Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERSONAL HYGIENE

Disusun Oleh Kelompok 7 :

1. Al Fareza Ghofi Sevana (1150022055)


2. Muhammad Airlangga (1150022048)
3. Shafira Alyana Putri (1150022046)

PRODI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB 1.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan Masalah...............................................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................................3

TUJUAN PUSTAKA...............................................................................................................3

A. Pengertian Personal Hygiene..........................................................................................3

B. Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene..............................................................4

BAB III......................................................................................................................................6

PENUTUP.................................................................................................................................6

A. Simpulan.........................................................................................................................6

B. Saran................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis yang
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhandasar manusia
menurut Abraham Maslow dalam Teori Hierarki, kebutuhan menyatakan bahwa
setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis (makan,
minum), keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri . Kebutuhan fisiologis adalah
kebutuhan untuk mempertahankan kehidupan atau kelangsungan hidup. Kebutuhan
fisiologis atau biologis atau fisik harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain.
Menurut Khalish kebutuhan fisiologis terdiri atas: kebutuhan akan udara (oksigen),
kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi, kebutuhan
istirahat dan tidur, kebutuhan menghindari dari rasa nyeri, kebutuhan regulasi suhu
tubuh, kebutuhan kebersihan diri, kebutuhan stimulasi/ rangsangan, kebutuhan
melaksanakan aktivitas atau kegiatan, kebutuhan eksplorasi, kebutuhan seksual. Salah
satu dari kebutuhan fisiologis yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk memelihara
kebersihan dan kesejahteraan baik kesejahteraan fisik dan psikis adalah dengan
melakukan kebersihan diri (personal hygiene).
Kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri yang dilakukan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri baik secara fisik maupun mental.
Sedangkan menurut Depkes RI personal hygiene merupakan salah satu tindakan
keperawatan dasar yang rutin dilakukan oleh perawat setiap hari di rumah sakit.
Personal hygiene termasuk ke dalam tindakan pencegahan primer yang spesifik, dan
menjadi penting ketika personal hygiene yang baik akan meminimalkan pintu masuk
mikroorganisme yang ada dimana-mana dan pada akhirnyan mencegah seseorang
terkena penyakit. Menurut Soedarto, personal hygiene yang tidak baik akan
mempermudah terserang berbagai penyakit, seperti penyakit kulit, penyakit infeksi,
penyakit mulut, dan penyakit saluran cerna atau bahkan dapat menghilangkan fungsi
bagian tubuh tertentu. Menurut Lewis, pasien-pasien yang memerlukan perawatan
personal hygiene yang dibantu oleh perawat antara lain: pasien dengan stroke, fraktur

iii
ekstermitas, dan pasien-pasien yang memerlukan imobilisasi fisik di tempat tidur.
Stroke merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan atau
kecacatan permanen, dan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas yang
mempunyai dampak kepada berbagai sistem tubuh yang berupa hemiparese atau
hemiplegia yang dapat mengakibatkan kondisi imobilitas.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari Personal Hygiene ?
b. Faktor apa saja yang mempengaruhi Personal Hygiene ?

C. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui pengertian dari Personal Hygiene.
b. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene.

iv
BAB II

TUJUAN PUSTAKA

A. Pengertian Personal Hygiene


Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene yang berarti sehat. Kebersihan dan kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur yang
dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan kehidupan dan kesehatan salah
satunya adalah personal hygiene. Kebutuhan personal hygiene merupakan kebutuhan
perawatan diri sendiri atau perorangan yang dilakukan perorangan untuk
mempertahankan kesehatan fisik maupun psikologis.
Perawatan diri atau adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya. Kemampuan ini berguna untuk mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan memerlukan personal hygiene ketika ia tidak mampu
perawatan diri secara mandiri. Seorang ilmuwan bernama Potter Perry (2005)
menyatakan, personal hygiene (perawatan diri) merupakan suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesejahteraan. Tindakan ini pada akhirnya bermanfaat
bagi kesejahteraan fisik dan psikis. Sementara itu, juga ada sebuah kondisi yang
disebut sebagai kurang perawatan diri. Hal ini merupakan sebuah kondisi dimana
seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk diri sendiri.
Personal hygiene (kebersihan diri) merupakan kebersihan diri yang dilakukan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri sendiri baik secara fisik maupun
mental. Kebersihan diri merupakan langkah awal dalam mewujudkan kesehatan diri
karena tubuh yang bersih meminimalkan risiko seseorang terjangkit suatu penyakit,
terutama penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri yang buruk.
Menurut Tarwoto (2004) personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.Pemenuhan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan individu,
keamanan, dan kesehatan. Kebutuhan personal hygiene ini diperlukan baik pada orang
sehat maupun pada orang sakit.
Praktik personal hygiene bertujuan untuk peningkatan kesehatan dimana kulit
merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan infeksi dengan

v
implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk
melakukan tindakan itu maka akan menambah tingkat kesembuhan pasien.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene


Menurut Mubarak, et al (2015) sikap seseorang melakukan personal hygiene
dipengaruhi sejumlah faktor antara lain:
a. Citra tubuh
Citra tubuh merupakan subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya, citra
tubuh ini dapat sering berubah, citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan
hygiene. Jika seseorang rapi sekali maka perawat mempertimbangkan rincian
kerapian ketika merencanakan keperawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum
membuat keputusan tentang bagaimana memberikan perawatan hygiene. Oleh
karena citra tubuh klien dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik
maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene.
b. Praktik sosial
Kelompok-kelompok sosial wadah seorang klien berhubungan dapat
mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak
mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah
orang di rumah, dan ketersediaan air panas dan air mengalir hanya merupakan
beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan kebersihan.
c. Status sosial ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik
kebersihan yang digunakan. Perawat harus menentukan apakah klien dapat
menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan
kosmetik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini
merupakan bagian dari kebiasaan sosial yang dipraktikkan oleh kelompok sosial.
d. Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri
tidaklah cukup. Kalian juga harustermotivasi untuk memelihara perawatan diri.
Seringkali,
pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan
hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan

vi
dalam mengurangi risiko kesehatan dapat memotivasi seseorang untuk memenuhi
perawatan yang perlu.
e. Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan
hygiene, orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik
kepeerawatan diri yang berbeda pula. Di Asia kebersihan dipandang penting bagi
kesehatan, di Negara-negara Eropa bagaimanapun hal ini biasa untuk mandi
secara penuh hanya sekali dalam seminggu.
f. Pilihan pribadi
Setiap kalian memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi,
bersyukur, dan melakukan perawatan rambut. Klien memilih produk yang berbeda
(misalnya sabun, sampo, deodorant dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi.
g. Kondisi fisik
Orang yang menderita penyakit tertentu misal kanker tahap lanjut atau menjalani
operasi seringkali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan
hygiene pribadi.

vii
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
a. Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene yang berarti sehat. Kebersihan dan kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
b. sikap seseorang melakukan personal hygiene dipengaruhi sejumlah faktor antara
lain:
a. citra tubuh
b. praktik sosial
c. status sosial ekonomi
d. pengetahuan
e. kebudayaan
f. pilihan pribadi
g. kondisi fisik

B. Saran
Demikianlah pokok bahasan yang dapat kami paparkan, menyadari bahwa penulis
masih jauh dari sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dalam menjelaskan
tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat di
pertanggung jawabkan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan
datang. Dan besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan.

viii
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, Sulistyo. (2013). Personal Hygiene konsep, proses dan aplikasi

dalam praktik keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Aritonang, Mika Vera. (2008). “Pengalaman orangtua merawat anak penderita

penyakit kronis”. Skripsi. Medan: Universitas Sumatra Utara.

Anonim. (2008). Manual Tindak Persetujuan Kedokteran. Indonesia: Indonesian

Medical Council.

Azwar, Saifuddin. (2015). Reliabilitas dan Validitas Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Ball, Jane, W. (2012). Principle Pediatric Nursing Fifth Edision Caring For

Children. Pearson.

Hidayat, A Aziz Alimul. (2011). Metode Penelitian Kesehatan Paradigma

Kualitatif. Surabaya: Health Books Publishing.

Kementrian Keseharan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).


Jakarta: Badan Litbang Kemenkes RI.

Kementrian Kesehatan RI Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular.

(2011). Pedoman Penemuan Dini Kanker Pada Anak. Jakarta: Badan

Litbang Kemenkes RI.

Kozier, dkk. (2011). Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik.


Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

ix

Anda mungkin juga menyukai