Anda di halaman 1dari 52

MATAKULIAH OTOMASI..

ASHY.. ASHYIIK
segalanya kan serba
otomatis… jadi GGHE..ER..
SEKIAN
OTOMASI PROSES PRODUKSI

• Pneumatik
• Hidrolik
• Elektro-PH
• PLC
RPP DASAR OTOMASI

Deskripsi Umum Matakuliah


 Kajian konsep dasar, landasan teoritik, komponen
pembangkit tenaga, komponen aktuasi, signal dan
control, prosedur penyimbolan, untuk diaplikasikan pada
rangkaian.
 Mengkaji metode rangkaian, penerapan pneumatik, yang
akhirnya dilanjutkan sampai pada merakit rangkaian
otomasi multi silinder yang mengacu pada otomasi di
industri.
RPP DASAR OTOMASI

Standar Kompetensi
 Melakukan kajian teoritik tentang dasar otomasi yang
kemudian diaplikasikan pada kegiatan praktik, baik
dalam hal mengidentifikasi komponen maupun untuk
mengaplikasikan ke dalam bentuk rangkaian otomasi
RPP DASAR OTOMASI

Kompetensi Dasar
1. Mengkaji dasar-dasar teori untuk diterapkan untuk kepentingan praktis
2. Mengidentifikasi dan menganalisis mekanisme kerja sistem pembangkit
tenaga pneumatik
3. Mengidentifikasi dan menganalisis mekanisme kerja komponen aktuasi
4. Mengidentifikasi dan menganalisis mekanisme kerja katup-katup, baik
untuk keperluan signal maupun untuk control aktuasi
5. Mengkaji cara pembacaan dan identifikasi symbol pneumatic
6. Mengkaji metode rangkaian intuitif dan mengaplikasikan dalam bentuk
rangkaian otomasi
7. Mengkaji metode rangkaian cascade dan mengaplikasikan dalam bentuk
rangkaian otomasi
8. Merakit dan menganalisis rangkaian otomasi multi silinder
KEGIATAN PERKULIAHAN
Pertemuan ke Kegiatan Pembelajaran Strategi Pembelajaran
1.  Orientasi perkuliahan: Paparan RPS,  Paparan konsep
kewajiban, dan hak-hak peserta  Belajar Berkelompok
perkuliahan  Diskusi dan tanya jawab
 Filosofi dan rasionalitas matakuliah
Dasar Otomasi
 Pembagian kelompok
 Presentasi pembangkit daya dan Air
Service Unit

2.  Presentasi Aktuator  Paparan konsep


 Pembangkit Valve  Diskusi dan tanya jawab
 Belajar Software Pneumatik
3.  Praktik Individu rangkaian dasar  Paparan konsep
otomasi  Diskusi dan tanya jawab
4  Praktik Metode rangkaian intuitif  Paparan konsep
 Diskusi dan tanya jawab
5-6  Praktik Metode rangkaian cascade  Paparan konsep
 Diskusi dan tanya jawab
7-8  Praktik Rangkaian multi silinder  Paparan konsep
 Diskusi dan tanya jawab
9- 10 Ujian akhir PRAKTIK
SKORING

Aspek Penilaian Bobot (%)


a. Tugas individu 40
b. Tugas kelompok 20
c. Proses pembelajaran (kehadiran, 20
presentasi, diskusi,
observasi, keaktifan dan partisipasi)
e. Ujian Akhir 20
Jumlah 100
PEMBAGIAN KELOMPOK
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
Suppy Power & ASU Aktuator Valve
KERANGKA ISI
PEMBELAJARAN
PERBANDINGAN MEDIA KERJA
SECARA UMUM
PNEUMATIK HIDRAULIK ELEKTRIK
• Komponen tahan • Komponen • Komponen tidak
terhadap beban tahan terhadap diamankan
lebih beban lebih terhadap beban
• Bising dari udara • Suara pada pipa lebih dan
pembuangan terjadi pada keamanan ini
tidak tekanan tinggi dapat dilakukan
menyenangkan dengan biaya
dan dengan tinggi
silencer • Gangguan suara
kebisingan dapat terjadi pada
dikurangi kontaktor dan
solenoid
PERBANDINGAN MEDIA KERJA
UNTUK GAYA LURUS
PNEUMATIK HIDRAULIK ELEKTRIK
• Gaya terbatas • Gaya dan • Efisiensi jelek
oleh tekanan tekanan yang • Tidak ada
rendah dan besar dicapai pengamanan saat
diameter silinder, dengan ukuran beban lebih
berkisar antara yang kecil • Energi yang
35.000-40.000 N diperlukan besar
• Tidak saat beban lebih
memerlukan • Gaya kecil
energi selama Ukuran secara
keadaan diam fisik besar
PERBANDINGAN MEDIA KERJA
UNTUK GAYA PUTAR

PNEUMATIK HIDRAULIK ELEKTRIK


• Torsi penuh Torsi penuh Torsi rendah
selama diam selama diam
• Tidak ada energi menyebabkan
tambahan pemakaian energi
tinggi
PERBANDINGAN MEDIA KERJA
UNTUK GERAKAN LURUS

PNEUMATIK HIDRAULIK ELEKTRIK


• Mudah Mudah • Sulit dan mahal,
dibangkitkan dibangkitkan melalui alat
• Percepatan tinggi melalui silinder pemindah
• Kecepatan tinggi mekanik
 1,5 m/s • Gerakan pendek
dilakukan oleh
solenoid
• Motor linier hanya
untuk gaya kecil
PERBANDINGAN MEDIA KERJA
UNTUK GERAKAN AYUN

PNEUMATIK HIDRAULIK ELEKTRIK


►Motor udara ►Motor hidrolik ►Efisiensipaling
tekan dengan dan silinder baik pada motor
kecepatan tinggi swivel ►Kecepatan
(500.000 rpm) mempunyai terbatas
►Biaya operasi kecepatan lebih
tinggi rendah dari
►Efisiensi rendah
pneumatik
►Gerakan ayun ►Efisiensi baik
dicapai dengan
menggunakan
rack dan pinion
PERBANDINGAN MEDIA KERJA
UNTUK PENGATURAN
PNEUMATIK HIDRAULIK ELEKTRIK
Pada daerah Gaya dan Hanya mungkin
putaran rendah, kecepatan dapat dilakukan
pengaturan tenaga diatur dengan dengan sangat
dilakukan dengan mudah terbatas dengan
mudah melalui Tepat untuk biaya tinggi
pengaturan pengaturan
tekanan gerakan lambat
Kecepatan diatur
melalui katup
throttle atau katup
pembuang cepat
PERBANDINGAN MEDIA KERJA
UNTUK PENYIMPANAN DAN
PENYALURAN ENERGI
PNEUMATIK HIDRAULIK ELEKTRIK
 Dapat disimpan  Penyimpanan  Sulit disimpan dan
dalam jumlah terbatas sangat mahal, bila
besar tanpa biaya  Penyaluran melalui biasanya
besar atau pipa sampai 100 m tersimpan dalam
disimpan dalam bentuk kecil seperti
tabung batterai
 Mudah disalurkan  Mudah
melalui pipa penyalurannya
(sampai 1.000 m) melalui kabel
dengan jarak yang
sangat panjang
PERBANDINGAN MEDIA KERJA
TERHADAP PENGARUH LINGKUNGAN
PNEUMATIK HIDRAULIK ELEKTRIK
 Tidak peka  Peka terhadap  Tidak peka
terhadap perubahan perubahan terhadap
temperatur temperatur perubahan
 Tahan ledakan  Kebocoran akan temperatur
 Berbahaya terhadap menyebabkan  Tindakan

pencairan es, akan pencemaran dan pengamanan


menyebabkan bahaya diperlukan
kelembaban tinggi, kebakaran terhadap api dan
kecepatan aliran ledakan diruang
tinggi, dan bahaya kebakaran
temperaturnya dan ledakan
rendah
PERBANDINGAN MEDIA KERJA
BERKAITAN DENGAN BIAYA ENERGI

PNEUMATIK HIDRAULIK ELEKTRIK


Tinggi bila Tinggi bila Rendah
dibandingkan dibandingkan
dengan listrik dengan listrik
PERBANDINGAN MEDIA KERJA
DALAM HAL PENANGANAN

PNEUMATIK HIDRAULIK ELEKTRIK


• Dapat dioperasikan • Lebih sulit • Diperlukan tenaga
oleh operator dibandingkan ahli
dengan dengan pneumatik • Bahaya kebakaran
pengetahuan dasar seperti tekanan dan ledakan
• Konstruksi dan tinggi yang • Kesalahan
rangkaian kontrol dibutuhkan rangkaian dapat
relatif sederhana • Pipa pengembalian menyebabkan
minyak diperlukan kerusakan pada
peralatan dan
kontrol
PERBANDINGAN MEDIA KONTROL
UNTUK SINYAL DAN JARAK TEMPUH

PNEUMATIK PNEUMATIK ELEKTRIK-


TEKANAN TEKANAN ELEKTRONIK
NORMAL RENDAH
10 – 40 m/s, Normal 100-200 m/s, Sangat cepat
dengan jarak sampai tingkat (kecepatan sinar)
terbatas oleh kecepatan suara, , dengan jarak tidak
kecepatan sinyal dengan jarak terbatas
terbatas oleh
kecepatan sinyal
PERBANDINGAN MEDIA KONTROL
BERKAITAN DENGAN WAKTU HUBUNG
KOMPONEN

PNEUMATIK PNEUMATIK
TEKANAN TEKANAN ELEKTRIK ELEKTRONIK
NORMAL RENDAH

> 5 m/s > 1 m/s >10 m/s < 1 m/s


PERBANDINGAN MEDIA KONTROL
UNTUK TINGKAT KEPEKAANNYA

PNEUMATIK PNEUMATIK
TEKANAN TEKANAN ELEKTRIK ELEKTRONIK
NORMAL RENDAH
• Sangat tidak • Tidak peka Peka terhadap • Sangat peka
peka terhadap terhadap pengaruh terhadap
pengaruh pengaruh lingkungan, pengaruh
lingkungan lingkungan seperti debu dan lingkungan
• Dengan udara • Peka terhadap kelembaman seperti debu,
yang bersih pencemaran kelembaman,
usia pemakaian udara medan magnet
lama • Usia pemakaian
luar dan
lama getaran
• Usia pemakaian
lama
OTOMASI PRODUKSI:
PNEUMATIK
Pneumatik dimaksudkan sebagai
studi tentang gerakan udara yang
berasal dari kompresor yang
digunakan untuk menggerakkan
peralatan mekanik
ELEMEN-ELEMEN UNTUK
PENYIAPAN UDARA BERTEKANAN
• Kompresor udara
• Tangki udara
• Penyaring udara dengan pemisah air
• Pengering udara
• Pengatur tekanan
• Pelumas
• Tempat pembuangan kondensasi
UDARA KEMPAAN
KEUNGGULAN
 Ketersediaan
 Transportasi
 Penyimpanan mudah
 Tidak peka terhadap perubahan Temperatur
 Tahan ledakan
 Bersih
 Konstruksi sederhana dan murah
 Kecepatan dapat diandalkan
 Pengaturan relatif mudah
 Aman terhadap beban berlebih
KELEMAHAN
 Memerlukan perawatan khusus
 Compressible
 Gaya: hanya efisien padatekanan kerja normal antara
6 sampai 7 Bar (600 – 700 kPa) dan kondisi lintasan
dan kecepatan tertentu, maka gaya berkisar antara
20.000 s.d 30.000 Newton.
 Gangguan suara: dapat diatasi secara baik dengan
adanya material peredam suara dan silencer
 Biaya: pemakaian udara bertekanan memerlukan
biaya yang relatif mahal, biaya energi mahal
dikompensasi oleh harga komponen yang murah dan
prestasi kerja yang tinggi
JENIS-JENIS
KOMPRESOR

Reciprocating Rotary Flow


Compressor Compressor Compressor

Piston Baling-baling Radial Flow


luncur
Diapragm
Roots Blower Axial Flow

Sekerup
PEMBANGKIT UDARA
BERTEKANAN
Terdapat :
•Manometer
•Katup pengaman/switch on-off
•Katup pengatur tekanan

Tangki
Ke pemakai
Reservoar

Motor listrik M Pompa

Simbol pasokan energi


Air Service Unit
Filter udara dan Manometer
perangkap air

Katup pengatur
tekanan udara Pelumas
udara
SIMBOL LENGKAP

SIMBOL SEDERHANA
WORKING ELEMENT

Single acting cylinder

Double acting cylinder


VALVE: Directional Valve
A
Simbol pembuangan
2/2 Way Valve Normally Closed udara (R)
P
A
3/2 Way Valve Normally Closed
P R
A
3/3 Way Valve Normally Closed
Menunjukkan arah aliran,
PR
A B digambarkan dalam bujur
4/2 Way Valve sangkar
Menunjukkan aliran
P R
tertutup, digambarkan
A B
dalam bujur sangkar
4/3 Way Valve
Menunjukkan sambungan
P R (inlet/outlet), digambarkan
A B
di luar bujur sangkar dan
5/2 Way Valve menunjukkan posisi
R PR normal
TIPE KONTROL VALVE
MANUAL MEKANIK PNEUMATIK ELEKTRIK
General Plunger Air pilot Solenoid

Push
Roller
button

Lever Roller level with


idle return
Pedal Spring

Deten 3/2 WV push button


spring return
Combination Valve
A

Z
Squence Valve

Z
Time Delay Valve

P
Katup Kontrol Aliran/tekanan/arah
Katup penghambat dengan pembatas
tetap (Throttle valve with constant
restriction)
Katup pengontrol arus searah dapat disetel
(One way flow control valve, adjustable)

Katup pembatas tekanan, dapat disetel


(Pressure limiting valve, adjustable)

Katup AND

Katup OR
SISTEM PENOMORAN TIAP ELEMEN/GRUP
PADA RANGKAIAN

0 : Catu daya
1, 2, 3, dst. : Nomor tiap grup atau mata rantai kontrol
1.0, 2.0, dst. : Elemen kerja (aktuator)
.1 : Elemen kontrol
.01, .02, dst. : Elemen yang dipasang antara elemen
kontrol dan elemen kerja
.2, .4, dst. : Elemen yang mengaktifkan silinder
bergerak keluar (maju)
.3, .5, dst : Elemen yang mengaktifkan silinder
bergerak masuk (mundur)
KODE SAMBUNGAN

Menurut Menurut Arti


ISO CETOP RP.68
A, B, C, D 2, 4, 6 Saluran kerja
P 1 Suplai udara
R, S, T 3, 5, 7 Pembuangan/keluar
L 9 Saluran bocoran
Z, Y, X 12, 14, 16, 18 Saluran kontrol
Contoh dalam pemakaian
1.0

Alat Aktuasi
1.02
1.01 A

P
R
1.1
Elemen Kontrol Akhir
A B
X Y
1.11 A
Y
Z P R

1.9
Elemen Pemroses
X Z

1.3 A 1.5 A 1.7 1.2


A A
Elemen Masukan

P R P R P R P R
A
0.2

0.1 Pasokan Energi


P
R
Pemakaian sistem penomoran
pada rangkaian yang lebih komplek
1.0 2.0
Alat Aktuasi

1.01 1.02 2.01 2.02

Elemen Kontrol
Akhir
1.1 2.1

1.10 2.11
Elemen
Pemroses
1.8 2.9

Elemen 1.2 1.4 1.6 1.3 2.2 2.3 2.5 2.7


Masukan

0.2
Pasokan
Energi
0.1
CONTOH PEMBUATAN
RANGKAIAN SEDERHANA
METODE RANGKAIAN

Intuitif
1.0 2.0

1.1 2.1

1.2 1.3 2.2 2.3


CONTOH PEMBUATAN
RANGKAIAN INTUITIF
Cascade
1.0 2.0

1.1 2.1

1.3 2.2

0.1

S1

S2

2.1 1.2
CONTOH PEMBUATAN
RANGKAIAN CASCADE
CONTOH METODE RANGKAIAN CASCADE
GERAKAN SILINDER: A+ B+ B- C+ C- D+ D- A-
LATIHAN
MEMBUAT DIAGRAM OTOMASI
• RANGKAIAN GERAK 1 SILINDER
• RANGKAIAN GERAK MULTI SILINDER
DENGAN BEBERAPA VARIANNYA ( 2 S.D 5
SILINDER)
• RANGKAIAN GERAK MULTI SILINDER
DENGAN MENGGUNAKAN VARIAN
• Throttle valve with constant restriction,
• One way flow control valve, adjustable),
• AND Valve,
• OR Valve,
• Squence Valve,
• Time Delay Valve
SEKIAN
(sungguhan)

Anda mungkin juga menyukai