Anda di halaman 1dari 44

CPOB KELOMPOK VI

PRODUKSI DI PT. PRAFA


ANGGOTA :
LITA RIZKIKA SARI
HASTI RIZKY WAHYUNI
MARTINA
FITRIA ROSARI
M. NURYADIN
SHENI
RINDA DESTIANA
PRODUKSI
PRINSIP
Produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan; dan memenuhi
ketentuan CPOB yang menjamin senantiasa
menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan
mutu serta memenuhi ketentuan izin pembuatan dan
izin edar.
Dispensary
Penimbangan
Dokumen:
1.MO dan MRD
2.BPR (Batch Production Record)
3.Label Penimbangan

Bahan baku yang ditimbang adalah bahan yang telah released QC


minimal 10 hari kalender sebelum ED dan RD, namun bahan salut
minimal 1 bulan.
SD yang diperbolehkan 0,5 % dari berat sesungguhnya sehingga
berat yang boleh ditimbang adalah 95% dari kapasitas timbangan
dan berat minimum yang boleh ditimbang adalah 200x readibility.
Hal penting ... Penimbangan

1. Penimbangan bahan aktif dilakukan terakhir kali


setelah semua bahan selesai ditimbang
2. Bahan baku golongan betalaktam-cephalosporin
dilakukan di gudang betalaktam-cephalosporin,
selain ini dilakukan di dispensary
3. Penimbangan produk injeksi dilakukan di bawah
LAF
Tahap penimbangan

line clearance = nama produk, no batch, Dokumen bersih = Nama alat, inisial
tabgal, Nama dan no. batch produk nama karyawan yang membersihkan,
yang ditimbang sebelumnya, checklist tanggal, jam mulai dan selesai
(pemeriksaan suhu, Rh, Perbedaan pembersihan, produk sebelumnya, no
tekanan antar ruang sat penimbangan, batch produk tersebut, tanggal dan
Ruang timbang, alat, drum, pallet paraf pernyataan alat bersih oleh
bersih, ruang timbang bebas dari kepala bagian/ supervisor
penimbangan sebelumnya)
Warehouse (Gudang)
Tugas dan tanggung jawab bagian
gudang :
Mengelola penerimaan, penyimpanan, dan pengelaran
semua inventaris yang meliputi bahan baku, bahan
kemas dan obat jadi, serta barang non inventory yang
berfungsi untuk menunjang kegiatan pabrik.
Memonitor persediaan bahan baku, bahan kemas, dan
obat jadi.
Pembagian Gudang :
1. Gudang bahan baku Prafa
terdiri dari :
 AC Area  bahan yang tidak tahan suhu tinggi
 Cool Storage Area  untuk bahan yang mudah meleleh
 Non AC Area  untuk bahan yang dapat disimpan di suhu
kamar
 Ruang Peralatan
2. Gudang bahan kemas  untuk menyimpan semua
bahan yang dipakai pada proses pengemasan. Terdiri
dari :
 Ruang AC  untuk label, alu-foil, leaflet
 Ruang non AC  box, botol, ampul, vial, rubber stopper
3. Gudang bahan kemas dan bahan baku P&G
terdiri dari :
 Ruang AC
 Ruang Non AC
4. Gudang Obat jadi Prafa dan P&G
 AC Area  untuk obat yang perlu penyimpanan pada
suhu 250C
 Cool Storage Area  untuk produk injeksi
 Non AC Area  untuk obat jadi yang tidak
memerlukan syarat khusus penyimpanan
 Quarantine Area  untuk obat yang masih dalam
pemeriksaan QC terutama obat-obat kembalian dari
distributor.
5. Gudang Umum
untuk menyimpan :
 barang-barang non inventory seperti barang teknik (kabel,
spare part mesin, perkakas)
 Peralatan kantor (kertas, kapas, tisu, dan alat tulis)
Produksi Sediaan Solid Non
Betalaktam
Produksi Sediaan Solid Non Betalaktam
 Bagian produksi solid non-betalaktam membuat sediaan tablet, kaplet,
tablet salut gula atau film, dan kapsul dan serbuk hingga proses
primary packaging seperti blistering dan stipping. Contoh: Isoprinosin
dan Vitamin
 Area produksi Solid NBL memiliki fasilitas LHA (Low Humidity
Area). Ruangan ini digunakan untuk pengadukan akhir dan pencetakan
beberapa jenis sediaan yang bahannya bersifat higroskopis.
 Pengontrolan produksi dilakukan pada beberapa tahap melalui IPC (In
Process Control) oleh petugas QA/QC
 Proses produksi dapat dilanjutkan setelah ada pernyataan released dari
QA/QC
Timbang ula Serah terima
Raw Material Proses granulasi basah sediaan solid
ng
zat aktif

Peracikan Pengemasan Sekunder


Uji kebocoran &
tampilan dan cek jumlah
untuk counting

Penambahan bahan Penyetripan/Blister


Pengadukan Basah
pengikat /Counting
Film Coating/Sugar
Coating
Cek mesh yang akan
Granulasi Basah
digunakan
Pencetakkan & Sampel QC &
Pengisian Kapsul IPC
Check LOD
Pengeringan

Pengadukan Akhir Sampel QC

Cek mesh yang akan


Granulasi Kering
digunakan
Proses granulasi kering sediaan solid

Timbang ulan Serah terima Pengemasan Sekunder


g zat aktif Raw Material Uji kebocoran &
tampilan dan cek jumlah
untuk counting
Penyetripan/Blister
/Counting
Peracikan Film Coating/Sugar Coating

Pencetakkan & Sampel QC &


Pengisian Kapsul IPC

Cek mesh yang Granulasi Kering


akan digunakan
Pengadukan Akhir Sampel
QC
PRODUKSI SEDIAAN STERIL
NON-BETA LAKTAM
Bagian steril non-beta laktam menangani produksi untuk
sediaan injeksi kering, single dose dan multiple dose.
Produksi Sediaan Betalaktam-
Cephalosporin PT. Prafa
Sirup kering, tablet, injeksi, kapsul
Hal Penting... Produksi Sediaan Betalaktam-Cephalosporin PT. Prafa

1. Bangunan produksi terpisah


2. Tekanan ruang produksi lebih rendah dibanding
koridor
3. Karyawan diharuskan mandi terlebih dahulu sebelum
keluar.
4. Pengolahan limbah sisa produksi terpisah.
PEMERIKSAAN
&
VALIDASI

PT. Pradja Pharin


(Prafa)
Departemen QA/QC bertanggung jawab terhadap penjaminan
kualitas produk yang dihasilkan.

Kualitas produk harus diciptakan sejak awal penerimaan bahan


baku, proses pembuatan, peralatan, bangunan dan personalia
yang terlibat dalam pembuatan.

Mengatur dan melaksanakan kualifikasi dan validasi


Pada pelaksanaanya departemen ini terbagi
menjadi 5 bagian yang masing-masing bagian
dikepalai oleh seorang supervisor, yaitu :

1. Pemeriksaan kimia
2. Pemeriksaan mikrobiologi
3. Validasi
4. QA (inspection)
5. QA Compliance dan DCC
Pemeriksaan Kimia

Pemeriksaan kimia yang dilakukan yaitu pemeriksaan


bahan baku, produk ruahan, obat jadi, air untuk produksi
seperti PW (purified water) dan WFI (water for injection)
serta limbah.
Pemeriksaan bahan baku dilakukan untuk memastikan
bahwa bahan baku yang dikirim supplier sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan pada saat pemesanan.
Bila tidak memenuhi spesifikasi, bahan baku tersebut diberi
label reject dengan membuat QDR (quality deviation record)
untuk dikembalikan ke supplier atau dimusnahkan.
Pemeriksaan kimia produk ruahan dan obat jadi dilakukan
untuk mengetahui kadar zat aktif dalam sediaan.
Sampling dilakukan dengan metode ATA (Awal,
Tengah, Akhir) waktu produksi. Dengan menggunakan
metode Instrumentasi juga metode konvensional
(volumetri dan gravimetri).

Bagian pemeriksaan kimia ini juga bertanggung


jawab atas pemeriksaan uji stabilitas untuk kontrol
stabilitas produk yang beredar dipasaran (accelerated dan
long term).
Pemeriksaan Mikrobiologi

 Untuk pemeriksaan bahan baku dan produk-produk


sirup, antibiotik dan produk steril serta air untuk produksi
yang meliputi pemeriksaan potensi antibiotik, TPC (total
plate counter), uji sterilitas, bioburden test dan pyrogen
test.
 Selain itu, juga melakukan monitoring lingkungan
ruang produksi, sanitasi ruangan produksi steril, karyawan
bagian steril dan fasilitas.
Bagian pemeriksaan mikrobiologi juga melakukan
pemeriksaan teradap proses validasi media fill pada proses
pengisian injeksi aseptis, juga pemeriksaan air minum yang
dilakukan 1 minggu sekali. Pemeriksaan cemaran secara
keseluruhan dilakukan satu minggu sekali.
Uji potensi anti mikroba dengan 2 cara :

silinder plate → dengan mengukur diameter


zona hambat.
turbidimetri → dengan mengamati tingkat
kekeruhan media.
Pemeriksaan udara menggunakan 2 metode :

Metode udara terbuka → dengan pemaparan media di


udara terbuka selama 4 jam.

Metode air sampler → dengan menggunakan suatu alat


dispossable yang cara kerjanya menghisap udara sebanyak
1000 L menuju suatu media.
Kemudian media tersebut diinkubasi dan diperiksa
jumlah mikrobanya.
Pemeriksaan sanitasi ruang dilakukan dengan metode
swab, dengan menggunakan cotton bud yang telah
dinetralisir (memakai lesitin, dan tween untuk menetralkan
disinfektan pembersihan hama) kemudian diusapkan seluas
5cm x 5cm pada tembok ruang lalu hasil usapan ditanam
pada media pertumbuhan bakteri lalu diinkubasi.
Validasi

 Bertanggung jawab terhadap kalibrasi alat ukur


(neraca timbang, termometer, gelas ukur, dll),
kualifikasi dan validasi.
 Kalibrasi dilakukan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan, dimana tiap-tiap alat ukur bisa saja
memiliki periode kalibrasi yang berbeda yaitu
tergantung dari seberapa sering dan seberapa rumit
alat tersebut digunakan dalam kegiatan di pabrik.
Kalibrasi terhadap alat ukur dilakukan menggunakan alat
ukur/kalibrator yang setiap tahun dikalibrasi oleh instansi atau
kalibrasi nasional. Data kalibrasi dicatat atau dimasukkan dalam
CSR (calibration service record).

Kualifikasi dilakukan terhadap semua peralatan (mesin dan


istrumen) bangunan dan personalia yang ada di PT. Prafa.

Kualifikasi peralatan yang dilakukan meliputi :


1. Kualifikasi rancangan,
2. Kualifikasi instalasi,
3. Kualifikasi operasional,
4. Kualifikasi kinerja,
5. Kualifikasi bangunan.

Validation Pharmacist atau Qualification and Validation


Supervisor bertanggung jawab atas validasi seluruh sistem
yang digunakan. Validasi yang dilakukan di PT. Prafa
meliputi validasi proses, validasi pembersihan, validasi
metod analisis, validasi proses pengemasan, dan validasi
sistem komputerisasi.
QA inspection
 Bertanggung jawab melakukan pemeriksaan
bahan kemas, IPC dan releasing produk.
Pemeriksaan bahan kemas dilakukan pada rubber
sttopper, cap, alu-foil, botol, label, primary box,
dan master box.
 Hasil pemeriksaan didokumentasikan dalam
laporan pemeriksaan bahan kemas. Bahan kemas
yang telah memenuhi persyaratan diberi label
released dan siap untuk digunakan pada proses
produksi.
Bagian ini juga mewadahi IPC yang bertujuan untuk
memastikan bahwa setiap proses produksi telah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan.

Kegiatan rutin lainnya adalah line clearence proses


produksi akan dimulai, yang bertujuan untuk memastikan
bahwa semua peralatan telah siap, bahan baku telah benar
baik jenis dan jumlahnya dan kondisi ruang produksi telah
sesuai dengan yang seharusnya.
Pemeriksaan dilakukan terhadap seluruh catatan
mengenai mesin, bahan dan ruangan. Bagian ini juga
melakukan pemeriksaan dokumentasi produksi maupun
laboratorium untuk memastikan produk yang akan di
released ke pasaran telah memenuhi semua spesifikasi yang
telah ditetapkan.
Document Control Center
(DCC) dan GMP compliance

 Bertanggung jawab untuk mengelola SOP, master


batch record, master list, spesifikasi dan prosedur analisa,
dokumen registrasi, dokumentasi pengendalian
perubahan, produk yang talah dinyatakan released,
change control, penyimpangan mutu, melakukan mock
recall, dan compliance.
 GMP compliance khusus menangani penerapan GMP
di PT. Prafa, tugasnya membuat laporan rutin ke BPOM,
laporan produk obat jadi dan laporan ekspor-impor.
PENGOLAHAN LIMBAH
Penanganan limbah PT Prafa
Pihak yang bertanggung jawab:
1.Departemen PGA
2.QA/QC
3.Technical Service

Limbah Prafa ada 2 yakni padat dan cair


PENGEMASAN
Pengemasan
1. Primer (Berhubungan langsung dengan produk) Dilakukan
masing-masing sub bagian produksi
2. Sekunder (Tidak berhubungan langsung dengan produk)
Dilakukan setelah pengemasan primer di bagian kemas sentral
berdasarkan PDR-S (Packing Direction Record-Secondary).
Setiap tahap dilengkapi dengan line clearance untuk memeriksa
kesiapan jalur pengemasan.
Pengawas:
1. Inspektor IPC = proses pengemasan
2. QC = Setelah pengemasan selesai
Alur Pengemasan
TERIMA KASIH
BPR (Batch Production Records)
Menurut FDA ada 2 yaitu:
1.Master Batch Record (MBR)
2. Control Batch Record (CBR)
Master Batch Record (MBR)

berisi instruksi untuk mendeskripsikan jalannya


peroduksi termasuk resep, alat dan bahan yang
diperlukan beserta sumbernya, instruksi proses,
kebutuhan sampel dan berbagai catatan berkenaan
dengan proses batch. MBR merupakan tamplate yang
digunakan berulang supaya dapat menghasilkan produk
yang konsisten.
Intinya : MBR berisi tentang detail informasi spesifik
mengenai resep, jalannya produksi, ukuran batch
(perencanaan dan waktu produksi).
Lanjutan.......... Master Batch Record (MBR)
Hal yang harus ada di MBR:
1.Nama dan kekuatan produk + deskripsi
2.Nama dan jumlah ZA
3.Daftar lengkap tentang desain produ (nama, kode, karakteristik kualitas)
4.Berat atau jumlah tiap komponen beserta pernyataan akuratnya
5.Pernyataan pendukung mengenai jumlah bahan yang dilebihkan
6.Pernyataan tentang berat atau jumlah yang tepat untuk setiap laangkah produksi
secara teori
7.Pernyataan tentang rentang teoritis tentang % max dan min dari analisis yang
dibutuhkan
8.Deskripsi mengenai wadah, penutup, dan bahan pengemas termasuk spesimen atau
salinan label atau tanda labelling dan tanggal dari penanggung jawab labelling
9.Produksi yang lengkap dan intruksi pengaturan, sampling, prosedur pengujian,
dpesifikasi, catatan khusus, dan peringatan

Anda mungkin juga menyukai