Anda di halaman 1dari 13

GURU MERUPAKAN PEMEGANG KUNCI UTAMA DALAM

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

KARYA ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia

Oleh :

MUHAMAD ERLANGGA SAPUTRA

212210196

SMA NEGERI 10 KOTA BANDUNG

JL. CIKUTRA NO.77, CIKUTRA, KEC. CIBEUNYING KIDUL,

KOTA BANDUNG, JAWA BARAT, 4012

2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pendidikan ialah instrumen yang sangat berarti untuk tiap bangsa
untuk meningkatkan energi saingnya dalam peraturan politik, ekonomi,
hukum, budaya dan pertahanan pada tata kehidupan masyarakat dunia
global serta hak itu, negara maju sekalipun senantiasa membangun dunia
pendidikannya tanpa henti- hentinya. Apalagi ada kecenderungan yang
amat jelas jika negara maju terus menjadi intensif melakukan investasi
dalam dunia pembelajaran, semakin bertambah energi saing mereka.
Perihal ini terjadi sebab kenaikan energi saing bangsa membutuhkan mutu
sumber energi manusia yang prima.
Kualitas pendidikan sering jadi isu sentral serta yang kerap
menjadi sorotan adalah guru atau pendidik, meski disadari bahwa
bermacam komponen turut mempengaruhi, seperti: kurikulum, Siswa dan
media pendidikan. Perihal ini sangat dimungkinkan mengingat guru ialah
perencana sekaligus pelaksana pendidikan, sehingga guru senantiasa
dituntut meningkatkan kinerjanya demi terciptanya proses pendidikan
yang efisien demi pencapaian tujuan pembelajaran nasional. Proses
pendidikan ialah inti dari proses pembelajaran secara totalitas dengan guru
selaku pemegang peranan utama. Guru ialah aktor utama dalam
pelaksanaan proses pendidikan baik ia selaku pengajar, pengelola serta
peranan- peranan lain yang diembannya.
Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam
pasal 3 dinyatakan bahwa: fungsi pendidikan nasional adalah
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Guru sebagai salah satu komponen pendidikan memberikan
konsekuensi pada perlunya dibekali keahlian secara handal dalam
melakukan tugas. Rasa tanggung jawab ataupun dedikasi dalam penerapan
tugas demi kenaikan kualitas pembelajaran sangat dibutuhkan karena
dalam sehari- hari, guru sekolah lain dituntut sebagai pendidik sekalian
selaku pengajar, guna mewujudkan perihal tersebut diperlukan peran serta
dari seluruh pihak, antara lain yaitu lembaga pembelajaran. Bermacam
macam upaya telah dicoba oleh lembaga pembelajaran utuk meningkatkan
mutu pembelajaran, di sisi lain untuk meningkatkan mutu pembelajaran
diadakannya tes setiap akhir semester untuk mengetahui prestasi siswa
dalam menyerap materi pelajaran yang diberikan dan untuk mengenali
sejauh mana keberhasilan guru dalam menyajikan materi pelajaran dalam
kurung waktu tertentu sesuai dengan kurikulum.
Peningkatan kualitas guru pun bagian dalam jalan belajar mendidik
termasuk salah satu cara pertambahan kualitas pendidikan. Dalam jalan
pendidikan, peserta didik/siswa merupakan induk bagian dalam proses
pendidikan. Mereka adalah sumber daya manusia yang harus
dikembangkan potensinya. Dalam hal ini, guru menduduki posisi yang
sangat strategis dalam mengembangkan kecakapan peserta didik. Sebagai
pengajar guru membantu perkembangan pelajar untuk bisa menerima dan
memahami serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu
guru harus memotivasi siswa agar senantiasa belajar dalam berbagai
kesempatan. Pada akhirnya, seorang guru bisa membawakan perannya
sebagai motivator dalam proses belajar mengajar bila guru itu menguasai
dan mampu melakukan keterampilanketerampilan ilmu pendidikan dan
metodik yang relevan dengan suasana dan kondisi para siswa.
Dengan demikian siswa dapat menyerap apa yang telah diajarkan
oleh guru dan besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan potensinya. Motivasi belajar kerap dikenali sebagai daya
dorong untuk mencapai hasil yang baik yang biasanya diwujudkan dalam
bentuk tingkah laku belajar atau memperlihatkan usaha-usaha untuk
mencapai tujuan belajar. dalam kenyataannya, seringkali guru mengalami
kesulitan melakukan upaya-reka memotivasi siswa.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


a) Apa pentingnya motivasi belajar bagi siswa?
b) Apa peran guru dalam memotivasi belajar siswa?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai peranan guru


sebagai faktor meningkatnya motivasi belajar siswa. Siswa diharapkan
mengetahui peranannya dalam motivasi belajar serta mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

a) Bagi para pembaca, dapat menjadi panduan untuk meningkatkan


motivasinya dalam belajar.

b) Bagi penulis, dapat menjadi pengalaman dan pembelajaran yang dapat


membantu pada masa mendatang
BAB 2

PEMBAHASAN

Motivasi berasal dari kata motif yang bisa diartikan sebagai daya
penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk mengerjakan aktivitas-aktivitas
tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu
kondisi intern (kesiap siagaan). Perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya feeling dan di dahului dengan motivasi untuk
mencapai adanya tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi bisa dikatakan seperti
keseluruhan daya penggerak di bagian dalam diri pelajar yang menimbulkan,
menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga
diharapkan tujuan bisa tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat
diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak
akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

Munandir (dalamW.SWinkel,1996: 36) mengemukakan belajar adalah


suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan disposisi atau kapabilitas
pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan
dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan
tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaaan serta perubahan aspek-aspek
lain yang ada pada individu.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Abu Ahmadi (1993:20) belajar
merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau perbuatan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku berkat pengalaman dan latihan.
Sedangkan Biggs (dalam Muhibbin Syah,1995:91) mengemukakan pengertian
belajar dalam tiga macam rumusan, yaitu: rumusan kuantitatif, rumusan
institusional dan rumusan kualitatif. Secara kuantitatif (jumlah), belajar berarti
kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta
sebanyakbanyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banya
materi yang dikuasai siswa.
Belajar adalah istilah kunci yang paling vital dalam setiap usaha
pendidikan sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.
Sebagai suatu proses belajar hampir selalu mendapat wadah yang luas dari
berbagai disiplin ilmu yang berhubungan dengan upaya pendidikan. Belajar
diarahkan untuk tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai
proses perubahan manusia itu. Berkembang lebih jauh dari mahluk yang lainnya
sehingga boleh jadi karena kemampuan berkembang melalui belajar itulah
manusia secara bebas mengeksplorasi, memilih dan menetapkan keputusan-
keputusan penting untuk kehidupannya.

Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar


seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi.Tidak ada
motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar.Agar peranan motivasi lebih
optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya se kedar
diketahui, tetapi harus diterangkan dalam aktivitas belajar-mengajar.

Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam uraian berikut:

a. Motivasi sebagai Dasar Penggerak yang Mendorong Aktivitas Belajar


Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang
mendorongnya.Motivasilah sebagai dasar penggeraknya yang
mendorong seseorang untuk belajar. Minat merupakan kecenderungan
psikologis yang menyenangi suatu objek, belum sampai melakukan
kegiatan.Namun minat adalah motivasi dalam belajar. Minat
merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali
motivasi. Bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar, maka dia
akan melakukan aktivitas belajar dalam rentang waktu tertentu. Oleh
karena itulah, motivasi diakui sebagai dasar penggerak yang mendorong
aktivitas belajar seseorang.
b. Motivasi Intrinsik Lebih Utama daripada Motivasi Ekstrinsik dalam
Belajar
Dari seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan
memberikan motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik. Anak didik
yang malas belajar sangat berpotensi untuk diberikan motivasi
ekstrinsik oleh guru supaya dia rajin belajar. Efek yang tidak
diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah
kecenderungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu di
luar dirinya. Selain kurang percaya diri, anak didik juga bermental
pengharapan dan mudah terpengaruh. Oleh karena itu motivasi intrinsik
lebih utama dalam belajar.
c. Motivasi Berupa Pujian Lebih Baik daripada Hukuman
Meski hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar
anak didik, tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Setiap
orang senang dihargai dan tidak suka dihukum dalam bentuk apa
pun juga. Memuji orang lain berarti memberikan penghargaan atas
prestasi kerja orang lain. Hal ini akan memberikan semangat kepada
seseorang untuk lebih meningkatkan prestasi kerjanya. Tetapi pujian
yang diucap itu tidak asal ucap, harus pada tempat dan kondisi yang
tepat. Kesalahan pujian bisa bermakna mengejek.
d. Motivasi Berhubungan Erat dengan Kebutuhan Belajar
Dalam kehidupan anak didik, membutuhkan penghargaan, perhatian,
ketenaran, status, martabat, dan sebagainya merupakan kebutuhan
yang wajar bagi anak didik.Semuanya dapat memberikan motivasi
bagi anak didik dalam belajar.Guru yang berpengalaman harus dapat
memanfaatkan kebutuhan anak didik, sehingga dapat memancing
semangat belajar anak didik agar menjadi anak yang gemar
belajar.Anak didik pun giat belajar untuk memenuhi kebutuhannya
demi memuaskan rasa ingin tahunya terhadap sesuatu.
e. Motivasi dapat Memupuk Optimisme dalam Belajar
Siswa yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat
menyelesaikan setiap pekerjaan.Dia yakin bahwa belajar bukan kegiatan
yang sia-sia. Hasilnya akan berguna tidak hanya kini, tetapi juga di hari
mendatang (Rahmah, 2002: 239).
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi
belajar adalah sebagai berikut :

a. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir.


Contohnya setelah siswa membaca suatu bab buku bacaan, di
bandingkan dengan temannya sekelas yang juga bab tersebut, ia kurang
berhasil menangkap isi, maka ia terdorong membaca lagi.
b. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya.Sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang siswa belum memadai maka ia berusaha maka ia berusaha
setekun temannya yang belajar dan berhasil.
c. Mengarahkan kegiatan belajar, sebagai ilustrasi setelah ia ketahui
bahwa bahwa dirinya belum belajar secara serius, seperti bersenda
gurau di dalam kelas maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d. Membesarkan semangat belajar. Contohnya,seorang anak yang telah
menghabiskan banyak dana untuk sekolahnya dan masih ada adik yang di
biayai orang tua maka ia akan berusaha agar cepat lulus.
e. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja,
siswa dilatih untuk menggunakan kekuatannya sehingga dapat
berhasil.Sebagai ilustrasi, setiap hari siswa di harapkan untuk belajar
di rumah, membantu orang tua dan bermain dengan temannya. Apa
yang di lakukan di harapkan dapat berhasil memuaskan.

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru.


Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bemanfaat
bagi guru, manfaat itu sebagai berikut:

a. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa.


Dalam hal ini pujian, hadiah, dorongan atau pemicu semangat dapat
di gunakan untuk mengobarkan semangat belajar.
b. Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas yang
bermacam-macam sehinnga dengan bermacamnya motivasi
tersebut di harapkan guru dapat menggunakan bermacam-macam
strategi belajar mangajar.
c. Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara
bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator,
instruktur, teman diskusi, dan penyemangat.

Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan seseorang


individu(jasmani dan rohani),kegiatan pembelajaran tidak pernahdilakukantanpa
adanya dorongan atau motivasi yang kuat dari dalam diri individu ataupun dari
luar individu yang mengikuti kegiatan pembelajaran. Adapun peranan motivasi
dalam pembelajaran adalah sebagai berikut(Wasty, 2006: 12-15).

1) Peran motivasi sebagai motor penggerak atau pendorong kegiatan


pembelajaran.Motivasi dalam hal in berperan sebagai motor penggerak
terutama sebagai siswa untuk belajar,baik berasal dari dalam
dirinya(internal)maupun dari luar diri(eksternal)untuk melakukan proses
pembelajaran.
2) Peran motivasi memperjelaskan tujuan pembelajaran. Motivasi
bertalian dengan suatu tujuan,tanpa ada tujuan,maka tidak akan ada
ada motivasi seseorang.Oleh sebab itu motivasi sangat berperan penting
dalam mencapai hasil pembelajaran siswa menjadi optimal.Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan bagi siswa
(peserta didik)yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan tersebut.
3) Peran motivasi menyeleksi arah pembuatan.disini motivasi dapat
berperan menyeleksi arah pembuatan bagi siswa apa yang harus
dikerjakan guna mencapai tujuan.
4) Peran motivasi internal dan eksternal dalam pembelajaran.Dalam
kegiatan pembelajaran,motivasi internal biasanya muncul dari dalam
diri siswa,sedangkanmotivasi eksternal siswa dalam pembelajaran umum
didapat dari guru (pendidik).
5) Peran motivasi melahirkan prestasi.Motivasi sangat berperan dalam
pembelajaran siswadalam meraih prestasi belajar.Tinggi rendahnya
prestasi belajar seorang siswa (peserta didik) selalu dihubungkan dengan
tinggirendahnya motivasi pembelajaran seorang siswa tersebut.

Peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah salah


satu kegiatan integral yang wajib ada dalam kegiatan pembelajaran.
Selain memberikan dan mentransfer ilmu pengetahuan guru juga bertugas
untuk meningkatkan motivasi anak dalam belajar. Tidak bisa dipungkiri
bahwa semangat belajarseorangsiswa dengan yang lain berbeda-beda,untuk
itulah penting bagi guru untuk selalu senantiasa untuk membertikan
motivasi kepada siswa supaya siswa senantiasa memiliki semangat belajar dan
mampu menjadi siswa yang berprestasi serta dapat mengembangkan diri
secara optimal.

Proses pembelajaran akan berhasil apabila siswa mempunyai motivasi


dalam belajar.Oleh karena itu guru perlu menumbuhkan motivasi belajar
siswa yang optimal.Guru dituntut kreatif untuk membangkitkan motivasi
belajar siswa.Adapun peran guru dalam meningktkan motivasi belajar siswa
sebagai berikut:

1. Menjadikan siswa yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar.


Guru memberikan arahan kepada siswa dengan memberikan ilmu
pengetahuan dan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan siswapun
mengerjakan tugas dengan baik dengan tujuan untuk
menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar sehingga siswa dapat
menyelesaikannya dengan tuntas, contohnya setelah guru
memberikan ilmu kepada siswa lalu guru memberikan pertanyaan
dan siswa menjawab pertanyaan dengan tuntas
2. Menciptakan suasana kelas yang kondusif Kelas yang kondusif disini
adalah kelas yang aman,nyaman dan selalu mendukung siswa untuk
bisa belajar dengan suasana yang tenang dan mendukung proses
pembelajaran dengan tata ruang sesuai yang diharapkan.
3. Menciptakan metode pembelajaran yang bervariasiMetode
pembelajaran bervariasi ini agar siswa tidak bosan dan jenuh
dalam suatu pembelajaran maka diciptakanlah pembelajaran yang
bervariasi.Tujuannya agar siswa selalu termotivasi dalam kegiatan
proses pembelajaran.
4. Meningkatkan antusias dan semangat dalam mengajar
Kepedulian seorang guru dalam proses belajar mengajar
merupakan faktor yang sangat penting untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa. Karena apabila guru tidak antusias dan
semangat dalam proses belajar mengajar maka siswa tidak akan
termotivasi dalam belajar.5.Memberikan penghargaan Pemberian
penghargaan ini bisa berupa nilai,hadiah,pujian,dan sebagainya
agar siswa termotivasi akan belajar dan selalu ingin menjadi yang
terbaik.
5. Menciptakan aktivitas yang melibatkan siswa dalam kelas
Ciptakan aktivitas yang melibatkan siswa dengan teman-teman
mereka dalamsatu kelas.Tujuannya agar satusama lain akan
membagikan pengetahuan,gagasan,atau ide dalam penyelesaian tugas
invidu siswa dengan seluruh siswa di kelas.Dari uraian di atas
bahwa peran guru dalam motivasi belajar ini sangatlah penting,
apabila guru tida ikut serta dalam motivasi belajar siswa maka
siswa kurang kreatif dan tidak terpancing untuk bersikap aktif.
Maka dari itu peran guru sangatlah berpengaruh terhadap
motivasi belajar siswa dan tujuan utamanya untuk mencapai
prestasi dan meningkatkan mutu belajar dalam proses pembelajaran.
BAB 3

PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN
Peran guru lebih baik dilihat bila dikaitkan dengan kearifan dan
kebijaksanaan program peningkatan kualitas lulusan atau hasil pendidikan
itu sendiri. Motif dapat diartikan sebagai dayang yang dapat mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu atau motif dapat dikatakan sebagai
kekuatan pendorong, maka dari itu guru perlu mampu untuk
menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk
memperoleh hasil belajar yang optimal demi mencapai tujuan tertentu dan
mampu mengubah karakter dari peserta didik itu sendiri.
Peran seorang guru sangatlah signifikan dalam proses belajar
mengajar. Peran guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak
hal seperti sebagai pengajar, manajer kelas, supervisor, motivator,
konsuler, eksplorator.
DAFTAR PUSTAKA

Masni, Harbeng. "Strategi meningkatkan motivasi belajar mahasiswa." Jurnal


Ilmiah Dikdaya 5.1 (2017): 34-45.

Idzhar, Ahmad. "Peranan guru dalam meningkatkan motivasi belajar


siswa." Jurnal office 2.2 (2016): 221-228.

Oktiani, Ifni. "Kreativitas guru dalam meningkatkan motivasi belajar peserta


didik." Jurnal kependidikan 5.2 (2017): 216-232.

Wasmana, S. Pd. "Penulisan karya ilmiah." (2011): 5.

Arianti, Arianti. "Peranan Guru dalam meningkatkan motivasi belajar


siswa." Didaktika: Jurnal Kependidikan 12.2 (2019): 117-134.

Hamalik,Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta : Bumi Aksara.

Islamuddin,Haryu.2012.Psikologi Pendidikan. Cet.I.Pustaka Pelajar.

Marno dan Idris. 2010. Strategi & Metode Pengajaran.Cet. VII.


Yogyakarta:Arruzz Media.

Soemanto,Wasty.2006. Psikologi Pendidikan. Cet.V. Jakarta:Asdi Mahasatya.

Syah,Muhibbin.2004. Psioklogi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Uzer, Usman. 2007. Menjadi Guru Profesionjal. Cet.I-XXII. Bandung Remaja


Rosdakarya.

Syaparuddin, Syaparuddin, Meldianus Meldianus, and Elihami Elihami. "Strategi


pembelajaran aktif dalam meningkatkan motivasi belajar pkn peserta
didik." Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1.1 (2020): 30-41.

Febrita, Yolanda, and Maria Ulfah. "Peranan media pembelajaran untuk


meningkatkan motivasi belajar siswa." Diskusi Panel Nasional Pendidikan
Matematika 5.1 (2019).

Anda mungkin juga menyukai