KELOMPOK 5
ANGGOTA KELOMPOK
Elyarna Shania W. Gina Mai Heny
25000118130191 25000118140234
Crusher
Terjepit Terpotong Terjatuh ke alat crusher
Storage
Terjatuh ke tempat
Terkena emisi debu Terpeleset Terpapar bahan kimia
penyimpanan
Raw Mill
Terpapar bahan kimia Terkena emisi debu Terjatuh ke alat penggiling
Unit Pekerja
1. Quarry 1. Klin
2. Cruisher 2. Cement
3. Raw Mill Packing
3. Cement Mill
Pelaksanaan Surveilans
Pelaksanaan surveilans secara berkala dilakukan selama 6
bulan sekali. Dilaksanakan selama 7 hari kerja.
Perencanaan
Persiapan Personil Peralatan Yang
DIbutuhkan
Untuk mempermudah kegiatan
surveilans tentunya harus ada petugas a) Instrumen Kuisioner
yang sesuai dengan bidangnya. Berikut b) High Volume Dust Sampler (HVDS)
adalah daftar personel dalam c) Low Volume Dust Sampler (LVDS)
pelaksanaan surveilans PT Semen d) Spirometer (Pemeriksaan Paru-paru)
Baturaja Divisi Produksi.
1. HSE Perusahaan 10 orang
2. Ketersediaan personil pemeriksa
kesehatan klinik perusahaan
1 dokter, 3 perawat, 1 petugas
administrasi
2
PELAKSANAAN
SURVEILANS KESEHATAN
KERJA
A. Pra Surveilans
● Sebelum pelaksanaan surveilans kesehatan kerja, petugas bagian HSE
melakukan brifing dan pengarahan kepada pekerja bagian unit
produksi PT. Semen Baturaja mengenai maksud dan tujuan serta
teknis pelaksanaan surveilans kesehatan kerja yang akan di lakukan.
● Jika terdapat pekerja yang tidak bersedia untuk dilakukan atau
dilibatkan dalam surveilans maka wajib membuat surat pernyataan
bermaterai. Pekerja tersebut tidak dapat menuntut apabila nantinya
yang bersangkutan terindikasi penyakit akibat kerja akibat paparan
debu silika
B. Pengumpulan Data Surveilans
1. Pengukuran Tingkat Pajanan pada Pekerja
Menggunakan Alat Ukur/Instrumen berupa Kuisioner dengan pertanyaan berkaitan
dengan kondisi kesehatan pekerja PT Semen Baturaja.
Data diolah menggunakan aplikasi SPSS dan Ms.Excel. Metode pembuatannya mengikuti
kaidah pembuatan tabel, grafik dan peta/denah perusahaan sesuai paparan yang ada. Grafik
atau tabel menjelaskan Perkembangan maupun distribusi kasus PAK akibat paparan bahan
kimia (debu silika) pada PT Semen Baturaja. Sedangkan peta/denah menjelaskan mengenai
tingkat paparan bahan kimia di setiap tempat di perusahaan.
D. Analisis dan Interpretasi Data
Setelah dilakukan pengolahan data maka dapat diperoleh hasil yang selanjutnya dibahas dan
dibandingkan dengan peraturan maupun perundang-undangan yang ada, maka didapatkan
hasil :
1. Pekerja yang memiliki PAK akibat terpapar pajanan kimia debu silika
2. Kelompok rentan/population at risk (Penyakit bawaan, umur, gejala, dll)
3. Hasil analisis kadar debu silika di perusahaan dibawah/diatas NAB
4. Tempat di perusahaan yang memiliki kadar paparan debu silika tinggi.
Dari data tersebut maka dapat diambil tindakan pencegahan maupun rehabilitasi bagi
pekerja khususnya dampak dari paparan bahan kimia (debu silika) terhadap kesehatan
pekerja.
1. Identifikasi Bahaya
Dapat mengetahui bahaya-bahaya yang terdapat di tempat kerja sehingga
bisa melakukan pencegahan dan penanganan supaya tidak terpapar atau
mengurangi paparan pada pekerja. Selain dari bahaya yang sudah diketahui
saat perencanaan surveilans, ada kemungkinan ditemukanya bahaya baru
saat proses surveilans dilakukan sehingga dapat menjadi deteksi dini dari
resiko penyakit lainnya. Menentukan prioritas kebutuhan pekerja untuk
melakukan pekerjaannya dengan menghilangkan, mengganti, atau
mengurangi paparan bahaya.