Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

TOLERANSI DALAM HAL PERBEDAAN BUDAYA ANTARA SEDEKAH BUMI


DAN GREBEG MAULID DI DESA INDRODELIK

Dosen Pengampu :
Catur Sugiarti, S.H.,M.H.

Disusun Oleh :

Siska Ariyanti (152210026)

Admnistrasi Bisnis (Kelas A)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


UPN VETERAN YOGYAKARTA
2021
TOLERANSI DALAM HAL PERBEDAAN BUDAYA ANTARA SEDEKAH BUMI
DAN GREBEG MAULID DI DESA INDRODELIK

Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing
sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan
pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Sehingga dalam Filsafat Pancasila dapat
diartikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan
kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertian secara
mendasar dan menyeluruh. Dalam hal ini filsafat Pancasila memiliki fungsi dan peranan
sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan
sehari-hari, dalam tatanan hidup berbangsa, bermasyarakat dan bernegara bagi bangsa
Indonesia.
Pancasila sebagai filsafat negara juga diartikan sebagai ideologi kolektif yaitu cita-cita
bersama seluruh bangsa Indonesia. Mengapa Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena
Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para
pendahulu kita yang kemudian dituangkan dalam suatu system yang tepat. Oleh karena itu
Pancasila tersusun secara sistematis dan harmonis bersifat integral dan hirarkis saling
menjiwai dan dijiwai antara sila yang satu dengan sila yang lainnya, sehingga menjadi satu
kesatuan yang utuh.
1.1 Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan wawasan atau cara pandang seseorang terhadap sesuatu
yang digunakan sebagai acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam
bersosialisasi dengan masyarakat dan alam sekitarnya. Seperti halnya pancasila yang
digunakan sebagai dasar negara dan juga sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
Pandangan hidup suatu bangsa merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan bangsa tersebut. Bangsa yang tidak memiliki pandangan hidup berisiko
mudah terombang-ambing dalam menjalani kehidupannya. Sehingga pancasila sebagai
jati diri dan kepribadian bangsa yang merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup
dan sudah ada sejak lama, serta berkembang di akar pribadi dan budaya bangsa
Indonesia. Oleh karena itu pandangan hidup ini merupakan bagian dari filsafat pancasila,
sebab pandangan hidup sebagai pedoman dalam hal kehidupan yang akan kita ambil
nantinya, baik dalam hal budaya, agama,dan nilai-nilai yang terkandung di masyarakat.
1.2 Nilai Pemikiran
Nilai pemikiran merupakan suatu cara pandang atau cara berfikir kita dalam
menyikapi sikap, permasalahan, budaya, agama, dan lain sebagainya baik di masyarakat
maupun keluarga. Sehingga nilai pemikiran ini sangat berhubungan sekali dalam
kehidupan kita sehari-hari. Nilai pemikiran ini merupakan bagian dari filsafat pancasila
karena dalam kehidupan haruslah adanya ajaran pemikiran yang tertanam dalam diri
sendiri tentang bagaimana bersikap di masyarakat yang baik dan memiliki sopan santun.
Sehingga adanya nilai pemikiran ini membuat kita bisa mengambil nilai-nilai yang ada di
lingkungan keluarga dan masyarakat lalu kemudian bisa menjadi pelajaran mana nilai
kehidupan yang baik dan buruk.
1.3 Pembentukan Ideologi
Pembentukan Ideologi Pancasila sangatlah penting di mulai sejak dini baik di
lingkungan keluarga maupun di masyarakat. Pembentukan Ideologi bisa di lakukan
dengan menanamkan pada anak berupa nilai-nilai dalam kehidupan, norma-norma yang
ada di masyarakat, dan citi-cita bangsa luhur bangsa Indonesia. Karena semakin
berkembangnya zaman dan masuknya globalisasi yang semakin maju membuat adanya
penyimpangan tentang tujuan Ideologi Pancasila. Pendidikan orang tua itu sangatlah
penting untuk bisa mendidik anaknya mencapai cita-cita yang di inginkan dan bisa
mengetahui dan menerapkan nilai dan norma di masyarakat yang baik dan benar.
Sehingga pembentukan Ideologi Pancasila ini juga masuk kedalam filsafat pancasila
sebab pembentukan Ideologi mendorong untuk membentuk karakter seseorang agar
memahami bagaimana kehidupan di masyarakat dan memahami bagaimana cita-cita
bangsa Indonesia yang benar.
1.4 Implementasi
Dari pembahasan di atas ada contoh budaya implementasi di daerah saya, yaitu
tentang budaya Sedekah Bumi dan Grebeg Maulid. Di daerah saya tepatnya di Desa
Indrodelik terbagi menjadi dua dusun yaitu dusun Indro dan Kisik. Kedua dua dusun ini
memiliki budaya yang berbeda, dalam dusun kisik adanya budaya sedekah bumi yang
dimana acaranya itu memberikan hasil panen dilakukan setiap musim panen 1 tahun satu
kali. Adat tersebut di gelar sangat ramai adanya pembagian hasil panen ke masyarakat
dengan cara keliling kampung kemudian saling berebut mengambil hasil panen yang
dibawah oleh masyarakat desa Kisik, para warga dusun Indro juga ikut dalam acara
tersebut, sebelum adanya acara juga warga dusun Indro juga kerja bakti di setiap RT nya
masing-masing untuk mempersiapkan adanya adat Sedekah Bumi yang mengelilingi
desa. Sedangkan di dusun Indro sendiri adanya acara Grebeg Maulid di masjid setiap
bulan maulid dengan nantinya ada pembagian buah dan makanan lainnya yang itu juga di
ikuti oleh warga dusun Kisik. Dari perbedaan budaya dan tradisi tersebut sudah
mencerminkan bentuk pandangan hidup masyarakat untuk mengikuti budaya yang mana,
adanya nilai pemikiran masyarakat tentang perbedaan budaya dan mengambil nilai
positifnya dan adanya penanaman ideologi pada anak bahwasanya meskipun adanya
perbedaan budaya yang ada toleransi itu harus tetap dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai