Anda di halaman 1dari 17

MODUL I

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

Identifikasi Senyawa Hidrokarbon Dan Senyawa Organik


Jenuh dan Tidak Jenuh

Nama Dosen : Abdul Aziz Setiawan, M.Si


Hari/Tanggal : Kamis, 23 Febuari 2023

Disusun Oleh :

1 Nurotul Faizah (22031002)


.
2 Lira Rachel Lia (22031003)
.
3 Nadila fitria p.s (22031010)
.
4 Tati juliana b (22031014)
.

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 FARMASI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI


BOGOR

2023

Daftar Isi

Daftar Isi.................................................................................i
BAB I Pendahuluan................................................................1
1.1. Landasan Teori..................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum.............................................................2
BAB II Alat Dan Bahan.......................................................... 2
2.1. Alat....................................................................................2
2.2. Bahan................................................................................2
BAB III Prosedur Kerja...........................................................3
3.1. Prosedur kerja yang dilakukan pada saat praktikum..........3
BAB IV Data Pengamatan Perhitungan...................................5
4.1. Hasil Data Pengamatan...........................................................5
BAB V Pembahasan................................................................8
5.1. Pembahasan.............................................................................8
BAB VI Simpulan...................................................................9
6.1. Kesimpulan..............................................................................9
Daftar Pustaka......................................................................10
Lampiran..............................................................................11
BAB I
Pendahuluan
1.1. Landasan Teori
Senyawa hidrokarbon dapat diartikan sebagai jenis senyawa
kimia organik yang tersusun dari dua jenis atom, yaitu atom
hidrogen (h) dan juga atom karbon (c), dan memiliki rumus
kimia CxHy, di mana x dan y tergantung dari golongan
hidrokarbon tersebut sendiri. Dalam senyawa hidrokarbon,
karbon di dalamnya merupakan atom yang termasuk unik,
yaitu karena bisa berikatan satu dengan yang lainnya, akan
tetapi masih mempunyai lebih dari satu (1) valensi untuk bisa
berikatan juga dengan atom lainnya yang ada.Senyawa
hidrokarbon ini dibagi menjadi dua (2) jenis, yaitu jenis
aromatik dan jenis alifatik. Jenis senyawa hidrokarbon
aromatik ialah senyawa yang didapatkan dari proses ekstrak
tanaman yang menghasilkan bau yang wangi, dan memiliki
stabilitas yang sangat baik. Sedangkan jenis senyawa
hidrokarbon alifatik disebut sebagai senyawa hidrokarbon yang
didapatkan dari lemak dan juga minyak. Adapun penjelasan
lebih dari senyawa hidrokarbon jenis aromatik dan alifatik,
yaitu:
1. Pengertian senyawa hidrokarbon aromatik;
Bentuk atau contoh paling sederhana dari senyawa
hidrokarbon aromatik yaitu benzena dengan rumus (C6H6)
yang didapatkan melalui proses degradasi kimiawi dari
getah benzena, sehingga terdapat aroma yang dihasilkan
dari pohon benzena itu sendiri. Kemudian juga ada toluena
dengan rumus (C6H5CH3) yang dihasilkan dari zat tanaman
yang berasal dari Amerika Tengah, yang biasa digunakan
sebagai bahan pewangi.
2. Pengertian Senyawa hidrokarbon alifatik
Terdapat tiga (3) jenis senyawa hidrokarbon alifatik, di
antaranya yaitu alkana, alkuna, dan alkena. Di setiap tiga
(3) jenis senyawa hidrokarbon alifatik dapat dibedakan dari
ikatan yang dimilikinya.
a. Alkana ini merupakan jenis senyawa hidrokarbon alifatik
yang memiliki ikatan kovalen bersifat tunggal yang
menjadikan alkana sebagai senyawa hidrokarbon yang
bersifat jenuh, di mana setiap atom karbon pada alkana
terhubung dengan empat atom lainnya. Contoh dari
senyawa hidrokarbon alifatik jenis alkana ini seperti etana
(C2H6), propana (C3H8), metana (CH4), butana (C4H10),

1
pentana (C5H12), heksana (C6H14), heptana (C7H16),
nonana (C9H20), oktana (C8H18), dan dekana (C10H22).
Berdasarkan beberapa contoh dari senyawa hidrokarbon
alifatik jenis alkana, maka dapat diberikan simpulan bahwa
akhiran dari senyawa hidrokarbon alifatik jenis alkana ini
yaitu biasanya berakhiran –ana.
b. Alkuna;
Senyawa hidrokarbon alkuna biasa disebut juga dengan
asetelina, di mana merupakan senyawa hidrokarbon yang
mempunyai ikatan rangkap tiga (3), di dalam ilmu kimia
biasa rumus kimianya ditulis sebagai CnH2n-2, dan
biasanya akhiran dari senyawa hidrokarbon alkuna
diberikan tambahan –una di akhir namanya, dengan contoh
seperti etuna (C2H2), propuna (C3H4), 1-pentuna (C5H8), 1-
heksuna (C6H10), 1-oktuna (C8H14), 1-heptuna (C7H12), 1-
nonuna (C9H16), 1-butuna (C4H6), dan 1-dekuna (C10H18).
c. Alkena;
Alkena atau yang sering disebut juga sebagai senyawa
hidrokarbon olefin. Senyawa hidrokarbon alkena atau olefin
ialah jenis senyawa hidrokarbon yang mempunyai dua
rangkap ikatan, juga dikategorikan dalam senyawa
hidrokarbon alifatik tak jenuh sama seperti senyawa
hidrokarbon alkuna, memiliki rumus kimia CnH2n, dan
biasanya terdapat akhiran kata dari senyawa hidrokarbon
alkena ini yaitu –ena.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Mengetahui kelarutan dari hidrokarbon alifatis dan


aromatis
2. Mengamati dengan seksama perubahan reaksi yang
terjadi

2
BAB II
Alat Dan Bahan

2.1. Alat
Alat yang digunakan pada saat praktikum sebagai berikut :

1. Alat perlindungan diri (Jas lab, masker, sarung tangan)


2. Neraca digital
3. Sendok tanduk
4. Kaca arlogi
5. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
6. Tabung ulir
7. Pipet tetes
8. Pipet volume
9. Breaker glass

2.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada saat praktikum sebagai berikut :

1. Asam Nitrat pekat (HNO3)


2. Benzena (C6H6)
3. Ethanol
4. Aqua dest.
5. Kristal iodium
6. Asam Sulfat (H2SO4)
7. Paraffin cair
8. Minyak kelapa

3
BAB III
Prosedur Kerja

3.1. Prosedur kerja yang dilakukan pada saat praktikum


sebagai berikut :
A. Hidrokarbon Alifatis (Alkana)
1. Dimasukkan 1 ml As. Sulfat pekat kedalam tabung reaksi
2. Ditambahkan 1 ml alkana (Paraffin cair)
3. Kocok hingga berubah warna dan diamati reaksi yang
terjadi
4. Ulangi perlakuan yang sama sebanyak 1x

B. Hidrokarbon Alimatis (Benzena)


1. Disiapkan 2 tabung reaksi dan masing-masing tabung
diisikan dengan 1 ml Aqua dest.
2. Ditambahkan 1 ml Ethanol pada tiap-tiap tabung
kemudian di tetesi dengan Benzena pada masing-masing
tabung sebanyak 1 ml secara perlahan.
3. Amati perubahan yang terjadi dan ulangi perlakuan yang
sama sebanyak 1x

C. Sifat Bezena sebagai Pelarut


1. Disediakan 6 tabung reaksi; Tiga tabung masing-masing
diisikan dengan 1 ml Aqua dest. dan tiga tabung yang
lain yakni tabung 4, 5, 6 masing-masing diisikan dengan
1 ml Benzena
2. Pada tabung 1,2, dan 3 yang berisikan 1 ml Aqua dest.
ditambahkan 1 ml Paraffin cair pada tabung 1, 1 ml
minyak kelapa pada tabung 2 dan 1 gram Kristal iodium
pada tabung 3

4
3. Ulangi perlakuan nomor 2 terhadap tabung 4, 5, dan 6
yang berisikan Benzena dan amati perubahan yang
terjadi.
D. Nitrasi Benzena
1. Disiapakn 1 tabung reasi kemudian di isi dengan 1 ml
Asam Sulfat pekat
2. Kemudian ditambahkan dengan 3 ml Asam Nitrat pekat
secara pelahan (perlakuan ini dilakukan diruangan asam)
3. Di tetesi dengan 1 ml Benzena dan amati reaksi yang
terjadi
4. Lalu dituangkan 25 ml Aqua dest. secara perlahan dan
amati reaksi yang terjadi (perlakuan ini dilakukan
diruangan asam)

5
BAB IV
Data Pengamatan Perhitungan

4.1. Hasil Data Pengamatan


A. Hidrokarbon Alifatis (Alkana)

Perlakuan Hasil Pengamatan


Tabung reaksi = Setelah diamati larutan
+ 1 ml Asam Sulfat pekat tersebut mengalami
+ 1 ml Alkana (Parffin cair) perubahan warna, dari yang
+ Kocok ad berubah tadinya tidak berwarna
menjadi warna kuning seulas

B. Hidrokarbon Alimatis (Benzena)

Perlakuan Hasil Pengamatan


2 Tabung reaksi : Pada saat ditambahkan Aqua
+ 1 ml Aqua dest. dest dan Ethanol tidak terjadi
+ 1 ml Ethanol perubahan. Setelah
+ 1 ml Benzena ditambahkan 1 ml Benzena
+ Ulang perlakuan sebanyak 1x mengalami perubahan yaitu
menghasilkan buih
gelembung.

C. Sifat Bezena sebagai Pelarut

Perlakuan Hasil Pengamatan


3 tabung reaksi diisikan Aqua - Botol 1 yang berisikan
dest; Aqua dest + Paraffin,
a. Botol 1 + 1 ml Paraffin cair Mula-mula tidak berwarna
b. Botol 2 + 1 ml Minyak kelapa setelah ditetesi paraffin
c. Botol 3 + 1 gram Kristas tidak mengalami

6
Iodium perubahan warna
- Botol 2 Aqua dest. +
3 tabung reaksi diisikan Minyak kelapa,
Benzena; mengalami reaksi menjadi
a. Botol 4 + 1 ml Paraffin cair 2 fase cairan. Cairan yang
b. Botol 5 + 1 ml Minyak kelapa dibawah berisikan air dan
c. Botol 6 + 1 gram Kristas yang diatas adalah minyak
Iodium yang berwarna kuning
keruh.
- Botol 3 Aqua dest +
Kristal iodium,
mengalami perubahan
warna dari yang awalnya
tidak berwarna menjadi
coklat bening.
- Botol 4 Benzena +
Paraffin,setelah ditetesi
paraffin terdapat endapan
berwarna kuning seulas
dibawahnya.
- Botol 5 Benzena +
Minyak kelapa,
Larut dan mengalami
perubahan warna menjadi
kuning seulas.
- Botol 6 Benzena +
Kristal Iodium,mengalami
perubahan warna menjadi
pink pekat.

6
D. Nitrasi Benzena

Perlakuan Hasil Pengamatan


1 tabung reaksi : Tidak terjadi perubahan
+ 1 ml Asam Sulfat pekat warna, namun setelah
+ 3 ml Asam Nitrit pekat ditambahkan 1 ml benzena
+ Ditetesi 1 ml Benzena dan 25 ml aqua dest
+ 25 ml Aqua dest menghasilkan gelembung dan
terdapat endapan seperti
minyak.

6
BAB V
Pembahasan
5.1. Pembahasan

1. Perlakuan 1
Pada percobaan ini dilakukan identifikasi senyawa
hidrokarbon dan senyawa organik jenuh dan tidak jenuh
yang meliputi beberapa percobaan, yaitu:
• Identifikasi Hidrokarbon Alifatik (Alkana)
Percobaan ini dilakukan dua kali dengan mercaksikan 1
ml asam sulfat pekat dengan 1 ml paraffin cair dan
dikocok. Menyatunya kedua larutan tersebut dan terjadi
perubahan warna menjadi kuning seulas,tidak berbau
dan hangat.
2. Perlakuan 2
• Identifikasi Hidrokarbon Alifatik (Benzena)
Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan 1 ml
aquadest dan 1 ml etanol kemudian direaksikan dengan
1 ml benzena, kemudian didapat larutan yg terdapat
gelembung atau buih
3. Perlakuan 3
Identifikasi Sifat Benzena Sebagai Pelarut
a) 1 ml aquadest direaksikan dengan 1 ml paraffin
tidak menghasilkan perubahan yg signifikan.
b) 1 ml benzena direaksikan dengan 1 ml paraffin
menghasilkan endapan berwarna kuning seulas
dibagian bawah tabung.
c) 1 ml aquadest direaksikan dengan 1 ml minyak
kelapa menghasilkan 2 fase,yaitu fase air dan
minyak.
d) 1 ml benzena direaksikan dengan 1 ml minyak
kelapa menghasilkan 2 zat tersebut larut dan
berwarna kuning seulas
e) 1 ml aquadest direaksikan dengan 1 gram kristal
iodium menghasilkan perubahan warna menjadi
coklat bening dan masih banyak kristal iodium yg
belum larut.
f) 1 ml benzena direaksikan dengan 1 gram kristal
iodium menghasilkan perubahan warna menjadi
pink pekat.

9
4. Perlakuan 4
• Nutrisi Benzena
Pada percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan 1 ml
asam sulfat pekat dengan 3 ml asam nitrat kemudian
diteteskan 1 ml benzena melalui dinding tabung reaksi
dan diamati perubahannya, lapisan tidak bercampur.
Kemudian ditambahkan 25 ml aquadest menghasilkan
buih dan terdapat endapan jenuh seperti minyak.
g)

10
BAB VI
Simpulan
6.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa:
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur
karbon dan hidrogen
a) Hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan antar atom
karbonnya, yaitu: Hidrokarbon jenuh dan
Hidrokarbon tak jenuh
b) Hidrokarbon berdasarkan bentuk rantai karbonnya,
yaitu: Hidrokarbon alifatik dan Hidrokarbon aromatik
 Alkana termasuk hidrokarbon jenuh
 Alkena termasuk hidrokarbon tak jenuh
 Alkuna termasuk hidrokarbon tak jenuh Benzena sebagai
pelarut hanya dapat melarutan senyawa-senyawa polar.
 Nitrasi Benzena diketahui jika Benzene, Asam Sulfat dan
Asam Nitrat yang masing-masing tidak saling
melarutkan, dapat larut pada pelarut polar (air)

11
Daftar Pustaka

https://onesolution.pertamina.com/Insight/Page/
Pengertian_senyawa_hidrokarbon. Diakses pada Rabu 1 Maret
2023 pukul 18.30
https://www.academia.edu/31974294/
IDENTIFIKASI_SENYAWA_HIROKARBON_DAN_SENYAWA_ORGANI
K_JENUH_DAN_TIDAK_JENUH. Diakses pada Rabu 1 Maret 2023
pukul 18.42

12
Lampiran
Lampiran 1

13
Lampiran 2

14
Lampiran 3

15

Anda mungkin juga menyukai