Anda di halaman 1dari 2

Mata kuliah : Energi Terbarukan dan Sistem Penyimpanan Energi

1. Jelaskan cara kerja baterai lithium ion baik saat charging dan discharging!

Charging: aliran electron dari listrik DC mendorong ion-ion lithium untuk melewati separator dan
berpindah dari celah-celah katoda ke celah-celah anoda. Saat semua ion sudah berpindah,
baterai dinyatakan dalam kondisi charged

Discharging: electron akan mengalir melalui anoda ke katoda saat pengosongan. Aliran ini akan
menyebabkan perpindahan ion-ion lithium dari celah-celah anoda ke celah-celah katoda melalui
separator. Kondisi ini seringkali membuat baterai dalam kondisi lebih panas.

2. JElaskan apa yang dimaksud dengan energy density, power density, response time, C-rate dan
capacity retention!
Energi Density: biasa disebut dengan kerapatan energi, yang berarti besarnya jumlah energi yang
dapat disimpan dalam satuan luas, volume, atau massa (kWh/m3). Semakin tinggi semakin baik.
Power Density: Mengindikasikan besaran daya yang dapat disalurkan pada tiap satuan luas,
volume, atau massa.
Response time: kemampuan baterai untuk mengeluarkan daya output maksimum dari keadaan
standby
C-rate: Merupakan rating/level dari pengisian (charging) dan pengosongan (discharging). Semakin
kecil C-rate, maka semakin besar siklus hidup (cycle life) dari baterai
Capacity retention: merupakan kemampuan baterai untuk mempertahankan muatannya pada
saat tidak digunakan

3. Jelaskan karakteristik baterai lithium ion berikut ini: NCA, NMC, LFP, LTO, dan LMO!

Specific Specific Safety Performance Lifespan Cost


Energy Power
NCA Sangat Sangat Menengah Tinggi Sangat Mahal
Tinggi Tinggi Panjang
NMC Sangat Tinggi Tinggi Menengah Menengah Rendah
Tinggi
LFP Menengah Tinggi Sangat Tinggi Sangat Mahal
Tinggi panjang
LTO Menengah Tinggi Sangat Sangat Sangat Sangat
Tinggi Tinggi Pajang mahal
LMO Tinggi Tinggi Tinggi Menengah Menengah Rendah
4. Sebutkan dan jelaskan factor-faktor penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan baterai
untuk aplikasi tertentu!
1. Energi dan Daya : Kapasitas energi dan daya dari baterai akan mempengaruhi pemilihan
aplikasi baterai. Baterai dengan kapasitas kecil akan cocok digunakan pada pembangkit ET
yang memiliki fluktuasi tinggi. Sedangkan untuk kapasitas besar dapat cocok sebagai black
start, ataupun untuk menjaga kestabilan frekuensi jaringan
2. Keandalan dan Ketahanan: tipe kinetic dan termal pada penyimpanan energi sangat cocok
untuk kebutuhan operasi jangka Panjang, dengan pemeliharaan yang rutin, sementara
penyimpana tipe elektro-kimia akan mengalami penurunan seiring waktu.
3. Efisiensi harga dan besaran pembangkitan: ini menjadi fakto kritikal. Karena semua
penyimpanan energi pastinya akan sampai pada tahap komersial, diman harga sangat
menentukan untuk penggunaan massal.

5. Dibandingkan dengan baterai lithium ion, apa saja kelebihan dan kekurangan dari baterai metal-
air, NaS, dan Redox Flow Batteries (RFB)!
Kelebihan Kekurangan
Metal-air Tidak membutuhkan system Membutuhkan monitoring
pemadam kebakaran dan pengelolaan elektrolit
Biaya investasi lebih murah
dibandingkan Li-ion
NaS Lifetime lebih lama dari Li-ion Membutuhkan suhu operasi
Zero maintenance yang besar: 300-360 derajat
Membutuhkan eksternal
heater
Redox Flow Tidak ada degradasi selama Biaya investasi terbilang
lifetime sangat mahal
Tidak membutuhkan system Operasional dan perawatan
pendingin yang banyak (monitoring
suhu, penambahan air,
penggantian sensor dll)

Anda mungkin juga menyukai