Anda di halaman 1dari 43

Rancangan dan Pengembangan

Makanan Formula KVA


➔Afianna Rahma Bihaq
➔Denika Padma Praja
➔Sonya Esther
Vitamin A

Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak. Berdasarkan struktur


kimianya disebut retinol atau retina atau disebut juga dengan asam retinoat,
terdapat pada jaringan hewan dimana retinol 90-95% disimpan pada hati
(Haryadi, 2009).

Vitamin A adalah salah satu zat gizi dan golongan vitamin yang sangat
diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat
melihat dengan baik) dan untuk kesehatan tubuh (meningkatkan daya tahan
tubuh untuk melawan penyakit, khususnya diare dan penyakit infeksi).
Vitamin A atau berdasarkan struktur kimianya dibagi menjadi dua bentuk
Vitamin A
Betakar
oten

Dapat dimanfaatkan
langsung oleh tubuh
Dapat dirasakan
setelah mengalami
Vitamin A proses pengolahan
menjadi retinol
Retinol
Kekurangan Vitamin A

Kekurangan Vitamin A (KVA) adalah penyakit yang disebabkan


oleh kurangnya asupan vitamin A yang memadai. Hal ini dapat
menyebabkan rabun senja, xeroftalmia dan jika kekurangan
berlangsung parah dan berkepanjangan akan mengakibatkan
keratomalasia (Tadesse, Lisanu, 2005).
Kekurangan Vitamin A

Sedangkan menurut Arisman tahun 2002, Kurang Vitamin A (KVA)


merupakan penyakit sistemik yang merusak sel dan organ tubuh dan
menghasilkan metaplasi keratinasi pada epitel, saluran nafas, saluran
kencing dan saluran cerna. Penyakit Kurang Vitamin A (KVA) tersebar
luas dan merupakan penyebab gangguan gizi yang sangat penting.
Prevalensi KVA terdapat pada anak-anak dibawah usia lima tahun.
Sampai akhir tahun 1960-an KVA merupakan penyebab utama
kebutaan pada anak.
1 Fungsi
Vitamin A
01 Pengelihatan

02 Petumbuhan

03 Perkembangan

04 Reproduksi
05 Kekebalan
tubuh

06 Jantung

07 Ginjal

08 Reproduksi
2 Metabolisme
Vitamin A
Metabolisme Vitamin A bergabun
gabung g
serap Kilomikron Sal.
Usus
(sal. Limfatik) Darah
Vit A dan β halus
karoten

Hati
Protein Protein
pengikat Retinil pengikat
retinol palmitat retinol
Asam
diangkut palmitat (PPR)
sintesis
Hati
Hati
eksresi
Ginjal transfer
Usus
halus Protein lain
Urin (As. (transythyretin)
Feses Retinoat) Sel jaringan
▪ Vitamin A dan β-karoten diserap dari usus halus dan sebagian besar disimpan di
dalam hati. Bentuk karoten dalam tumbuhan selain β, adalah α, γ-karoten serta
kriptosantin. Setelah dilepaskan dari bahan pangan dalam proses pencernaan,
senyawa tersebut diserap oleh usus halus dengan bantuan asam empedu
(pembentukan micelle).

▪ Vitamin A dan karoten diserap oleh usus dari micelle secara difusi pasif,
kemudian digabungkan dengan kilomikron dan diserap melalui saluran limfatik,
kemudian bergabung dengan saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Di
hati, vitamin A digabungkan dengan asam palmitat dan disimpan dalam bentuk
retinil-palmitat. Bila diperlukan oleh sel-sel tubuh, retinil palmitat diikat oleh
protein pengikat retinol (PPR) atau retinol-binding protein (RBP), yang
disintesis dalam hati. Selanjutnya ditransfer ke protein lain, yaitu “transthyretin”
untuk diangkut ke sel-sel jaringan.
▪ Vitamin A yang tidak digunakan oleh sel-sel tubuh diikat oleh protein
pengikat retinol seluler (celluler retinol binding protein), sebagian
diangkut ke hati dan bergabung dengan asam empedu, yang
selanjutnya diekskresikan ke usus halus, kemudian dikeluarkan dari
tubuh melalui feses. Sebagian lagi diangkut ke ginjal dan
diekskresikan melalui urine dalam bentuk asam retinoat.

▪ Karoten diserap oleh usus seperti halnya vitamin A, sebagian


dikonversi menjadi retinol dan metabolismenya seperti di atas.
Sebagian kecil karoten disimpan dalam jaringan adiposa dan yang
tidak digunakan oleh tubuh diekskresikan bersama asam empedu
melalui feses.
FAKTOR KONVERSI VITAMIN A

Vitamin A Sebagai retinol


Konversi dari UI menjadi mcg, menggunakan formula UI x
0,3 = mcg
Contoh: 5000 UI x 0,3 = 1500 mcg
Konversi dari mcg menjadi UI, menggunakan formula
mcg/0,3 = UI

Vitamin A sebagai beta-karoten


Konversi dari UI menjadi mcg, menggunakan formula UI x
0,6 = mcg
Contoh: 5000 UI x 0,6 = 3000 mcg
Konversi dari mcg menjadi UI, menggunakan formula
mcg/0,6 = UI
▪ 200,000 IU x 0,3 = 60.000 mcg Retinol/ 60mg
▪ 200,000 IU x 0,6 = 120.000 mcg betakaroten / 120mg
Faktor Konversi beta karoten
menjadi retinol

▪ 26 mcg karoten sayuran ~ 1 mcg retinol


▪ 11 mcg karoten buah ~ 1 mcg retinol
▪ 2,4 mcg karoten murni dalam minyak ~ 1 mcg
retinol
▪ 12 mcg karoten total ~ 1 mcg retinol
3 Faktor Resiko
KVA
Pengaruh relatif faktor kasusal pada tingkat makro maupun
mikro dapat sangat bervariasi antar negara bahkan antar
wilayah dalam negara yang sama. Oleh karena itu, kita
harus memahami kondisi setempat ketika membuat
rancangan program intervensi yang tepat dan efektif
secepatnya untuk memperbaiki situasi tersebut. Walaupun
begitu, ada beberapa faktor resiko dibaliknya yang
cenderung menandai sebagian besar situasi ketika
defisiensi vitamin A lazim ditemukan.
USIA GENDER

FISIOLOGI DIET

PENYAKIT KELOMPOK
4
Penyebab
Terjadinya
KVA
Kemiskinan Pendidikan

Bayi tidak diberikan Makanan artifisial


kolostrum kurang Vit A

Tidak memberikan
BBLR
ASI Eksklusif

Kurang sayur &


Infeksi
buah
Mengapa Kadar
Vitamin A yang
diberikan Lebih
besar Dari AKG?
Alasan mengapa kadar/dosis vitamin A yang diberikan
Lebih besar Dari AKG adalah karena pada usia 12 – 59 bulan dan
ibu nifas memiliki kebutuhan yang lebih pada kebutuhan vitamin A.

Diharapkan dosis yang diberikan dapat mecukupi


kebutuhan sasaran, karena sisa vitamin A yang di konsumsi akan
disimpan didalam hati dan kemudian akan dapat digunakan
kembali ketika dibutuhkan
6
Vit A
dan
Infeksi
1

Ada hubungan kuat antara status vitamin A dan resiko


terhadap penyakit infeksi pernafasan . Mekanismenya
adalah sebagai berikut : disamping itu lapisan sel yang
menutupi trakea dan paruparu mengalami keratinasi,
tidak mengeluarkan lendir, sehingga mudah dimasuki
mikroorganisme atau bakteri atau virus dan menyebabkan
infeksi saluran pernafasan.
2

Hubungan antara kekurangan vitamin A dan diare


belum begitu jelas. Mekanismenya adalah sebagai
berikut : bila terjadi keratinasi, pada permukaan
usus tidak mengeluarkan lendir, sehingga mudah
dimasuki mikroorganisme atau bakteri atau virus
dan menyebabkan infeksi pencernaan akan
menyebabkan diare.
3

Perubahan (keratinasi) pada permukaan saluran


kemih dan kelamin dapat menimbulkan infeksi
pada ginjal dan kantung kemih, serta batu
ginjal dan gangguan kantung kemih
7 Akibat KVA
Tubuh memerlukan asupan vitamin yang cukup sebagai zat
pengatur dan memperlancar proses metabolisme dalam tubuh.
Sebagai vitamin yang larut dalam lemak, vitamin A
membangun sel-sel kulit dan memperbaiki sel-sel tubuh,
menjaga dan melindungi mata, menjaga tubuh dari infeksi,
serta menjaga pertumbuhan tulang dan gigi. Karena fungsi
tersebut, vitamin A sangat bagus dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan anak. Vitamin A juga berperan dalam
epitil, misalnya pada epitil saluran pencernaan dan pernapasan
serta kulit.
Rabun Senja

Xerophtalmia

Rentan terhadap
bakteri dan virus
8 Pencegahan dan
Penanggulangan KVA
➢ Bayi umur 6-11 bulan, baik sehat maupuan tidak sehat, dengan dosis 100.000 SI
(warna biru). Satu kapsul diberikan satu kali secara serentak pada bulan Februari
dan Agustus.
➢ Anak balita umur 1-5 tahun, baik sehat maupun tidak sehat, dengan dosis 200.000
SI (warna merah). Satu kapsul diberikan satu kali secara serentak pada bulan
Februari dan Agustus.
➢ Ibu nifas, paling lambat 30 hari setelah melahirkan, diberikan satu kapsul vitamin
A dosis 200.000 SI (warna merah), dengan tujuan agar bayi memperoleh vitamin
A yang cukup melalui ASI (Depkes RI, 2009).
➢ Wanita hamil : suplemen vitamin A tidak direkomendasikan selama
kehamilan sebagai bagian dari antenatal care rutin untuk mencegah
maternal and infant morbidity dan mortality. Namun, pada daerah dimana
terdapat masalah kesehatan publik yang berat yang berkaitan dengan
kekurangan vitamin A, maka suplementasi vitamin A direkomendasikan
untuk mencegah rabun senja. Secara khusus, wanita hamil dapat
mengkonsumsi hingga 10,000 IU vitamin A setiap harinya atau vitamin A
hingga 25,000 IU setiap minggu. Suplementasi dapat dilanjutkan hingga
12 minggu selama kehamilan hingga melahirkan. Hal ini perlu ditekankan
bahwa WHO mengidentifikasi populasi berisiko sebagai mereka yang
prevalensi menderita rabun senja ≥5% pada wanita hamil atau ≥5% pada
anak – anak yang berusia 24–59 bulan
9 Standar Vit A
6 – 59 bulan

Zat Gizi Satuan Kadar Jenis

Vitamin A mcg 200 - 400 Retinil asetat


Anak usia SD

Zat Gizi Satuan Kadar Jenis

Vitamin A mcg 280 - 570 Retinil asetat


Ibu Hamil

Zat Gizi Satuan Kadar Jenis

Vitamin A mcg 450 - 900 Retinil asetat


10
Sumber
Vitamin A
Pada umumnya kecukupan Vitamin A pada orang dewasa didapat dari makanan
yang di konsumsi setiap hari. Demikian juga bagi anak anak selain didapat dari
makanan juga dari suplemen Vitamin A. sedangkan bagi bayi yang berumur kurang
dari 6 bulan kebutuhan Vitamin A diperoleh dari Air Susu Ibu (Sugiarno. 2010).

ASI tetap menjadi sumber yang penting dari vitamin A dan karoten (zat gizi yang
banyak terdapat secara alami dalam buah-buahan dan sayur-sayuran). Karoten dapat
membantu sistem kekebalan tubuh. Hati, telur, dan keju merupakan sumber-sumber
vitamin A yang baik. Vitamin A juga terdapat dalam beta-karoten serta karotenoid
lainnya. Tubuh manusia dapat mensintesa vitamin A dari karoten atau pro vitamin A
yang terdapat di sayuran dan buah-buahan yang berwarna, seperti wortel, tomat, apel,
semangka, dan sebagainya. (Dinkes Jateng, 2007)
Kadar Vitamin A dalam air susu sangat dipengaruhi oleh jumlah dan jenis
makanan yang dikonsumsi selama menyusui. Untuk itu bagi ibu nifas
dianjurkan banyak mengkonsumsi sayuran terumata yang banyak mengandung
Vitamin A. (Sugiarno. 2010)
Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata.
Sekalipun pada waktu lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, Vitamin A
adalah salah satu zat gizi esensial yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh
manusia. Untuk memperolehnya harus diambil dari sumber diluar tubuh
terutama dari sumber alam, seperti bahan sereal, umbi, biji-bijian, sayuran,
buah-buahan, hewani dan bahan-bahan olahan lainnya.(Desi & Dwi, 2009)
Jurnal KVA

Syarat :
Nilai gizi minimal 300
kkal
Vitamin A 15% dari
AKG untuk usia 4-5
tahun
Penggunaan tepung
wortel 20 % dari
bahan
Resep bola-bola ayam crispy

Resep 1 porsi bola-bola ayam crispy Protei Lema Karbohi Vitami


50 gram daging ayam giling Berat kkal n k drat nA
½ buah bawang Bombay daging
1 siung bawang putih cincang ayam 50 142.4 13.4 9.4 0 19.5
20 gram telur ayam telur
20 gram tepung wortel ayam 20 31 2.5 2.1 0.2 38
tepung
20 gram tepung panir
wortel 20 44.4 1.8 0.4 8.1 1406
½ sdt garam
tepung
½ lada bubuk
roti 20 54.8 1.8 0.6 10.4 0
Minyak untuk menggoreng
minyak 10 86.2 0 10 0 500
TOTAL 358,8 19,5 22,5 18,7 1964,5

Anda mungkin juga menyukai