Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN KERJA TIM

TUBERKULOSIS DENGAN
STRATEGI DOTS

RUMAH SAKIT HAJI KAMINO


Jl. Sriwijaya No. 56 Setia Negara, Kec. Baradatu
Kab. Way Kanan, Lampung
rs_hajikamino@yahoo.co.id
0812.720.95.78

i
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ii
PERATURAN DIREKTUR TENTANG PEDOMAN KERJA TIM TB......................................1
LAMPIRAN : PEDOMAN KERJA TIM TB...............................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................................3
B. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus..............................................................................4
C. Tugas Pokok.................................................................................................................5
D. Keanggotaan.................................................................................................................5
E. Landasan Hukum..........................................................................................................6
BAB II PENGORGANISASIAN TIM TB..................................................................................7
A. Visi, Misi, Falsafah, dan Nilai ...................................................................................7
B. Struktur Organisasi Tim TB.......................................................................................8
C. Uraian Tugas, Tanggung Jawab, Wewenang, dan Peran ...........................................10
D. Sistematika Pedoman Kerja TB.................................................................................11
BAB III SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG ...........................................................12
A. Sarana Kesekretariatan............................................................................................12
B. Dukungan Manajemen ............................................................................................12
C. Pengembangan dan Pendidikan Pelatihan (Diklat) .................................................12
BAB IV KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN ...................................................................13
A. Kegiatan ..................................................................................................................13
B. Rincian Kegiatan .....................................................................................................14
BAB V KEBIJAKAN DAN PROSEDUR ...................................................................................15
BAB VI MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN .....................................................16
A. Monitoring ..............................................................................................................16
B. Evaluasi ...................................................................................................................16
C. Pelaporan ................................................................................................................16
BAB VII PENUTUP.....................................................................................................................17

ii
RUMAH SAKIT HAJI KAMINO
YAYASAN SYAFAKILLAH
Jl. Sriwijaya No. 56 Setia Negara Kec. Baradatu Kab. Way Kanan
rs_hajikamino@yahoo.co.id0812 7209 5786

PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT HAJI KAMINO
NOMOR: /PER/RS-HK/VIII/2022

TENTANG

PEDOMAN KERJA TIM TUBERKULOSIS DENGAN STRATEGI DOTS

DI RUMAH SAKIT HAJI KAMINO


Menimbang : 1. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Haji Kamino, maka perlu ditetapkan Pedoman kerja Tim
Tuberkulosis/TBC Rumah Sakit di Rumah Sakit Haji Kamino
2. bahwa untuk mencapai tujuan pada butir (1), perlu ditetapkan
melalui Peraturan Direktur Rumah Sakit Haji Kamino

Mengingat : a. Undang Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


b. Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 565 tahun 2001 Tentang
Strategi Nasional Pengendalian Tuberkulosis Tahun 2011 – 2014
d. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 67 tahun 2021 Tentang
Penanggulangan Tuberkulosis.
e. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/Menkes/SK/V/2009
tentang Pedoman Nasional Penaggulangan Tuberkulosis
f. Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 884/Menkes/2007
tentang ekspansi TB dengan Strategi DOTS di Rumah Sakit dan
Balai Kesehatan Penyakit Paru

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT HAJI KAMINO


TENTANG PEDOMAN KERJA TIM TUBERKULOSIS
DENGAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT HAJI
KAMINO

1
BAB 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Tuberkulosis yang selanjutnya disebut TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
mgcobacteium htberanlosds, yang dapat menyerang paru dan organ lainnya.
2. Eliminasi TBC adalah pengurangan terhadap TBC secara berkesinambungan guna menekan
angka penyakit serendah mungkin agar tidak menjadi masalah kesehatan
3. Penanggulangan TBC adalah segala upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan
preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif untuk melindungi kesehatan
masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau kematian, memutuskan penularan,
mencegah resistensi obat TBC, dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat TBC
4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat danf ata:u tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

BAB II
TUJUAN
Pasal 2
Pedoman Kerja Tim Penanggulangan HIV dan AIDS bertujuan untuk:
1. Penurunan angka kejadian (incidence ratel TBC menjadi 65 (enam puluh lima) per 100.000
(seratus ribu) penduduk;
2. Penurunan angka kematian akibat TBC menjadi 6 (enam) per 100.000 (seratus ribu) penduduk.
3. Mencapai target dan strategi nasional Eliminasi TBC;
4. pelaksanaan strategi nasional Eliminasi TBC;
5. Tanggung jawab Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
6. Koordinasi percepatan Penanggulangan TBC;
7. Peran serta masyarakat;
8. Pemantallan, evaluasi, dan pelaporan;

BAB III
PENUTUP
Pasal 3
Peraturan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Jika ada kekeliruan akan dilakukan
perbaikan terhadap Peraturan Direktur yang berlaku.
Ditetapan Di : Way Kanan
Pada Tanggal : 01 Agustus 2022
Direktur RS Haji Kamino

dr. Mayahati Nazaya

2
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT HAJI KAMINO
NOMOR : /PER/RS-HK/VIII/2022
TENTANG PEDOMAN KERJA TIM
TUBERKULOSIS
DI RUMAH SAKIT HAJI KAMINO

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan menimbulkan
masalah yang kompleks baik dari segi medis maupun sosial, ekonomi, dan budaya.
Berdasarkan Global TB Report WHO 2020, Indonesia merupakan negara dengan beban
Tuberkulosis (TBC) tertinggi kedua di dunia. Diestimasikan terdapat 845.000 kasus TBC baru
setiap tahunnya dengan angka kematian mencapai 98.000 kasus atau setara dengan 11
kematian/jam. Penularan dan perkembangan penyakit TBC semakin meluas karena
dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kemiskinan, urbanisasi, pola hidup yang kurang aktif,
penggunaan tembakau, dan alkohol (WHO, 2020).

TBC adalah tantangan untuk pembangunan Indonesia karena 75 persen pasien TBC adalah
kelompok usia produktif, 15-54 tahun (Riskedas, 2018). Lebih dari 25 persen pasien TBC dan
50 persen pasien TBC resistan obat beresiko kehilangan pekerjaan mereka karena penyakit ini
(Subdirektorat Tuberkulosis Kementerian Kesehatan RI, 2019). Menurunnya produktivitas
atau kehilangan pekerjaan akibat kecacatan, pengeluaran biaya medis, dan biaya langsung
non-medis seperti biaya transportasi dan nutrisi berkontribusi pada beban ekonomi rumah
tangga orang dengan TBC.

Kesulitan ekonomi yang secara langsung dan tidak langsung diakibatkan oleh TBC
menimbulkan halangan akses terhadap diagnosis dan pengobatan, yang dapat memperburuk
hasil pengobatan serta meningkatkan risiko penularan infeksi di masyarakat. Situasi ini tentu
menghambat sejumlah tujuan pembangunan di bidang kesehatan pada tingkat global, nasional,
dan regional sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Situasi ini adalah tantangan kolektif yang membutuhkan perhatian pada aspek sosioekonomi
seperti perlindungan sosial, pengendalian kepadatan penduduk, polusi udara, kekurangan gizi,
stigma dan diskriminasi terhadap pasien dan keluarganya, serta pencegahan dan pengendalian
di transportasi. Intervensi untuk menangani aspek sosial dan ekonomi epidemi TBC
membutuhkan penyesuaian paradigma dari penanganan yang berpusat pada pasien secara
individu ke konteks sosial yang lebih luas. Oleh karena itu, tanggung jawab untuk mengakhiri
epidemi TBC melampaui sektor kesehatan.

Untuk itu, Presiden Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden nomor 67 tahun
2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis yang bertujuan sebagai acuan bagi
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa,
serta Pemangku Kepentingan lainnya dalam melaksanakan Penanggulangan TBC.

B. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus


3
1. Tujuan umum
Pedoman kerja tuberkulosis dengan Strategi DOTS di rumah sakit disusun dengan tujuan
agar dapat meningkatkan mutu pelayanan tuberkulosis di RS Haji Kamino.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman manajerial dalam program penaggulang TB di RS. Haji Kamino
dengan Strategi DOTS
b. Sebagai indicator mutu penerapan standar pelayanan rumah sakit ( SPRS ) dalam
program penaggulangan TB melalui akreditasi
c. Sebagai salah satu alat ukur kinerja RS. Haji Kamino dalam penaggulangan TB melalui
Indikator Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit ( SPM – RS )

C. Tugas Pokok
Rumah Sakit Haji Kamino Baradatu adalah rumah sakit swasta dengan kapasitas 73 tempat
tidur, merupakan milik Yayasan Syafaqillah . RS haji kamino Baradatu mempunyai misi
menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan terbaik di Sumatera dengan motto melayani dengan
penuh cinta kasih (serviam in caritate).
Dalam mengemban fungsi tersebut di atas, RS Haji Kamino mempunyai tugas pokok berupa :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi.
2. Senantiasa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di RS Haji Kamino agar
selalu memberikan pelayanan secara profesional, etis dan bermartabat.
3. Menyediakan wahana bagi pendidikan tenaga kesehatan, dalam turut serta menyumbang
upaya mencerdaskan bangsa
4. Sebagai pedoman bekerja dalam meningkatkan pelayanan TB di rumah Sakit

4
D. Struktur Organisai Tim TB DOTS

Ketua Tim

Sekretaris

PJ. Surveilans PJ. Staf medis PJ. RM PJ. Laboratorium PJ. Radiologi PJ. Farmasi Anggota

5
E. Landasan Hukum
1. Undang Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 565 tahun 2001 Tentang Strategi Nasional
Pengendalian Tuberkulosis Tahun 2011 – 2014
4. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 67 tahun 2021 Tentang Penanggulangan
Tuberkulosis.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/Menkes/SK/V/2009 tentang Pedoman
Nasional Penaggulangan Tuberkulosis
6. Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 884/Menkes/2007 tentang ekspansi TB
dengan Strategi DOTS di Rumah Sakit dan Balai Kesehatan Penyakit Paru

6
BAB II
PENGORGANISASIAN TIM

A. Visi, Misi, Falsafah, dan Nilai


1. Visi Rumah Sakit
Menjadi Rumah Sakit pilihan utama di Kabupaten Way Kanan yang memberikan
pelayanan berkualitas, terjangkau dan menjunjung tinggi Nilai sosial.

2. Misi Rumah Sakit


a. Memberikan pelayanan kesehatan yang mengedepankan kendali mutu dan
biaya
b. Meningkatkan kwalitas peralatan kesehatan untuk meraih keunggulan
c. Pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada pelanggan
d. Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional dan berakhlak mulia
e. Mengelola sumber daya rumah sakit secara transparan dan akuntabel
f. Meningkatkan kesejahteraan karyawan yang bermartabat dan berkeselamatan
g. Menjadi mitra kerja sama pemerintah dan BPJS yang berkesinambungan dan
berkeadilan

3. Falsafah
Profesionalisme yang didukung dengan budaya kebersamaan, etos kerja yang tinggi
dari karyawan merupakan kunci keberhasilan Rumah sakit. Pelayanan yang
berorientasi kepada pasien mempermudah pengembangan pelayanan rumah sakit
yang dapat diterima oleh masyarakat.

4. Nilai Nilai
Sikap kerja pegawai Rumah sakit dalam melaksanakan tugas didasarkan atas nilai nilai
berikut
1. Kepercayaan
2. Integritas
3. Peduli
4. Profesional
5. Efisien
6. Kebersamaan

B. Struktur Organisasi Tim Penanggulangan HIV/AIDS


1. Ketua Tim
2. Sekretaris
3. Koordinator Tim
a. Penanggung Jawab Surveilans
b. Penanggung Jawab Staf Medis
c. Penanggung Jawab Rekam Medis
d. Penanggung Jawab Laboratorium
e. Penanggung Jawab Radiologi
f. Penanggung Jawab Farmasi
g. Anggota :
1) Penanggung jawab rawat jalan
2) Penanggung jawab rawat IGD
3) Penanggung jawab Lantai 2
4) Penanggung jawab Lantai 3
7
C. Uraian Tugas dan Wewenang
1. Ketua Tim
a. Uraian Tugas
1) Melakukan koordinasi penyelanggaraan upaya pelayanan penanggulangan
TB sesuai dengan pelayanan
2) Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kerjasama lintas program sektoral
dengan berbagai disiplin
3) Membuat program kerja pelayanan penanggulangan TB bersama Direktur
Rumah Sakit setiap tahun
4) Mengkoordinir pertemuan berkala dengan Tim TB DOTSkoordinasi secara
internal maupun eksternal rumah sakit terkait dengan operasional
5) Membuat prosedur kerja serta uraian tugas TB
6) Menyusun dan melaporkan laporan bulanan, tri wulan dan laporan tahunan
kepada Direktur Rumah Sakit Haji dan selanjutnya dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Way Kanan
b. Wewenang
1) Menyelenggarakan pelayanan penanggulangan TB berdasarkan rencana
kebutuhan ketenagaan, sesuai kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit
2) Menyelenggarakan rujukan baik didalam maupun ke dan dari luar rumah
sakitMenyusun perencanaan kebutuhan operasional (sarana dan
prasarana)Melakukan koordinasi secara internal maupun eksternal rumah
sakit terkait dengan operasional Membuat prosedur kerja serta uraian tugas
TB
3) Menyusun perencanaan kebutuhan operasional (sarana dan prasarana )
4) Melakukan evaluasi kegiatan pelayanan TB
5) Mengkoordinir pertemuan berkala dengan Tim TB
6) Memastikan logistik terkait KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) dan
bahan lain yang dibutuhkan untuk pelayanan konseling dan testing.
7) Memantapkan pengembangan diri melalui pelatihan peningkatan
ketrampilan dan pengetahuan TB.

2. Sekretaris
a. Uraian Tugas
1) Melaksanakan kegiatan administrasi kesekretariatan
2) Menyusun jadwal pertemuan Tim TB
3) Membuat arsip kegiatan Tim TB
b. Wewenang
1) Mengumpulkan data pasien rawat jalan dan rawat inap
2) Bersama dengan ketua tim melakukan analisa dan hasil laporan
3) Menyusun laporan pelayan penanggulangan TB berseta analisa setiap
triwulan untuk diserahkan kepada direktur rumah sakit.

8
3. Surveilans
a. Uraian Tugas
1) Membuat laporan tuberkulosis
2) Melaporkan pasien tuberkulosis ke surveilans puskesmas tempat tinggal
pasien
b. Wewenang
1) Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan

4. Staf Medis
a. Uraian Tugas
1) Melakukan pemeriksaan medis, pengobatan, perawatan maupun tindak
lanjut terhadap pasien
2) Melakukan rujukan (pemeriksaan penunjang, laboratorium, dokter ahli, dan
konseling lanjutan)
3) Melaksanakan konsultasi kepada dokter ahli

b. Wewenang
1) Melakukan koordinasi pelaksanaan pelayanan medis
2) Membuat laporan kasus
5. Rekam Medis
a. Uraian Tugas
1) Menyimpan data rekam medis pasien dengan baik dan menjamin
kerahasianya
b. Wewenang
1) Melakukan koordinasi rekam medis pasien yang reaktif TB jika dibutuhkan
2) Berkolaborasi dengan rekam medis menyimpan data data pasien TB

6. Laboratoriu
a. Uraian Tugas
1) Memastikan pengambilan sempel dan pemeriksaan TB dilakukan dengan
tepat dan benar
2) Meminta reagen rapid TB ke Dinas Kesenatan Kabupaten setiap bulan
3) Melakukan Pencatatan pemeriksaan setiap bulanya
b. Wewenang
1) Berkolaborasi untuk melakukan rekap data pasien yang dilakukan skrining
TB
7. Radiologi
a. Uraian Tugas
1) Memastikan pengambilan RO dilakukan dengan tepat dan benar
2) Melakukan Pencatatan pemeriksaan setiap bulanya
b. Wewenang
Berkolaborasi untuk melakukan rekap data pasien yang dilakukan skrining TB
8. Farmasi
a. Uraian tugas
Memastikan obat anti TB tersedia sesuai dengan kebutuhan Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP)

9
b. Wewenang
Berkolaborasi untuk melakukan pencatatan obat TB
9. Anggota
Mencatat dan melaporkan jika ada pasien yang positif TB kepada Tim TB
DOTSdan surveilans

D. Sistematika Pedoman Kerja Tim TB DOTS


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus
C. Tugas Pokok
D. Keanggotaan
E. Landasan Hukum
BAB II PENGORGANISASIAN TIM TUBERKULOSIS
A. Visi, Misi, Falsafah, dan Nilai
B. Struktur Organisasi Tim TB DOTS
C. Uraian Tugas, Tanggung Jawab, Wewenang, dan Peran
D. Sistematika Pedoman Kerja Tim Tuberkulosis
BAB III SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG
A. Sarana Kesekretariatan
B. Dukungan Manajemen
C. Pengembangan dan Pendidikan Pelatihan (Diklat)
BAB IV KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Kegiatan
B. Rincian Kegiatan
BAB V KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
BAB VI MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN
A. Monitoring
B. Evaluasi
C. Pelaporan
BAB VII PENUTUP

10
BAB III
SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG

A. Sarana Kesekretariatan
Adapun sarana kesekretariatan di lantai 4 Rumah Sakit Haji Kamino sebagai ruang
kerja Tim TB DOTSdengan kelengkapan alat-alat kesekretariatan sebagai berikut:
1. Meja kerja
2. Komputer
3. Lemari Berkas
4. LCD
5. Alat tulis

B. Dukungan Manajemen
1. Regulasi
Rumah sakit untuk mendukung berjalannya pelayanan penanggulangan HIV/AIDS
mempunyai beberapa regulasi diantaranta:
a. Pedoman kerja Tim Tuberkulosisis
b. Program Kerja Tuberkulosisis
c. Pedoman Pelayanan Tuberkulosisi
d. SK Tim Tuberkulosisis

2. Sarana dan prasarana


Rumah sakit mendukung pelayanan penanggulangan Tuberkulosisis dengan
menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, baik untuk kerja tim maupun
untuk terselenggaranya pelayanan Tuberkulosisis kepada pasien. Sarana yang
disediakan berupa ruang kerja, ruang konseling, dan ruang perawatan untuk pasien
dengan Tuberkulosisis

3. SDM
Dalam melaksanakan penanggulangan Tuberkulosisis, rumah sakit turut serta
mendukung tersedianya SDM yang berkualitas agar Tim Tuberkulosisis bisa berjalan
dengan optimal sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku seperti
tersedianya staf medis dalam tim, staf rekam medis, staf farmasi, staf
laboratorium,staf radiologi, surveilans, staf rawat jalan, staf rawat inap, staf IGD,
dan juga staf VK.

C. Pengembangan dan Pendidikan Pelatihan (Diklat)


Terdapat beberapa pelatihan yang diperlukan untuk mendukung kinerja Tim
Tuberkulosisis yaitu:
1. Training pencegahan dan penanggulangan Tuberkulosisis
2. Pelatihan tatalaksana penanggulangan Tuberkulosisis
3. Pelatihan perawatan, dukungan, dan pengobatan Tuberkulosisis

11
12
BAB IV
KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Kegiatan
1. Rapat pengangkatan Tim Tuberkulosisis
2. Perencanaan pelayanan Tuberkulosis yang meliputi :
a. Tenaga terlatih
b. Anggaran pelatihan
3. Pelaksanaan pelayanan pasien Tuberkulosisis yang meliputi :
a. Pelayananan di Rawat Jalan antara lain
1) Melakukan skrining atau mengidentifikasi pasien yang dicurigai TB baik
dari poli spesialis maupun umum dan IGD
2) Melakukan edukasi sebelum dilakukan pemeriksaan TB
b. Pelayanan di Rawat Inap antara lain
1) Pencatatan pasien, pelaporan pada pasien TB DOTS di ruangan rawat inap
2) Pengawasan pemberian obat OAT pada pasien TB DOTS yang di rawat.
3) Melakukan pemeriksaan TB sesuai dengan kebijakan
4) Melaksanakan rujukan pasien atau kembalikan ke FKTP
c. Pelayanan di Instalasi Laboratorium
1) Melakukan cek sputum pagi, sewaktu, pagi
d. Radiologi
Melakukan rongen sesuai intruksi DPJP
e. Pelayanan di Medical Record
1) Melakukan pencatatan dan pelaporan serta penyimpanan data pasien yang
menderita tuberkulosisis

13
B. Rincian Kegiatan

No Nama Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Waktu Pertemuan Penanggung Jawab

1 Melakukan Memberikan informasi Unit terkait Pengunjung Memberikan Setiap 1 kali TIM TB
promosi rumah sakit materi 3bulan
kesehatan sekali
2 Surveilan TB Mendapatkan data Pelayanan pasien rumah sakit Kerja TIM Setiap 1 kali TIM TB
haji kamino bulan
3 Pengendalian Memberikan pelayanan Pelayanan rumah sakit Kerja TIM Setiap ada 1 kali TIM TB
factor resiko yang berfungsi untuk perubahan
tuberkulosis mencegah, melayani,
mengurangi penularan
dan kejadian TB
4 Penemuan dan Memberikan informasi TIM TB Pencatatan Setiap 1 kali TIM TB
penanganan kasus terkait pasien positif TB dibuku bulan
TB
5 Membuat Memberikan informasi TIM TB Pencatatan di Setiap 1 kali TIM TB
Laporan TB berupa data buku dan bulan
laporan
6 Mengevaluasi Memberikan informasi TIM TB Pencatatan di 3 bulan 1 kali TIM TB
laporan setiap 3 berupa data buku dan sekali
bulan sekali laporan
7 Melakukan Membuat kesepakatan TIM TB UMAN 6bulan 1 kali TIM TB
peetemuan TB jika adaregulasi yang sekali
diperbaharui

14
BAB V
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

Rumah sakit melaksanakan program penanggulangan tuberkulosis. Pemerintah mengeluarkan


kebijakan penanggulanagn tuberkulosisi berupa upaya kesehatan yang mengutamakan aspek
promotif, tanpa mengnabaikan aspek kuratif dan rehabilotatiyang ditujukan melindungi kesehtan
masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan, atau kematian, memutuskan penularan
mencegah resistenti, obat dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat tuberkulosis.

Rumah sakit melaksanakan program penanggulanagn tuberkulosis melakukan kegiatan yang


berupa :
1. Promosi kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan pengetrahuan yang benar dan
koprehensif mengenai pencegahan penularan, pengobatan, pola hidup bersih dan sehat
(PHBS) sehingga terjadi perubahan sikap dan prilaku sasaran yaitu pasien dan keluarga,
pengunjung serta staf rumah sakit.
2. Surveilans tuberkulosis, meruoakan kegiatan memperoleh data epidemiologi yang diperlukan
dalam sistem informasi program penanggulanagn TB, seperti pencatatn dan pelaporan TB
sensistif obat, pencatatan dan pelaporan TB resisten obat.
3. Pengendalian faktor resiko tuberkulosis, ditunjuk untuk mencegah, mengurangi penularan dan
kejadian penyakit tuberkulosis, yang pelaksanaanya sesui dengan pedoman pengendalian
pencegahan infeksi tuberkulosis di rumah sakit.
4. Penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis.
5. Penemuan kasus tuberkulosis dilakukan melalu
Penemuan kasus tuberkulosis dilakukan melalui pasien yang datang kerumah sakit, setelah
pemeriksaan, penegakan diagnosis, penetapan klarifikasi dan tipe pasien tuberkulosis.
Sedangkan untuk penanganan kasus dilaksankan sesuai tata laksana pada pedoman nasional
pelayanan kedokteran tuberkulosis dan standar lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
6. Pemberian kekebalan dilakukan melalui pemberian imunisasi BCG terhadap bayi dalam upaya
penurunan resiko tingkat pemahaman tuberkulosis sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, belum dapat dilaksanakan di rumah sakit karna sedang dalam pengeurusan
kerjasama dengan dinas kesehatan way kanan
7. Pemberian obat pencegahan
Pemberan obat pencegah yang ditunjukan pada anak usia dibawah 5 (lima) tahun yang kontak
erat erat dengan pasien tuberkulosis aktif, belum dapat dilaksanakan di rumah sakit karna
sedang dalam pengurusan kerjasama dengan dinas kesehatan way kanan

15
BAB VI
MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Monitoring
1. Monitoring dilakukan oleh Tim TB DOTSterhadap semua kegiatan dan program yang
direncanakan.
2. Monitoring dilakukan setiap 3 bulan sekali bertujuan untuk menghindari program tidak
dilaksanakan atau pencatatan tidak dilakukan.
3. Hasil monitoring diolah dalam bentuk grafik atau gambar yang akan memudahkan
evaluasi dan analisis

B. Evaluasi
1. Rapat Tim TB DOTSdilakukan 6 bulan sekali
2. Rapat Tim TB DOTSmerupakan media untuk melakukan evaluasi terhadap semua yang
sudah dilaksanakan
3. Rapat Tim TB DOTSharus menghasilkan keputusan untuk memperbaiki hasil evaluasi
yang belum sesuai target atau masalah-masalah yang terjadi.
4. Hasil keputusan harus ditindak lanjuti dan dievaluasi kembali.

C. Pelaporan
1. Bukti Pelaksanaan Kegiatan
a. Semua kegiatan yang dilaksanakan harus disertai dengan bukti pelaksanaan berupa
Dokumen.
b. Dokumen harus disimpan berupa undangan, daftar hadir, materi yang dibahas,
notulen
c. Kegiatan pengumpulan laporan pasien yang diskrining TB DOTS atau pasien positif
TB dan diserahakan Direktur rumah sakit

2. Penyusunan Laporan
Laporan yang dibuat dan ditujukan kepada Direktur rumah sakit, Adapun jenis laporan
yang dikerjakan terdiri dari
a. Laporan Internal
di catat di laporkan tiap hari oleh penanggung jawab ke ruangan masing- masing
b. Laporan Eksternal
Setelah mendapatkan hasil laporan dari penanggung jawab masing- masing, laporan
ini di laporan oleh surveilens melalui online ke Kabupaten
Laporan ini meliputi:
1) Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Tim TB DOTS dalam bentuk tertulis setiap 3 bulan
diserahkan kepada Direktur
2) Laporan Semester
Tiap 6 bulan laporan yang dibuat oleh Tim TB DOTS diserahkan ke Direktur.
3) Laporan Wilayah Kerja
Bila ada pasien yang terkonfirmasi positif TB maka akan dilaporkan segera ke
Puskesmas wilayah tempat tinggal pasien dan Dinas Kesehatan Kabupaten.
4) Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat Tim TB DOTS dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada Direktur Rumah Sakit Haji Kamino selambat-lambatnya
tanggal 31 Januari tahun berikutnya. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah:
- Laporan pelaksanaan dan evaluasi program TB
16
- Laporan TB selama 1 tahun beserta analisis evaluasi dan rekomendasi
tindak lanjut

17
BAB VII
PENUTUP

Pedoman kerja ini di buat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Penanggulanagan dan
Penurunan Angka Kesakitan TB Rumah Sakit Haji Kamino. Diharapkan dengan adanya pedoman
kerja ini dapat menjaring dan meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Haji Kamino

Pedoman kerja TB ini merupakan alat yang memberikan arahan Tim TB DOTSdalam
melaksanakan tugas sehari-hari. Dalam pelaksanaannya pasti diperlukan koordinasi dan kolaborasi
dengan semua unit layanan/ kerja yang ada serta dengan semua Komite yang terdapat di Rumah
Sakit Haji Kamino. Oleh karena itu kelancaran Tim TB DOTSini juga sangat tergantung adanya
dukungan Direksi, Komite yang ada serta Unit Layanan dan unit kerja di Rumah Sakit Haji
Kamino.

Semoga kerja sama yang baik antara semua pihak dapat terwujud dan adanya Tim TB DOTS bisa
menjadi fasilitator yang bermanfaat dan dapat menjaring sedini mungkin pasien yang terkonfirmasi
positif TB dan dapat terwujudnya layanan yang lebih baik lagi.

18
19

Anda mungkin juga menyukai