperkirakan jumlahnya Dimasukkan larutan CuSO4
sebanyak 3 ml ke dalam tabung reaksi I dan II menggunakan corong agar
larutan tidak tumpah tumpah di luar tabung reaksi. Dimasukkan paku (Fe)
kedalam tabung reaksi I untuk menguji apakah ada perubahan pada paku
setelah dimasukkan ke dalam larutan tersebut. Dimasukkan Mg ke dalam
tabung reaksi II untuk menguji apakah ada perubahan pada Mg setelah
dimasukkan ke dalam larutan tersebut. Diambil larutan ZnSO4 dengan
konsentrasi 0,1 m sebanyak 9 ml menggunakan pipet tetes dan gelas ukur
agar larutan bisa diambil sedikit demi sedikit dan bisa Diperkirakan
jumlahnya. Dimasukkan larutan ZnSO4 ke dalam tabung reaksi I , II dan
III menggunakan corong agar larutan tidak tumpah tumpah di luar tabung
reaksi. Di masukkan paku kedalam tabung reaksi I untuk menguji apakah
ada perubahan pada paku saat dimasukkan ke dalam larutan tersebut.
Dimasukkan tembaga ke dalam tabung reaksi II untuk menguji apakah ada
perubahan pada tembaga setelah dimasukkan ke dalam larutan tersebut.
Dimasukkan Mg ke dalam tabung reaksi III untuk menguji apakah ada
perubahan pada MG saat dimasukkan ke dalam larutan tersebut. Diambil
larutan (PbNO3)2 dengan konsentrasi 0,1 m sebanyak 9 ml menggunakan
pipet tetes dan gelas ukur agar larutan bisa diambil sedikit demi sedikit
dan bisa Diperkirakan jumlahnya. Dimasukkan larutan (PbNO3)2 ke
dalam tabung reaksi I, II dan III menggunakan pipet tetes dan corong agar
larutan tidak tumpah tumpah di luar tabung reaksi. Di masukkan paku
kedalam tabung reaksi I untuk menguji apakah ada perubahan pada paku
setelah dimasukkan ke dalam larutan tersebut. Dimasukkan Mg ke dalam
tabung reaksi II untuk menguji apakah ada perubahan pada Mg setelah
dimasukkan ke dalam larutan tersebut. Dimasukkan Cu ke dalam tabung
reaksi III untuk menguji apakah ada perubahan pada Cu setelah
dimasukkan ke dalam larutan tersebut. Diambil larutan FeSO4 dengan
konsentrasi 0,1 M sebanyak 6 ml dengan menggunakan pipet tetes dan
gelas ukur agar larutan bisa diambil sedikit demi sedikit dan bisa
Diperkirakan jumlahnya. Dimasukkan larutan FeSO4 ke dalam tabung
reaksi I dan II menggunakan corong dan pipet tetes agar larutan tidak
tumpah tumpah di luar tabung reaksi. Dimasukkan Cu ke dalam tabung
reaksi I untuk menguji apakah ada perubahan pada Cu setelah dimasukkan
ke dalam larutan tersebut. Dimasukkan Mg ke dalam tabung reaksi II
untuk menguji apakah ada perubahan pada MG setelah dimasukkan ke
dalam larutan tersebut. Diambil larutan H2SO4 dengan konsentrasi 0,1 m
sebanyak 9 ml menggunakan pipet tetes dan gelas ukur agar larutan bisa
diambil sedikit demi sedikit dan bisa Diperkirakan jumlahnya.
Dimasukkan larutan H2SO4 ke dalam tabung reaksi I, II dan III. Di
masukkan paku kedalam tabung reaksi I untuk mengunci apakah ada
perubahan pada Paku dimasukkan ke dalam larutan tersebut. Dimasukkan
Mg ke dalam tabung reaksi II untuk menguji apakah ada perubahan pada
Mg setelah dimasukkan ke dalam larutan tersebut. Dimasukkan Cu ke
dalam tabung reaksi III untuk menguji apakah ada perubahan pada Cu
setelah dimasukkan ke dalam larutan tersebut
Pada percobaan ini didapatkan Persamaan reaksi antara

Larutan KI diuji menggunakan larutan amilum agar mengetahui


apakah kandungan pada larutan amilum bisa mengubah larutan berwarna
kuning

Dan untuk perbandingan antara hasil percobaan dengan literatur


dapat dikatakan bahwa pada percobaan kali ini hasil percobaan sesuai
dengan literatur.

DAFTAR PUSTAKA
Arni Wiyati, S. (2020). Modul Pembelajaran SMA KIMIA. Surabaya: Direktorat
SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
Gaikwad, K. (2004). Development of asolid Electrolyte for Hydrogen
Production”. . South Florida: Engineering University of South Florida.
Skoog, D. A. (1995). Principle of Instrumental Analysis 6th ed. Saunders Collage
Pub, Philadelpin.
Isyana SYL. (2010). Perilaku sel elektrolisis air dengan elektroda stainless steel.
Staff pengajar Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY.
Wulansari. (2013). Pengaruh Elektroda Grafit-Grafit, Aluminium-Grafit, dan
Seng-Grafit pada Elektrolisis Cobalt (Co2+) Dengan Pengotor Ion Seng
(Zn2+). E-Journal Karya Ilmiah SI. UNDIP, Vol 1, No 1.

LAMPIRAN
LAMPIRAN PLAGIARISME
Lampiran Plagiarisme Daster

Lampiran Plagiarisme Pembahasan

Lampiran Percobaan
Lampiran Elektrolisis Larutan KI
Lampiran Elektrolisis larutan CuSO4
Lampiran Pretest

Anda mungkin juga menyukai