Benchmarking Adalah
Sementara itu, pengertian umum benchmarking adalah suatu standar atau tolak ukur yang
dimanfaatkan untuk membandingkan antara satu hal dengan hal lainnya yang sejenis.
Sederhananya, dengan menggunakan tolak ukur tersebut, maka berbagai hal akan bisa diukur
dengan standar baku yang umum.
Itu artinya, benchmarking adalah suatu cara yang sangat sistematis atau suatu upaya penilaian
performa pada layanan, produk atau proses perusahaan dengan membandingkannya dengan
layanan, proses, atau produk dari kompetitor lain yang dinilai lebih baik dari perusahaan
tersebut.
Jadi, tujuan yang paling utama dari melakukan benchmarking adalah demi meningkatkan nilai
lebih perusahaan dengan cara memperbaiki performa usaha, meningkatkan produktivitas,
memperbaiki kualitas produk dan pelayanan, serta hal lainnya dengan memanfaat performa dari
kompetitor lain yang dianggap lebih baik.
Jenis-jenis Benchmarking
Internal Benchmarking
Exsternal Benchmarking
1. Competitive Benchmarking
Competitive benchmarking adalah suatu perusahaan yang membandingkan perusahaan tersebut
dengan kompetitor atau perusahaan lain yang dianggap sebagai kompetitor utama.
2. Non-competitive Benchmarking
Non-competitive benchmarking adalah suatu perusahaan yang membandingkan perusahaan
tersebut dengan perusahan lain, namun dalam bidang industri yang berbeda. Jenis non-
competitive benchmarking ini pun dibagi lagi menjadi dua, yaitu:
2. Benchmarking Berdasarkan Objeknya
Berdasarkan objeknya, benchmarking terbagi menjadi lima jenis, yaitu:
1. Strategic Benchmarking
Strategic benchmarking adalah suatu upaya pengamatan tentang bagaimana perusahaan lain
mampu lebih unggul dari kompetitor lainnya pada bidang yang sama.
2. Process Benchmarking
Process benchmarking adalah suatu upaya dalam mengamati dan juga membandingkan berbagai
kegiatan operasional atau sistem operasional dalam suatu perusahaan, seperti sistem pembayaran,
pelayanan pelanggan, dan perekrutan tenaga kerja.
3. Functional Benchmarking
Functional benchmarking adalah suatu proses dalam mengamati dan membandingkan
fungsionalitas kerja pada kompetitor pada bidang industri yang sama agar mampu meningkatkan
fungsionalitas kerja pada perusahaannya.
4. Performance Benchmarking
Performance benchmarking adalah suatu kegiatan mengamati dan membandingkan performa
produk barang atau jasa dari kompetitor lain, seperti harga, fitur produk, kualitas teknis, dll.
5. Product Benchmarking
Product benchmarking adalah suatu kegiatan mengamati dan membandingkan produk dari
perusahaannya dengan produk dari kompetitor lain untuk bisa mendapatkan informasi terkait
kekuatan dan kelemahan dari produk kompetitor.
6. Financial Benchmarking
Financial benchmarking adalah suatu kegiatan mengamati dan membandingkan kondisi
keuangan dari perusahaan lain untuk mendapatkan informasi tentang daya saing kompetitor.
Pertama yang harus Anda lakukan adalah memilih produk, layanan atau departemen di dalam
perusahaan Anda untuk bisa dijadikan sebagai tolak ukur. Kedua, tentukanlah skala bisnis
dimana Anda harus melakukan perbandingan, atau di organisasi mana Anda ingin
membandingkan bisnis Anda.
Ketiga, himpunlah seluruh informasi terkait performa internal kompetitor Anda. Keempat,
lakukanlah perbandingan data antara perusahaan Anda dengan perusahaan kompetitor untuk bisa
mendapatkan informasi tentang kesenjangan yang ada dalam performa perusahaan Anda.
Terakhir, terapkanlah seluruh proses dan kebijakan yang dilakukan oleh kompetitor yang Anda
nilai paling baik.
Manfaat Melakukan Benchmarking
Dengan melakukan benchmarking, setidaknya ada enam manfaat utama yang bisa perusahaan
Anda rasakan, yaitu:
1. Analisis Kompetitif
Dengan membandingkan performa perusahaan saat ini dengan performa kompetitor lain, maka
perusahaan Anda akan mampu mengidentifikasi bagian mana yang harus Anda tingkatkan atau
Anda perbaiki. Selain itu, perusahaan Anda juga akan mendapatkan benefit yang sangat strategis
dari kompetitor Anda, serta mampu meningkatkan rata-rata perkembangan perusahaan Anda.
2. Memantau Performa
Anda akan mampu mendapatkan tren saat ini dengan melakukan kegiatan benchmarking.
Sehingga, akan memungkinkan perusahaan Anda untuk menerapkan tren tersebut dan
mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk itu, kegiatan benchmarking ini perlu dilakukan secara
berkala untuk bisa memantau keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Nantinya, akan timbul rasa bangga dari para karyawan karena pekerjaan mereka bisa
memberikan dampak yang lebih baik pada perusahaan.
Pengertian Market Analysis
Dunia bisnis sangat akrab dengan istilah market atau pasar. Untuk menjadi pebisnis handal,
seseorang harus berkawan dengan pasar. Dapat dikatakan bahwa pasar adalah ladang para
pebisnis. Maka dari itu, bagi orang yang ingin memulai bisnis maupun mengembangkan
bisnis, market analysis atau analisis pasar hendaknya menjadi komponen esensial dalam
menopang usaha.
Pengertian Market Analysis
Market analysis merupakan elemen yang sangat vital dalam manajemen pemasaran. Pemasaran
bertujuan untuk menjaring konsumen membeli atau menikmati produk yang ditawarkan
perusahaan. Timbal baliknya tentu saja keuntungan perusahaan. Untuk mencapai keuntungan
tersebut maka suatu perusahaan tidak boleh sembarangan melakukan kegiatan produksi hingga
distribusi produk tanpa analisis yang akurat mengenai kondisi pasar. Dengan menerapkan
analisis pasar, perusahaan akan memiliki gambaran dinamika pasar sehingga dapat merancang
strategi pemasaran yang efektif dan efisien.
Tujuan
Metode
Metode yang biasa digunakan dalam market analysis adalah SWOT. Analisis SWOT adalah
metode analisis perencanaan strategis yang biasa digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi
lingkungan perusahaan.
Manfaat
Secara garis besar, manfaat market analysis adalah memberikan gambaran mengenai target dari
pemasaran suatu produk yang dijual.
1. Menjaring konsumen
Analisis pasar akan memudahkan perusahaan mendapatkan konsumen karena produk yang
ditawarkan sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2. Melihat persaingan
Analisis pasar berguna untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan pesaing sehingga
perusahaan dapat merancang strategi agar mampu selangkah lebih maju.
3. Memanfaatkan peluang
Melalui analisis pasar perusahaan dapat mengetahui peluang yang masih jarang dan memiliki
prospek yang baik kedepannya.
4. Mengurangi risiko
Analisis pasar menjadikan perusahaan tanggap akan risiko yang mungkin terjadi mulai dari
kegagalan produk hingga kegagalan bisnis sehingga risiko tersebut dapat dihindari sejak dini.
6. Menjadi trend setter bisnis
Mengkolaborasikan peluang dengan ide-ide cemerlang akan menghasilkan produk baru yang
unik dan tentunya perusahaan menjadi icon trend setter bisnis.
7. Mendapat keuntungan dengan lebih cepat
Mendapatkan keuntungan dengan cepat merupakan tujuan utama manajemen pemasaran bisnis.
Oleh karena itu, pembahasan analisis pasar akan bermuara pada peningkatan keuntungan.
Brainstorming adalah
Sederhananya, brainstorming adalah cara atau teknik mengumpulkan gagasan atau ide untuk
pendapat, dimana anggota kelompok berupaya mencari penyelesaian atas suatu masalah dengan
baru berdasarkan pada spontanitas dan kreativitas. Melalui brainstorming, otak manusia dilatih
untuk mampu melahirkan ide baru yang kemudian dicatat pada sebuah kertas. Seluruh ide
Berbagai sumber menyebutkan bahwa istilah ini dipopulerkan oleh Alex F. Osborn pada awal
1940. Menurut Osborn, penting untuk menciptakan lingkungan dimana setiap anggota dapat
untuk bisa mengeluarkan setiap ide yang bahkan mungkin terdengar konyol atau aneh pada
awalnya.
Apa Tujuan Brainstorming?
Brainstorming adalah metode yang digunakan oleh team dalam memecahkan sebuah masalah
dengan mengajak anggota kelompok menemukan ide atau penilaian dari permasalahan secara
pendapat, berdiskusi, serta berpikir kritis akan semakin terasah lho. Jadi, kalau Quipperian
terlibat pada suatu kegiatan organisasi atau kelompok, jangan ragu-ragu untuk
gagasan yang berbeda-beda, bukan hal tidak mungkin muncul hambatan saat melaksanakannya.
1. Tentukan tujuan
Penting bagi kamu untuk menetapkan tujuan utama dari brainstorming, karena tidak bisa seluruh
masalah diselesaikan dalam satu sesi brainstorming, yang waktunya terbatas. Oleh karena itu,
tentukan tujuannya sejak awal. Misalnya, “Sekolah berniat melakukan penggalangan dana untuk
membantu korban banjir, cara apa saja yang bisa kita lakukan agar dana yang terkumpul dapat
maksimal?” atau permasalahan yang terjadi di perusahaan, “Bagaimana agar produk baru ini bisa
2. Persiapkan tim
Jika organisasi tersebut besar, tentu tidak semua orang harus dilibatkan dalam
mempersiapkan tim yang dibutuhkan. Jika hal tersebut mengacu pada masalah pendanaan, bisa
melibatkan orang-orang yang banyak berhubungan dengan urusan keuangan. Meskipun begitu,
melibatkan divisi lain pun tidak dilarang ya, karena bisa jadi akan melahirkan ide kreatif baru
Banyak tim yang sengaja memilih tempat di luar dari area mereka biasanya bekerja. Tempat baru
diharapkan dapat menciptakan suasana baru, dan bisa menghindari konflik yang mungkin terjadi
di tempat kerja. Waktu untuk melakukannya pun perlu disepakati bersama, apakah pada hari
biasa, atau malah hari libur agar lebih leluasa dalam menentukan durasinya.
untuk bisa menyampaikan pendapat, mengumpulkan seluruh ide, hingga membuat kesimpulan
akhir.
5. Lakukan diskusi
saat brainstorming dilakukan, sediakan sesi untuk anggota agar dapat menyampaikan ide dan
sesi lain untuk bisa mendiskusikan ide yang telah dikumpulkan. Walaupun konsep awalnya ide
yang dikeluarkan bersifat spontan, tapi seringkali untuk menghemat waktu, setiap anggota sudah
6. Hindari kritik
Selama proses brainstorming, anggota perlu menghindari untuk mengeluarkan kritik satu sama
lain. Kritikan di sini dikhawatirkan akan menimbulkan batasan, serta membuat anggota lain jadi
mengurungkan niatnya mengeluarkan gagasan. Kumpulkan seluruh ide kreatif yang ada, dan
dorong setiap anggota untuk bisa mengeluarkan ide yang out of the box.
Jangan sampai ide yang telah dicurahkan hilang tanpa jejak. Dengan adanya catatan yang rapi
dan struktur, akan lebih mudah bagi kita untuk menarik kesimpulan dan menyusun rencana
Memperoleh atau menyewakan/sewa mesin dan peralatan tertentu dalam produksi barangnya;
Menerbitkan saham atau menegosiasikan pinjaman bank untuk meningkatkan modal kerjanya;
Stabilitas - kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam bisnis dalam jangka panjang, tanpa
harus menanggung kerugian yang signifikan dalam menjalankan bisnisnya. Menilai stabilitas
perusahaan membutuhkan penggunaan laporan laba rugi dan neraca, serta indikator keuangan
dan non-keuangan lainnya.
Baik 2 dan 3 didasarkan pada neraca perusahaan, yang menunjukkan kondisi keuangan bisnis
pada titik waktu tertentu.
Analis keuangan sering membandingkan rasio keuangan (solvabilitas, profitabilitas,
pertumbuhan, dll.):
Kinerja Masa Lalu - Sepanjang periode waktu historis untuk perusahaan yang sama (misalnya 5
tahun terakhir),
Kinerja Masa Depan - Menggunakan angka historis dan teknik matematika dan statistik tertentu,
termasuk nilai sekarang dan masa depan, Metode ekstrapolasi ini merupakan sumber utama
kesalahan dalam analisis keuangan karena statistik masa lalu dapat menjadi prediktor yang buruk
untuk prospek masa depan.
Kinerja Komparatif - Perbandingan antara perusahaan serupa
Membandingkan rasio keuangan hanyalah salah satu cara untuk melakukan analisis keuangan.
Analis keuangan juga dapat menggunakan analisis persentase yang melibatkan pengurangan
serangkaian angka sebagai persentase dari beberapa jumlah dasar.[1] Misalnya, sekelompok
item dapat dinyatakan sebagai persentase dari laba bersih. Ketika perubahan proporsional pada
angka yang sama selama periode waktu tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dikenal
sebagai analisis horizontal.[2]
Analisis vertikal atau ukuran umum mengurangi semua item pada pernyataan menjadi "ukuran
umum" sebagai persentase dari beberapa nilai dasar yang membantu perbandingan dengan
perusahaan lain dengan ukuran berbeda.[3] Akibatnya, semua item Laporan Laba Rugi dibagi
dengan Penjualan, dan semua item Neraca dibagi dengan Total Aset.[4]
Metode lain adalah analisis komparatif. Ini memberikan cara yang lebih baik untuk menentukan
tren. Analisis komparatif menyajikan informasi yang sama untuk dua periode waktu atau lebih
dan disajikan berdampingan untuk memudahkan analisis.