PEDAHULUAN
Sastra merupakan karya yang berasal dari tiruan kehidupan manusia. Aminuddin,
(2009:80-81) mengemukakan bahwa “karya sastra merupakan sebuah struktur. Struktur
di sini dalam arti bahwa karya itu merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang
antara unsur-unsurnya terjadi hubungan yang timbal-balik, saling menentukan. 1 Jadi,
kesatuan unsurunsur dalam sastra bukan hanya berupa kumpulan atau tumpukkan hal-hal
atau benda-benda yang bediri sendiri, melainkan hal-hal itu saling berkaitan, dan saling
bergantung“. Karya sastra tersendiri lahir dalam kehidupan sosial dari daerah tertentu.
Dimana karya sastra tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat dengan segala
aktivitasnya.
Salah satunya ada1ah karya novel yang di setiap bab dalam novel memiliki unsur
imajinasi, kreativitas, ide, serta pesan yang ingin disampaikan dari penulis terhadap
pembaca. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:134) menyebutkan bahwa “kata novel
berarti karangan prosa yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang, orang-
orang sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap perilaku”. Sedangkan
menurut Goldmann (dalam Faruk 1999:31) menyatakan bahawa “membedakan novel
menjadi tiga jenis yaitu novel idealisme abstrak, novel psikologis (romantisme
keputusan), dan novel pendidikan (paedagogis)”.2
Febrianto dan Anggraini (2019) menyatakan bahwa “Novel sebagai bagian dari
bentuk sastra memiliki dan mengandung isi realita yang di dalamnya terdapat suatu
kejadian atau peristiwa dan perilaku yang dialami dan dibuat manusia (tokoh)”. 3 Novel
mampu mengungkapkan konflik atau masalah kehidupan para tokohnya dengan cara
1
Aminudin. (2009). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Azizi, A. F.
2
Sephia, K. (2017). Nilai-Nilai Perjuangan Tokoh Utama Dalam Penjaga Mata Air. Medan: Universitas
Sumatera Utara.
3
Febrianto, Diki Dan Purwati Anggraini. (2019). "Representasi Pewayangan Modern: Kajian Antropologi
Sastra Dalam Novel Rahvayana Aku Lala Padamu Karya Sujiwo Tejo". Jentera, 13
lebih mendalam, namun halus serta sederhana. Selain hal tersebut, novel merupakan
sebuah rangkaian peristiwa dengan latar yang diperlihatkan dengan cara tersusun,
sehingga berbentuk lebih panjang dibandingkan dengan prosa rekaan yang lain. Pada
dasarnya, kegunaan novel adalah untuk memberi hiburan kepada para pembacanya.
Novel adalah sebuah ungkapan serta gambaran kehidupan manusia pada suatu keadaan
yang dihadapkan pada macam-macam masalah kehidupan. Kejadian dan perilaku sosial
yang dialami oleh masyarakat maupun pengarang novel sendiri. Dalam menganalisis
kejadian, peristiwa, dan perilaku di masyarakat diperlukan pendekatan sosiologi sastra.
(Azizi dan Anggraini, 2019) menyatakan bahwa “Novel juga dapat dijadikan refleksi
untuk membentuk karakter manusia terutama dalam lingkungan sosial”.4
Dalam kajian sosiologi sastra yang khususnya mengkaji sebuah novel juga
terdapat nilai perjuangan. Nilai perjuangan biasanya akan diperlihatkan oleh seseorang
ketika ia mendapatkan sebuah permasalahan di dalam kehidupannya. Orang yang
menghadapi permasalahan tersebut akan melakukan perjuangan dengan tujuan supaya
dapat lepas dari permasalahan tersebut dan dengan berharap bisa mendapatkan kehidupan
yang lebih layak lagi . Nilai perjuangan akan menjadikan terciptakannya sebuah sikap
dan mental yang baru. Kemudian selanjutnya membimbing orang itu agar melakukan
sebuah kegiatan atau tindakan baru yang lebih baik untuk menghadapi dan menyelesaikan
masalah kehidupan yang sedang gelutinya.
4
Azizi, A. F, Dan Purwati Anggraini. (2019). "Karakter Kerja Keras Dan Karakterisasi". Alayasastra, 62.
5
Joyomartono, Mulyono dkk. 1990. Jiwa, Semangat, Dan Nilai-Nilai Perjuangan Bangsa Indonesia.
Semarang: IKIP Semarang Press.
menghasilkan suatu keadaan baru yang lebih baik dan berguna dibandingkan keadaan
sebelumnya.
Nilai-nilai perjuangan merupakan suatu nilai yang sudah melekat pada masyarakat
kita sejak dulu. Dari masa penjajahan, bangsa kita telah melakukan perjuangan agar dapat
bertahan hidup dan yang paling utama adalah agar dapat mengusir penjajah lain dari
negara kita ini. Hal yang mendorong masyarakat kita mau terus berjuang pasti ada
seorang tokoh utama di dalamnya. Begitu juga dengan tokoh utama yang terdapat di
dalam novel Melangkah karya J.S. Khairen.
Dan penelitian ini dikaji dengan teori sosiologi sastra. Endraswara (2003:79)
menyatakan bahwa “sosiologi sastra adalah penelitian yang berfokus pada masalah
manusia karena sastra sering mengungkapkan perjuangan umat manusia dalam
6
Khairen, J.S. 2020. Melangkah. Jakarta: PT Grasindo Anggota Ikapi.
menentukan masa depannya, berdasarkan imajinasi, perasaan, dan intuisi”. 7 Perjuangan
merupakan sebuah usaha yang dilakukan dengan sekuat tenaga untuk memeroleh sesuatu
yang sukar diperoleh. Perjuangan yang akan menjadi kajian dalam novel penelitian ini
adalah perjuangan yang dilakukan oleh tokoh utama dan ketiga sahabatnya dalam novel
Melangkah untuk menyampaikan pesan arwah nenek moyangnya yang berhubungan
dengan bumi nusantara Sumba.
Nilai-nilai perjuangan yang terdapat dalam novel ini sangat berguna untuk
diterapkan dalam kehidupan di zaman sekarang ini, karena telah banyak terjadi di
sebagian daerah di indonesia yakni perpecahan, kurangnya sifat rela berkorban,
kurangnya sikap menghargai sesama, dan kurangnya kerja sama. Selain itu
sepengetahuan penulis novel ini belum pernah diteliti oleh siapa pun baik dari segi
struktural, sosiologi sastra, maupun dari segi lainnya. Oleh sebab itulah, penulis tertarik
untuk menelitinya.
7
Wiyatmi. (2013). Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Kanwa Publisher.
Di dalam novel Melangkah karya J.S. Khairen, terdapat beberapa tokoh yang ikut
mengisi perjalanan cerita novel tersebut. Pada kesempatan ini, penelitian dibatasi hanya
pada tokoh utama yaitu Aura. Jadi, nilai-nilai perjuangan yang diteliti adalah nilai-nilai
perjuangan yang ditunjukkan oleh tokoh utama dan bagaimanakah manfaat dari nilai-nilai
perjuangan yang ditunjukkan oleh tokoh utama untuk penyelesaian masalah yang
dihadapinya.
B. Rumusan Masalah
1. Nilai-nilai perjuangan apa sajakah yang ditunjukkan oleh tokoh utama
dalam novel Melangkah karya J.S. Khairen ?
2. Bagaimanakah manfaat dari nilai-nilai perjuangan yang ditunjukkan oleh
tokoh utama dalam novel Melangkah karya J.S Khairen?
C. Tujuan Penelitian
1. Menemukan dan mendeksipsikan nilai nilai perjuangan yang di tunjukan
oleh tokoh utama dalam novel Melangkah karya J.S. Khairen.
2. Mendeskripsikan tentang manfaat dari nilai nilai perjuangan yang di
tunjukan oleh tokoh utama dalam novel Melangkah karya J.S. Khairen
untuk penyelesaian masalah yang dihadapinya.
D. Manfaat Penelitian
a) Manfaat Teoretis
Untuk dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan tentang
perjuangan dan budaya masyarakat yang didasari dengan sosiologi
sastra tentang upaya pengembangan budaya masyarakat. Dengan
begitu analisa terhadap perjuangan dapat dilakukan dan dikembangkan
terutama dalam novel sebagai bagian dari pembelajaran sastra.
b) Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada
peneliti selanjutnya sebagai referensi dalam mengkaji suatu
kisah perjuangan dan budaya masyarakat.
b. Tenaga pendidik,
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
bahan ajar alternatif yang efektif dalam pembelajaran sastra
kepada peserta didik, sebagai upaya mengenalkan nilai-nilai
perjuangan dan budaya dan menanamkan rasa cinta peserta
didik pada karya sastra. yang terefleksi pada novel Melangkah
karya J.S Khairen.
E. Penelitian Terdahulu