16
pembimbing lapangan serta apabila ada tugas yang kurang jelas penulis
berkoordinasi dengan pembimbing lapangan.
17
3.3 Uraian Kegiatan Kunjungan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Online
Berikut kegiatan beserta uraian Kunjungan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang
dilaksanaka secara online:
1 Unit of Quality Assurance Material & Product Devya Nurul Amalia (SI Pusat)
2 Green Mining For Sustainable Future Eko Purnomo, S.T. (SI Pusat)
5 Cement Mill, Ball Mill, Vertical Mill Process Chalid Nurdin, S.T. (SI Pusat)
6 Perencanaan dan Evaluasi Produksi di PT Semen Indonesia M. Agus Prayitno (SI Pusat)
Pabrik Tuban
7 Flow Semen di Packer Achmad Syaefudin, S.Kom.
(SI Pusat)
8 Pemeliharaan EPDC (Electrostatic Precipitator & Dust Hasan Mujahid, S.T. (SI Pusat)
Collector
9 Operasi Utilitas Imam Suhadi (SI Pusat)
18
- Menganalisa semen yang masuk dan keluar silo serta mengatur releasenya
- Melaksanakan kalibrasi internal alat-alat laboratorium serta memantau
kalibrasi alat-alat laboratiorium dan timbangan
- Melayani penyelesaian keluhan pelanggan
- Menjaga kestabilan kualitas pile batubara sesuai dengan kebutuhan produksi
Untuk menjamin kualitas material dan produk, Unit of Quality Assurance
Material & Product melakukan pengujian dengan mengambil beberapa sample
dan mengujinya di laboratorium. Berikut kegiatan yang dilakukan untuk
menjaga mutu bahan baku dan produk:
19
Lab Batubara Melakukan pengujian Raw coal tongkang Kadar abu, kadar
incoming batubara air, zat terbang,
kalori, total sulfur,
HGI
Lab Kertas Melakukan uji kertas - Kuat sobek, kuat
kraft tarik,kuat regang,
gramatur, porositas
Lab BBA Melakukan pengujian Cocopeat dan sekam Kadar air, kalori
bahan bakar alternatif padi
Jaminan Muti Produk
Laboratorium
Lab Kimia Semen Melakukan pengujian Semen in silo dan out X-ray, hilang pijar
kimia semen silo (LOI), bagian tidak
larut, free lime
Lab Fisika Semen Melakukan pengujian Semen in silo dan out Setting time, false
fisika semen silo set, kuat tekan,
pemuaian dengan
autoclave, blaine,
mesh
Lab Batubara Melakukan pengujian Raw coal (CCT, pile Kadar abu, kadar
batubara untuk dalam) dan air, zat terbang,
keperluan operasional pulverized (ex coal kalori
mill)
20
Gambar 3. 2Flow Penambangan Batu Kapur dan Tanah Liat
21
2. Stripping of Overburden pengupasan lapisan tanah pucuk dengan
menggunakan Buldozer dan Excavator
3. Sampling pengambilan sampe material untuk mendapatkan komposisi
kandungan material
4. Digging & Loading penggalian dan pengangkutan tanah liat ke alat
pengangkut dengan menggunakan Backhoe, Excavator dan Loader
5. Hauling pengangkutan tanah liat ke stock pile
6. Storaging stocking material tanah liat ke stock pile dengan penataan
dalam benuk kolom-kolom sesuai dengan klasifikasi berdasarkan
kualitas material
7. Feeding to Crusher pengangkutan material ke crusher
3. Crusher Operation
Unit Crusher Operation memiliki tugas pokok merencanakan, mekoordinasi,
melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pengorperasian peralatan crusher
22
secara efektif dan efisien serta kegiatan perawaran mandiri untuk mendukung
kelancaran operasi peralatan.
Material yang telah ditambang akan dibawa ke crusher untuk dihancurkan
menjadi ukuran yang lebih kecil sebelum masuk ketahap selanjutnya. Salah satu
gangguan operasional yang sering terjadi adalah belt sobek karena ada material
logam asing yang tersangkut
4. Cement Mill, Ball Mill, Vertical Mill Process (Section of Finish Mill)
Pada Section of Finish Mill terdapat proses penggilingan akhir dengan
menggunakan ball mill dan vertical mill. Penggilingan akhir merupakan proses
penggilingan dan mixing material setengah jadi yaitu klinker dengan
penambahan bahan addictive berupa gypsum, kapur, tras, fly ash dengan
proporsi yang sesuai dengan spesifikasi semen. Tujuan dari proses ini adalah
memproduksi semen dengan tingkat kehalusan tinggi agar menghasilkan tingkat
reaktivitas dan kuat tekan semen yang baik. Selain itu proses penggilingan
terakhir bertujuan untuk memantau kualitas semen dengan cara mengukur luas
permukaan spesifik (blaine) dan residu hasil ayakan produk (mesh).
23
Gambar 3. 4 Vertical Mill
Vertical Mill merupakan alat yang dilengkapi dengan 3 main roll dan 3
support roll sebagai media grinding. Proses pada vertical mill data terjadi
karena adanya pemberian tekanan yang kuat pada lapisan material tujuannya
untuk meretakkan partikel-partikel material. Pada vertical mill, roller
dioperasikan dengan menggunakan sistem hidrolik.
24
Gambar 3. 6 Roller pada Vertical Mill
Gambar 3. 7 Roller
25
Kontrol dan evaluasi pencapaian produksi berupa laopran harian dan laporan
bulanan. Yang dilaporkan pada laporan harian adalah Laporan Harian Produksi,
Laporan Penerimaan, Pemakaian, Stok Bahan, Laporan Stok Terak & Semen,
Laporan Produksi Kiln dan Laporan Produksi Finish Mill. Sedangkan yang
dilaporkan pada laporan bulanan adalah laporan Poduksi berupa excel dan SAP.
26
pengisian semen yang sebelumnya dilakukan pengecekan kesesuaian antara
truck, jumlah kantong, kode maupun jenis kantonh dengan sata SIPS.
8. Operasi Utilitas
Unit Operasi Utilitas bertanggung jawab dalam pengelolaan air (water
treatment), pengelolaan IDO/ Solar heat-up Kiln, menyediakan Power
Emergency untuk area Kiln dan Cooler, pemenuhan udara tekanan plant air
(mengoperasikan compressor central).
a. Pengelolaan Air (Water Treatment)
Produk yang dihasilkan dari water treatment adalah air bersih dan air proses
atau air pendingin. Air bersih digunakan untuk sanitasi perkantoran dan water
spray (conditioning tower, clinker cooler, vertical mill Tuban 4, OK mill),
27
sedangkan air proses atau air pendingin digunakan untuk heat exchanger/ oil
cooler RKC. & finish mill, oil cooler compressor central dan pendingin AC
central. Untuk air tanpa treatment digunakan untuk air hydrant (diambil
langsung dari raw water).
28
Gambar 3. 10 Distribusi IDO
Level tangki IDO diukur setiap hari untuk mengetahui stock actual IDO
dan pengiriman IDO dilakukan melalui jalur darat.
c. Power Emergency
d. Plant Air
Plant Air digunakan untuk melayani peralatan pneumatic di area RKC,
aerasi Mix Bin, dan peralatan instrumentasi.
29
perhitungan semen dilakukan dengan tiga tahapan pengujian yaitu pengujian
kimia, pengujian XRF dan pengujian fisika.
Pengujian kimia meliputi analisa komposisi kimia yang dinyatakan dalam
bentuk oksidai kimia. Pengujian dilakukan dengan Wet Analysis dan X-ray
Analyzer. Pengujian XRF dilakukan dengan menggunakan metode analisa
panjang gelombang radiasi yang dipancarkan oleh suatu benda. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan X-ray Spectrometer. Pengujian fisika meliputi
pengujian normal konsistensi, false set, kuat tekan, setting time, autoclave,
blaine dan mesh.
30
12. Alternative Fuel dan Material ke-3
Unit kerja Alternative Fuel dan Material ke-3 bertanggung jawab dalam
perencanaan, pengelolaan dan evaluasi jenis serta sumber AFR dan material
ketiga. Mengkoordinir, mengawasi dan mengevaluasi pengoperasian peralatan
AF dan material ketiga. Melaksanakan maintenance mandiri agar operasional
peralatan pendukung AF dan material ketiga dapat berjalan dengan lancar.
Mengkoordinasi, mengawasi serta mengevaluasi penataan material ketiga yang
datangpada storage Tuban 1,2,3,4. Membuat perencanaan, pengelolaan dan
evaluasi kontrak kebutuhan transportasi material ketiga (batu kapur) antar plant
dan akitvitasnya. Merencanakan serta mengimplementasikan kebersihan
lingkungan kerja diarea storage material ketiga dan AF. Melakukan pemenuhan
regulasi untuk menangani B3.
31
- Oli bekas
Calsiner ILC Kiln
- Kluber
Tuban 2
- Grease bekas
- Resin, SBE murni Mix dengan Raw
Coal
- Gypsum (natural, purified)
- Trass
Material ketiga
- Batu kapur dolomit dan batu japur Finish Mill Tuban
(additive material
high grade 1-Tuban 4
cement mill)
- GBFS (blast furnace slag)
- Fly ash on spec
No Kegiatan Pembimbing
1 Rekap absensi manual (lembur, change shift, cuti, sakit, Dewi Setyaningsih
dispensasi, alpa)
2 Input lembur ke program SPL Dewi Setyaningsih
32
3 Pembuatan laporan TPM dan Arsip Dokumentasi Akbar Yunan
Kegiatan
4 Keliling area pabrik Akbar Yunan
5 Scan dokumen dan kliping nota untuk reimbursement Dewi Setyanigsih
6 Rapat Eko Purwanto, Akbar Yunan
1. Rekap Absensi Manual (Lembur, Cuti, Sakit, Dispensasi, Alfa, Change Shift)
Rekap absensi manual dilakukan dengan menggunakan excel, dimana data
yang di input di dapatkan dari blanko (cuti,dispensasi dan change shift), lembar
surat perintah lembur dan surat keterangan sakit dari dokter yang diserahkan
oleh karyawan yang bersangkutan, biasanya blanko diletakan diatas meja ruang
admin. Pada rekap absensi manual, input data dilakukan satu persatu
berdasarkan keterangan yang tertera pada blanko. Rekap absensi ini dilakukan
setiap hari tujuannya agar tidak ada blanko yang terlewat dan dapat
meringankan pekerjaan pada akhir bulan.
33
Gambar 3. 11Rekap Absensi Manual
34
Setiap akhir bulan sebelum dilakukan closing akan dilakukan cross check
antara data rekap absensi manual khusus lembur dan data program SPL.
Kemudian pada awal bulan akan di lakukan pembuatan sheet excel baru untuk
rekap absensi di bulan tersebut. pembuatan sheet tersebut dilakukan dengan cara
meng-input jadwal dari setiap karyawan berdasarkan jadwal yang sudah ada.
36
Gambar 3. 15 Surat Perintah Lembur Perorangan
37
2. Input Lembur ke Program SPL (Surat Perintah Lembur)
Program SPL merupakan sebuah program yang rancang oleh PT Swabina
Gatra untuk pencatatan kerja lembur yang di jalankan oleh karyawan. Lembur
dilakukan ketika ada pekerjaan yang harus dilakukan di luar jam kerja seperti
perbaikan mesin pada jam istirahat, back up karyawan yang tidak masuk. Selain
itu ada lembur wajib selama 2 jam yang dilakukan karyawan pada hari ke-6
yaitu shift 3 pukul 05.00-07.00.
38
Gambar 3. 17 Program SPL
Setiap lembur yang dilakukan karyawan akan di input kedala program SPL.
Input dilakukan setiap hari setelah mengerjakan rekap absensi manual. Data
yang di input di dapat dari lembar surat perintah lembur. Sebelum melakukan
input data, perlu melakukan login kemudian memilih fitur olah data selanjutnya
pilih borongan khusus. Setelah tampilan program seperti gambar 3.13, pada
bagian informasi kepala blanko Surat Perintah Lembur/SPL pilih unit kerja
sesuai dengan perusahaan untuk penulis unit kerja dipilih yang Packing Plant
Ciwandan. Setelah itu melakukan pengisian nomor blanko dengan
menyesuaikan tanggal pada bulan yang berjalan. Pengisian nomor blanko dapat
dilakukan sekaligus dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 30 atau 31 pada bulan
yang berjalan. Biasanya pengisian momor blanko dilakukan sekaligus agar
ketika hendak melakukan input lembur tidak perlu mengisi nomor blanko lagi
dan hanya perlu memilih sesuai dengan tanggal yang tertera pada lembar surat
perintah lembur.
39
Gambar 3. 18 Program SPL
Setelah informasi kepala blanko SPL telah terisi, input lembur dapat
dilakukan. Sebelum input lembur, perlu dipastikan nomor blanko sesuai dengan
tanggal yang tertera pada lembar surat perintah lembur. Setelah memastikan
bawa nomor blanko telah sesuai, input lembur dapat dilakukan dengan mengisi
nomor pegawai yang melakukan lembur, kemudian jam lembur dan mengisi
pekerjaan yang dilakukan pada saat lembur.
40
Gambar 3. 20 Program SPL
Apabila ada kesalahan input, data dapat di rubah dengan cara klik pada fitur
rubah (gambar 3.15) kemudian rubah data yang di inginkan, setelah itu klik
simpan. Begitu pula dengan fitur hapus (gambar 3.15), apabila ada data yang
ingin di hapus klik kolom pada tabel (gambar 3.16) kemudian klik hapus maka
data akan terhapus.
41
Gambar 3. 21 Schedule Inspeksi dan List Abnormalitas
42
Gambar 3. 22 Before After Penyelesaian Abnormalitas
43
4. Keliling Area Pabrik
Keliling area pabrik dilakukan disela-sela kegiatan utama bersama dengan
pembimbing lapangan. Kegiatan ini dilakukan mulai dari area security sampai
dengan dermaga, tujuannya agar penulis mengetahui bagaimana keadaan
dilapangan. Berikut dokumentasi penulis ketika berkeliling area pabrik
Security check
Security dan
Timbangan
Kantor
timbangan
44
TPS libah B3 TPS limbah
B3
Mesin
palletizer
Palletizer
Proses rezak
45
Gudang
kantong
Cone silo
Packer
46
Ruang CCR
Proses
checker bag
Ruang
compressor
47
5. Scan Dokumen dan Kliping Nota untuk Reimbursement
Penulis melakukan arsip untuk beberapa dokumen yaitu lembar SPL, blanko
cuti, change shift dan dispensasi, serta surat keterangan sakit dari dokter. Selain
dokumen itu penulis juga membantu mengarsip laporan keuangan. Arsip
dilakukan dengan cara scan dokumen-dokumen tersebut menjadi soft file agar
ketika dokumen asli rusak, admin masih memiliki arsip. Selain itu penulis juga
membantu untuk kliping nota bukti transaksi berdasarkan laporan keuangan
variabel cost.
6. Rapat
Disela-sela kegiatan utama, penulis diajak untuk mengikuti beberapa rapat
seperti rapat progress pembongkaran tahap 1 PT Semen Padang, rapat TPM dan
diskusi mengenai inovasi yang dilakukan di Packing Plant Ciwandan.
48
Gambar 3. 24Program SPL
49
Gambar 3. 25 Program SPL
50
2. Program SPL melebihi budget dan PT Swabina Gatra belum menetapkan budgeting
di program SPL
Solusi untuk kendala ini adalah menghubungi pihak PT Swabina Gatra
untuk melakukan pengecekan program dan menangani permasalahan tersebut.
Apabila telah mendapat konfirmasi dari PT Swabina Gatra bahwa program telah
diperbaiki, maka input lembur dapat dilakukan.
3. Foto dokumentasi tidak memenuhi kriteria
Solusi untuk kendala ini adalah mencari foto dokumentasi yang lain yang
memenuhi kriteria untuk dijadikan data before after penyelesaian abnormalitas.
Untuk foto-foto dokumentasi yang tidak memenuhi kriteria akan di download dan di
jadikan arsip.
51