Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ferdi Rahman Efendi

NIM : 1752201080

MATKUL : Prasejarah

Fauna Jetis, Trinil, dan Ngandong merujuk pada fauna-fauna yang ditemukan di situs arkeologi di
Indonesia yang merupakan fosil-fosil dari zaman Pleistosen. Meskipun berasal dari periode yang
sama, ketiga situs ini memiliki perbedaan dalam fauna-faunanya.

Fauna Jetis (Pleistosen Bawah)

Fauna Jetis ditemukan di situs arkeologi Jetis, Jawa Timur. Situs ini diperkirakan berusia sekitar 1,5
juta tahun yang lalu. Fauna-fauna yang ditemukan di sini antara lain adalah Gajah Purba (Elephas
hysudrindicus), Banteng Purba (Bos javanicus), Harimau Purba (Panthera tigris trinilensis), Rusa
Purba (Cervus sp.), Sapi Purba (Bos sp.), Tapir Purba (Tapirus sp.), Kuda Purba (Equus sp.), dan Anjing
Purba (Canis sp.).

Dengan ciri fisik

- Bentuk tubuhnya besar dan gemuk, dengan tinggi mencapai 3,5 meter.
- Memiliki leher yang pendek dan kaki yang panjang.
- Tanduknya sangat besar dan melengkung ke bawah.
- Mempunyai taring yang besar dan kuat.

Fauna Trinil (Pleistosen Tengah)

Fauna Trinil ditemukan di situs arkeologi Trinil, Jawa Timur. Situs ini diperkirakan berusia sekitar 0,5
juta tahun yang lalu. Fauna-fauna yang ditemukan di sini antara lain adalah Pithecanthropus erectus
(Homo erectus), Badak Purba (Rhinoceros sp.), Kuda Purba (Equus sp.), Harimau Purba (Panthera
tigris trinilensis), Anjing Purba (Canis sp.), dan Kucing Hutan Purba (Felis sp.).

Dengan ciri fisik

- Berukuran lebih kecil dari hewan Jetis, dengan tinggi mencapai 1,5 meter.
- Memiliki leher yang lebih panjang daripada hewan Jetis.
- Kaki depannya lebih pendek daripada kaki belakang.
- Tidak memiliki tanduk, tetapi memiliki gigi besar dan tajam.

Fauna Ngandong (Pleistosen Akhir)

Fauna Ngandong ditemukan di situs arkeologi Ngandong, Jawa Tengah. Situs ini diperkirakan berusia
sekitar 0,1 juta tahun yang lalu. Fauna-fauna yang ditemukan di sini antara lain adalah Manusia
Purba (Homo sapiens soloensis), Gajah Purba (Elephas maximus namadicus), dan Kuda Purba (Equus
sp.).

Dengan ciri fisik


- Ukurannya lebih kecil dari hewan Jetis, dengan tinggi mencapai 1,2 meter.
- Leher dan kaki yang lebih pendek daripada hewan Jetis dan Trinil.
- Tidak memiliki tanduk atau gigi besar, hanya gigi kecil yang terdiri dari enam gigi pada
rahang atas dan empat gigi pada rahang bawah.

Dengan demikian, perbedaan fauna-fauna yang ditemukan di situs arkeologi Jetis, Trinil, dan
Ngandong adalah terletak pada spesies-spesies fauna yang muncul di masing-masing situs. Fauna
Jetis ditemukan pada zaman yang lebih awal daripada fauna Trinil dan Ngandong, sementara fauna
Trinil dan Ngandong memiliki spesies-spesies yang berbeda-beda. Perbedaan fisik ini menunjukkan
adaptasi dari masing-masing spesies untuk bertahan hidup di lingkungan yang berbeda. Hewan Jetis
mungkin lebih cocok hidup di daerah yang luas dan terbuka, sedangkan Hewan Trinil dan Ngandong
mungkin lebih cocok hidup di hutan yang lebih tertutup. Namun, semua tiga spesies ini telah punah
dan tidak ada lagi di dunia ini

Anda mungkin juga menyukai