PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh
seluruh komponen dalam satuan pendidikan disebut sebagai SPMI. SPMI mencakup
seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya
untuk mencapai SNP. Sistem penjaminan mutu ini dievaluasi dan dikembangkan secara
berkelanjutan oleh satuan pendidikan dan juga ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk
dituangkan dalam pedoman pengelolaan satuan pendidikan serta disosialisasikan kepada
pemangku kepentingan satuan pendidikan. Agar pelaksanaan SPMI dapat dilakukan oleh
seluruh satuan pendidikan dengan optimal, perlu dikembangkan satuan pendidikan yang
akan menjadi model penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, yang
selanjutnya disebut sekolah model, sebagai gambaran langsung kepada satuan pendidikan
lain yang akan menerapkan penjaminan mutu pendidikan sehingga terjadi pola
pengimbasan pelaksanaan penjaminan mutu hingga ke seluruh satuan pendidikan di
Indonesia.
B. DASAR HUKUM
1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan;
3. Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2015 tentang
Tugas dan Fungsi LPMP;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016, tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan di Pendidikan Dasar dan Menengah
C. TUJUAN
Memberikan gambaran sebelum dan sesudah kegiatan terkait proses pelaksanaan
sekolah model SPMI di SMPN 3 Kota Cirebon.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
CAPAIA
STANDAR/INDIKATOR/ N
NO
SUBINDIKATOR TAHUN
2016
1 Standar Kompetensi Lulusan Nilai :
5,28
Kategori :
Menuju
SNP 4
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi Nilai :
pengetahuan 3,37
Kategori :
Menuju
SNP 2
1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, Nilai :
konseptual, metakognitif 3,37
Kategori :
Menuju
SNP 2
2 Standar Isi Nilai :4,08
Kategori :
Menuju
SNP 3
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Nilai :
dikembangkan sesuai prosedur 3,04
Kategori :
Menuju
SNP 2
2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum tingkat Nilai :
satuan pendidikan yang dikembangkan 3,46
Kategori :
Menuju
SNP 2
3 Standar Proses Nilai :
5,83
Kategori :
Menuju
SNP 4
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan
3.2. tepat
3.2.13. Memanfaatkan teknologi informasi dan Nilai : 3,4
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi Kategori :
dan efektivitas pembelajaran Menuju
SNP 2
SKL Memiliki Program Jam Jam ke-0 75% Siswa Tidak ada
pengetahuan Tambahan hari Selasa, datang siswa yg
faktual, Rabu, terlambat terlambat
prosedural, Kamis dan atau tidak
konseptual, Sabtu masuk Hasil TO ada
metakognitif karena kenaikan dari
kesiangan hasil tahun
Hasil TO pelajaran
kurang sebelumnya
memuaskan
Hasil capaian SNP di atas didukung pula dengan adanya perubahan nilai yang lebih
baik atau peningkatan nilai pada rapor mutu PMP tahun 2017 yang dapat dilihat pada tabel
2.3. berikut.
Tabel 2.3. Capaian SNP Bidang Akademik Tahun 2017 di SMPN 3 Kota Cirebon
Berdasarkan Rapor Mutu PMP
CAPAIA
STANDAR/INDIKATOR/ N
NO
SUBINDIKATOR TAHUN
2017
1 Standar Kompetensi Lulusan
3 Standar Proses
Dalam proses pelaksanaannya pun tidak luput dari suatu permasalahan atau kesulitan
yang terjadi dalam melaksanakan siklus SPMI. Identifikasi kesulitan implementasi SPMI
tahun 2017 ditunjukkan pada tabel 2.4. berikut.
Tabel 2.4. Identifikasi Kesulitan Implementasi SPMI Tahun 2017
4.4.3. Menggunakan
instrumen penilaian aspek
sikap
Sesuai dengan strategi implementasi SPMI di SMPN 3 Kota Cirebon maka disusun
alur kegiatan SPMI untuk kegiatan SPMI selanjutnya . Penyusunan alur kegiatan
implementasi SPMI di SMPN 3 Kota Cirebon ditunjukkan pada Tabel 2.6. berikut.
Tabel 2.6. Penyusunan Alur Kegiatan Implementasi SPMI SMPN 3 Kota Cirebon
Format yang
NO Tahapan Siklus PROSEDUR KERJA
digunakan
3. Monitoring proses
Membuat instrumen
4. Evaluasi
Membuat rencana tindak
lanjut
2. Perencanaan 1. Perencanaan - SK Kepala Sekolah
peningkatan mutu - Membuat Tim Pelaksana untuk Tim
- Menentukan bentuk Pelaksana
pelatihan atau workshop - Jadwal Kegiatan
- Menentukan materi - Daftar Hadir
workshop/pelatihan - Lembar instrument
- Menentukan nara sumber monev
- Menentukan ruang - Hasil monev
/tempat pelaksanaan - Pelaporan
- Membuat jadwal
kegiatan
- Membuat daftar hadir
2. Pelaksanaan
- Membuat dokumentasi
- Membuat laporan akhir
kegiatan
3. Monitoring proses
Membuat indicator
penilaian atau instrument
monev
4. Evaluasi
Membuat rencana tindak
lanjut
Uraian di atas adalah evaluasi kegiatan SPMI tahun pertama yang untuk selanjutnya
dijadikan sebagai dasar untuk menyusun rencana tindak lanjut kegiatan SPMI tahun kedua.
Rencana tindak lanjut yang telah dibuat untuk kegiatan SPMI tahun kedua sebagai berikut.
Kegiatan Sekolah Model SPMI SMPN 3 Kota Cirebon dalam implementasi siklus
SPMI harus dapat memberikan imbas pada sekolah lainnya. Sekolah imbas pada sekolah
model SMPN 3 Kota Cirebon antara lain:
1. SMPN 5 Kota Cirebon
2. SMPN 7 Kota Cirebon
3. SMPN 18 Kota Cirebon
4. SMP Sunan Kalijaga
5. SMP Pelita Bangsa
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan Sekolah Model SPMI Tahun pertama ini telah berjalan dengan baik dan
lancar sesuai dengan yang diharapkan. Evaluasi terus dilakukan untuk peningkatan
indikator SNP yang dipilih. Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan SPMI Tahun kedua
yang dilaksanakan di SMPN 3 Kota CIREBON dan diikuti oleh 22 orang peserta dari
TPMPS sekolah model, Pengawas sekolah imbas, perwakilan sekolah imbas dan Komite
sekolah model.
Dalam kegiatan ini Fasilitator Daerah yang melakukan pendampingan di sekolah
model SPMI adalah Pengawas Pembina sekolah model yang telah mengikuti Bimbingan
Teknis Fasilitator Daerah dan Workshop Evaluasi Sekolah Model SPMI yang
diselenggarakan oleh LPMP Jawa Barat.
B. SARAN
Sebaiknya sekolah yang imbas yang tidak komit diganti oleh sekolah lainnya.
Fasda sebaiknya melakukan pendampingan lebih sering agar implementasi SPMI
lebih cepat terealisasi