Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS NURUL JADID

FAKULTAS AGAMA ISLAM

MATA KULIAH :
HUKUM ACARA PERADILAN TUN

BAHASAN :
PENELITIAN ADMINISTRASI DI KEPANITERAAN PENGADILAN TATA
USAHA NEGARA

Petugas yang berwenang untuk melakukan penelitian administratif adalah


Panitera, Wakil Panitera dan Panitera Muda Perkara, sesuai pembagian tugas
yang diberikan.
Penelitian administratif dilakukan secara formal tentang bentuk dan isi gugatan
sesuai pasal 56, dan tidak menyangkut segi materril gugatan. Namun demikian
dalam tahap ni Panitera harus memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya dan
dapat meminta kepada pihak penggugat untuk memperbaiki gugatan yang
dipandang perlu. Panitera tidak berhak menolak pendaftaran perkara tersebut
dengan dalih apapun juga berkaitan dengan materi gugatan.Setelah Penggugat
membayar Uang Panjar Beaya Perkara, maka gugatan akan dilakukan
pendaftaran nomor perkaranya dengan memasukan dalam Buku Register
Perkara dan pada gugatan dibubuhi stempel dan tanggal pada sudut kiri
gugatan.
Selanjutnya berkas perkara gugatan tersebut oleh Panitera diteruskan
diserahkan kepada Ketua Pengadilan TUN untuk dilakukan Proses selanjutnya
terhadap gugatan tersebut, antara lain dilakukan Dismissal Proses, diteliti
apakah terdapat apakah permohonan penundaan pelaksanaan Keputusan TUN
yang digugat, apakah terdapat permohonan. Penggugat untuk beracara cepat
atau permohonan untuk beracara cuma-Cuma.

Proses Dismissal/Prosedur Dismissal.


Proses ini dilaksanakan oleh Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara, namun
demikian Ketua dapat juga menunjuk Hakim sebagai reporteur (Reportir). Istilah
Prosedur Dismissal/Proses Dismisal tidak terdapat dalam UU Peradilan TUN,
Pasal 62 UU Peradilan TUN menyebutnya dengan Rapat Permusyawaratan,
namun demikian dapat kita temukan antara lain dalam dapat ditemui dalam
keterangan Pemerintah di hadapan Sidang Paripurna DPR Rl mengenai
Rancangan Undang-undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang
disampaikan oleh Menteri Kehakiman Ismail Saleh, SH tanggal 29 April 1983
serta SEMA Nomor 2 Tahun 1991.

1
Dalam tahap ini, Ketua Pengadilan akan memeriksa berkas gugatan, dan Ketua
Pengadilan TUN dapat mengambil 2 sikap :
a. Apabila Ketua Pengadilan TUN menganggap bahwa perkara tersebut
layak dilanjutkan proses pemeriksaannya karena telah sesuai dengan UU
PeradilanTUN, maka Ketua akan menanda tangani form “lolos dismissal”
yang telah tersedia di Pengadilan TUN. Dalam hal ini Ketua Pengadilan
TUN akan melanjutkan untuk melihat dan mempertimbangkan apabila
terdapat permohonan penundaan pelaksanaan Keputusan TUN,
permohonan untuk beracara cepat atau beracara cuma-cuma. Di samping
itu Ketua Pengadilan akan menunjuk dengan suatu Penetapan mengenai
Hakim atau Majelis Hakim yang akan memeriksa, mengadili dan memutus
perkara tersebut.
b. Apabila Ketua Pengadilan TUN menganggap bahwa perkara tersebut
memenuhi Pasal 62 ayat (1) huruf a sampai dengan e UU Peradilan TUN,
maka Ketua Pengadilan akan menerbitkan Penetapan bahwa gugatan
tersebut tidak dapat diterima karena memenuhi salah satu atau beberpa
ketentuan dalam Pasal 62 ayat(1) huruf a sampai dengan e UU Peradilan
TU, yaitu :
1. Pokok gugatan nyata-nyata tidak termasuk dalam wewenang
pengadilan
2. Syarat-syarat gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 tidak
terpenuhi olehPenggugat telah diberitahu dan diperingatkan.
3. Gugatan tidak didasarkan alasan-alasan yang layak.
4. Apa yang dituntut dalam gugatan sebenarnya terpenuhi oleh Keputusan
TUN yang digugat.
5. Gugatan diajukan sebelum waktuya atau telah lewat waktunya

Anda mungkin juga menyukai