Anda di halaman 1dari 4

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep


Konsumsi Sayur dan buah merupakan sumber zat gizi yang
berperan penting bagi kesehatan tubuh. Namun konsumsi sayur dan
buah sering diabaikan sehingga menimbulkan rendahnya pola
konsumsi sayur dan buah di masyarakat. Konsumsi sayur dan buah
pada seseorang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan
perilaku konsumsi sayur dan buah. Pengetahuan gizi dapat membantu
mengubah sikap dan Perilaku Konsumsi Sayur Dan Buah seseorang
kearah pola pemikiran yang dapat menunjang kesehatan dengan yang
lebih baik. Perilaku makan sangat berpengaruh terhadap status gizi
remaja putri karena perilaku makan yang baik membuat asupan zat gizi
yang diperlukan cukup sehingga status gizi remaja putri menjadi lebih
baik. Kebutuhan zat gizi remaja putri harus diperhatikan karena remaja
putri masih dalam tahap belajar di sekolah. Konsumsi sayur dan buah
sangat berperan penting sebagai pencegahan overweight pada remaja.
Berdasarkan gambar kerangka konsep, pengetahuan, sikap, dan
perilaku konsumsi sayur dan buah yang saling berhubungan dengan
status gizi.
3.1 Gambar Kerangka Konsep Penelitian

Pengetahuan
Konsumsi
sayuran Dan
Buah

Sikap Konsumsi
Sayuran Dan Status Gizi
Buah

Perilaku
Konsumsi Sayur
Dan Buah

Keterangan :
Variabel Independen : pengetahuan, sikap, dan perilaku konsumsi
sayur dan buah remaja.
Variabel dependen : status gizi remaja.

3.2 Definisi Operasional


3.2.1 Pengetahuan Tentang Sayur dan Buah
Definis : Tingkat pengetahuan sampel terhadap kandungan
gizi dan konsumsi sayur dan buah yang dikategorikan
baik, cukup, dan kurang.
Cara Ukur : Form kuesioner pengetahuan
Alat Ukur : Form kuesioner pengetahuan
Hasil Ukur : Skor pengetahuan
Skala : Ordinal
Kategori :
a. Baik : Hasil persentase 76 – 100%.
b. Cukup : Hasil persentase 56 – 75%.
c. Kurang : Hasil persentase < 56%
(Arikunto, 2013)
3.2.2 Sikap Tentang konsumsi Sayur dan Buah
Definisi : Sikap yang dimiliki sampel terhadap konsumsi sayur dan
buah yang dikategorikan baik, cukup, dan kurang.
Cara Ukur : Pengisian form kuesioner sikap
Alat Ukur : Form kuesioner sikap
Hasil Ukur : Skor sikap
Skala Ukur : Ordinal
Kategori :
a. Baik : Hasil persentase 76 – 100%.
b. Cukup : Hasil persentase 56 – 75%.
c. Kurang : Hasil persentase < 56%.
(Arikunto, 2013)
3.2.3 Perilaku Konsumsi Sayur dan Buah
Definisi : Tindakan sampel dalam mengkonsumsi sayur dan
buah dalam satu bulan terakhir.
Cara Ukur : Wawancara riwayat konsumsi sayur dan buah dalam 1
bulan terakhir.
Alat Ukur : Form SFFQ
Hasil Ukur : Berat gram/hari sayur dan buah
Skala Ukur : Ordinal
Kategori :
a. Kurang, jika konsumsi sayur dan buah <400 gr
b. Baik, jika konsumsi sayur dan buah ≥600 gr
(PGS,2014).
3.2.4 Status Gizi
Definisi : Antropometri Berat Badan dan Tinggi Badan sampel
yang dikategorikan dalam IMT/U.
Cara Ukur : Mengukur Tinggi Badan dan Berat Badan.
Alat Ukur :
a. Berat badan : Timbangan injak digital merk Secca
berkapasitas 180 Kg dengan ketelitian 0,1 kg
b. Tinggi badan : Microtoise berkapasitas 2 meter dengan
ketelitian 0,1 cm.
Hasil Ukur : IMT/U (Z-Score)
Skala Ukur : Ordinal
Kategori :
a. Gizi kurang : - 3 SD sd <- 2 SD
b. Gizi baik : -2 SD sd +1 SD
c. Gizi lebih : + 1 SD sd +2 SD
d. Obesitas : > + 2 SD
(kemenkes, 2020)

Anda mungkin juga menyukai