Anda di halaman 1dari 16

No.

Judul Jurnal Penulis Lokasi Tahun Metode

Kajian Perumahan Permukiman


Darmawan Saputra
1 Tepian Sungai Mahakam di Kota Samarinda 2017
dan Andi Ismanto
Samarinda

Peningkatan Kualitas Lingkungan


Yunita Rahmi dan R.
2 Permukiman Tepian Sungai Banjir Surabaya 2017
Soemaryanto
Kanal Barat Surabaya

Kondisi Permukiman Tepian Dyah Eka Ningrum


3 Banjarmasin 2019
Sungai Barito di Kota Banjarmasin dan Taufik Hidayat
Pengaruh Perumahan Tepian
Sungai Terhadap Kualitas
Tuti Hartati dan
4 Lingkungan Permukiman dan Pontianak 2019
Henny Susilowati
Kesehatan Masyarakat di Kota
Pontianak

Evaluasi Kualitas Lingkungan


Permukiman Tepian Sungai Moh. Taufik dan
5 Bandung 2020
Melalui Penentuan Indeks Kualitas Irwan Taufik
Lingkungan Permukiman

Strategi Pengembangan
Permukiman Tepian Sungai di Irma Cahya Dewi dan
6 Banjarmasin 2020
Kota Banjarmasin Berbasis Adnan Efendi
Kearifan Lokal
Kondisi Permukiman Tepian Fanni Amelia dan
7 Bandung 2020
Sungai Citarum di Kota Bandung Imam Jauhari

Peningkatan Kualitas
Lingkungan Permukiman
Catur Rachmadi dan
8 Tepian Sungai Cisadane Melalui Banten 2020
Siti Sutriyah
Program Pengembangan
Masyarakat

Kajian Teknis dan Sosial


Bambang Suharto dan
9 Ekonomi Perumahan Tepian Malang 2019
Abdul Hal.
Sungai Brantas di Kota Malang
Perumahan Tepian Sungai Musi
Tanti Kurniawati dan
10 Palembang: Kajian Sosial- Palembang 2017
Agus Joko Purwanto
Ekonomi dan Lingkungan

Strategi Pengembangan
Fathul Qodir dan
11 Permukiman Tepian Sungai di Makassar 2018
Ahmad Ali Ilham
Kota Makassar

Peran Komunitas dalam


Pengembangan Permukiman Dian Ismawati dan
12 Banjarmasin 2018
Tepian Sungai di Kota Siska Viani
Banjarmasin
Kajian Teknis dan Sosial
Ekonomi Permukiman Tepian Harini Muryandari
13 dan Muhammad Surakarta 2018
Sungai Bengawan Solo di Kota Habibullah
Surakarta

Pengembangan Permukiman
Tepian Sungai Berbasis Darmawan Saputra
14 Samarinda 2018
Kearifan Lokal di Kota dan Andi Ismanto
Samarinda

Analisis Potensi Pengembangan


M. Rizky Maulana
15 Permukiman Tepian Sungai Bandung 2019
dan R. Soemaryanto
Cikapundung di Kota Bandung
Kajian Kualitas Lingkungan
Bambang Suharto dan
16 Permukiman Tepian Sungai Malang 2020
Abdul Halim
Brantas di Kota Malang

Perumahan Tepian Sungai Kampar


Taufiqur Rachman
17 Kanan di Pekanbaru: Kajian Sosial Pekanbaru 2019
dan Nur Laili
Ekonomi dan Lingkungan
Pengembangan Permukiman
Dyah Eka Ningrum
18 Tepian Sungai Berbasis Kearifan Banjarmasin 2019
dan Taufik Hidayat
Lokal di Kota Banjarmasin

Analisis Pengaruh Pemberdayaan


Diah Ayu Dwi
Masyarakat dalam Peningkatan
19 Anggraini dan Wiji Semarang 2018
Kualitas Permukiman Tepian
Sulistyorini
Sungai di Kota Semarang

Peran Desain Arsitektur dalam


Rizki Wahyu Nugroho
20 Menciptakan Permukiman Tepian 2020
dan Ari Nugroho
Sungai yang Berkelanjutan

Karakteristik Permukiman di Anta Sastika dan


21 Palembang 2017
Tepian Sungai Abdul Yasir
Maya Fitri Oktarini,
Bentuk Ruang Terbuka Pada
Husnul Hidayat,
22 Permukiman Tepian Sungai Musi, Palembang 2022
Klarisa Susanto, dan
Palembang
Afzal Abilais
Bambang Wicaksono,
Strategi Adaptasi Model Rumah Ari Siswanto, Widya
23 Panggung Permukiman Tepi Fransisca Febrianti, Palembang 2020
Sungai Musi Palembang dan Susilo
Kusdiwanggo

Perubahan Budaya Bermukim


Masyarakat Riparian Sungai Musi
24 Bambang Wicaksono Palembang 2018
Palembang, Tinjauan Proses dan
Produk

Bambang Wicaksono,
Perubahan Orientasi Permukiman Ari Siswanto, Widya
25 Tepi Sungai Sebagai Pengaruh Fransisca Febrianti, Palembang 2019
Eksistensi Sungai Musi Palembang dan Susilo
Kusdiwanggo

Inoy Trisnaini,
Kajian Sanitasi Lingkungan
Haerawati Idris,
26 Permukiman di Bantaran Sungai Palembang 2019
Imelda Gernauli
Musi Kota Palembang
Purba
Hasil Review

·       Artikel ini membahas tentang kondisi


perumahan dan permukiman tepian sungai
Mahakam di Kota Samarinda Artikel ini juga
menyoroti masalah-masalah seperti kepadatan
penduduk yang tinggi, kualitas air dan sanitasi
yang buruk, kerentanan terhadap banjir, dan
masalah sosial seperti kemiskinan dan konflik
antar etnis.

Artikel ini membahas tentang peningkatan


kualitas lingkungan permukiman tepian sungai
Banjir Kanal Barat Surabaya melalui penataan
fisik dan sosial. Dalam artikel tersebut, penulis
menjelaskan bahwa permukiman tepian sungai
Banjir Kanal Barat Surabaya memiliki berbagai
masalah, seperti kurangnya fasilitas umum,
lingkungan yang kumuh, serta rendahnya taraf
hidup penduduk. Untuk mengatasi masalah
tersebut, penulis memberikan beberapa
rekomendasi.

·       Artikel ini membahas tentang kondisi


permukiman tepian sungai Barito di Kota
Banjarmasin dan memberikan rekomendasi
untuk pengembangan yang berkelanjutan.
Dalam artikel tersebut, penulis menjelaskan
bahwa permukiman tepian sungai Barito di
Kota Banjarmasin memiliki berbagai masalah,
seperti kurangnya akses terhadap fasilitas
umum, sanitasi yang buruk, dan kerentanan
terhadap bencana banjir. Selain itu,
permukiman ini juga menghadapi tekanan dari
perkembangan kota yang semakin pesat.
·       Artikel ini membahas tentang pengaruh
pembangunan perumahan tepian sungai
terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan
masyarakat di Kota Pontianak. Dalam artikel
tersebut, penulis menjelaskan bahwa
pembangunan perumahan tepian sungai di Kota
Pontianak memberikan dampak positif dan
negatif terhadap kualitas lingkungan dan
kesehatan masyarakat. Di satu sisi, perumahan
tepian sungai dapat memberikan akses mudah
terhadap sumber daya air bersih dan kegiatan
ekonomi yang berhubungan dengan sungai.
Namun, di sisi lain, perumahan tepian sungai
juga menghadapi masalah seperti kerentanan
terhadap bencana banjir, sanitasi yang buruk,
dan kualitas udara yang buruk karena aktivitas
industri di sekitarnya.

·       Artikel ini membahas tentang evaluasi


kualitas lingkungan permukiman tepian sungai
melalui penentuan indeks kualitas lingkungan
permukiman. Dalam artikel tersebut, penulis
menjelaskan bahwa permukiman tepian sungai
memiliki keunikan tersendiri, di mana
lingkungan sekitar sangat dipengaruhi oleh
sungai yang menjadi sumber kehidupan
masyarakat. Namun, keberadaan sungai juga
dapat memberikan dampak negatif terhadap
kualitas lingkungan permukiman jika tidak
dikelola dengan baik.

·       Artikel ini membahas tentang strategi


pengembangan permukiman tepian sungai di
Kota Banjarmasin berbasis kearifan lokal untuk
pengembangan yang berkelanjutan. Dalam
artikel tersebut, penulis menjelaskan bahwa
Kota Banjarmasin memiliki banyak
permukiman tepian sungai yang mempunyai
keunikan dan potensi sebagai objek wisata.
Namun, permukiman tepian sungai tersebut
juga memiliki berbagai masalah, seperti banjir,
polusi, dan sanitasi yang buruk. Oleh karena
itu, diperlukan strategi pengembangan
permukiman tepian sungai yang berkelanjutan.
·       Artikel ini membahas tentang kondisi
permukiman tepian sungai Citarum di Kota
Bandung dan memberikan rekomendasi untuk
pengembangan yang berkelanjutan. Dalam
artikel tersebut, penulis menjelaskan bahwa
permukiman tepian sungai Citarum di Kota
Bandung memiliki masalah yang serupa
dengan permukiman tepian sungai di kota-kota
lain, seperti sanitasi yang buruk, polusi, dan
risiko banjir. Namun, permukiman tepian
sungai Citarum juga memiliki potensi sebagai
objek wisata, karena lokasinya yang strategis
dan keindahan alam yang dimilikinya.

Artikel ini membahas tentang peningkatan


kualitas lingkungan permukiman tepian sungai
Cisadane melalui program pengembangan
masyarakat. Artikel tersebut membahas bahwa
permukiman tepian sungai Cisadane
mengalami berbagai masalah lingkungan
seperti banjir, pencemaran air, dan kepadatan
penduduk yang tinggi.

·       Artikel ini membahas tentang kajian teknis


dan sosial ekonomi perumahan tepian sungai
Brantas di Kota Malang dan memberikan
rekomendasi untuk pengembangan yang
berkelanjutan. Dalam artikel ini, ditemukan
beberapa masalah dalam perumahan tepian
Sungai Brantas di Kota Malang, yaitu:
Rendahnya kualitas rumah dan fasilitas umum
di sekitar permukiman tepian Sungai Brantas.
Rendahnya akses penduduk di permukiman
tepian Sungai Brantas terhadap fasilitas
kesehatan dan pendidikan yang berkualitas.
Terbatasnya pengelolaan air limbah dan
sampah di permukiman tepian Sungai Brantas,
sehingga menyebabkan pencemaran
lingkungan yang berdampak pada kesehatan
masyarakat.
·       Artikel ini membahas tentang kajian sosial-
ekonomi dan lingkungan perumahan tepian
sungai Musi di Palembang. Dalam artikel
tersebut, beberapa masalah yang ditemukan
antara lain: (1) adanya keterbatasan
infrastruktur dan fasilitas yang memadai di
permukiman tepian sungai, (2) minimnya akses
ke layanan kesehatan dan pendidikan, (3)
adanya ketidakmerataan pembangunan di
wilayah tepian sungai, dan (4) adanya
kepadatan penduduk yang tinggi di sebagian
besar permukiman tepian sungai.

·       Artikel ini membahas tentang strategi


pengembangan permukiman tepian sungai di
Kota Makassar untuk pengembangan yang
berkelanjutan. Dalam artikel ini, beberapa
masalah yang dihadapi dalam pengembangan
permukiman tepian sungai di Kota Makassar
diidentifikasi, di antaranya adalah kurangnya
perencanaan yang matang, minimnya
aksesibilitas ke wilayah tepian sungai, dan
minimnya partisipasi masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan.

·       Artikel ini membahas tentang peran


komunitas dalam pengembangan permukiman
tepian sungai di Kota Banjarmasin untuk
pengembangan yang berkelanjutan. Dalam
artikel ini, masalah yang diidentifikasi adalah
minimnya peran dan partisipasi masyarakat
dalam pengembangan permukiman tepian
sungai di Kota Banjarmasin. Hal ini
menyebabkan kurangnya keterlibatan
masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan dan pembangunan, serta minimnya
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
pelestarian lingkungan dan pengelolaan sungai.
·       Artikel ini membahas tentang kajian teknis
dan sosial ekonomi permukiman tepian sungai
Bengawan Solo di Kota Surakarta dan
memberikan rekomendasi untuk
pengembangan yang berkelanjutan. Artikel
"Kajian Teknis dan Sosial Ekonomi
Permukiman Tepian Sungai Bengawan Solo di
Kota Surakarta" mencoba menganalisis
masalah dan memberikan rekomendasi
pengembangan yang berkelanjutan untuk
permukiman tepian sungai Bengawan Solo di
Kota Surakarta. Beberapa masalah yang
diidentifikasi dalam artikel tersebut meliputi:

• Artikel ini membahas tentang


pengembangan permukiman tepian sungai
berbasis kearifan lokal di Kota Samarinda
untuk pengembangan yang berkelanjutan. rtikel
tersebut membahas tentang pentingnya
mengintegrasikan kearifan lokal dalam
pengembangan permukiman tepian sungai di
Kota Samarinda, sebagai cara untuk menjaga
keberlanjutan lingkungan dan budaya setempat.

·       Artikel ini membahas tentang analisis


potensi pengembangan permukiman tepian
sungai Cikapundung di Kota Bandung dan
memberikan rekomendasi untuk
pengembangan yang berkelanjutan. Penulis
menyebutkan bahwa kawasan permukiman
tepian sungai Cikapundung memiliki potensi
yang besar sebagai kawasan wisata dan
pariwisata, namun saat ini masih banyak
masalah yang perlu diatasi seperti banjir,
pencemaran lingkungan, dan minimnya
fasilitas publik.
·       Artikel ini membahas tentang kajian
kualitas lingkungan permukiman tepian sungai
Brantas di Kota Malang dan memberikan
rekomendasi untuk pengembangan yang
berkelanjutan. Artikel ini membahas kajian
mengenai kualitas lingkungan permukiman
tepian sungai Brantas di Kota Malang, terutama
terkait dengan kualitas air dan sanitasi. Dalam
penelitian ini, dilakukan pengukuran terhadap
kualitas air di sungai Brantas dan air sumur
warga di permukiman tepian sungai Brantas.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kualitas
air di sungai Brantas masih belum memenuhi
standar kualitas air baku untuk air minum,
sedangkan kualitas air sumur warga di
permukiman tepian sungai Brantas juga masih
rendah..

·       Artikel ini membahas tentang kajian sosial


ekonomi dan lingkungan perumahan tepian
sungai Kampar Kanan di Pekanbaru. [19.05,
1/3/2023] M.Erlangga: Artikel ini membahas
tentang kajian sosial ekonomi dan lingkungan
perumahan tepian sungai Kampar Kanan di
Pekanbaru, yang dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang kondisi sosial ekonomi dan lingkungan
di permukiman tepian sungai tersebut. Artikel
ini menjelaskan bahwa perumahan tepian
sungai Kampar Kanan merupakan permukiman
yang berlokasi di tepi sungai Kampar Kanan
dan terdiri dari sekitar 95% bangunan
permanen dan 5% bangunan semi permanen.
·       Artikel ini membahas tentang
pengembangan permukiman tepian sungai di
Kota Banjarmasin yang berbasis pada kearifan
lokal masyarakat setempat. Penelitian ini
menyoroti pentingnya mempertimbangkan
faktor-faktor budaya, adat istiadat, dan
kepercayaan dalam pengembangan
permukiman tepian sungai.

·       Artikel ini membahas tentang pengaruh


pemberdayaan masyarakat dalam
meningkatkan kualitas permukiman tepian
sungai di Kota Semarang. Masalah yang
dibahas dalam artikel ini adalah kondisi
permukiman tepian sungai di Kota Semarang
yang masih memerlukan perbaikan untuk
meningkatkan kualitasnya. Artikel ini
menemukan bahwa pemberdayaan masyarakat
dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi
masyarakat dalam memperbaiki kondisi
permukiman tepian sungai.

·       Artikel ini membahas tentang peran desain


arsitektur dalam menciptakan permukiman
tepian sungai yang berkelanjutan. Masalah
yang dibahas dalam artikel ini adalah
kebutuhan untuk menciptakan permukiman
tepian sungai yang berkelanjutan. Artikel ini
menyoroti pentingnya mempertimbangkan
faktor-faktor lingkungan dan keberlanjutan
dalam merancang permukiman tepian sungai.
Dalam hal ini, desain arsitektur memiliki peran
penting dalam menciptakan permukiman yang
ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai