Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 80 Jakarta, dan yang


menjadi subjek penelitian adalah remaja putri kelas XI dan XII yang
berada di lingkungan SMAN 80 Jakarta. Pemilihan tempat
bedasarkan pertimbangan belum ada penelitian serupa yang
dilakukan di sekolah ini. Penelitian ini dilakukan dengan cara
wawancara dan observasi di SMAN 80 Jakarta untuk mengetahui
perbedaan body image dan frekuensi serta asupan makan pada
remaja putri dengan status gizi normal dan tidak normal di SMAN
80 Jakarta.

B. Rancangan Penelitian

Penelitian tentang perbedaan body image dan frekuensi


serta asupan makan pada remaja putri dengan status gizi normal
dan tidak normal di SMAN 80 Jakarta menggunakan rancangan
penelitian yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional study yaitu pengumpulan data dependen dan independen
dilakukan pada waktu yang bersamaan. Penelitian ini akan dibantu
oleh 20 enumerator terlatih.
C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI dan XII


yang ada di SMAN 80 Jakarta saat penelitian berlangsung
sebanyak 320 siswi

2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

D. Cara Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode


sensus yaitu semua bagian dari populasi siswi SMAN 80 Jakarta
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

a. Kriteria inklusi

- Remaja putri berusia 15-18 tahun

- Dalam keadaan sehat jasmani dan rohani


- Tidak memiliki kecacatan seperti kelainan tulang (lordosis,
kifosis, dan skoliosis) dan dapat berdiri

- Hadir pada saat penelitian berlangsung

- Bersedia menjadi responden dan menandatangani inform


consent

b. Kriteria eksklusi

- Sedang mengalami penurunan nafsu makan

- Sedang menjalani diet tertentu


Mendata Sampel
E. Alur Penelitian (Biodata Remaja Putri
320 Siswi)

Skrining Gizi dengan


pengukuran
Antropometri (Berat
badan dan Tinggi
Badan)

Status Gizi
Status Gizi Tidak Normal
Normal (-2SD s.d. 1SD)
 Kurang : Sangat Kurus (<-3SD), Kurus (-
3SD s.d. <-2SD)
 Lebih : Gemuk (>1SD s.d. 2SD),
Obesitas (>2SD)

Pengisian Body
Wawancara Food Recall-
Shape Questionnaire
24 hour
Gambar 1
Alur Penelitian Penilaian Body Image dan Frekuensi serta Asupan Makan serta Status Gizi Remaja Putri
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner dan wawancara.
Adapun kuesioner terdiri dari body shape questionnaire dan food
recall 24-h.

G. Jenis dan Cara Pengumpulan Data


1. Data Primer
a. Data karakteristik responden meliputi nama dan usia yang
diperoleh dengan cara wawancara dan pencatatan di
kuisioner
b. Data skor body image diperoleh dengan cara pengisian
mandiri body shape questionnaire sebanyak 16 butir
pertanyaan lalu hasilnya dikelompokan menjadi positif dan
negatif
c. Data frekuensi makan frekuensi makanan utama dan
selingan diperoleh dengan cara wawancara dengan metode
food recall-24h selama dua hari tidak berturut-turut yaitu
pada weekday dan weekend
d. Data asupan makan yang terdiri dari asupan energi, protein,
lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin C, Ca, Fe, dan Serat
diperoleh dengan cara wawancara dengan metode food
recall-24h selama dua hari tidak berturut-turut dan dicatat
dalam kuesioner 24h food recall-24-h diukur dengan
menggunakan Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI)
dan hasilnya dibandingkan dengan AKG 2013.
e. Data berat badan diperoleh dengan cara pengukuran BB
menggunakan timbangan badan yang memiliki kapasitas 150
kg dengan ketelitian 0,1 kg
f. Data tinggi badan diperoleh dengan cara pengukuran TB
menggunakan microtoise yang memiliki kapasitas 200 cm
dengan ketelitian 0,1 cm
g. Data status gizi diperoleh dengan cara perhitungan Z-Score
IMT/U menggunakan aplikasi computer WHO Anthro Plus
berdasarkan hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan
dan hasilnya dibandingkan dengan WHO 2007
2. Data Sekunder
a. Data gambaran umum SMAN 80 Jakarta yang dikumpulkan
melalui tata usaha SMAN 80 Jakarta dan data skripsi yang
dilakukan secara langsung pada tahun 2018

H. Pengolahan Data
1. Data karakteristik responden
- Usia
Data usia yang telah didapatkan melalui kuesioner
dikategorikan menjadi
1 = 15-16 tahun
2 = 17-18 tahun
Hasil tersebut kemudian ditabulasi

2. Skor Body Image


Data penilaian tentang body image yang dikumpulkan dengan
cara pengisian kuesioner BSQ sebanyak 16 butir pertanyaan
dikategorikan menjadi
1 = Positif (Skor < 38)
2 = Negatif (Skor ≥ 38)
Hasil tersebut kemudian ditabulasi

3. Frekuensi Makan Utama


Data frekuensi makan diperoleh dari 24h food recall selama dua
hari tidak berturut-turut di cek kembali kemudian dikelompokkan
menjadi :
1 = <3 kali perhari
2 = 3 kali perhari
3 = >3 kali perhari
Hasil tersebut kemudian ditabulasi

4. Frekuensi Makan Selingan


Data frekuensi makan diperoleh dari 24h food recall selama dua
hari tidak berturut-turut di cek kembali kemudian dikelompokkan
menjadi :
1 = <2 kali perhari
2 = 2 kali perhari
3 = >2 kali perhari
Hasil tersebut kemudian ditabulasi

5. Asupan Energi dan Zat Gizi Makro


Data asupan Energi dan Zat Gizi Makro (Protein, Lemak, KH)
didapatkan dari kuesioner 24h food recall yang kemudian
dihitung menggunakan Tabel Komposisi Pangan Indonesia
(TKPI) dan dibandingkan dengan AKG 2013. Lalu persentase
asupan dikategorikan menjadi :
1 = Kurang (<80%)
2 = Cukup (80-100%)
3 = Lebih (>100%)
Hasil tersebut kemudian ditabulasi

6. Asupan Zat Gizi Mikro


Data asupan Zat Gizi Mikro (Vitamin A, Vitamin C, Ca, dan Fe )
didapatkan dari kuesioner 24h food recall yang kemudian
dihitung menggunakan Tabel Komposisi Pangan Indonesia
(TKPI) dan dibandingkan dengan AKG 2013. Lalu persentase
asupan dikategorikan menjadi :
1 = Kurang (<100%)
2 = Cukup (>=100%)
Hasil tersebut kemudian ditabulasi
7. Serat
Data asupan serat didapatkan dari kuesioner 24h food recall
yang kemudian dihitung menggunakan Tabel Komposisi Pangan
Indonesia (TKPI) dan dibandingkan dengan AKG 2013. Lalu
hasil asupan dikategorikan menjadi :
1 = Kurang (<100%)
2 = Cukup (>100%)
Hasil tersebut kemudian ditabulasi

8. Berat Badan
Data berat badan yang didapatkan dari hasil pengukuran
menggunakan timbangan badan dengan kapasitas 150 kg
dengan ketelitian 0,1 kg lalu dicatat di kuesioner karakteristik
responden dicek kembali kemudian ditabulasi

9. Tinggi Badan
Data tinggi badan yang didapatkan dari hasil pengukuran
menggunakan microtoise dengan kapasitas 200 cm dengan
ketelitian 0,1 cm lalu dicatat di kuesioner karakteristik responden
dicek kembali kemudian ditabulasi

10. Status Gizi


Data status gizi diperoleh dengan cara perhitungan Z-Score
IMT/U menggunakan aplikasi computer WHO Anthro Plus dan
hasilnya dibandingkan dengan WHO 2007 berdasarkan hasil
pengukuran tinggi badan dan berat badan
1 = Kurang (Sangat Kurus <-3SD dan Kurus -3SD s.d. <-2SD)
2 = Normal -2SD s.d. 1SD
3 = Lebih (Gemuk >1SD s.d. 2SD dan Obesitas >2SD)
Hasil tersebut kemudian ditabulasi
I. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
univariat dan analisis bivariat.
1. Analisis Univariat
Pada analisis univariat data dianalisis secara deskriptif untuk
melihat nilai rata-rata, minimum, maksimum, dan standar deviasi
untuk variabel karakteristik yang meliputi usia, berat badan,
tinggi badan, status gizi sesuai dengan indikator IMT/U, skor
body image, frekuensi makan utama, frekuensi makan selingan,
asupan energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin C,
Ca, Fe, dan Serat
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan secara deskriptif dan analitik. Analisis
bivariat secara deskriptif dilakukan dengan membuat tabulasi
silang antar variabel:
a. Perbedaan skor body image dengan status gizi normal dan
tidak normal
b. Perbedaan skor body image dengan frekuensi makan utama
dan selingan
c. Perbedaan frekuensi makan utama dan selingan dengan
status gizi normal dan tidak normal
d. Perbedaan asupan Energi, Protein, Lemak, KH, Vitamin A,
Vitamin C, Ca, Fe, dan Serat dengan status gizi normal dan
tidak normal
Analisis bivariat secara analitik dilakukan untuk membuktikan
hipotesis penelitian menggunakan program komputer spss versi 24.
Data dianalisis dengan uji Mann-Whitney U untuk melihat ada atau
tidaknya perbedaan yang signifikan pada uji statistik dengan skala
ordinal. Apabila P value < 0,05 maka ada perbedaan yang
signifikan diantara dua variabel.
Uji statistik Mann-Whitney U dengan rumus :

Nilai U yang lebih kecil akan digunakan untuk menghitung nilai


statistik hitung yang kemudian akan dibandingkan dengan tabel
untuk menyimpulkan apakah menolak atau menerima hipotesis
yang diuji.

Z = Nilai hitung statistik

U = Jumlah peringkat yang lebih kecil

n = Banyaknya anggota sampel

Anda mungkin juga menyukai