DINAS PENGAIRAN
2021 - 2025
DAERAH IRIGASI PROVINSI
1. DASAR HUKUM PELAKSANAAN KEGIATAN TERKAIT
SPM IRIGASI UNTUK DI KEWENANGAN PROVINSI
Standar Pelayanan Minimum bidang Pekerjaan Umum yang ditetapkan dengan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No.1/PRT/M/2014 telah dibatalkan dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 29/PRT/M/2018.
Sementara itu, yang diatur dengan peraturan yang belakangan tersebut di atas, lingkup untuk
Bidang Pekerjaan Umum hanya air minum dan air limbah sedangkan mengenai irigasi tidak
dicantumkan.
Meskipun demikian membuat target capaian dalam layanan irigasi dinilai masih sejalan dengan
rencana pembangunan yang dibuat secara bertahap (RPJP, RPJM dan Renstra). Sehubungan
dengan hal ini, Dinas Pengairan Aceh tetap akan membuat target capaian tahunan SPM, yang
ditentukan sendiri berdasarkan kemampuan penyediaan anggaran provinsi untuk sektor irigasi
dan nantinya akan masuk dalam RP2I yang selanjutnya diinternalisasi ke dalam RPJM agar
punya dasar legalitas untuk diimplementasikan.
Dengan demikian peraturan perundangundangan yang digunakan adalah acuan makro dan
acuan detil teknis penentuan target capaian tahunan, antara lain sebagai berikut,
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.
23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi,
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.
30/PRT/M/2015 tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi,
c. Qanun Aceh No. 12 Tahun 2017 tentang Irigasi
Untuk menentukan target capaian yang merupakan target layanan irigasi atau disebut juga
dengan kinerja jaringan irigasi dibuat sesuai dengan kriteria menetapkan Indeks Kinerja Sistem
Irigasi sebagai berikut,
Dalam menetukan kinerja jaringan irigasi dihitung berdasarkan kinerja individual aset jaringan
yang penilaiannya dilakukan oleh petugas operasi dan pemeliharaan jaringan yang
berpengalaman.
Target untuk 5 tahun ke depan dan karena saat ini sudah menjelang akhir tahun maka periode
target diambil dari tahun 2021 hingga 2025. Penentuan besarnya target dapat ditentukan
berdasar kondisi kinerja yang diperoleh dari hasil survei lapangan saat ini (2020) dengan angka
target yang realistis yang sangat dipengaruhi oleh perkiraan ketersediaan anggaran pada tahun-
tahun yang akan datang.
1
Penjelasan tentang kinerja (layanan) jaringan irigasi dapat dicermati pada contoh berikut
ini,
a. Cara Mengukur Pencapaian target SPM dilakukan dengan langkah sebagai berikut,
• Menyusun Rencana Tata Tanam.
• Survei lapangan untuk mengidentifikasi realisasi layanan irigasi berdasar luas
tanam.
• Menghitung pencapaian target SPM dan menilai kinerja jaringan irigasi dengan
membandingkan antara realisasi luas tanam dengan rencana tata tanam.
Kedua cara tersebut dilakukan, sementara ini, dengan taksiran, sehingga kedua
pendekatan ini punya kelemahan yang sama.
Cara butir 1) punya kelemahan ketika merencanakan program penigkatan kinerja yaitu
dalam memilihi aset yang akan ditingkatkan, sementara cara 2) relatif lebih tekontrol
2
dalam penentuan individual aset atau beberapa aset dalam rangka meningkatkan
kinerja yang direncanakan/ditetapkan.
Dimana :
f min bang : koefisien fungsi layanan yang terkecil dari seluruh bangunan yang ada
sejak dari bangunan pengambilan ke titik yang ditinjau
3
f min sal : koefisien fungsi layanan yang terkecil dari seluruh saluran yang ada
sejak dari bangunan pengambilan ke titik yang ditinjau
Ab : perbandingan luas area yang dilayani pada titik yang ditinjau terhadap
luas total daerah irigasi
g. Upaya Pencapaian
Target SPM dicapai melalui pembangunan, rehabilitasi, serta operasi dan pemeliharaan
(O&P) jaringan irigasi kewenangan Pemerintah Provinsi. Termasuk didalamnya
adalah kegiatan-kegiatan penunjang, seperti: perencanaan; pengawasan; dan
pemberdayaan lembaga dan masyarakat petani.
Untuk selanjutnya, sebagai base line diambil nilai 69,56 % tersebut dalam sedangkan nilai lain,
seperti sudah dijelaskan di atas, hanya sebagai pembanding atau untuk pegecekan dan ternyata
angkanya tidak terpaut jauh.
Hasil hitungan dan gambar skema jaringan diperlihatkan dalam halaman-halamam berikut,
4
7,50 Ha 10,93 Ha
Saluran Primer
BPe1’ BPe1”
BPe0
Saluran Sekunder Mns. Calok
Bendung Peudada
38,99 Ha 5,77 Ha 16,90 Ha 81,01 Ha 5,94 Ha 12,63 Ha
BPe1
BMc1 BMc2 BMc3 BMc4’(B) BMc4 BMc5 BMc6
30,71 Ha 54,80 Ha 4,34 Ha 23,60 Ha
6,75 Ha 41,97 Ha
Bpe3
BMt1(B) BMt2(B) BMt4/3 BMt4(B) BMt5(8)
50,53 Ha 25,07 Ha 98,34 Ha
5
Tabel 2. Nilai Kinerja Jaringan DI Peudada Jalur I (Sekunder Mns Tunong)
6
Tabel 3. Nilai Kinerja Jaringan DI Peudada Jalur II (Sekunder Mns.Calok)
7
Tabel 4. Nilai IKSI DI Peudada Komponen Prasarana Fisik
Hasil Hitungan IKSI DI Peudada, Kab. Bireuen (DI Kewenangan Provinsi)
Dihitung hanya untuk KOMPONEN PRASARANA FISIK SAJA (tanpa kantong lumpur)
Kinerja Prasarana Fisik saja = 70,08 %
1 2 3=(6/100)x(3/100)x7 4 5 6 7
8
3.3. Bangunan Pelengkap berfungsi dan lengkap 1,500 2,000
b. Mistar ukur/skala liter dan tanda muka air 0,263 100 70 0,375
9
Tabel 5. Nilai IKSI DI Peudada Komponen Prasarana Fisik (minus jalan dan gedung)
Hasil Hitungan IKSI DI Peudada, Kab. Bireuen (DI Kewenangan Provinsi)
Dihitung hanya untuk KOMPONEN PRASARANA FISIK yang terkait langsung dg pemberian air
(tanpa kantong lumpur)
Kinerja Prasarana Fisik saja = 72,67 %
1 2 3=(6/100)x(3/100)x7 4 5 6 7
10
3.3. Bangunan Pelengkap berfungsi dan lengkap 1,500 2,000
b. Mistar ukur/skala liter dan tanda muka air 0,263 100 70 0,375
4.2. Tidak ada masalah banjir yang menggenangi 0,700 100 70 1,000
g. Untuk menyusun rencana pencapaian harus ditetapkan jangka 5 tahun itu dimulai kapan,
dengan pertimbangan saat ini sudah mendekati akhir tahun anggaran maka diusulkan
dimulai dari tahun depan, 2021, 2022, 2023, 2024 dan 2025. Sehingga diakhir tahun 2025
target kinerja diharapkan sudah tercapai walaupun masih tergantung dengan ketersediaan
anggaran untuk kegiatan tersebut.
h. Kinerja jaringan yang diambil sebagai base line diambil angka 75,43 (lihat tabel 1) dan
diakhir tahun 2025 diharapkan pada angka 85 sehingga termasuk kategori sangat baik.
Capaian yang jadi target tahunan akan ditentukan dari hasil simulasi.
11
3. HASIL SIMULASI TARGET TAHUNAN DAN UPAYA
PENCAPAIAN
Upaya pencapaian kinerja setiap tahunnya dapat dilihat dalam tabel berikut,
12
4. FOTO DOKUMENTASI HASIL SURVEI FUNGSI
INDIVIDUAL ASET JARINGAN IRIGASI PEUDADA
Foto 1. Trash Rack pada intake Bendung Peudada (lama) BPe 0 dimana
terdapat tumpukan sedimen di depannya yang mengganggu aliran
dan hal ini dikarenakan letaknya jauh dari pembilas bendung
Foto 2. Pintu Intake pada Bendung Peudada (lama) BPe 0 dimana jika
trash rack dipindah dekat pembilas bendung maka posisi
bangunan ini harus ditata ulang. Estimasi dari fungsi bangunan ini
bersamasama dengan trash rack adalah 0,80.
13
Foto 3. Bangunan bagi BPe 1 dengan kondisi rusak pada bangunan dan
berat untuk menaikturunkan pintu air akibat ulirnya terlalu rapat
dan pada stang putar tidak pakai bearing Estimasi fungsi dari
bangunan ini adalah 0,80.
Foto 4. Saluran BPe 1- BPe 2 dengan kondisi rusak pada beberapa titik
Estimasi fungsi dari saluran ini adalah 0,75.
14