Vitamin A adalah salah satu zat gizi dan golongan vitamin yang sangat
diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat
melihat dengan baik) dan untuk kesehatan tubuh (meningkatkan daya tahan
tubuh untuk melawan penyakit, khususnya diare dan penyakit infeksi).
Vitamin A atau berdasarkan struktur kimianya dibagi menjadi dua bentuk
Vitamin A
Betakar
oten
Dapat dimanfaatkan
langsung oleh tubuh
Dapat dirasakan
setelah mengalami
Vitamin A proses pengolahan
menjadi retinol
Retinol
Kekurangan Vitamin A
02 Petumbuhan
03 Perkembangan
04 Reproduksi
05 Kekebalan
tubuh
06 Jantung
07 Ginjal
08 Reproduksi
2 Metabolisme
Vitamin A
Metabolisme Vitamin A bergabun
gabung g
serap Kilomikron Sal.
Usus
(sal. Limfatik) Darah
Vit A dan β halus
karoten
Hati
Protein Protein
pengikat Retinil pengikat
retinol palmitat retinol
Asam
diangkut palmitat (PPR)
sintesis
Hati
Hati
eksresi
Ginjal transfer
Usus
halus Protein lain
Urin (As. (transythyretin)
Feses Retinoat) Sel jaringan
▪ Vitamin A dan β-karoten diserap dari usus halus dan sebagian besar disimpan di
dalam hati. Bentuk karoten dalam tumbuhan selain β, adalah α, γ-karoten serta
kriptosantin. Setelah dilepaskan dari bahan pangan dalam proses pencernaan,
senyawa tersebut diserap oleh usus halus dengan bantuan asam empedu
(pembentukan micelle).
▪ Vitamin A dan karoten diserap oleh usus dari micelle secara difusi pasif,
kemudian digabungkan dengan kilomikron dan diserap melalui saluran limfatik,
kemudian bergabung dengan saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Di
hati, vitamin A digabungkan dengan asam palmitat dan disimpan dalam bentuk
retinil-palmitat. Bila diperlukan oleh sel-sel tubuh, retinil palmitat diikat oleh
protein pengikat retinol (PPR) atau retinol-binding protein (RBP), yang
disintesis dalam hati. Selanjutnya ditransfer ke protein lain, yaitu “transthyretin”
untuk diangkut ke sel-sel jaringan.
▪ Vitamin A yang tidak digunakan oleh sel-sel tubuh diikat oleh protein
pengikat retinol seluler (celluler retinol binding protein), sebagian
diangkut ke hati dan bergabung dengan asam empedu, yang
selanjutnya diekskresikan ke usus halus, kemudian dikeluarkan dari
tubuh melalui feses. Sebagian lagi diangkut ke ginjal dan
diekskresikan melalui urine dalam bentuk asam retinoat.
FISIOLOGI DIET
PENYAKIT KELOMPOK
4
Penyebab
Terjadinya
KVA
Kemiskinan Pendidikan
Tidak memberikan
BBLR
ASI Eksklusif
Xerophtalmia
Rentan terhadap
bakteri dan virus
8 Pencegahan dan
Penanggulangan KVA
➢ Bayi umur 6-11 bulan, baik sehat maupuan tidak sehat, dengan dosis 100.000 SI
(warna biru). Satu kapsul diberikan satu kali secara serentak pada bulan Februari
dan Agustus.
➢ Anak balita umur 1-5 tahun, baik sehat maupun tidak sehat, dengan dosis 200.000
SI (warna merah). Satu kapsul diberikan satu kali secara serentak pada bulan
Februari dan Agustus.
➢ Ibu nifas, paling lambat 30 hari setelah melahirkan, diberikan satu kapsul vitamin
A dosis 200.000 SI (warna merah), dengan tujuan agar bayi memperoleh vitamin
A yang cukup melalui ASI (Depkes RI, 2009).
➢ Wanita hamil : suplemen vitamin A tidak direkomendasikan selama
kehamilan sebagai bagian dari antenatal care rutin untuk mencegah
maternal and infant morbidity dan mortality. Namun, pada daerah dimana
terdapat masalah kesehatan publik yang berat yang berkaitan dengan
kekurangan vitamin A, maka suplementasi vitamin A direkomendasikan
untuk mencegah rabun senja. Secara khusus, wanita hamil dapat
mengkonsumsi hingga 10,000 IU vitamin A setiap harinya atau vitamin A
hingga 25,000 IU setiap minggu. Suplementasi dapat dilanjutkan hingga
12 minggu selama kehamilan hingga melahirkan. Hal ini perlu ditekankan
bahwa WHO mengidentifikasi populasi berisiko sebagai mereka yang
prevalensi menderita rabun senja ≥5% pada wanita hamil atau ≥5% pada
anak – anak yang berusia 24–59 bulan
9 Standar Vit A
6 – 59 bulan
ASI tetap menjadi sumber yang penting dari vitamin A dan karoten (zat gizi yang
banyak terdapat secara alami dalam buah-buahan dan sayur-sayuran). Karoten dapat
membantu sistem kekebalan tubuh. Hati, telur, dan keju merupakan sumber-sumber
vitamin A yang baik. Vitamin A juga terdapat dalam beta-karoten serta karotenoid
lainnya. Tubuh manusia dapat mensintesa vitamin A dari karoten atau pro vitamin A
yang terdapat di sayuran dan buah-buahan yang berwarna, seperti wortel, tomat, apel,
semangka, dan sebagainya. (Dinkes Jateng, 2007)
Kadar Vitamin A dalam air susu sangat dipengaruhi oleh jumlah dan jenis
makanan yang dikonsumsi selama menyusui. Untuk itu bagi ibu nifas
dianjurkan banyak mengkonsumsi sayuran terumata yang banyak mengandung
Vitamin A. (Sugiarno. 2010)
Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata.
Sekalipun pada waktu lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, Vitamin A
adalah salah satu zat gizi esensial yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh
manusia. Untuk memperolehnya harus diambil dari sumber diluar tubuh
terutama dari sumber alam, seperti bahan sereal, umbi, biji-bijian, sayuran,
buah-buahan, hewani dan bahan-bahan olahan lainnya.(Desi & Dwi, 2009)
Jurnal KVA
Syarat :
Nilai gizi minimal 300
kkal
Vitamin A 15% dari
AKG untuk usia 4-5
tahun
Penggunaan tepung
wortel 20 % dari
bahan
Resep bola-bola ayam crispy