Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN KAJIAN TEKNIS SLF

BANGUNAN RUMAH TINGGAL MILIK H. EDY SURIYANTO


JL. GUNUNG LINGAI
KOTA SAMARINDA
LAPORAN KAJIAN TEKNIS
BANGUNAN PERGUDANGAN MILIK CECILIA KUSNO KWEE
JL. TEUKU UMAR KEL. KARANG ASAM KEC. SUNGAI KUNJANG – KOTA SAMARINDA

1. PENDAHULUAN

No Uraian Keterangan

1 Umum Gudang merupakan suatu fasilitas yang berfungsi sebagai lokasi penyaluran barang
dari supplier (pemasok), sampai ke end user (pengguna). Dalam praktek
operasional cenderung memiliki suatu ketidakpastian akan permintaan. Hal ini
mendorong timbulnya kebijakan dari perusahaan untuk melakukan sistem
persediaan (inventory) agar permintaan dapat diantisipasi dengan cermat. Dengan
adanya kebijakan mengenai inventory ini mendorong supplier (pemasok) untuk
menyediakan fasilitas gudang sebagai tempat untuk menyimpan persediaan.
Gudang merupakan tempat pemberhentian sementara barang sebelum dialirkan,
dan berfungsi mendekatkan barang kepada pemakai hingga menjamin kelancaran
permintaan dan keamanan persediaan.
Fasilitas penyimpanan dan pengiriman dapat dimanfaatkan secara optimal bila
kegiatan lain dalam sistem suplai barang (seperti seleksi barang, perencanaan biaya
dan pengadaan) ditetapkan secara tepat.
Gudang memiliki peranan penting dalam proses pengendalian dan pengurangan
biaya transportasi dan produksi. Pada dasarnya gudang berkaitan erat dengan
persediaan barang namun pada posisi tertentu gudang dapat mengurangi biaya
transportasi dan produksi. Gudang mempunyai peranan dalam hal
mengkoordinasikan antara penawaran dengan permintaan. Untuk itu diperlukan
sebuah gudang untuk menyimpan persediaan pada saat volume produksi naik dan
volume permintaan menurun. Agar pasokan persediaan tersebut tidak terputus maka
diperlukan gudang yang relatif dekat dengan pasar sebagai media pendistribusian
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Gudang Tidak hanya sebagai tempat penyimpanan, gudang berperan penting
dalam proses penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian barang. Lebih lanjut
Gudang memliliki beberapa fungsi sekaligus, meskipun dalam prakteknya gudang
dapat dilakukan untuk menjalankan beberapa fungsi sekaligus.
No Uraian Keterangan

1. Gudang sebagai Terminal Konsolidasi


Gudang digunakan sebagai tempat untuk mengumpulkan barang yang berasal
dari beberapa produsen untuk disalurkan ke lokasi tujuan (misalnya
retailer). Pabrik yang dimaksud berasal dari lokasi yang berbeda dan
memproduksi barang yang berbeda, sehingga gudang berfungsi sebagai
tempat pengumpulan barang sebelum dikirim ke lokasi tujuan.
2. Gudang sebagai Pusat Distribusi
Gudang digunakan sebagai tempat pengumpulan dan penyimpanan sementara
barang-barang yang berasal dari produsen untuk disalurkan ke beberapa lokasi
tujuan. Dengan adanya Pusat Distribusi, biaya pengiriman akan menjadi lebih
efisien.
3. Gudang sebagai Tempat Break-Bulk Operation
Gudang berfungsi sebagai tempat untuk memecah barang dengan volume
besar untuk kemudian disalurkan dalam volume yang lebih kecil sesuai
kebutuhan. Pengiriman barang dari tempat asalnya dilakukan dalam
volume besar agar biaya pengiriman lebih efisien.
4. Gudang sebagai Tempat In-Transit Mixing
Gudang digunakan sebagai tempat untuk mencampur barang yang dikirim dari
beberapa produsen untuk disalurkan kepada konsumen dengan kebutuhan
barang yang berbeda-beda.
5. Gudang sebagai Tempat Cross-Dock Operation
Gudang digunakan sebagai tempat untuk melakukan penerimaan barang dari
produsen dan langsung dilakukan ke lokasi tujuan. Proses penerimaan dan
pengiriman barang dilakukan dalam waktu yang relatif cepat, sehingga
tidak terjadi proses penyimpanan. Pada umumnya cross-dock operation
dilakukan untuk komoditas yang mudah rusak (perishable), seperti sayuran.
Secara umum bangunan “PERGUDANGAN MILIK MILIK CECILIA KUSNO KWEE” yang
akan dilakukan pengkajian merupakan bangunan dengan ketinggian maksimal 1
lantai. Pada bangunan Gudang merupakan fasilitas dari pihak pemilik sebagai sarana
kegiatan penyimpanan barang dan jasa pengirimian atau sebagai Jalur
pendistribusian barang dari supplier ke end user / pengguna.
No Uraian Keterangan

2 Latar Belakang dan Tujuan Pemeriksaan keandalan bangunan Gudang Milik Cecilia Kusno Kwee yang berada di
Jalan Teuku Umar dan pembuatan kajian teknis merupakan analisa dan evaluasi
terhadap seluruh komponen konstruksi termasuk improvement mekanisme
pemeliharaan yang bertujuan meningkatkan keamanan konstruksi, estetika, fasilitas
bangunan serta kapasitas layanan sekaligus sebagai pemenuhan persyaratan untuk
memperoleh Ijin Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kota Samarinda.
3 Metode Teknis Pengkajian Adapun metode dan kegiatan yang dilakukan yaitu :
a. Mempelajari dan menggunakan Model Teknis Pemeriksaan Kelaikan
Bangunan dan melakukan penyesuaian terhadap aspek teknis seperti yang
diamanatkan dalam Peraturan yang berlaku baik ditinjau dari segi struktur,
arsitektur maupun utilitas bangunan
b. Melakukan pengamatan dan dokumentasi kondisi nyata dilapangan
c. Melakukan dan mengumpulkan data hasil tes comissioning atau uji instalasi dan
perlengkapan bangunan gedung yang sudah dilakukan sebelumnya.
d. Melakukan pendataan program manajemen terkait segala aspek pengelolaan
yang sudah dan akan dilakukan baik parsial maupun reguler
e. Melakukan evaluasi bangunan berdasarkan semua data yang didapat serta
menentukan tingkat kelayakan bangunan dengan maksud bisa digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan Ijin Sertifikat Layak Fungsi (SLF)
f. Menyusun laporan hasil kerja teknis
4 Data Administrasi dan Teknis Fungsi Bangunan : Rumah Tinggal
Lokasi : Jl. Gunung Lingai
Owner / Pemilik : H. Edy Suriyanto
Panjang bangunan : 11,90 m1
Lebar bangunan : 12,00 m1
Struktur bangunan : Beton bertulang
Tinggi kolom : 4,00 m1
Sudut atap : 12,00 derajat
Penutup atap : Seng Spandek
Penutup dinding : Pasangan dinding bata, plester dan aci, finish cat
5 Peta Lokasi Lokasi berada di Jl. Gunung Lingai kota Samarinda seperti pada gambar dibawah
ini :
No Uraian Keterangan

LOKASI BANGUNAN
6 Peraturan dan Acuan dalam Pemeriksaan 1. Permen PUPR No.27-PRT-M-2018 tentang SLF
2. Undang-Undang No.28 Tahun 2012 Tentang Bangunan HIjau
No Uraian Keterangan

3. Permen PU No. 2 PRT/M/2015 Tentang bangunan Hijau


4. Permenaker No. 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan Instalasi dalam
Bangunan
5. SNI 6197:2011, Tentang konservasi energi pada system pencahayaan
6. SNI – 04 – 0255 -2011 tetang PUIL dan SNI 0225-2011 dan amandemennya
7. SN IEC 62561 -4 :2012 Komponen system proteksi Petir (KSPP) bagian 4:
Peryaratan Untuk Menjepit Konduktor
8. SNI IEC60423:2010 Tentang system koonduit untuk Managemen Kabel –
diameterluar Konduit untuk instalasi listrik dan ulir untuk conduit dan fiting
9. SNI – 03 – 7015 – 2004 Tentang system Proteksi petir pada bangunan
10. SNI – 03 – 6574 – 2001 Tentang tata cara perencanaan system
pencahayaan darurat, tanda system peringatan bahaya pada bangunan
11. SNI – 03 – 6575 – 2001 Tentang Tata cara perencanaan system
pencahayaan Buatan pada bangunan
12. SNI – 03 – 7018 – 2001 Tentang system pemasok daya Darurat dan siaga
(SPDD)
13. Peratutran Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP)1983
14. Kep Men PU no. 378/KPTS/1978, UDC : 699.887.2 Tentang pedoman
perencanaan Penangkal Petir
15. SNI - 2847 - 2019 - Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
16. SNI - 1726 - 2019 - Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
17. SNI - 1727 - 2013 - Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung
dan Struktur Lainnya
18. SNI - 1729 – 2015 – Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural
19. Standar Peraturan – Peraturan Dan ketentuan – ketentuan yang berlaku
Khusus Pada Operator Penyedia Listrik Setempat (PLN)
20. Standar – Standar Lain seperti IEC, JIS,BS,VDE,AVE,AS,DIN,ASTM,ISO dan
lain lainnya sejauh tidak bertentangan dengan standar dan peraturan –
peraturan yang berlaku di Indonesia

2. KAJIAN TEKNIS
Keandalan Bangunan Gedung menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung adalah keadaan bangunan gedung yang memenuhi persyaratan:
a. Terhadap Aspek Keselamatan :
 Struktur dan Bangunan Gedung
 Proteksi Kebakaran
 Kelistrikan dan Petir
b. Terhadap Aspek Kesehatan :
 Pencahayaan
 Penghawaan
 Sanitasi
 Bahan Bangunan
c. Terhadap Aspek Kenyamanan:
 Ruang Gerak
 Kondisi Udara
 Getaran & Kebisingan
 Pandangan
d. Terhadap Aspek Kemudahan :
 Kemudahan di dalam Bangunan
 Kemudahan di luar Bangunan
 Kelengkapan Sarana & Prasarana
Pengamatan komponen bangunan
Metode :
- Pengamatan visual pada komponen bangunan gedung dilakukan dengan melihat kondisi factual di lapangan dengan
membandingkan pada gambar Perencanaan ataupun As built drawing.
- Melakukan pengukuran dan pengujian pada setiap komponen bangunan yang terlihat dengan menggunakan peralatan ukur dan uji.
Peralatan :
- Meteran roll dan meteran kecil
- Alat ukur theodolite / Waterpass
- Hammer test beton
- Mini Sound Meter (UT353)
- Mini Temperature Humidity Meter (UT333)
- Mini Light Meter (UT383)

Kajian Teknis dibuat berdasarkan hasil pengamatan dan pengujian yang telah dilaksanakan di lokasi Pergudangan Milik Cecilia Kusno Kwee Kota
Samarinda antara lain :
No Uraian Data Evaluasi

I Terhadap Aspek Keselamatan


a. Struktur Konstruksi Bangunan
1 Penyelidikan Design / actual : Hasil pengujian dan Analisa :
tanah/sondir Tidak ada dokumen penyelidikan tanah. Hasil pengujian tanah di area bangunan gudang milik Cecilia Kwon
Dilakukan penyelidikan tanah di area bangunan Kwee yaitu :
Gudang Milik Cecilia Kwon Kwee.

Pada kedalaman 5,4 m1 diperoleh qc = 200,74 kg/cm2 dengan nilai


komulatif JHL 597,61 kg/cm.
Dari hasil sondir tersebut dilakukan Analisa daya dukung pondasi
tiang pancang minipile 25x25 cm, diperoleh daya dukung single pile
dengan mengambil sample pada pondasi P1 yaitu :

PERHITUNGAN DAYA DUKUNG TIANG PANCANG


Acuan :
 SNI 03 2827 1992 tentang Cara uji penetrasi
No Uraian Data Evaluasi

lapangan dengan alat sondir.


 SNI - 2847 - 2019 - Persyaratan Beton Struktural
Untuk Bangunan Gedung
 Permen PU-No.24 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Pemeliharaan Dan Perawatan Bangunan Gedung.

Dari perhitungan daya dukung tiang pancang tunggal berdasarkan


hasil sondir, dengan menggunakan minipile 25x25 cm pada
kedalaman 6,00 m1 diperoleh 45.7 ton setiap 1 titik pancang minipile
25x25 cm.
Berdasarkan hasil tersebut, dilakukan Analisa struktur pondasi
dengan bantuan software sanspro, dengan hasil sebagai berikut :
No Uraian Data Evaluasi

2 Struktur Design /actual : Hasil pengujian dan Analisa :


Bangunan Struktur bangunan terdiri dari : 1. Dilakukan pengujian hammer test untuk mengetahui perkiraan rata –
Gedung  Struktur beton bertulang yaitu : rata mutu beton pada bangunan existing.
Pondasi pilecap, Sloof, Plat lantai dan kolom
pedestal.
 Struktur baja profil yaitu :
Angkur, kolom, balok dan rangka atap.
Adapun gambar design perencanaan (gambar lengkap
No Uraian Data Evaluasi

terlampir) yaitu :

Pengujian dilakukan dengan mengambil sample plat lantai dan kolom


pedestal, dengan hasil pengujian sebagai berikut :
No Uraian Data Evaluasi

Rata – Rata mutu beton pada bangunan adalah 273,84 kg/cm2

Pada laporan review design struktur digunakan f’c = 20 Mpa yang mana itu
setara atau lebih dengan mutu beton K – 225 / 225 kg/cm2.

Berdasarkan Hasil hammer test yang diperoleh yaitu rata – rata 273,84
kg/cm2, terhadap mutu beton review design yaitu 225 kg/cm2. Maka
disimpulkan bahwa mutu beton pada bangunan telah memenuhi mutu yang
dipersyaratkan dalam perencanaan.
No Uraian Data Evaluasi

Berdasarkan Permen PU-No.24 Tahun 2008 Tentang Pedoman


Pemeliharaan Dan Perawatan Bangunan Gedung. Dilakukan penilaian
komponen kerusakan pada struktur bangunan. Adapun struktur bangunan
merupakan salah satu komponen yang dihitung tingkat kerusakannya. Hasil
penilaian komponen kerusakan Gedung secara keseluruhan terlampir.

2. Analisa Struktur
Dari bangunan terbangun dilakukan Analisa struktur menggunakan
bantuan software Sanspro 5.20 dan MS.Excel, dengan menggunakan
mutu beton, tulangan dan baja profil dengan mengacu pada As built
drawing / gambar terbangun.
Adapun hasil dari Analisa struktur adalah sebagai berikut :
Mutu bahan yang digunakan untuk Analisa :
Mutu Bahan
No Uraian Data Evaluasi

Mutu Beton : f’c 20 Mpa


Mutu Beton Kolom Pedestal : f’c 20 Mpa
Mutu Beton Plat : f’c 20 Mpa
Mutu Beton Pondasi : f’c 20 Mpa

Mutu Baja Tulangan


Diameter > 13 mm : BJTD 390
Diameter < 13 mm : BJTD 240

Mutu Baja Profil


Baja WF : Bj 37
Gording CNP : Bj 37
Balok UNP : Bj 37

Beban Gravitasi pada Analisa :

Acuan :
 SNI - 2847 - 2019 - Persyaratan Beton Beban Angin pada Analisa :
Struktural Untuk Bangunan Gedung
 SNI - 1727 - 2013 - Beban Minimum Untuk Data Geometri
Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Bangunan
Lainnya Panjang Bangunan B= 24 m
 Design Code LRFD-2002 Lebar Bangunan L= 35,5 m
 Permen PU-No.24 Tahun 2008 Tentang Tinggi Dindind z1 = 6m
Pedoman Pemeliharaan Dan Perawatan
No Uraian Data Evaluasi

Bangunan Gedung Tinggi Efektif z2 = 10,7 m


 SNI 03-4430-1997 Metode pengujian elemen Sudut Atap Ø 15 m
struktur beton dengan Hammer Test Type Atap Atap Pelana atau perisai

Beban kombinasi pada Analisa :


No Uraian Data Evaluasi

Pada bagian struktur tengah menggunakan struktur baja sehingga


penentuan kelayakan berdasarkan interkasi gaya lentur dan gaya geser,
adapun analisa yang didapat dari sanspro sebagai berikut :
No Uraian Data Evaluasi

Rasio pada Rafter

Desain Tie Beam akan diperhitungkan secara otomatis pada aplkasi


sanspro dengan dimensi Tie beam ukuran 25x45 cm dan Dimensi
Tulangan Longitudinal D 16 mm dan shear Reinforcement Ø 10 mm,
Hasil dari Analisa sebagai berikut :
No Uraian Data Evaluasi

Berdasarkan hasil Analisa struktur yang dilakukan pada sloof terhadap sloof
pada as built drawing / terbangun, maka tulangan sloof pada bangunan
yang terbangun telah memenuhi syarat kekuatan struktur. Data Analisa
struktur secara keseluruhan (terlampir)

Perhitungan Analisa Gording sebagai berikut :


No Uraian Data Evaluasi
No Uraian Data Evaluasi
No Uraian Data Evaluasi
No Uraian Data Evaluasi
No Uraian Data Evaluasi
No Uraian Data Evaluasi
No Uraian Data Evaluasi
No Uraian Data Evaluasi

Berdasarkan hasil Analisa struktur yang dilakukan pada gording terhadap


gording pada as built drawing / terbangun, maka dimensi gording pada
bangunan yang terbangun telah memenuhi syarat kekuatan struktur. Data
Analisa struktur secara keseluruhan (terlampir)

Analisa Kekuatan Kolom :


No Uraian Data Evaluasi
No Uraian Data Evaluasi
No Uraian Data Evaluasi

Berdasarkan Diagram interaksi di atas menyatakan bahwa kekuatan


tulangan tidak melebihi pada gaya akksial pada kolom sehingga baik
dimensi dan penulangan terhadap kolom dengan dimensi 45x60 cm pada
as built drawing / terbangun, maka pada bangunan yang terbangun telah
memenuhi syarat kekuatan struktur.

Perhitungan anilsa angkur dan plat tumpuan :


No Uraian Data Evaluasi
No Uraian Data Evaluasi
No Uraian Data Evaluasi

Pemeliharaan yang dapat dilakukan :


- Memelihara bangunan agar difungsikan sesuai dengan penggunaan
yang direncanakan.
- Mencegah dilakukan perubahan dan/atau penambahan fungsi kegiatan
yang menyebabkan meningkatnya beban yang berkerja pada bangunan
gedung, di luar batas beban yang direncanakan.
- Melakukan pemeriksaan berkala sebagai bagian dari perawatan
preventif (preventive maintenance).
- Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur pelindung struktur.

b. Proteksi Terhadap Kebakaran


2. Alat Pemadam Design / actual : Tidak terdapat APAR dilokasi
Kebakaran Sistem proteksi kebakaran pada Gudang milik Cecilia Maka dilakukan analisa kebutuhan APAR dan penempatannya sebagai
Ringan (APAR) Kwon Kwee belum tersedia. berikut :
dan Hydrant
Hasil pengujian dan Analisa :
Luas per gudang bangunan milik Cecilia Kwon Kwee berdasarkan hasil
pengukuran adalah :
- Gudang 1 dan 2 = 336 m2
- Gudang 3 dan 4 = 354 m2
Daya sebar APAR apar sesuai tabel pada Permen PU no.26 tahun 2008
tentang Persyaratan Teknis system proteksi kebakaran pada bangunan
Gedung dan lingkungan adalah :
No Uraian Data Evaluasi

Analisa perhitungan kebutuhan APAR menurut Permen Tenaga kerja dan


Transmigrasi No.4 Tahun 1980 adalah sebagai berikut :

Luas Bangunan
Jumlah APAR yang dibutuhkan =
Luas Bangunan Yang dilindungi

π
Dimana luas bangunan yang dilindungi = x D2
4

D = Luas Jangkauan APAR = 15 m

Perhitungan APAR gudang 1 dan 2 :


π
Luas bangunan yang dilindungi = x D2
4

3,14
= x 152
4
No Uraian Data Evaluasi

c. Proteksi Penangkal Petir


1. Instalasi Design / actual : Belum dapat dilakukan pengujian terhadap tahanan system grounding
penangkal petir Pada bangunan Gudang milik Cecilia Kwon Kwee sebagai penyalur arus negative dari petir.
belom terdapat system proteksi petir sebagai berikut
Disarankan Penangkal petir Konvensional dengan design sebgai berikut :

Perhitungan Radius Proteksi


Perhitungan Radius Proteksi

Rp = ( h ( 2 D – h ) + ΔL ( 2 D + ΔL ))1/2
Dimana :
Rp ( Radius Proteksi )
h ( Tinggi tiang penangkal petir ) = 14,9 meter
D ( Level Proteksi IV ) = 60 meter
ΔL ( Jarak sambaran petir ) = 60 meter

1/2
Rp = ( h ( 2 D – h ) + ΔL ( 2 D + ΔL ))
1/2
= (14,9.(2.60-14,9)+60(2.60+60))
1/2
= ( 1565,99 + 10800,00 )
= 111 meter

Dengan perhitungan yang sama namum menggunakan type yang berbeda, maka didapatkan :

Type ΔL Rp
TS 2.25 25,00 72 meter
S 3.40 40,00 89 meter
S 4.50 50,00 100 meter

d Sistem Instalasi Listrik


1 Instalasi Listrik Design / actual : Belum di lakukan pengujian
Sumber listrik untuk bangunan Gedung berasal dari
PLN dan, digunakan panel pembagi. Hasil pengujian dan Analisa berdasarkan gambar as built drawing:
No Uraian Data Evaluasi

Acuan :
 Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2021 Tentang
Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002
Tentang Bangunan Gedung
 Peraturan Umum Instalasi Listrik 2011
Amandement 6
No Uraian Data Evaluasi

 Permen PU No. 24 Tahun 2008 Tentang Pedoman


Pemeliharaan Dan Perawatan Bangunan Gedung

Jenis dan type komponen listrik yang digunakan pada bangunan gudang
milik Cecilia Kwon Kwee adalah :
Arus kuat :
1. MCB : Tipe : MCB 1P 6kA 10A
2. Kabel : Jenis : NYM 3x2,5 mm2, NYY 4x6 mm2
3. Stop Kontak : Type F
4. Saklar : Jenis Saklar Tunggal
5. Bulb LED, LED Sorot, dan LED 2x3 Watt + Battery
No Uraian Data Evaluasi

Berikut ini diberikan tabel tentang kuat arus yang diizinkan untuk setiap
luas penampang kawat (penghantar) dan ukuran sekering yang diperlukan.

Dari hasil pengujian yang dilakukan, kuat arus pada kabel dan sekering
masih memenuhi yang dipersyaratkan.
Pemeliharaan yang dapat dilakukan :
- Tegangan rendah (TR).
- Melindungi sambungan - sambungan selalu terlindung dari percikan air
- Memperbaiki instalasi listrik yang rusak.
- Memeriksa kondisi peralatan/perlengkapan elektrikal secara periodik
- Mengganti suku cadang yang rusak/tidak berfungsi
II Pemeriksaan Terhadap Aspek Kesehatan
a Sistem Penyediaan Air Bersih
1 Sumber Air, Design / actual : Hasil pengujian dan Analisa :
Penampungan Sumber air bersih pada bangunan Gedung Gudang Setelah mencermati kebutuhan air bersih pada bangunan Gudang milik
dan Instalasi Milik Cecilia Kwon Kwee Makroman, berasal dari Air Cecilia Kwon Kween, maka dilakukan Analisa Perhitungan Kebutuhan air
PDAM. bersih berdasarkan tabel pemakaian air dingin minimum sesuai
Persyaratan Teknis air bersih : penggunaan Gedung pada SNI 03 7065 2005 tentang Tata cara
No Uraian Data Evaluasi

- Tidak berbau Perencanaan system plumbing adalah :


- Tidak berasa
- pH 6,5 – 8,5
- Coliform dan E-coli = 0
Dokumentasi dan gambar Kamar mandi/Toilet :

Diasumsikan bahwa pengguna gudang milik Cecilia Kwon Kwee berkisaran


30 Orang per Gudang dengan setiap gudang memiliki Kamr Mandi/ toilet 1
buah :
Qd = Jumlah Penghuni x Pemakaian air/orang/hari
Qd = 30 orang x 50 liter/org/hari
Qd = 1500 liter/hari = 1,5 m3/hari
Faktor kehilangan air maka diperlukan penambahan 20% dari kebutuhan
air rencana :
Qd Total = (100%+20%) x 1500 liter/hari
No Uraian Data Evaluasi

Qd Total = 1,2 x 1500 liter/hari


Qd Total = 1800 liter/hari = 1,8 m3/hari

Perkiraan pengunaan 10 jam sehari


Qd Total = 1,8 m3/hari = 0,00005 m3/detik

Perkiraan Kecepatan aliran 2,369 m/detik

Didapat diameter pipa =


√ 4Q
πV
=
√ 4 x 0,00005
πx 2,369
= 0,0052 m = 0,2041 Inch

Dari hasil pengukuran dan penelitian pada sarana air bersih bangunan,
dapat disimpulkan bahwa kebutuhan air bersih untuk Gedung Gudang milik
Cecilia Kwon Kwee, sudah terpenuhi dengan sarana yang ada sekarang.
Dan perhitungan ini belum termasuk hydran dan ground tank.

Pemeliharaan yang dapat dilakukan :


Acuan : - Perawatan secara berkala terhadap system instalasi air bersih pada
 SNI 03 7065 2005 tentang Tata cara bangunan, terutama pada unit – unit untuk instalasi untuk menjaga
Perencanaan system plumbing. agar tidak terjadi kebocoran pada system instalasi yang ada dan
 Permen Kesehatan No. 492 Tahun 2010 tentang menjamin unit tetap berfungsi dengan baik
Persyaratan Kualitas Air Minum. - Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala sistem distribusi air
 Permen PU No. 24 Tahun 2008 Tentang Pedoman yang meliputi penyediaan air bersih
Pemeliharaan Dan Perawatan Bangunan Gedung.

b. Sistem Pengelolaan Air Limbah dan Air Kotor


1. Pengelolaan Design / actual : Hasil pengujian dan Analisa :
limbah Pengelolaan limbah yang dilakukan yaitu: 1. Air Kotor
operasional - Membuat dan mengelola septictank untuk Dilakukan Analisa kebutuhan plumbing untuk air kotor sebagai berikut :
mengelola air dari aktivitas gudang (kegiatan kamar
mandi dan toilet) sebelum dialirkan ke drainase PERHITUNGAN VOLUME AIR KOTOR & TOILET
umum
No Uraian Data Evaluasi

- Menyediakan unit sampah terpilah


- Penyediaan sarana pengolahan limbah organik A. PERHITUNGAN AIR KOTOR
Adapun Tata letak dan sirkulasi pembuangan sampah
di design seperti dibawah ini : Jumlah lantai (m) : 1 lantai
Luas lantai typical : 1380 m2
Denah Toilet Luas Lantai Fungsional : 1000 m2
Tinggi lantai kelantai (h) : 10 m2
Kepadatan bangunan (a") : 5 m2/orang
Jumlah pemakai (A) : 30 orang

Jumlah air kotor yang dihasilkan = 15 gallon/hr ( 1 gallon =


3,8 liter) = 15 x 3,8 = 57 liter/org/hr

Volume air kotor = 30 x 57


= 1710liter/hr
= 1,71 m3

Kebutuhan sirkulasi ( 15%) = 15% x 1,71 m3


= 0,2565 m3
Total volume septiktank = 1,71 + 0,2565
= 1,9665 m3

B. PERHITUNGAN CLOSET

Acuan : Jumlah lantai (m) : 1 lantai


 SNI 03 7065 2005 tentang Tata cara Luas lantai typical : 1380 m2
Perencanaan system plumbing Luas Lantai Fungsional : 1000 m2
 SNI 3242 2008 Sampah permukiman Tinggi lantai kelantai (h) : 10 m2
Kepadatan bangunan (a") : 5 m2/orang
Jumlah pemakai (A) : 30 orang
No Uraian Data Evaluasi

Diasumsikan :
Pemakai pria (60%) = 60% x 30 = 18 Orang
Pemakai wanita (40%) = 40% x 30 = 12 Orang

Closet

Diasumsikan untuk 1 closet dipergunakan untuk 40 orang, sehingga :

Jumlah closet untuk pria = 18 / 40 = 0,45 bh


Jumlah closet untuk wanita =12 / 40= 0,3 bh +
= 0,75 bh

Dari perhitungan tersebut dibuat perbangingan terhadap realisasi sebagai


berikut :

Gedung Analisa Actual Keterangan


Gudang 1 Closet 1 buah Closet 1 buah Memenuhi
Gudang 2 Closet 1 buah Closet 1 buah Memenuhi
Gudang 3 Closet 1 buah Closet 1 buah Memenuhi
Gudang 4 Closet 1 buah Closet 1 buah Memenuhi

2. Sampah
Belom terdapat tempat sampah pada lokasi, maka dilakukan perencanaan
penempatan dan kebutuhan tempat sampah sebagai berikut :
No Uraian Data Evaluasi

Timbulan sampah berdasarkan SNI 3242 2008 Sampah permukiman


No Uraian Data Evaluasi

Dengan jumlah karyawan gudang diperkirakan 30 orang maka diasumsikan


timbulan sampah perharinya yaitu :
30 orang x 0,75 Liter = 22,5 liter/hari

Dengan ukuran dimensi tong sampah sebagai berikut :


Tinggi tong : 40 cm, Diameter Atas : 35 cm, dan Diameter bawah : 30 cm
1
πt ( R + Rr +r )
2 2
Maka perhitungan Volume adalah :
3
Diman : t = jarak diameter Atas ke Diameter Bawah
R = Jari-jati Diameter Atas
r = Jari-jati Diameter Bawah
No Uraian Data Evaluasi

1
V= πt ( R2 + Rr +r 2 )
3
1
V= π 0,4 ¿
3
V= 0,03325 m3 = 33,25 liter

Berdasarkan Analisa tersebut maka jumlah dan penempatan tempat


sampah yang direncanakan, maka disimpukan system pengelolaan dan
jumlah tempat sampah telah memenuhi persyaratan perencanaan.

Sistem pengelolaan sampah dari tempat dikumpulkan pada tempat khusus,


kemudian sampah diangkut dengan menggunakan mobil khusus oleh pihak
gudang milik Cecilia Kwon Kwee dan dibuang ke tempat pembuangan akhir
sampah ( TPA ).

Pemeliharaan yang dapat dilakukan :


- Dilakukan evaluasi secara berkala terhadap system pengelolaan limbah
dengan mengacu pada peraturan pemerintah yang berlaku.
- Dilakukan evaluasi secara berkala terhadap system pembuangan air
kotor keparit lingkungan setempat.
- Selalu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap system yang
berjalan.

e. Sistem Pencahayaan

1. Pencahayaan Design / actual : Hasil pengujian dan Analisa :


Pencahayaan bangunan bersumber dari pencahayaan Tingkat pencahayaan minimum dan renderasi yang di persyaratkan
alami pada siang hari dan lampu penerangan pada adalah:
No Uraian Data Evaluasi

malam hari.

Acuan :
SNI 03 6575 tahun 2001 tentang Tatacara
perancangan sistem pencahayaan buatan pada
bangunan Gedung
No Uraian Data Evaluasi

Hasil pengukuran pada sample ruang gudang diperoleh :


Hasil Lux
Pencahayaan/Penerangan Alami pada Ruang Dalam Swalayan & Kantor
No Nama Ruangan Hasil Pengujian Cahaya ( Lux )
A. Pergudangan
1 Gudang 1 2195
2. Gudang 2 1500
3. Gudang 3 2122
4. Gudang 4 1541

Jadi intensitas pencahayaan pada setiap gudang milik Cecilia Kwon Kwee
telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Pemeliharaan yang dapat dilakukan :

- Melakukan inspeksi berupa pemeriksaan Fungsi pilot lamp tiap-tiap fase


dan Pemeriksaan terminasi pilot lamp pada panel
- Penggantian peralatan dan spare part bila rusak dengan Penggantian
bola lampu dan fuse serta peralatan dan spare part bila terjadi
kerusakan
No Uraian Data Evaluasi

f. Bahan Bangunan
Design / actual : Hasil pengujian dan Analisa :
Inspeksi pemeriksaan bahan bangunan Pemakain bahan bangunan yang aman dan memenuhi standar yang
ditetapkan ( SNI )

Pemeliharaan yang dapat dilakukan :


- Melakukan inspeksi berupa pemeriksaan terhadap struktur konstruksi
bangunan gudang milik Cecilia Kwon Kwee.
- Penggantian peralatan dan spare part bila ada yang rusak.

Pemakaian bahan untuk kontruksi


gable ,menggunakan Profil Baja Honeycomb.

Pemakaian bahan untuk kontruksi kolom dan atap


Gudang milik Cecilia Kwon kwee menggunakan besi
baja profil.
No Uraian Data Evaluasi

III Pemeriksaan Terhadap Aspek Kenyamanan


a Pandangan dan Ruang Gerak
1 Kenyamanan Design / actual : Bangunan gudang milik Cecilia Kwon Kwee belom berfungsi dan tata
Pandangan Pada bangunan gudang milik Cecilia Kwon Kwee letak masih kosong sehingga belom dapat di lakukan pengecekan terhadap
kedalam dan belum berfungsi sehingga belom dapat dilakukakn kenyamanan ruang gerak dan kenyamanan pandangan.
luar Gedung dan pengecekan/pengujian terkait kenyamanan pandang
ruang gerak gedung, gerak pada ruangan sebagai berikut :
pada ruangan
No Uraian Data Evaluasi

Acuan :
 Permen PUPR No. 14 Tahun 2017 Tentang
Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
No Uraian Data Evaluasi

b Getaran dan Kebisingan


1 Kebisingan Design / actual : Hasil pengujian dan Analisa :
ruang yang Lingkungan kerja yang kondusif, memberikan Dilakukan pengukuran kebisingan di pada area Gudang milik Cecilia Kwon
bersumber dari rasa nyaman dan memungkinkan para pegawai Kwee pada setiap ruang gudang. Adapun hasil pengukuran yaitu :
dalam dan luar Hasil dB
dapat bekerja dengan optimal.
ruangan
Kondisi Suara dari dalam ruangan Gudang Milik Cecilia Kwon Kwee :
Menunggu data
No Nama Ruang Hasil Pengujian ( db )
A. Pergudangan
1 Gudang 1 69,5
2. Gudang 2 69,1
3. Gudang 3 69,5
4. Gudang 4 74,6

Dari nilai hasil pengukuran disimpulkan bahwa kebisingan masih berada


dibawah nilai ambang batas yang dipersyaratkan yaitu 85 db.

Tidak adanya getaran dalam ruang dalam gudang.

Pemeliharaan yang dapat dilakukan :


- Menjaga ketertiban dalam gudang dan kantor
- Melakukan perawatan secara berkala pada peralatan – peralatan yang
mempengaruhi kebisingan.

Acuan :
 SNI 16 7063 tahun 2004 Nilai Ambang Batas Iklim
Kerja Panas Kebisingan Getaran Tangan lengan
Dan Radiasi Sinar Ultra Ungu Di Tempat Kerja.
No Uraian Data Evaluasi

C Kondisi Udara
1. Sistem ventilasi Design / actual : Hasil pengujian dan Analisa :
dan Sistem penghawaan menggunakan ventilasi dan Dilakukan pengukuran pada setiap gudang bangunan milik Cecilia Kwon
Pengkodisian pendingin udara serta terdapat bukaan pada atap Kwee untuk yang berpedoman pada SNI 03-6572-2001 tentang tata cara
Udara. dan kaca memudahkan udara berhembus dengan baik perancangan teknis system ventilasi dan pengkondisian udara pada
kedalam ruangan yang berguna sebagai penghawaan bangunan Gedung. Adapun standart yang dipakai adalah :
alami.
Untuk Kenyamanan Termal daerah tropis berdasarkan butir 5.1.1.b.
meliputi :

1. Sejuk nyaman, dengan temperature 20,5 0C – 22,80C


2. Nyaman Optimal, dengan temperature 22,8 0C – 25,80C
3. Hangat nyaman, dengan temperature 25,8 0C – 27,10C

Kelembapan Udara Relatif dianjurkan antara 40%-50%

Hasil Pengujian Kondisi Udara di Lapangan :

Kelembapan
Suhu Udara C02
Ruangan Relatif Keterangan
( ºC ) ( ppm )
(%)
Tidak
Suhu Ruang
Memenuhi
Tidak
Kelembapan
Gudang 1 29,6 77,8 - Memenuhi
Belum
CO2 dilakukan
pengujian
Tidak
Suhu Ruang
Memenuhi
Tidak
Kelembapan
Gudang 2 31,0 73,0 - Memenuhi
Belum
CO2 dilakukan
pengujian
Sistem Ventilasi :
No Uraian Data Evaluasi

Tidak
Suhu Ruang
Memenuhi
Tidak
Kelembapan
Gudang 3 32,1 70,4 - Memenuhi
Belum
CO2 dilakukan
pengujian
Tidak
Suhu Ruang
Memenuhi
Tidak
Kelembapan
Gudang 4 32,6 75,0 - Memenuhi
Belum
CO2 dilakukan
pengujian
Sistem Ventilasi hanya terdapat pada bukaan pintu.
Gudang Milik Cecilia Kwonn Kwee memiliki suhu yang berbeda di setiap
Acuan : gudangnya dan lebih dari batas suhu yang dizinkan mengenai kenyamanan,
sehingga di perlukan sistem udara buatan. Dalam mengananginnya dapat
 SNI 03 6572 2001 Tata cara perancangan sistem dilakukan pemasangan turbin ventilator dengan analisa sebgai berikut :
ventilasi dan pengkondisian udara bangunan
gedung Perhitungan Kebutuhan Turbin Ventilator :

Data Bangunan :
Panjang 28 meter, lebar 12 metee, tinggi 7 meter, dan tinggi atap 4,7
meter, maka di dapat volume total :
Vbanguan = P x l x t = 28 x 12 x 7 = 2.352 m3
Vatap = (1/2 x L x t.atap) x P = (1/2 x 12 x 4,7)x 28 = 789,6 m3
Vtotal = Vbangunan + Vatap = 3.141,6 m3
Pergantian Udara perjam = 6 kali/jam
Kebutuhan Turbin Ventilator :
Q x ACH
I=
60
3.141,6 x 6
I= = 314,16 m3/min , dipasang 2 turbin ventilator
60
No Uraian Data Evaluasi

Sehingga daya hisap untuk 1 buah turbin ventilator


314,16
= 157,08 m3/min
2

Gambar penempatan Turbin Ventilator :


No Uraian Data Evaluasi

Berdasarkan acuan mengenai sistem ventilasi bangun gedung Milik Cecilia


Kwon Kwee tergolong pada bangunan dengan kelas 7 :

Sistem Ventilasi alami hanya terdapat pada pintu dengan dimensi :


Lebar 5,55 meter dan tinggi 5,20 meter

Dalam acuan diatur bahwa untuk bukaan tidak kurang dari 5% dari luasan
lantai yang akan di ventilasikan.

Analisa sistem Ventilasi pada bukaan :


Luas Lantai Gudang : Panjang x Lebar
: 28 x 12 m
: 336 m2

Luas Pintu : Lebar x Tinggi


: 5,55 x 5,2 m
: 28,6 m2

Luas Pintu
Persentase : x 100 %
Luas Lantai
28,6
: x 100 %
336
: 8,51%

Pemeliharaan yang dapat dilakukan :


- Melakukan inspeksi berupa pemeriksaan terhadap temperature dan
kelembapan relative, dan CO2.
- Pemeliharaan dan perawatan internal, serta evaluasi kecukupan
ventilasi dan kenyamanan thermal.
- Melakukan pengontrolan dan pengukuran secara berkala agar kondisi
No Uraian Data Evaluasi

ruangan selalu terjaga dengan baik.

No Uraian Data Evaluasi

IV Terhadap Aspek Kemudahan


a Tempat Parkir
1 Area Parkir Design / actual : Hasil pengujian dan Analisa :
Area Parkir kendaraan R4 dan R2 terletak pada bagian Kebutuhan luas lahan parkir idealnya adalah 37,50 s/d 50,00 m2 per
depan bangunan Gudang Milik Cecilia Kwon Kwee. bedanya maka diperkiraan daerah yang bisa digunakan sebagai tempat
parkir pada setiap gudang :

Adapun
SRP
(satuan
Ruang
Parkir) :

Denag Area Parkir :


Acuan :
 Pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir Dengan luasan area parkir di setiap gudangnya :
Dirjen Perhubungan darat
Gudang 1 : 62 m2
Gudang 2 : 46 m2
Gudang 3 : 50 m2
Gudang 4 : 63 m2

Luasan Area Parkir di setiap gudang memnuhi luasan area efektif yaitu 37,5
m2 s/d 50,00 m2

Pemeliharaan yang dapat dilakukan :


- Pembersihan secara rutin lantai parkir kendaraan
- Perbaikan / maintenance lantai parkir conditional, apabila terjadi
kerusakan
b Akses Penyelamatan Jiwa
1. Pintu keluar Design / actual : Hasil pengujian dan Analisa :
ruangan (Jalur Sarana hubungan horizontal berupa pintu, selasar dan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, daun pintu untuk akses ke
evakuasi) jalur pedestrian. kantor dan daun pintu akses ke swalayan memenui persyaratan standar
yang di sarankan .
Adapun denah rencana jalur evakuasi :
 Daun Pintu Akses ke ruang dalam gudang milik
Cecilia Kwon Kwee cukup lebar sebagai Exit
Pelepasan.
Pemeliharaan yang dapat dilakukan :
Acuan :
 Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2021 Tentang  Pemeliharaan secara berkala pada daun pintu kantor dan bangunan
Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 gudang
Tentang Bangunan Gedung
 Permen PU No. 26 Tahun 2008 Tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran
Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
 SNI 1736 2000 Tata cara perencanaan sistem
protekasi pasif untuk pencegahan
 Permen PU No. 14 Tahun 2017 Tentang
Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung.
c Sarana dan prasarana gedung
1 Sarana dan Design / actual :
prasarana Belom terdapat fasilitas untuk sarana dan prasarana
gedung untuk bangunan Gudang milik Cecilia Kwon Kwee
V Terhadap Peraturan Pemerintah
a Garis Sempadan Design : Berdasarkan Peraturan daerah kota samarinda yang mengatur tentang
Bangunan Pada gambar, rencana Garis sempadan Bangunan Penataan bangunan dalam kota Samarinda. Untuk Garis Sempadan
(GSB) yaitu jarak dinding terluar ke as Jalan yaitu Bangunan di Jl. Teuku Umar adalah 20,00 m1.
17,11 m1 dan Garis Sepadan Pagar (GSP) yaitu jarak
pagar terluar ke as jalan yaitu 4,58 meter. Dari hasil actual pengukuran dilapangan yaitu 17,11 m1 untuk GSB dan
Gambar : 4,58 meter untuk GSP, maka Bangunan Gudang milik Cecilia Kwon Kwee.
Tidak memenuhi peraturan yang dipersyaratkan oleh Pemerintah Kota
Samarinda dan melanggar Garis GSB dan GSP yang telah ditetapkan.

 Pengukuran Garis Sepadan Bangunan


Dilakukan desain ulang agar sesuai dengan Garis Sepadan Bangunan
sebagai berikut :

Actual :
Dilakukan pengukuran dinding terluar bangunan
terhadap as Jalan Teuku Umar, Dari hasil pengukuran
diperoleh Jarak 17,11 m1.
Gambar :

Actual :
Dilakukan pengukuran dinding pagar terluar terhadap
as Jalan Teuku Umar, Dari hasil pengukuran diperoleh
Jarak 4,58 m1.
Gambar :
As Built Drawing Pagar :
3. KESIMPULAN DAN SARAN

No Uraian / Kondisi Rekomendasi Pengkaji Teknis

1 Terhadap Aspek Keselamatan


- Disarankan untuk memenuhi kebutuhan terkait proteksi kebakaran pasif
berupa APAR dengan ketentuan Permen PU no.26 tahun 2008 tentang
Persyaratan Teknis system proteksi kebakaran pada bangunan Gedung
dan lingkungan
- Apabila sudah terpasang mohon pemeriksaan APAR 2 kali dalam setahun
sesuai dengan Permenaker No.40 tahun 2008 pada Bab III bahwa
pemeliharaan dilakukan dalam jangka 6 bulan dan 12 bulan, sedang untuk
item pemeriksaannya juga mengikuti ketentuan yang berlaku diatas.
- Menambah lampu emergency pada gedung.
- Menambahkan Rambu jalur evakuasi apabila terjadi kebakaran dan
masterpoint.
- pemeriksaan dan pencatatan kondisi fisik komponen struktur digunakan
untuk proses pengolahan dan penentuan nilai keandalan segi struktur
- Pemeliharaan berkala panel distribusi tegangan rendah (TR).
- Pemeliharaan Panel panel listrik
- Memperbaiki Instalasi Listrik yang rusak.
- Memeriksa Kondisi peralatan/perlengkapan elektrikal secara periodic
- Mengganti Suku cadang yang rusak/tidak berfungsi
2 Terhadap Aspek Kesehatan
- Perawatan secara berkala terhadap system instalasi air bersih pada
No Uraian / Kondisi Rekomendasi Pengkaji Teknis

bangunan, terutama pada unit – unit untuk instalasi untuk menjaga agar
tidak terjadi kebocoran pada system instalasi yang ada dan menjamin
unit tetap berfungsi dengan baik
- Pengukuran secara berkala agar kondisi ruangan selalu terjaga dengan
baik.
- Melakukan inspeksi berupa pemeriksaan Fungsi pilot lamp tiap-tiap fase
dan Pemeriksaan terminasi pilot lamp pada panel
- Penggantian peralatan dan spare part bila rusak dengan Penggantian bola
lampu dan fuse serta peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan
3 Terhadap Aspek Kenyamanan - Melakukan perawatan secara berkala pada peralatan – peralatan yang
mempengaruhi kebisingan.
- Melakukan Perencanaan yang tepat untuk fungsi gudang di setiap gudang
baik dari segi ruang gerak maupun pandangan,adapun dari sesi ruang
gerak perorangan memiliki batas minimal 1,65 m
- Apabila menambahkan ruang tertentu maka perlu di perkirakan
berdasarkan Buku Ernst Neufret ataupun Permen PUPR no 14 tahun 2017
mengenai persyaratan kemudahan bangunan gedung
4 Terhadap Aspek Kemudahan - Perbaikan / maintenance lantai parkir conditional, apabila terjadi
kerusakan
- Pemeliharaan secara berkala fasilitas elektronik yang ada, agar selalu
berfungsi dengan baik
5 Terhadap Peraturan Pemerintah - Dilakukan koordinasi antara pemilik bangunan dengan pihak terkait
perizinan mengenai pembongkaran bangunan yang melanggar GSB dan
GSP, Apakah akan dibongkar sendiri oleh pemilik atau pihak terkait.

Anda mungkin juga menyukai