MAKALAH KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA PDF
MAKALAH KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA PDF
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud kebudayaan Indonesia?
2. Untuk mengetahui Seperti apa keberagaman budaya di Indonesia?
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberagaman
Kebudayaan Indonesia ?
1
BAB II
PEMBAHASA
N
2.1. Definisi
Sebelum kita memahami keberagaman kebudayaan Indonesia, terlebih dahulu patut
kiranya kita memahami arti kebudayaan itu sendiri, kata kebudayaan dalam bahasa Indonesia
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan di artikan sebagai hal hal yang
bersankutan dengan budi dan akal. Kata kebudayaan dalam bahasa inggris diterjemhkan
dengan istilah culture. Dalam bahasa Belanda di sebut cultuur. Kedua bahasa ini di ambil dari
bahasa latin colore yg berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan
tanah. Dengan demikian culture atau cultuur diartikan sebagai segala kegiatan manusiauntuk
mengolah dan mengubah alam. ada pula yang berpendapat bahwa kata budaya dari budi daya
yang berarti daya dari budi, yaitu berupa cipta, karsa, dan rasa.
2
rangka memenuhi kehidupan manusia dengan cara belajar.
3
2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebudayaan
Fischer menyatakan bahwa pembentukan kebudayaan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, sbb:
1. Lingkungan Geografis
2. Induk Bangsa
3. Kontak Antar Bangsa dengan Berbagai Kebudayaan
4
yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik
masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang
dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok
sukubangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya
kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri
Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar
pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun
interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada
dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan
perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan
budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu.
Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal terbesar di pulau –
pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang
bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga
perkotaan.
Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan=pertemuan dengan budayaan luar juga
mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga
berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung
perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan kebudayaan agama tertentu.
Bias di katakana bahwa Indonesia adalah salah satu Negara dengan tingkat keanekaragaman
budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragamanbudaya
kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban,
tradisional hingga ke modern, dan kewilayahan.
Dengan keanekaragaman kebudayaan Indonesia dapat dikatakan mempunyai keungulan
di bandingkan dengan Negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang
lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara social budaya dan politik
masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang
di rangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan di jalin tidak hanya meliputi antar
kelompok sukubangsa yang berbeda,namun juga meiliputi antar peradaban yang ada di dunia.
Labuhnya kapal-kapal portugis di banten pada abad pertengahan missal nya telah membuka
diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar
pedagang Gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun
interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singungan-singungan peradaban ini pada
5
dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan
perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan
budaya local di tengah-tengah singgunagn antar peradaban itu.
6
2. Perbedaan Kondisi Geografis
Perbedaan-perbedaan kondisi geografis telah melahirkan berbagai suku bangsa dan
keberagaman budaya Indonesia. Hal itu berkaitan dengan : Pola kegiatan ekonomi,
Perwujudan kebudayaan yang ada contohnya: nelayan, pertanian, kehutanan, dan
perdagangan. Sehingga mereka akan mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan
cocok dengan lingkungan geografis mereka tanpa mengganggu kebudayaan yang lainnya.
Sementara daerah-daerah yang terletak jauh dari pantai umumnya tidak banyak
terpengaruh budaya luar, sehingga kebudayaannya berkembang dengan corak khas.
Contoh: jakarta salah satu contoh kota pelabuhan, memiliki corak kebudayaan yang cukup
beragam yaitu dengan adanya Budaya Betawi memiliki sedikit budaya Cina, Arab, dan India.
Hal ini diakibatkan oleh beragamnya orang yang datang/singgah di kota ini sehingga
terjadinya pembauran kebudayaan.
7
Masalah Yang Timbul Akibat Keberagaman Budaya
Secara sosiologis, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki
keanekaragaman budaya.
Menurut Naskun, adanya keanekaragaman budaya tersebut membuat masyarakat
multikultural memiliki karakteristik umum sbb :
1. Adanya sub-sub kebudayaan yang bersifat saling terpisah.
2. Kurang berkembangnya sistem nilai bersama atau konsensus.
3. Berkembangnya sistem nilai masing-masing kelompok sosial yang dianut secara
relatif rigid dan murni.
4. Sering timbul konflik-konflik sosial atau kurangnya integrasi.
Keberagaman merupakan suatu keadaan yang dapat mendatangkan fenomena baru yang
positif dan negatif (tidak diinginkan). Namun jika keduanya kita telusuri dan kita kaji lebih
jauh, merupakan gejala-gejala yang wajar terjadi dalam masyarakat. Selain membawa
manfaat, keberagaman budaya pun memiliki dampak negatif dengan dasar berbeda-beda itu
tidak dapat bergaul satu sama lainnya. Potensi terpendam untuk terjadinya konflik karena
ketegangan antar suku bangsa dan golongan tidak bisa diabaikan begitu saja.
8
Menurut J. Ranjabar, hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya konflik pada
masyarakat Indonesia sbb:
1. Apabila terjadi dominasi suatu kelompok terhadap kelompok lain. Contoh: konflik
Aceh dan Papua.
2. Apabila terdapat persaingan dalam mendapatkan mata pencaharian hidup antara
kelompok yang berlainan suku bangsa. Contoh: konflik yang terjadi di sambas.
3. Apabila terjadi pemaksaan unsur-unsur kebudayaan dari warga sebuah suku terhadap
warga suku bangsa lain. Contoh: konflik yang terjadi di sampit.
4. Apabila terjadi potensi konflik terpendam, yang bertikai secara adat. Contoh: konflik
antar suku di papua.
5. Secara garis besar berbagai konflik dalam masyarakat dapat diklasifikasikan ke dalam
beberapa bentuk konflik, sbb:
a. Konflik Rasial
Konflik yang diakibatkan dari perbedaan-perbedaan dalam diri mereka terhadap
individu dan ras lainnya. Pertentangan rasional bukan saja disebabkan oleh
perbedaan ciri-ciri fisik saja, tetapi kadang-kadang juga diperuncing oleh
perbedaan dan benturan dalam hal sosial, ekonomi, politik, atau karena jumlah ras
tertentu lebih banyak dari ras lainnya.
b. Konflik Antar Suku Bangsa
Bahasa yang digunakan menjadi perbedaan antar suku bangsa, ada juga perbedaan
adat istiadat dalam pergaulan sehari-hari, kesenian yang dikembangkan, sistem
kekerabatan yang dianut, dan penguasaan tekhnologi.
Konflik ini terjadi terlebih jika keduanya mengalami kemunduran dalam beberapa
hal, misalnya dalam hal ekonomi yang diikuti oleh kecurigaan-kecurigaan
terhadap suku tertentu atas penguasaan sumber-sumber ekonomi politik.
c. Konflik Antar Agama
Keanekaragaman agama yang dianut seringkali mendatangkan perbedaan-
perbedaan, baik dalam cara berpakaian, bergaul, peribadatan, adat pernikahan,
hukum waris, kesenian, dan atribut-atribut keagamaan lainnya.
Jika para pemeluknya tidak menghayati secara mendalam dan benar inti dari
ajaran-ajaran yang terkandung dalam agama-agama mereka, akan sangat potensial
untk terjadinya konflik, bahkan sampai pada tingkat konflik politik. Konflik
seperti ini juga sangat dipengaruhi oleh keseimbangan jumlah penganut agama
tertentu dalam suatu masyarakat.
9
Masyarakat Indonesia terdri dari ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih dari
13 ribu pulau. Setiap suku bangsa memiliki identitas sosial, politik, dan budaya
yang berbeda-beda. Seperti bahasa yang berbeda, adat istiadat serta tradisi, sistem
kepercayaan, dan sebagainya. Dengan identitas yang berbeda-beda ini, kita dapat
mengatakan bahwa Indonesia memiliki kebudayaan lokal yang sangat beragam.
10
Sebagian masyarakat Tengger beragama Hindu Mahayana. Setiap tahun,
mereka mengadakan upacara Kasodo, yaitu upacara dalam rangka pengiriman
kurban kepada leluhur yang ada di Kawah Gunung Bromo. Puncak upacara Kasodo
berlangsung tepat pada tengah malam, yaitu berupa pemilihan dukun-dukun baru.
Setelah itu, dilakukan pelemparan Ongkek (persembahan penduduk) ke kawah
Bromo. Acara ini mengakhiri keseluruhan upacara Kasodo yang berlangsung
hingga subuh menjelang matahari terbit.
11
5. Kebudayaan Lokal Masyarakat Dayak
Suku bangsa Dayak dianggap sebagai suku bangsa asli Pulau Kalimantan.
Masyarakat Dayak mengenal sistem ambilineal, yaitu mengikuti garis keturunan
laki-laki dan perempuan. Sebagian besar anak laki-laki atau perempuan yang sudah
menikah akan tetap tinggal bersama orang tuanya. Inilah yang membentuk keluarga
luas (ultralokal). Masyarakat Dayak tidak melarang anak perempuannya menikah
dengan laki-laki suku bangsa lain asalkan mereka mau tinggal bersama keluarga
istrinya.
Masyaraka Dayak memiliki beragam kesenian, baik seni musik, tarian, seni
ukir, ataupun tenun. Alat musik tradisional yang biasa dipakai umumnya terbuat
dari bambu atau kayu yang dimainkan dengan cara dipikul berirama mengikuti
tarian dan lagunya. Tarian-tarian masyarakat Dayak antara lain tari Tambun, Balean
Dades, dan Bungai. Tarian tersebut pada umumnya dibawakan ketika upacara-
upacara adat. Seni ukir dapat dilihat pada tiang-tiang rumah yang diukir dengan
tangan dan memiliki simbol-simbol tertentu. Selain itu, seni ukir masyarakt Dayak
berupa patung-patung yang terbuat dari kayu. Sedangkan kain tenun yang terkenal
terbuat dari bahan kapas dan kulit kayu.
12
masih diselimuti hutan dan rawa. Suku bangsa AsmatHulu hidup di daerah dataran
tinggi yang berbukit-bukit dengan padang rumput yang cukup jelas.
Keluarga-keluarga suku bangsa Asmat umumnya tinggal di rumah-rumah
panggung yang disebut tsyem. Sebuah kelompok kekerabatan Asmat terdiri atas 10-
15 tysem yang mengelilingi sebuah rumah adat yang di sebut yew. Yew berfungsi
sebagai rumah keramat dan tempat upacara keagamaan.
Masyarakat Asmat juga mengenal pemimpin adat yang disebut aipem.
Pemimpin adat biasanya orang-orang yang pandai, bijaksana, dan kuat. Orang yang
pandai dalam berburu. Orang yang pandai dalam membuat patung (wow-iptis) akan
menjadi pemimpin para pembuat patung.
Kesenian masyarakat Asmat identik dengan kepercayaan dan upacara-upacara
keagamaan terutama seni ukir patung, topeng, dan perisai.
13
dan masyarakat kebanyakan yang digolongkan dalam Wong Cilik. Pada lapisan
tingkat kepala desa (petinggi) dibantu oleh beberapa bawahannya, yaitu
Carik : bertindak sebagai sekretaris desa
Kamitua : bertindak sebagai kepala dukuh/kampung
Kebayan : berperan sebagai humas internal desa yang menyampaikan segala
hal terkait kebijakan kepala desa untuk menyampaikan kepada masyarakatnya.
Kaum/Modin : mengurusi soal perkawinan, masalah keagamaan, dan kematian
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan bersama yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia yang merupakan puncak tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan daerah.
Kebudayaan nasional sendiri memiliki banyak bentuk karena pada daasarnya berasal dari
jenis dan corak yang beraneka ragam, namun hal itu bukanlah menjadi masalah karena
dengan hal itulah bangsa kita memiliki karakteristik tersendiri.
Untuk memelihara dan menjaga eksisitensi kebudayaan bangsa kita, kita bisa melakukan
banyak hal seperti mengadakan lomba-lomba dan seminar-seminar yang bernafaskan
kebudayaan nasional sehigga akan terjagalah kebudayaan kita dari keterpurukan karena
persaingan dengan budaya luar. Dan dalam menyikapi keberagaman yang ada kita harus bisa
bercermin pada inti kebudayaan kita yang beragam itu karena pada dasarnya segalanya
bertolak pada ideology pancasila.
Untuk menghadapi dampak negatif keberagaman budaya tentu perlu dikembangkan berbagai
sikap dan paham yang dapat menikis kesalahpahaman dan membangun benteng saling
pengertian. Gagasan yang menarik untuk diangkat dalam konteks ini adalah
multikulturalisme dan sikap toleransi dan empati.
3.2. Saran
Peran pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang
dapat mengakomodasikan aprisiasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang
berbeda beda.
Peran masyarakat meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan
kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.
15
DAFTAR PUSTAKA
16