LAPORAN KASUS
masalah ansietas pada anak usia prasekolah yang mengalami khitan di Rumah Sakit
Islam Surabaya, maka peneliti akan membahas hasil dari pelaksanaan asuhan
keperawatan yang dilakukan ini dimulai dari tahap proses keperawatan yaitu:
A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas
bulan, laki- laki, berat badan 38 kg dan panjang badan 130 cm. Dengan
30 kg dan panjang badan 100 cm. Dengan diagnosa medis Ansietas berat.
2. Keluhan Utama
An. K selama di khitan di rumah sakit islam jemursari terlihat gelisah dan tegang.
An. M terlihat lemas, sering menangis dan ketakutan saat didekati perawat
An.Mmerasa gelisah dan dan takut ketika mendengar yang sudah di khitan.
An. K mengalami kurang pengetahuan 1 hari yang lalu yaitu pada tanggal 23
Desember 2022 lalu dibawa ke RS Islam Jemursari untuk di khitan, pukul 13.00
WIB. Setelah dilakukan tindakan distraksi bermain game, pasien lalu merasa sedikit
An. M kurang informasi 1 hari yang lalu, ibu pasien membawa anak nya ke RS
Islam Jemursari untuk dilakukan khitan, sebelum dibawa ke RS Islam Jemursari anak
Ibu An K Saat lahir An.M langsung menangis dan tidak ada kelainan apapun.
Pasca tindakan persalinan secara normal, tidak terjadi perdarahan pada Ibu An.K. Ibu
An. M rutin langsung menangis dan tidak ada kelainan apapun . Saat hamil trimester I,
Ibu An. K mengatakan bahwa anaknya tidak pernah menderita penyakit yang
berbahaya, An. K tidak pernah dilakukan tindakan khitan sebelumnya, An. K tidak
memiliki riwayat alergi obat maupun alergi makanan, An. K tidak pernah jatuh dan
Hepatitis B : usia 1 hari , BCG + polio 1 : usia 1 bulan, DPT /hiB1 + polio2 : usia 2
bulan, DPT /hiB2+ polio 3 : usia 4 bulan, DPT/hiB3 + polio 4 : usia 6 bulan, Campak
: 9 bulan.
Ibu An. M mengatakan bahwa anaknya tidak pernah menderita penyakit yang
berbahaya. An. M tidak pernah dilakukan tindakan khitan sebelumnya, An. M tidak
memiliki riwayat alergi obat maupun alergi makanan, An. M tidak pernah jatuh dan
Hepatitis B : usia 1 hari , BCG + polio 1 : usia 1 bulan, DPT /hiB1 + polio2 : usia 2
bulan, DPT /hiB2+ polio 3 : usia 4 bulan, DPT/hiB3 + polio 4 : usia 6 bulan, Campak
: 9 bulan.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga An. M tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular maupun
penyakit keturunan.
7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum An. K sehat dan agak sedikit tegang, kesadaran composmentis,
Keadaan umum An. M sehat dan sedikit kurang tahu, kesadaran composmentis, GCS :
B. Diagnosis Keperawatan
yang terdiri dari Analisa data, identifikasi masalah, dan perumusan diagnosis. Analisa
yang muncul. Data yang di dapat dari An. K sesuai pengkajian adalah klien tampak
sehat dan sedikit tegang, anaknya tampak gelisah. Secara objektif keadaan umum klien
Data yang di dapat dari An. L tampak gelisah, takut. Secara objektif keadaan
umum klien lemah, GCS 4-5-6, kesadaran klien composmentis, tampak tegang. Setelah
situasional / lingkungan yang dibuktikan dengan An. K (klien 1) dan An. M (klien 2)
C. Intervensi Keperawatan
Perencanaan keperawatan untuk mengatasi masalah ansietas dengan
memberikan terapi tersebut selama 1 sesuai dengan Evidance Based Nursing (EBN)
dan dilakukan sesuai Standart Operasional Prosedur (SOP). Intervensi terapi distraksi
bermain game tersebut masuk kedalam terapi bermain dengan kode intervensi menurut
SIKI I.09314 intervensi diberikan 314kepada klien dengan tujuan setelah dilakukan
tindakan keperawatan, diharapkan ansietas pada kode menurut SLKI L.09093 membaik
D. Implementasi Keperawatan
game untuk memonitor ansietas pada An. K dan An.M yang dilakukan selama 1 hari.
Terapi tersebut bertujuan untuk mengatasi ansietas pada An. K dan An. M yang
Kemudian meminta kesediaan ibu pasien untuk berpartisipasi dalam penelitian dengan
meminta ibu pasien menandatangani lembar persetujuan menjadi responden yang telah
disediakan. Monitor tanda-tanda ansietas anak sesuai dengan SIKI reduksi ansietas. Dan
untuk mengukur tingkat ansietas peneliti menggunakan skala SCAS (Spence Children’s
Anxiety Scale) untuk melihat apakah ada perubahan saat setelah diberikan terapi
Penerapan terapi bermain game dilakukan selama 1-2 jam dengan waktu pemberian
dalam 1-2 jam selama kurang lebih 30 menit. Setelah kita mengidentifikasi kesiapan
anak, minat anak terhadap khitan, ekspresi dan respon anak kemudian kita siapkan
lingkungan yang nyaman dan mengatur posisi pasien senyaman mungkin saat diberikan
terapi distraksi bermain game. Kemudian peneliti menjalin keakraban ke keluarga dan
anak dengan tujuannya agar terapi tersebut berjalan dengan baik. kita tanyakan
bagaimana tanggapan dan peneliti memberikan umpan balik terhadap anak tersebut.
Kemudian kita proses dan hasil dari terapi distraksi bermain game yang telah dilakukan
dan mengukur tingkat ansietas dengan menggunakan skala SCAS (Spence Children’s
Anxiety Scale), kemudian peneliti menjelaskan kembali tujuan dari terapi yang telah
diberikan.
E. Evaluasi Keperawatan
terapi distraksi bermain game yang dilakukan peneliti selama 2 jam pada An. K dan
bahwa penerapan terapi distraksi bermain game dapat dilakukan untuk mengatasi
Evaluasi hari pertama pada tanggal 23 Desember 2022 pukul 12.00 WIB, yang
telah dilakukan intervensi reduksi ansietas dan penerapan terapi distraksi bermain
game pada An. K didapatkan hasil evaluasi Ibu An. K mengatakan anaknya lebih
rileks saat dilakukan tindakan. An. M tegang dan kurang siap, keadaan umum An. M
tampak bingung, selama terapi dilakukan An. M lebih fokus melihat ibunya, hasil
pengukuran skala SCAS (Spence C hildren’s Anxiety Scale) 25: (Ansietas Berat),
Masalah teratasi sebagian dan intervensi dilanjutkan reduksi ansietas dan terapi
bingung, keadaan umum An. M takut An. M kurang fokus saat diberikan terapi. hasil
pengukuran skala SCAS (Spence Children’s Anxiety Scale) 244 : (Ansietas Berat),
Evaluasi hari kedua pada tanggal 23 Deseember 2022 pukul 12.00 WIB, yang
telah dilakukan intervensi reduksi ansietas dan penerapan terapi distraksi bermain
game pada An. K didapatkan hasil evaluasi Ibu An. K mengatakan anaknya sudah
tidak takut lagi, sudah mulai fokus dengan terapi distraksi bermain game nya dan
melihat bermain game, hasil pengukuran skala SCAS (Spence Children’s Anxiety
teratasi sebagian dan intervensi dilanjutkan reduksi ansietas dan terapi distraksi
bermain game.
Sedangkan hasil evaluasi An. M adalah Ibu An. M mengatakan sudah tidak
menangis atau takut apabila didekati oleh perawat atau dokter, An. M sudah terlihat
tidak mengalami gelisah, An. M terlihat berani mendekat dan saat didekati tidak
menangis, An. M sudah mulai fokus dengan terapi distraksi bermain game nya, hasil
kali/menit. Masalah teratasi sebagian dan intervensi dilanjutkan reduksi ansietas dan
Evaluasi hari ketiga pada tanggal 25 November 2022 pukul 13.00 WIB, yang
telah dilakukan intervensi reduksi ansietas dan penerapan terapi distraksi bermain
game pada An. K didapatkan hasil evaluasi Ibu An. K mengatakan jika anaknya
sudah fokus dengan permainanya, hasil pengukuran skala SCAS (Spence Children’s
Sedangkan hasil evaluasi An. M adalah Ibu An. M mengatakan anaknya tidak
rewel, An. M terlihat berani mendekat dan saat didekati, sudah fokus dengan
distraksi bermain game, hasil pengukuran skala SCAS (Spence Children’s Anxiety
hasil evaluasi terdapat perbedaan saat pengkajian dan setelah diberikan penerapan
terapi distraksi bermain game. Pengkajian awal, An. K yang awalnya An. K
ketakutan dan hasil pengukuran skala SCAS (Spence Children’s Anxiety Scale) 27
(Ansietas berat). Dan setelah diberikan penerapan terapi bermain distraksi bermain
terlihat ketakutan sejak mau di khitan sakit An. M merasa gelisah, hasil pengukuran
skala SCAS (Spence Children’s Anxiety Scale) 23 (Ansietas berat). Dan setelah
diberikan penerapan terapi distraksi bermain game 1 hari, An. M sudah terlihat tidak
mengalami gelisah, sudah berani tidak menangis dan hasil pengukuran skala SCAS