ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan menganalisis pengaruh kerja berlebih (work overload) terhadap keinginan keluar
dari organisasi (turnover intention) pegawai bank pada kantor perbankan di Surakarta. Jam kerja yang
tinggi dan ditambah dengan adanya work overload menyebabkan karyawan merasa tidak aman dan
tidak nyaman terhadap keadaan pekerjaannya dan tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
ketidakamanan itu sehingga mendorong seseorang untuk keluar dari pekerjaannya dan mencari
pekerjaan lain yang lebih baik dari sebelumnya. Alasan terbesar yang diberikan selain dari beban kerja
yang berat adalah urusan keluarga, tidak jarang para karyawan menjadi kekurangan waktu untuk
bersama keluarganya. Hal ini menjadikan karyawan tersebut tidak dapat menjalankan
tanggungjawabnya dalam pekerjaan dan keluarga secara seimbang sehingga mengakibatkan terjadinya
work-family conflict yang akhirnya mendorong peningkatan turnover intention. Penelitian ini
menggunakan 100 responden dari beberapa kantor perbankan di Surakarta. Sampel dipilih
menggunakan metode purposive sampling. Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan
Pemodelan Persamaan Struktural/ SEM (Structural Equation Modeling). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa work overload dapat meningkatkan turnover intention melalui work family conflict.
198
Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171
Vol 4, Number 1, Januari 2020 E- ISSN: 2580-5819
digunakan untuk mengukur masa kerja (berapa (perhatian) yang lebih harus diselesaikan dalam
lama pekerja tetap pada pekerjaan) serta kepuasan jangka waktu tertentu. Beban kerja yang terlalu
atau ketidakpuasan kerja. Menurut Abelson berlebihan atau terlalu sedikit dapat menimbulkan
(1987) turnover intention adalah keinginan gangguan atau penyakit akibat bekerja. Beban
individu untuk meninggalkan organisasi lain guna kerja yang berlebihan dapat menimbulkan
mencari alternatif pekerjaan lain. Keletihan yang kelelahan baik fisik maupun mental dan reaksi-
ada pada saat bekerja sering kali membuat reaksi emosional seperti sakit kepala, gangguan
karyawan menjadi terbebani dengan pencernaan dan mudah marah. Sedangkan beban
pekerjaannya, seseorang tersebut menjadi kerja yang terlalu sedikit, di mana pekerjaan yang
terbebani dan menafsirkan bahwa pekerjaan yang terjadi karena pengulangan gerak, akan
dikerjakan berat. Karena adanya perasaan menimbulkan rasa kebosanan (Gawron, 2008).
terbebani akan pekerjaannya pastinya akan ada Setiap pekerja dapat merasakan beban
niat untuk meninggalkan perusahaan tempat kerja yang berbeda-beda, hal ini berkaitan dengan
seseorang tersebut bekerja. Penyebab turnover adanya perbedaan pemahaman, penghayatan,
karyawan pastinya bukan hanya beban kerja pengalaman, serta kemampuan tiap individu
terhadap perusahaan, ketidakpuasan kerja dan terhadap pekerjaannya. Hal ini tentunya berkaitan
lingkungan kerja yang tidak mendukung juga dengan munculnya turnover intention individu di
pasti akan mempengaruhi niat untuk mana dalam pekerjaan pastinya setiap karyawan
meninggalkan perusahaan tersebut. Salah satu memiliki niat untuk meninggalkan perusahaan
faktor yang dikemukakan oleh Allen dan Meyer yang disesuaikan dengan kebutuhan seseorang
(1997) yaitu faktor atribut peran dan pekerjaan tersebut masing-masing (Dewi, 2013). Karena
meliputi tantangan pekerjaan, lingkup jabatan, adanya beban kerja, menimbulkan suatu intensi
pengorbanan, tingkat kesulitan dalam pekerjaan, untuk meninggalkan perusahaan, setiap orang
ambiguitas peran, dan konflik peran. Hal ini menginginkan kenyamanan dalam pekerjaannya,
merupakan beban kerja yang dirasakan, di mana apabila seseorang merasa tidak nyaman dengan
membutuhkan aktivitas mental dan fisik dari suatu pekerjaannya, maka seseorang tersebut pasti
karyawan. Gawron (2008) mendefinisikan beban akan ingin mencari pekerjaan yang lebih baik
kerja sebagai seperangkat tuntutan tugas, sebagai daripada sebelumnya. Xiaoming et al., (2014)
upaya, dan sebagai kegiatan atau prestasi. Beban dalam penelitiannya menjelaskan beban kerja
dapat berupa beban fisik maupun beban mental. memiliki efek dengan turnover intention bahwa
Beban fisik dapat dilihat dari seberapa banyak semakin besar beban kerja maka semakin besar
karyawan menggunakan kekuatan fisiknya, dan juga turnover intention suatu karyawan tersebut.
juga dapat berupa beban kerja mental yang dapat Sebaliknya, semakin kecil beban kerja maka
dilihat dari seberapa besar aktivitas mental yang semakin kecil juga turnover intention pada suatu
dibutuhkan untuk mengingat hal-hal yang karyawan.
diperlukan, konsentrasi, mendeteksi Setiap perusahaan membutuhkan
permasalahan, mengatasi hal-hal yang tak terduga karyawan sebagai tenaga kerja yang menjalankan
dan membuat keputusan dengan cepat yang setiap aktivitas yang ada dalam organisasi
berkaitan dengan pekerjaan sejauh mana tingkat perusahaan. Ketika seorang karyawan merasakan
keahlian dan prestasi kerja yang dimiliki individu. tidak mampu menjaga harmonisasi antara
Sehingga dapat dikatakan bahwa suatu pekerjaan tuntutan terhadap perusahaan yaitu bekerja
merupakan beban kerja bagi karyawannya jika dengan baik dengan masalah kehidupan pribadi,
memiliki beban kerja fisik maupun mental. Beban maka seorang karyawan tersebut memilih untuk
kerja yang dirasakan oleh seorang pekerja dapat mencari alternatif pekerjaan lain atau berhenti dari
menjadi faktor penekan yang menghasilkan perusahaan dan memilih perusahaan lain yang
kondisi-kondisi tertentu, sehingga menuntut menganggap akan pentingnya work life balance.
manusia memberikan energi atau konsentrasi Sementara ketika seseorang tidak mampu
199
Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171
Vol 4, Number 1, Januari 2020 E- ISSN: 2580-5819
200
Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171
Vol 4, Number 1, Januari 2020 E- ISSN: 2580-5819
untuk karyawan mencapai 15% - 25%. Survei tuntutan pekerjaan. Ketegangan psikologis ini
yang dilakukan oleh PwC Indonesia menunjukkan muncul ketika tuntutan pekerjaan dianggap
bahwa sumber daya manusia di industri melebihi kapasitas karyawan. Kelebihan
perbankan sering memindahkan perusahaan, 54% beban kerja yang dirasakan adalah sejauh
responden pindah untuk mendapatkan manfaat mana karyawan diminta untuk melakukan
yang lebih baik, sementara 37% responden lebih banyak pekerjaan daripada tanggung
mengatakan mereka mencari tempat kerja lain jawab yang diharapkan dalam periode tertentu
untuk peningkatan karir (Bisnis.com) . Topik (Tabassum, et al., 2017). Karyawan dalam
mengenai turnover intention mendapat perhatian perusahaan secara konstan diminta untuk
cukup besar dalam kajian manajemen dan mengambil beban kerja dengan tenggang
keperilakuan saat ini. Terdapat berbagai macam waktu yang tidak dapat diraih. Faktanya,
faktor yang dapat mempengaruhi turnover kondisi kelebihan pekerjaan dan lebih sedikit
intention. Dalam penelitian ini rumusan masalah waktu untuk menyelesaikan pekerjaan
terbagi menjadi tiga hal. Pertama, pengaruh work merupakan tuntutan paling umum dalam
overload terhadap turnover intention. Kedua, lingkungan kerja karyawan (Moore, 2000).
berdasarkan dukungan empiris dan teoritis yang Ahuja et al. (2007) menetapkan bahwa work
ada, peneliti juga tertarik untuk menguji pengaruh overload secara signifikan mempengaruhi
work-family conflicts pada turnover intention. keseimbangan kehidupan kerja sehingga
Ketiga, penulis ingin menguji pengaruh work- muncul niat berpindah. Salah satu alasan atau
family conflicts sebagai variabel mediasi faktor yang menyebabkan turnover intention,
pengaruh work overload pada turnover intention. di mana perubahan pekerjaan dapat
disebabkan oleh beban kerja yang sangat
berat dari perusahaan yang menciptakan
BAHAN DAN METODE tekanan kerja sehingga karyawan tidak dapat
mengimplementasikannya. Bothma dan
Landasan Teori Roodt (2013) dalam penelitian mereka
1. Pengaruh Work Overload terhadap menyatakan bahwa work overload memiliki
Turnover Intention hubungan yang sangat kuat dan searah dengan
Menurut Menteri Pemberdayaan turnover intention, yang berarti bahwa jika
Aparatur Negara (1997), pengertian beban beban kerja semakin tinggi maka intensitas
kerja adalah sekumpulan atau sejumlah perpindahan karyawan juga akan meningkat
kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu dan sebaliknya, jika beban kerja semakin
unit organisasi atau pemegang jabatan dalam rendah maka keinginan karyawan untuk
jangka waktu tertentu. Setiap orang pernah berpindah juga akan berkurang. Berdasarkan
mengalami beban kerja yang terlalu berat uraian penelitian sebelumnya maka dapat
(work-overload) pada sesuatu waktu. Beban disimpukan hipotesis:
kerja berlebihan (work-overload) adalah
suatu kondisi yang terjadi bila lingkungan H1: Work Overload berpengaruh positif
memberi tuntutan melebihi kemampuan terhadap Turnover Intention
individu. Dengan demikian yang dimaksud
dengan beban kerja adalah sejumlah kegiatan 2. Pengaruh Work Family Conflicts terhadap
atau tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh Turnover Intention
pekerja dalam jangka waktu tertentu. Sejalan Banyak penelitian menyimpulkan work
dengan pernyataan tersebut Anitei, et al., family conflicts memiliki hubungan yang
(2015) mendefinisikan overload kerja sebagai signifikan dengan turnover intention
interaksi antara tanggung jawab kerja aktual karyawan (Noor dan Maad, 2008). Keinginan
dengan tekanan psikologis yang berasal dari yang tinggi untuk meninggalkan perusahaan
akan menyebabkan lebih banyak pekerjaan
201
Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171
Vol 4, Number 1, Januari 2020 E- ISSN: 2580-5819
dan ketidaksetaraan keluarga di antara terkadang seorang pekerja harus bekerja dari
karyawan (Adams et al., 1996). Work family pagi hari sampai dengan larut malam
conflicts terjadi ketika aktivitas pekerjaan sehingga mereka mengabaikan keluarga. Hal
mengganggu tanggung jawab individu dalam ini tentu saja menimbulkan kecemburuan dari
lingkungan keluarga. Misalnya, individu pihak keluarga dimana mereka merasa
membawa pulang pekerjaan dan berusaha diabaikan karena anggota keluarga tersebut
untuk menyelesaikannya dengan terlalu fokus dan memikirkan pekerjaannya
mengorbankan waktu keluarga (Noor, 2003). Jam kerja yang panjang dan beban kerja yang
Jika individu terus menerus menghadapi berat merupakan pertanda langsung akan
bentrokan yang sedang berlangsung dan yang terjadinya konflik pekerjaan keluarga.
belum terselesaikan antara pekerjaan dan Konflik seperti ini pasti akan dialami oleh
perannya dalam keluarga, seseorang akan setiap pekerja, bagi para pekerja yang mampu
memutuskan untuk mencari pekerjaan lain. menghadapi konflik ini maka mereka akan
Dengan demikian dapat memaksimalkan niat menemukan kepuasan dan kemudahan dalam
mereka untuk meninggalkan organisasi (Noor bekerja karena mereka mampu mengatur dan
dan Maad, 2008). menghadapi konflik yang mereka alami
Amstad, et.al., (2011) menyatakan antara pekeraan dan keluarga, tetapi bagi para
bahwa salah satu efek work family conflicts pekerja yang tidak mampu menghadapi
terkait dengan pekerjaan adalah turnover konflik ini, maka ada kemungkinan mereka
intention. Hasil penelitian juga menunjukkan harus meninggalkan salah satu dari dua
bahwa turnover sering terjadi karena adanya pilihan yaitu keluarga atau pekerjaan. Tentu
pertentangan tanggung jawab antara saja ini merupakan pilihan yang berat karena
pekerjaan dan keluarga. work family conflicts kita harus memilih salah satu dari dua hal
memiliki hubungan positif dengan turnover yang paling penting didalam hidup kita.
intention (Greenhaus et al., 2006) di mana Menurut James L. Gibson, setiap orang
konflik dalam keluarga yang muncul dapat pernah mengalami beban kerja yang terlalu
mempengaruhi perilaku seorang karyawan berat (work-overload) pada sesuatu waktu.
dalam bekerja seperti terlambat Beban kerja berlebihan (work-overload)
menyelesaikan pekerjaan dan permasalahan adalah suatu kondisi yang terjadi bila
kehadiran. Penelitian yang dilakukan lingkungan memberi tuntutan melebihi
Tabassum et al., (2017) menunjukkan bahwa kemampuan individu. Sedangkan menurut
work family conflicts memiliki efek positif Riggio, dalam dunia industri beban kerja yang
dan signifikan terhadap turnover intention.. berlebihan terjadi apabila suatu pekerjaan
Artinya, semakin tinggi konflik yang menuntut kecepatan kerja, hasil kerja, dan
dirasakan seseorang, semakin tinggi konsentrasi yang berlebihan dari
keinginan orang tersebut untuk meninggalkan karyawannya. Beban kerja berlebihan
perusahaan sehingga dapat disimpulkan dipercaya sebagai salah satu sumber yang
hipotesis: paling besar menyebabkan keinginan seorang
H2: Work family conflicts berpengaruh positif karyawan untuk berpindah pekerjaan.
terhadap turnover intention. Keinginan berpidah dapat terjadi jika
para pekerja merasa bahwa konflik dalam
3. Pengaruh Work Overload terhadap keluarga menghambat pekerjaan dan terlalu
Turnover Intention yang dimediasi oleh banyak dan beragam pekerjaan yang harus
Work Family Conflict dilakukan, atau tidak cukup waktu yang
Pekerjaan yang terlalu berat dan tersedia untuk menyelesaikan tugas yang
keluarga yang terabaikan tentu merupakan dibebankan. Berdasarkan uraian tersebut
masalah mendasar bagi seorang pekerja, dapat diduga bahwa:
202
Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171
Vol 4, Number 1, Januari 2020 E- ISSN: 2580-5819
H3: Work Overload berpengaruh positif 2013). Sehingga penelitian ini secara keseluruhan
terhadap Turnover Intention melalui Work menggunakan lima belas item kuesioner.
family conflicts.
203
Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171
Vol 4, Number 1, Januari 2020 E- ISSN: 2580-5819
Tabel 1. Tabel 2.
Hasil Goodness-of-Fit Model Hasil Uji Hipotesis
Regression
Goodness Weight Estimate SE CR P Ket
Nilai yang
of Fit Hasil Evaluasi Work overload
Diharapkan
indeks
,895 ,043 12,785 ,048 Sig
2 Diharapkan 20,77 Baik work-family
x -
kecil conflicts
Chi Square work-family
Probabilitas ≥ 0,05 0,054 Baik conflicts
,787 ,056 17,776 ,008 Sig
CMIN/DF ≤2 1,733 Baik Turnover
GFI ≥ 0,90 0,980 Baik Intention
AGFI ≥ 0,90 Baik Work overload
0,954
TLI ≥ 0,90 0,985 Baik Turnover
,855 ,071 16,495 ,016 Sig
CFI ≥ 0,90 0,991 Baik Intention
RMSEA ≤ 0,08 0,050 Baik
Sumber: Data diolah (2019) Sumber: Data diolah (2019)
204
Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171
Vol 4, Number 1, Januari 2020 E- ISSN: 2580-5819
205
Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171
Vol 4, Number 1, Januari 2020 E- ISSN: 2580-5819
206